Anda di halaman 1dari 2

Nama : Prima Rahmasanty Chamalik

NIM : 041814312
TUGAS 1 ADMINISTRASI PERTAHANAN

1. Administrasi dalam arti proses adalah segala kegiatan sejak dari rumusan tujuan
sampai penyelenggaraan sehingga tercapai suatu tujuan.
2. Administrasi dalam arti fungsional adalah segala kegiatan yang mendahulukan ke
arah mencapai suatu tujuan
3. Administrasi dalam arti institusional adalah merupakan kelompok orang yang
menjalankan proses kegiatan ke arah tercapainya suatu tujuan bersama.
Adapun Catur Tertib Pertanahan meliputi :
 Tertib Hukum
 Tertib Administrasi
 Tertib Penggunaan Tanah
 Tertib pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup.

2. Secara Khusus, pemicu terjadinya kasus-kasus sengketa tanah yang selanjutnya


bisa muncul sebagai konflik yang berdampak sosial-politik, di berbagai wilayah di
negeri ini dapat diidentifikasikan dalam beberapa kategori sebagai berikut: Pertama,
masalah sengketa atas keputusan pengadilan antara lain terdiri dari a) tidak
diterimanya keputusan pengadilan oleh pihak yang bersengketa; b) keputusan
pengadilan yang tidak dapat dieksekusi karena status penguasaan dan pemilikannya
sudah berubah; c) keputusan pengadilan menimbulkan akibat hukum yang berbeda
terhadap status objek perkara yang sama; dan d) adanya permohonan tertentu
berdasarkan keputusan pengadilan yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap.
Kedua, masalah permohonan hak atas tanah yang berkaitan dengan klaim kawasan
hutan, terutama yang secara fisik sudah tidak berfungsi sebagai hutan lagi. Ketiga,
masalah sengketa batas dan pendaftaran tanah serta tumpang tindih sertifikat di
atas tanah yang sama. Keempat, masalah recklaiming dan pendudukan kembali
tanah yang telah dibebaskan oleh pengembang perumahan karena ganti rugi yang
dimanipulasi. Kelima, masalah pertanahan atas klaim tanah ulayat atau adat.
Keenam, masalah-masalah yang berkaitan dengan tanah perkebunan, antara lain a)
proses ganti rugi yang belum tuntas disertai tindakan intimidasi; b) pengambil ahlian
tanah garapan rakyat yang telah dikelola lebih dari 20 tahun untuk lahan
perkebunan; dan d) perkebunan berada di atas tanah ulayat atau marga atau tanah
warisan.
3. Asas-asas pendaftaran tanah yang tertuang dalam PP No 24 Tahun 1997:
Tujuan Pendaftaran Tanah

Sudah disebutkan di awal bahwa pendaftaran tanah sangat penting dilakukan untuk
menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi pemilik hak atas suatu
tanah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memuat informasi tentang tanah dan untuk
administrasi negara. Hal ini seperti tertuang dalam PP 24 Tahun 1997 Pasal 3 yang
menyatakan bahwa pendaftaran tanah bertujuan, antara lain memberikan kepastian
hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas bidang tanah, satuan
rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar sehingga mudah membuktikan dirinya
sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

Pendaftaran tanah juga memiliki tujuan menyediakan informasi kepada pihak-pihak


berkepentingan sehingga mudah memperoleh data dalam mengadakan aktivitas
hukum tentang properti yang telah terdaftar. Tujuan lain adalah demi
terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
Obyek Pendaftaran Tanah
Adapun obyek pendaftaran tanah seperti yang disebutkan dalam PP 24 Tahun 1997
Pasal 9, antara lain mencakup bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik,
hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai, tanah hak pengelolaan dan
tanah wakaf. Jenis lain adalah bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik atas
satuan rumah susun, hak tanggungan dan tanah Negara
Penyelenggara pendaftaran tanah adalah Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan yang dibantu oleh Panitia
Ajudikasi yang dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Dalam pelaksanaannya, Panitia Ajudikasi terdiri dari beberapa orang anggota dari
Badan Pertanahan Nasional dan Kepala Desa atau Kelurahan yang bersangkutan.
Kepala Desa di sini adalah kepala desa di mana tanah Anda berlokasi.

Sumber BMP ADPU4335 ADMINISTRASI PERTAHANAN

Anda mungkin juga menyukai