Anda di halaman 1dari 5

Nama : Prima Rahmasanty Chamalik

NIM : 041814312

TUGAS 2 ASAS ASAS MANAJEMEN

1. Menurut Raharja (2021: 1.43), sistem merupakan kumpulan bagian yang saling terhubung dan
berfungsi sebagai suatu sistem kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi
sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (sub sistem) yang saling berkaitan satu
sama lain dan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen sistem
dalam organisasi terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
membentuk satu-kesatuan. Komponen-komponen pada sub bagian tadi kemudian berfungsi
khusus dalam memengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Bagaimana suatu sistem bekerja dan bagaimana cara mereka berfungsi sebagai suatu sistem
yang kompleks adalah prinsip-prinsip sistem yang pada akhirnya diintegrasikan untuk
membentuk suatu keseluruhan organisasi yang efektif. Bekerja dalam suatu organisasi
dilakukan oleh sekelompok orang yang saling bergantung dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Salah satu konsekuensinya adalah kebutuhan untuk mengintegrasikan pekerjaan
dan mengkoordinasikannya dengan kelompok-kelompok berbeda. Dalam hal ini, diperlukan
koordinasi untuk menyelesaikan tugas dan menyampaikan informasi dari satu kelompok ke
kelompok lain dalam organisasi. Organisasi sebagai suatu sistem dirancang untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dari orang atau sumber daya lain yang dimiliki, dimana sistem
tersebut sudah saling terkait dan memiliki fungsi khusus.

Sumber Referensi:
Raharja, Sam’un J. 2021. Asas-Asas Manajemen. Tangerang: Universitas Terbuka
2. A. Hemat Waktu
Sebagai seorang pemimpin atau manajer, Anda selalu membutuhkan lebih banyak waktu.
Mendelegasikan adalah keajaiban agar keinginan itu dikabulkan! Sebenarnya banyak hal yang
dapat menghemat waktu Anda, tetapi dengan delegasi Anda mendapatkan kontrol yang cukup
untuk mengawasi proyek yang didelegasikan. Ini memberi Anda ruang untuk memungkinkan
beberapa proyek berjalan sekaligus tanpa harus mengfokuskan perhatian Anda secara
langsung pada salah satu dari mereka sehingga secara bersamaan, Anda dapat mengerjakan
hal-hal yang lebih penting dan tidak dapat didelegasikan.

B. Memberdayakan Karyawan
Tahukah Anda apa perbedaan antara perusahaan yang sangat sukses dan perusahaan yang
sedang berjuang? Bukan karena besarnya bisnis atau efektivitas karyawan. Perbedaannya
adalah bagaimana perlakuan perusahaan kepada karyawan. Perlakuan dalam konteks ini tidak
berarti manfaat dan hubungan karyawan. Ini mengacu pada pemberdayaan karyawan. Ada
satu individu yang sangat Jenius, tetapi karena dia bukan orang dengan otoritas tertinggi
dalam lingkungan kerja, kemampuannya dibatasi. Ia selalu didikte untuk bagaimana dan apa
yang harus dilakukan. Suatu hari, atasan mereka membiarkan mereka mengambil kendali.
Atasan menyampaikan apa hasil akhir yang dia harapkan, dan sisanya tergantung pada
karyawan. Pemberdayaan ini akan menempatkan tanggung jawab pada pundak individu, dan
sebagai hasilnya, orang ini akan melakukan lebih banyak upaya dan produktivitas daripada
biasanya. Sikap pemberdayaan perusahaan ini membuat bawahan merasa seperti mereka yang
memegang kendali, yang mendorong kemandirian yang sehat. Tidak ada perusahaan yang
dapat berhasil tanpa pendekatan ini.

C. Lebih Banyak Keahlian untuk Semua Orang


Coba pikirkan satu keterampilan yang menurut Anda paling Anda kuasai. Sekarang pikirkan
kembali ke masa lalu, apakah Anda selalu ahli dalam keterampilan ini? Tentu saja tidak,
bukan. Butuh latihan, banyak kesalahan, dan kerja keras untuk menguasai keahlian yang
kamu kuasai sekarang. Hal yang sama berlaku untuk semua karyawan. Setelah Anda
mendelegasikan kepemimpinan, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk berlatih secara
langsung. Ketika Anda memulai pendelegasian di kantor Anda, Anda juga dapat mulai
mengadakan seminar, workshop berbasis keahlian yang dibutuhkan. Sifat mendelegasikan itu
sendiri memungkinkan para pemimpin untuk melatih bawahan mereka, dan para pemimpin
juga dapat belajar dari karyawan mereka.

D. Memotivasi kejujuran
Kejujuran adalah sesuatu yang sangat vital, namun itu tidak pernah bisa dipaksakan.
Berdiskusi , melakukan tugas, tepat waktu, menjaga hubungan baik di dalam tempat kerja,
dan segala hal lain yang diperlukan untuk lingkungan kerja yang lancar membutuhkan
kejujuran. Percaya atau tidak, mendelegasikan kepemimpinan memberi setiap individu ruang
untuk menjadi jujur dengan ikhlas. Tidak mungkin pendelegasian dari pemimpin dan
penyelesaian tugas yang didelegasikan kepada bawahan tanpa ada transparansi yang lengkap.
Ini adalah satu tempat di mana kejujuran dapat mulai dijadikan kebiasaan, dan akhirnya, itu
akan menjadi bagian dari setiap karyawan di perusahaan Anda, semua dengan bantuan
delegasi.

E. Lebih Banyak Pemikir


Ketika bawahan mengambil kendali, mereka berpikir secara berbeda dari atasan. Sifat alami
manusia adalah tidak ada dua individu yang pernah menyerap informasi yang sama dengan
cara yang persis sama. Artinya adalah bahwa untuk tugas yang sama, akan lebih banyak otak
yang menyumbang ide-ide baru. Oleh karena itu, selain yang disarankan pemimpin, bawahan
dapat mengeluarkan lebih banyak ide dan menghasilkan sesuatu yang inovatif.

F. Kepemimpinan Membutuhkan Perencanaan


Menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah. Salah satu tugas terpenting
seorang pemimpin adalah merencanakan. Tanpa melakukan itu, tidak hanya kehidupan
pemimpin memburuk, tetapi juga mempengaruhi semua bawahan. Perencanaan dan
pengorganisasian adalah pekerjaan yang menghabiskan waktu. Untungnya, mendelegasikan
akan memberikan waktu yang cukup untuk perencanaan yang efektif. Para pemimpin dapat
melakukan apa yang paling penting sementara anggota tim lainnya menangani tugas-tugas
yang didelegasikan.

G. Pengaturan Tugas
Tidak semua tugas sama. Beberapa mempunyai prioritas lebih tinggi, sementara yang lain
dapat ditunda. Kadang-kadang, tugas-tugas tertentu muncul secara mendadak tetapi harus
diselesaikan sebelum yang lainnya. Inilah sebabnya mengapa para pemimpin perlu
merencanakan. Namun, bahkan setelah semua perencanaan, tugas-tugas mendesak dapat
muncul begitu saja. Di saat seperti ini, jalan keluar terbaik bagi pemimpin adalah
mendelegasikan. Pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian 100% dari pemimpin dapat
didelegasikan.
3. Pada dasarnya staf dapat dibedakan menjadi dua macam :
STAF PENASIHAT
Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat
juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas
dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat
staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi,
pengawasan, dan pengambilan keputusan. Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan
merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya,
maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut
melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
2. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
3. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
4. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
5. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
6. Membuat kesimpulan.
7. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu
sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

STAF PELAYANAN ( Staf Specialis )


Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan
pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional,
bukan memberikan saran atau pertimbangan.

Wewenang Lini dan Staf


Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung.
Ini diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai
perintah, serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan organisasi.

Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satu -satuan staf atau para specialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. dan tidak
memberikan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan
tertentu.

Ciri-ciri organisasi lini dan staf

Organisasi lini dan staf mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


a.       Dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang besar dan kompleks
b.       Jumlah anggota relatif lebih banyak
c.       Unit-unit dalam organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Unit-unit lini/garis, yaitu unit-unit yang secara langsung 
   terlibat dalam pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi.
- Unit staf adalah unit yang tidak secara langsung ikut terlibat dalam pencapaian tujuan
organisasi, tetapi hanya memberikan bantuan di bidang pengadaan pegawai, keuangan,
material dan bantuan lainnya baik untuk kepentingan unit lini maupun kepentingan unit staf
sendiri.
d.      Karena jumlah anggota organisasi relatif banyak, maka hubungan yang sifatnya tatap
muka tidak mungkin lagi dapat dilaksanakan bagi seluruh anggota organisasi.

referensi: http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4333/1.2.htm (03/03/2012 pkl 11.45)

maris di 00.44

4. Aktuasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang ditujukan untuk mewujudkan hasil
nyata dari pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Dalam lingkup
kegiatan manajemen aktuasi berperan sebagai “penggerak” dari usaha-usaha yang ditujukan
untuk mencapai tujuan bersama. Ada bermacam-macam tantangan yang dihadapi manajer
dalam melaksanakan tugas aktuasi ini. Karena aktuasi sebagai suatu proses yang dimulai dari
dalam diri sendiri, menuntut manajer untuk dapat bekerja sama dengan para anggota lainnya
serta memiliki tekad untuk maju. Di samping itu juga, untuk dapat memahami para
anggotanya, seorang manajer atau pemimpin harus menguasai dasar-dasar ilmu perilaku.
Tetapi, dengan dikuasainya ilmu perilaku saja tidak berarti bahwa seorang manajer atau
pemimpin telah dapat dengan mudah menjalankan fungsi aktuasi. Kegagalan seorang manajer
mengaktuasikan para anggotanya disebabkan tidak mampunya manajer tersebut memotivasi
para anggotanya tersebut.

5. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan seorang pemimpin perusahaan dikutip dari
buku Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi karya Sutarti Wijono (2018).

1. Memimpin
Seorang pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memimpin. Baik
memimpin orang lain maupun dirinya sendiri. Adapun seni dari sebuah kemampuan
memimpin adalah saat dimana Anda dapat memimpin dan mengarahkan pengikutnya
yang memiliki banyak karakter berbeda.
2. Mengelola
Seorang pemimpin juga harus mempunyai kemampuan mengelola perusahaan, baik dari
sistem yang ada, hubungan karyawan, hingga mengelola modal saat masih baru menjadi
seorang pemimpin perusahaan. Maksud dari mengelola disini adalah Anda harus dapat
mengelola organisasi perusahaan yang sudah ada dan sudah dijalankan.

Hal Apa Saja yang Harus Dilakukan oleh Seorang Pemimpin Perusahaan
Apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin?
Menjadi seorang pemimpin tentu membutuhkan skills dan kemampuan tertentu. Apalagi
jika posisinya sebagai pemimpin perusahaan. Ada banyak sekali hal-hal krusial yang
harus diperhatikan sebagai seorang pemimpin.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan seorang pemimpin perusahaan dikutip
dari buku Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi karya Sutarti Wijono (2018).

1. Memimpin
Seorang pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memimpin. Baik
memimpin orang lain maupun dirinya sendiri. Adapun seni dari sebuah kemampuan
memimpin adalah saat dimana Anda dapat memimpin dan mengarahkan pengikutnya
yang memiliki banyak karakter berbeda.

2. Mengelola
Seorang pemimpin juga harus mempunyai kemampuan mengelola perusahaan, baik
dari sistem yang ada, hubungan karyawan, hingga mengelola modal saat masih baru
menjadi seorang pemimpin perusahaan. Maksud dari mengelola disini adalah Anda
harus dapat mengelola organisasi perusahaan yang sudah ada dan sudah dijalankan.

3. Menyusun Strategi
Inovasi, strategi, maupun ide dalam sebuah bisnis akan terus muncul dalam sebuah
bisnis. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa menciptakan sebuah inovasi,
ide, dan juga strategi yang dibutuhkan demi keberlangsungan bisnis. Seorang
pemimpin harus berani mengambil risiko dari setiap keputusan yang ia ambil.

4. Menginspirasi
Terkadang karyawan akan merasa lelah atas pekerjaannya. Maka dari itu, sebagai
pemimpin Anda harus bisa berperan aktif dan memberikan sebuah motivasi sekaligus
menginspirasi karyawan tersebut. Dalam keadaan apa pun, seorang pemimpin yang
baik harus selalu memberikan inspirasi bagi karyawannya untuk tampil dan
memberikan kinerja terbaiknya.

5. Dapat Memprioritaskan Waktu


Membangun sebuah bisnis tentu saja membutuhkan waktu yang panjang. Tentu ada
banyak waktu yang harus dikorbankan untuk membangun perusahaan menjadi lebih
baik. Hal ini mengharuskan Anda untuk dapat memprioritaskan waktu dalam setiap
kegiatan yang dikerjakan. Dengan begitu, maka setiap pekerjaan bisa selesai sesuai
dengan tenggat waktunya.

Ciri-ciri yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin,  untuk menjadi seorang
pemimpin, kita harus memiliki sifat jujur, berkomunikasi dengan baik, bersikap adil,
dapat membangun tim dengan baik, memahami kondisi sekitar dan manajemen waktu
yang baik serta sebagai proses untuk mempengaruhi tindakan kelompok yang
terorganisasi untuk mencapai tujuan dan penyelesaiannya. Ciri seorang pemimpin
harus mampu berdiri sendiri, menjadi pendengar yang baik, inovatif dan tetap rendah
hati, mampu mengembangkan ide-ide dan pendekatan tertentu, memandang pada
bawahan yang bergantung pada komunikasi untuk tetap menjaga agar semua orang
bekerja sebagai suatu unit.

Sumber : – Modul UT Asas – asas Manajemen / oleh Sam’un Jaja Raharja

http://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai