Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KEPEMIMPINAN OPERASIONAL

OLEH :

KELOMPOK 6 :

Putri Ariani (7213210003)

Marthen Yosef Silaban (7213210040)

Christin Lestari Sinaga (7213210039)

Putri Enjelita Munthe (7213210042)

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI UNIMED

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “Konsep Kepemimpinan

Operasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Kepemimpinan.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah

memberikan tugas kepada kelompok kami.

Bagi kami sebagai penyusun makalah ini merasa bahwa masih banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca maupun dosen demi

kesempurnaan makalah ini.

Medan, 25 Oktober 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Operasional....................................................... 2

B. Karakteristik Kepemimpinan Operasional.................................................... 3

C. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan Operasiona...................................................4

D. Kelebihan Dan Kekurangan Kepemimpinan Operasional......................... 6

STUDI KASUS............................................................................................................ 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................... 10

B. Saran.................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, pemimpin yang menerapkan kepemimpinan operasional

berfungsi sebagai pengawalan terhadap kebijakan yang diambil oleh

pemimpin ataupun Lembaga secara umum. Jadi pemimpin ini memosisikan

dirinya bagaikan seorang yang mengawal dan mengontrol setiap yang terjadi

dalam organisasi tersebut.

Jika dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lain, kepemimpinan

operasional cenderung tidak ingin berkutat terus menerus dalam persoalan

administratif dan sejenisnya. Tetapi lebih menitik beratkan pada hal-hal yang

bersifat operasional. Namun meskipun demikian, bukan berarti pemimpin

operasional hanya menjadi pemimpin yang memperhatikan dari jauh dan

kemudian datang untuk mengatur-atur. Tetapi ia juga sekaligus

menjadi partner bagi anggotanya, serta mendampingi mereka dalam

menjalankan tanggung jawabnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Kepemimpinan Operasional?

2. Bagaimana karakteristik Kepemimpinan Operasional?

3. Apa saja fungsi Kepemimpinan Operasional?

4. Apa kelebihan dan kekurangan Kepemimpinan Operasional?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Kepemimpinan Operasional

2. Untuk mengetahui karakteristik Kepemimpinan Operasional

3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi Kepemimpinan Operasional

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Kepemimpinan Operasional


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Operasional

Kepemimpinan operasional merupakan kemampuan seorang pemimpin

untuk menyelenggarakan atau mengoperasikan suatu lembaga atau

organisasi agar mencapai visi, misi dan tujuan sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan operasional itu bersifat

pengawalan atas kebijakan yang diambil pimpinan dan organisasi.

Pengawalan tersebut bersifat control sehingga pemimpin akan terus menerus

berada dalam organisasi yang dipimpin demi tercapainya tujuan organisasi

tersebut. Yang dimana dalam kepemimpinan operasional ini seorang

pemimpin dituntut untuk mampu berkomunikasi secara strategis emosional

dan taktis kepada para anggotanya. Kepemimpinan opersional akan

menciptakan dan membimbing anggota -anggota kreatif yang akan dibentuk

memjadi pemimpin – pemimpin baru yang lebih cemerlang dikemudian hari.

Kepemimpinan operasional itu berbeda dengan kepemimpinan

administratif. Perbedaannya terdapat pada pola komunikasi antara

pemimpin dan anggota-anggotanya. Pemimpin yang menerapkan

kepemimpinan administrative akan mememiliki pola komunikasi yang kaku

antara pemimpin dan anggota-anggotanya sehingga akibat yang terjadi jika

seorang pemimpin menerapkan kepemimpinan administrative yaitu

merugikan lembaga atau organisasi tersebut. Sedangkan pemimpin yang

menerapkan kepemimpinan operasional akan memiliki pola komunikasi

yang baik dengan anggota-anggotanya sehingga tujuan dari organisasi

tersebut akan mudah tercapai dan anggota-anggotanya akan mendapatkan

bimbingan menjadi seorang pemimpin yang cemerlang dimasa depan.


B. Karakteristik Kepemimpinan Operasional

Seorang pemimpin operasional adalah sosok yang melihat bagaimana

unsur-unsur individu dari suatu organisasi bersatu dan bekerja untuk

menciptakan hasil yang lebih besar. Para pemimpin ini memiliki peran kunci

untuk memastikan bahwa segala sesuatunya dilakukan dengan cara yang

efektif dan efisien. Secara umum, pemimpin operasional memiliki enam

karakteristik berikut:

1. Pencipta stabilitas dalam organisasi

Manajer operasional memiliki keahlian dan kemampuan untuk

menciptakan infrastruktur yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

semua orang dalam suatu organisasi. Sosok ini menciptakan sistem untuk

mengubah kebutuhan menjadi solusi. Selain itu, para pemimpin

operasional juga memantau apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam

proses kerja harian.

2. Pencipta sistem untuk membuat pekerjaan lebih lancar

Mereka memiliki sistem untuk setiap masalah. Pemimpin operasional

menyukai proses; dan mereka hebat dalam membuat kebijakan, pedoman,

dan instruksi untuk memastikan bahwa segala sesuatu terjadi dengan

cara yang benar. Manajer dengan kepemimpinan operasional adalah

“arsitek” yang merancang dan membangun fondasi dari suatu organisasi.

3. Pusat koordinasi semua kegiatan

Setiap anggota tim akan beralih kepada pemimpin operasional untuk

bertanya, berdiskusi, dan menyampaikan keluh kesah. Pasalnya, ialah

yang benar-benar tahu apa, mengapa, dan bagaimana hal-hal terjadi

dalam organisasi. Mereka adalah pengumpul informasi dan tahu

bagaimana caranya menyelesaikan sesuatu.


4. Penyampai kabar buruk

Umumnya para pemimpin dengan gaya kepemimpinan operasional tidak

berperan untuk meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi. Namun,

mereka sering kali yang pertama menyadari adanya masalah karena

mereka sangat terlibat dalam operasional keseharian organisasi.

Pemimpin operasional sering kali adalah orang pertama yang

mengibarkan bendera bahaya. Maka itu, perannya sangat berharga bagi

organisasi jika dilakukan dengan cara yang benar.

5. Pencipta solusi baru untuk masalah lama

Pemimpin operasional adalah pemecah masalah terbaik karena

kemampuan mereka untuk melihat bagaimana berbagai elemen

berkontribusi pada keberhasilan atau kegagalan sesuatu. Ketika

memikirkan masalah, fokus mereka adalah pada sistem dan proses apa

yang dibutuhkan atau yang akan terkena dampak. Jika kamu terbentur

masalah, kamu ingin ada sosok pemimpin operasional di tempat kerja

karena mereka biasanya yang pertama menemukan tanda bahaya dan

bisa memberikan solusi yang tepat.

6. Pelengkap pemimpin lainnya

Sosok dengan kepemimpinan operasional biasanya bukan orang yang

berdiri di garda terdepan. Namun, mereka akan menunjukkan kekuatan

leadership mereka untuk mendukung sosok pemimpin yang lain.

C. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan Operasional

Secara operasional fungsi kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima

fungsi pokok, yaitu:


1) Fungsi Instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator

merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di

mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara

efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk

menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

2) Fungsi Konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha

menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan

pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang

yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang

diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi

dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah

keputusan di tetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu

dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed back)

untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan keputusan yang

telah ditetapkan dan dilaksanakan.

3) Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan

orangorang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil

keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas

melakukan semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah

berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok

orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai

pemimpin dan bukan pelaksana.

4) Fungsi Delegasi
Fungsi Delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang

membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun

tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti

kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan

pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan

aspirasi.

5) Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif)

mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam

koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan

bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui

kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Seluruh

fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktivitas

kepemimpinan secara integral, yaitu pemimpin berkewajiban menjabarkan

program kerja, mampu memberikan petunjuk yang jelas, berusaha

mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat,

mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu memecahkan maalah

dan mengambil keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab

masingmasing, menumbuh kembangkan kemampuan memikul tanggung

jawab, dan pemimpin harus mendayagunakan pengawasan sebagai alat

pengendali.

D. Kelebihan Dan Kekurangan Kepemimpinan Operasional

1) Kelebihan Gaya Kepemimpinan Operasional

Manajer dengan gaya kepemimpinan operasional dapat ditemui dalam

setiap sektor industri. Pasalnya, manajer operasional secara umum adalah

orang bertanggung jawab untuk mengelola seluruh kegiatan operasional

harian yang mungkin mencakup bagian dari produksi barang dan jasa.
Tanggung jawab mereka yang lain termasuk pemantauan, perencanaan,

kontrol, peningkatan kinerja, dan strategi operasi.

Tanggung jawab tidak langsung mereka termasuk berinteraksi dengan

para manajer di bidang fungsional lain dalam organisasi yang perannya

berdampak pada operasi. Bidang-bidang tersebut meliputi pemasaran,

keuangan, akuntansi, HRD, dan teknik.

2) Kekurangan Gaya Kepemimpinan Operasional

Posisi manajer dengan kepemimpinan operasional (COO) kurang cocok

ditempatkan dalam organisasi yang berskala kecil, misalnya startup.

Perusahaan kecil sering menemukan keberadaan kepemimpinan operasional

malah menciptakan dua jalur komunikasi yang ambigu dan membingungkan.

Terlebih jika di dalamnya juga terdapat CEO (Chief Executive

Officer) sebagai posisi eksekutif tertinggi dalam perusahaan.

Karyawan justru merasa kebingungan untuk memilih ke mana mereka

harus bertanya sesuatu atau mendiskusikan masalah tertentu. Pasalnya, CEO

dalam perusahaan kecil juga terlibat dalam keseluruhan operasional bisnis

harian. Terlebih jika CEO juga mencakup sebagai pemilik bisnis, mereka

pasti akan mencoba untuk segera menyelesaikan masalah apa pun yang

menjadi kekhawatiran mereka.


STUDI KASUS

Analisis Tipe Kepemimpinan Direktur Operasional Terhadap Kualitas

Kinerja Pegawai PT. Adhya Tirta Batam (ATB)

A. Permasalahan
Kualitas kinerja setiap pegawai di masing-masing divisi sangat

tergantung pada gaya kepemimpinan dari kepala divisi tersebut. Perbedaan

gaya kepemimpinan sering menimbulkan kecemburuan antar divisi. Jumlah

pegawai di PT. ATB berjumlah 597 orang, yang terutama didivisi operasional

berjumlah 303 orang yaitu meliputi : produksi 110 orang, distribusi 60 orang

dan Non Revenue Water (NRW) berjumlah 123 orang.

Masalah lain dikarenakan juga bocor yang tidak diketahui sehingga air

yang sudah diproduksi tidak mencapai sasaran, sesuai dengan data terakhir

tingkat kebocoran sekitar 14,54% dan jumlah pelangan sesuai data terakhir

berkisar 275.646 pelangan diseluruh Kota Batam. Selain itu, berdasarkan

observasi yang dilakukan di PT. ATB Pihak top management perusahaan juga

terus untuk melakukan inisiatif atau memberikan motivasi kerja kepada

pegawai untuk dapat lebih baik lagi dalam bekerja dan adanya kesempatan

untuk mengembangkan kemampuan dalam bekerja pada masing-masing

divisi yang ada di PT. Adhya Tirta batam (ATB) Kantor Cabang Water

Treatment Plant (WTP) Dam Muka Kuning Batam. Oleh karena itu sangat

dibutuhkan motivasi yang sangat baik dari level top.

B. Pembahasan

Hasil dari analisis bahwa kepemimpinan dari direktur operasioanal

memiliki karakter pemimpin yang partisipasif dengan selalu memperhatikan

kepada bawahannya untuk melakukan inisiatif dan inovatif dalam bekerja

demi kemajuan perusahaan. Pejabat dibawah direktur operasioanl juga


diberikan kebebasan untuk menyampaikan saran, pendapat ataupun kritik

yang tujuannya bersama-sama untuk kemajuan agar lebih baik lagi.

Kepemimpinan seperti ini sangat pantas untuk diterapkan diperusahaan,

dimana pemimpin secara bebas memberikan wewenang dan tugas kepada

bawahannya sesuai dengan jabatan tetentu di perusahaan. Kepemimpinan

direktur juga sangat bagus dengan berusaha mengutamakan kerjasama dan

kerja tim dalam setiap pekerjaan ataupun projek dari perusahaan. Hal ini

tentunya membawa pengaruh yang sangat positif untuk pegawai dalam

bekerja. Bahwa pendapat dari beberapa pegawai juga sama dengan pendapat

yang diungkapkan oleh peneliti sehingga direktur sangat cocok dengan tipe

kepemimpinan demokrasi yang digunakan diperusahaan PT. Adhya Tirta

Batam (ATB).

Perusahaan sangat cocok dengan tipe ini sehingga kemajuan perusahaan

memperoleh lebih maksimal sesuai dengan tujuan, visi dan misi dari

perusahaan PT. Adhya Tirta Batam (ATB). Dari tipe kepemimpinan yang

digunakan oleh direktur tidak terlepas dari kepribadian dari direktur

operasional ATB, yang lebih mempunyai sifat ramah dan juga responsif

terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan yang

dipimpinnya. Zulkhairi selaku direktur operasional PT. Adhya Tirta Batam

(ATB) memiliki latar belakang yang kuat dibidang operasional dan

pengembangan bisnis dalam sektor utilitas. Sejak bergabung dengan

sembcorp grup ditahun 1998, beliau sudah menangani berbagai bidang teknis

dan komersial di sembcrop dibidang energi dan air pada hub petrokimia

singapura di pulau jurong. Beliau juga bekerja di departemen pengembangan

bisnis sembcorp dan merupakan bagian dari tim yang bertanggung jawab

untuk mengevaluasi dan mengamankan proyek-proyek baru dibidang energi,

air dan limbah.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan

visi, misi, ke dalam kegiatan operasional pada organisasi yang di pimpinnya.

Pemimpin operasional harus mampu melakukan komunikasi dua arah secara

strategis , emosional dan taktis. Kepemimpinan operasional ini bersifat

pengawalan atau kebijakan yag di ambil pemimpin atau organisasi. Pola

komunikasi kepemimpinan operasional yaitu sikap dengan bawahannya

berlangsung dengan baik , dimana pemimpin menganggap bawahanya

sebagua rekan kerja atau kolega.

Kepemimpinan operasional merupakan kemampuan seorang pemimpin

untuk menyelenggarakan atau mengoperasikan suatu lembaga agar

mencapai visi, misi dan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh

organisasi. Fungsi kepemimpinan operasional yaitu Fungsi Instruksi, Fungsi

Konsultasi, Fungsi Partisipasi, Fungsi Delegasi, Fungsi Pengendalian.

B. SARAN

Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka kami sebagai penulis

mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

a) Hendaknya para pemimpin dalam melaksanakan aktivitasnya

kepemimpinannya dalam mempengaruhi para bawahannya berdasarkan

pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.

b) Dalam membuat suatu rencana atau hendaknya para pemimpin

memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya,

dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya

masing-masing.
c) Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang

pemimpin.

d) Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin

menjalin suatu hubungan kerjsama yang saling mendukung untuk

tercapainya tujuan organisasi atau instansi.


DAFTAR PUSTAKA

Quamilla, Ajeng. 2021. Mengulik Gaya Kepemimpinan Operasional Dan

Dampaknya Bagi Perusahaan.https://glints.com/id/lowongan/kepemimpinan-

operasional/

Waoma, Ken Jacks. 2020. Kepemimpinan Operasional: Definisi, Fungsi, Ciri

Dan Mindset. https://www.finansialku.com/kepemimpinan-operasional/

Anwar, Khoirul, Lestari Linayati. 2018. Analisis Tipe Kepemimpinan Direktur

Operasional Terhadap Kualitas Kinerja Pegawai PT. Adhya Tirta Batam(ATB).

7(1).

Anda mungkin juga menyukai