Anda di halaman 1dari 10

Pendekatan- Pendekatan

Kepemimpinan
Deswita Safitri 021120003
Outline

01 Pendekatan Sifat 02 Pendekatan Perilaku

Pendekatan
03 Kontigensi 04 Pendekatan Terpadu
Latar Belakang
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin
dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan
bersamanya. Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif
antara pemimpin dan pengikut untuk mancapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan
demikian, baik pemimpin ataupun pengikut mengambil tanggung jawab (personal responsibility)
pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan yang sangat diharapkan tentunya yang bersifat efektif. Guna mencapainya,
maka sudah selayaknya sifat kepemimpinan harus berubah jika terjadi perubahan pada tugas
kelompok, komposisi orang dalam kelompok atau pada situasi kelompok. Selain itu, untuk
menjalankan kepemimpinan secara efektif perlu adanya pemahaman terkait pendekatan-
pendekatan apa saja yang ada di dalam sebuah teori kepemimpinan. Pendekatan-pendekatan
tersebut diantaranya, pendekatan sifat, kekuasaan, perilaku dan juga situasi. Hingga dalam
implementasinya, terwujud suatu sistem kepemimpinan yang efektif dan efisien serta mampu
membawa organisasi menuju perubahan yang lebih baik lagi.
Pendekatan Sifat

Pendeketan sifat  memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat


(traits)yang tampak pada seseorang. Keberhasilan atau kegagalan seseorang pemimpin
banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimiliki oleh pribadi seorang
pemimpin. Sifat-sifat itu ada pada seseorang karena pembawaan dan keturunan. Jadi,
seseorang menjadi pemimpin karena sifat-sifatnya yang dibawa sejak lahir, bukan karena
dibuat atau dilatih. Pemikiran semacam itu dinamakan pemikiran “Hereditary” (turun
temurun).

Kemudian timbul lagi bahwa pemimpin itu dapat diciptakan melalui latihan
sehingga setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Para ahli umumnya
memiliki pandangan perlunya seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat yang baik.
Pandangan semacam ini dinamakan pendekatan sifat
. Adapun sifat-sifat yang baik yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu:

● Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


● Cakap, cerdik dan jujur
● Sehat jasmani dan rohani
● Tegas, berani, disiplin dan efisien
● Bijaksana dan manusiawi
● Berilmu
● Bersemangat tinggi
● Berjiwa matang dan berkemauan keras
● Mempunyai motivasi kerja tinggi
● Mampu berbuat adil
● Mampu membuat rencana dan keputusan
● Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
● Mendahulukan kepentingan orang lain.
Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku adalah keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin itu dilakukan
oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak
akan tampak dari cara memberi perintah, memberi tugas, cara berkomunikasi, cara membuat
keputusan, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara menegakkan disiplin, cara pengawasan
dan lain-lain. Bila dalam melakukan tindakan dengan cara lugas, keras, sepihak yang penting
tugas selesai dengan baik, dan yang bersalah langsung dihukum, gaya kepemimpinan itu
cenderung bergaya otoriter
Dua studi mengenai teori perilaku (behaviors) terkenal yang berasal dari Kelompok Ohio
State University dan Kelompok Michigan University, yaitu sebagai berikut :

Kelompok Ohio State Kelompok Michigan


University University

Teori perilaku yang paling menyeluruh dan paling


sering ditiru dihasilkan dari riset yang dimulai Michigan University adalah identifikasi mengenai
pada Ohio State University pada akhir dasawarsa hubungan (relationship) diantara perilaku
1940-an. Para peneliti ini berusaha pemimpin, proses kelompok, dan ukuran-ukuran
mengidentifikasi dimensi-dimensi independent mengenai kinerja kelompok. Hasil dari studi-studi
dari perilaku pemimpin. Diawali dengan lebih dari Michigan tersebut kemudian telah diringkas oleh
1.000 dimensi, akhirnya dipersempit menjadi dua Likert (1961, 1967). Penelitian tersebut
(2) kategori yang secara hakiki menjelaskan menemukan bahwa tiga jenis perilaku
kebanyakan perilaku kepemimpinan yang dicirikan kepemimpinan saling berbeda diantara para
oleh bawahan. Kedua dimensi ini disebut sebagai manajer yang efektif dan tidak efektif.
Consideration (perhatian, pertimbangan) dan
Initiating Structure (struktur kelembagan).
Pendekatan Kontigensi

Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi didasarkan pada pendapat tentang


kesuksesan kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku pemimpin saja. Setiap
organisasi mempunyai karakter khusus dan unik yang bahkan organisasi sejenispun akan
menghadapi isu-isu yang bervariasi karena lingkungan, semangat, watak dan situasi yang berbeda
ini harus ditindaklanjuti dengan perilaku kepemimpinan.
Pendekatan kontingensi menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi. Teori ini
bukan hanya penting bagi kompleksitas yang bersifat interaktif dan fenomena kepemimpinan
tetapi turut membantu para pemimpin yang potensial dengan konsep-konsep yang berguna untuk
menilai situasi yang bermacam-macam dan untuk menunjukkan perilaku kepemimpinan yang
tepat berdasarkan situasi.
Pendekatan Terpadu
Sersley dan Blanchard, memadukan berbagai teori kedalam pendekatan kepemimpinan
situasional dengan maksud menunjukkan kesamaan dari pada perbedaan diantara teori-teori tersebut.
Teori-teori yang dipadukan adalah:
○ Perpeduan antara teori motivasi jenjang kebutuhan teori tingkat kematangan bawahan
dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
○ Perpaduan teori motivasi 2 faktor teori tingkat kematangan bawahan, dengan pendekatan
situasional.
○ Perpaduan antar 4 sistem manajemen, teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan
situasional
○ Perpaduan antara teori x dan y, teori tingkat kematangan bawahan dengan kematangan
situasional
○ Perpaduan antara pola perilaku A dan B, tori tingkat kematangan bawahan dengan
pendekatan kepemimpinan situasional
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai