Kelompok 4 :
Kumbang Yudha Wibawa (191910501069)
Putri Indah Sari (191910601021)
Alferina Vania Widya Calista (191910601049)
Dania Dewi Astuti (191910601051)
Cici Izza Shafira (191910601063)
Universitas Jember
Tahun Ajaran 2019/2020
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa, sebagai
filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia dan fungsi lainnya,
dalam realisasi (pengamalannya) memiliki konsekuensi yang berbeda-beda
tergantung konteksnya. Untuk merealisasikan dan mengamalkan pancasila
mustahil dapat dilaksanakan dengan baik tanpa berdasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila pancasila.
a. Tafsir Undang-Undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar filsafat
negara pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
IV
b. Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam undang-undang harus
mengingat dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dalam filsafat negara
Indonesia
c. Tanpa mengurangi sifat-sifat Undang-Undang yang tidak dapat diganggu
gugat, interpretasi pelaksanaannya harus mengingat unsur-unsur yang
terkandung dalam filsafat Negara
d. Pelaksanaan Undang-Undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi
seluruh perundang-undangan di bawah Undang-Undang dan keputusan-
keputusan administrasi dari semua tingkat penguasa negara.
Pada dasarnya ada dua bentuk realisasinya yaitu bersifat statis dan yang
bersifat dinamis. Statis dalam pengertian intinya atau esensinya (yaitu nilai-nilai
yang bersifat rohaniah dan universal). Sedangkan bersifat dinamis dalam arti
bahwa aktualisasinya senantiasa bersifat inovatif, sesuai dengan dinamika
masyarakat, perubahan, serta konteks lingkungannya. Strategi dan metode proses
internalisasi harus diikuti dengan strategi serta metode yang relevan dan
memadai. Oleh karena itu dalam proses internalisasi dan aktualisasi harus
diterapkan strategi yang relevan serta metode yang efektif.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga dari Pancasila yang mengandung makna bahwa
Indonesia ini adalah negara persatuan dan menjunjung tinggi nlai
kesatuan. Ini dibuktikan dengan kehidupan diseluruh penjuru Indonesia
mulai dari sabang sampai merauke yang beraneka ragam suku, budaya,
ras, dan agamanya tetapi tetap mengakui bahwa mereka adalah satu yaitu
bangsa Indonesia, yang terkenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
“ walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Realisasi:
a. Menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
b. Rela berkorban demi bangsa dan Negara: bekerja keras, tidak KKN.
c. Cinta tanah air Indonesia : meningkatkan prestasi di segala bidang.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai orang
Indonesia.