Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Di susun dan diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah AIK II

MEMAHAMI LEMBAGA-LEMBAGA DALAM STRUKTUR


ORGANISASI MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Muhammad Riadi
2. Nia Daniati
3. Septi Yudina Putri
4. Suci Berti Herlina

Dosen Pengampu:

KHAIRUL SHALEH,

M.Pd.I

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah Al Islam Kemuhammadiyah II dengan judul
memahami lembaga-lembaga struktur organisasi muhamadiyah

Makalah ini berisikan informasi mengenai teori lembaga –lembaga


dalam struktur organisasi muhammadiyah. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentangstruktur organisasi dalam
muhammadiyah. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan belajar,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.

Muara Bungo, September


2021

ii
Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVE
R

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penulisan

1 BAB II PEMBAHASAN

A. Lembaga pengembangan cabang dan ranting 3

B. Lembaga Pembina dan pengawas keuangan 3

C. Lembaga penanggulangan bencana 3

D. Lembaga ZIS 4

E. Lembaga hikmah dan kebijakan public 5

F. Lembaga, seni budaya, dan olahraga 5

G. Lembaga hubungan dan kerjasama internasional

6 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULU

AN

A. Latar Belakang

Muktamar Muhammadiyah ke-45 pada 2005 di Malang Jawa Timur


telah menetapkan revitalisasi Cabang dan Ranting sebagai salah satu
prioritas Program Konsolidasi Organisasi. Komitmen besar tersebut
kemudian dilanjutkan pada Muktamar ke-46 pada 2010 di Yogyakarta.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan melakukan pengembangan Cabang
dan Ranting secara kuantitatif— terbentuknya PCM di 70% jumlah
kecamatan, dan terbentuknya PRM di 40% jumlah desa—dan juga secara
kualitatif dengan menghidupkan kepengurusan Cabang dan Ranting yang
mati, serta mengaktifkan Cabang dan Ranting yang belum aktif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja lembaga pengembangan cabang dan ranting

2. apa saja lembaga Pembina dan pengawas keuangan

3. Apa saja lembaga penanggulangan bencana

4. Apa saja lembaga ZIS

5. Apa saja lembaga hikmah dan kebijakan public

6. Apa saja lembaga, seni budaya, dan olahraga

7. Apa saja lembaga hubungan dan kerjasama internasional

8. Apa Saja lembaga pengembangan pesantren

9. Apa saja lembaga dakwah khusus

23
C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui lembaga pengembangan cabang dan ranting

2. Mengetahui lembaga Pembina dan pengawas keuangan

3 Mengetahui lembaga penanggulangan bencana

4. Mengetahui Apa saja lembaga ZIS

5. Mengetahui Apa saja lembaga hikmah dan kebijakan public

6. Mengetahui Apa saja lembaga, seni budaya, dan olahraga

7. Mengetahui Apa saja lembaga hubungan dan kerjasama internasional

8. Mengetahui Apa Saja lembaga pengembangan pesantren

9. Mengetahui Apa saja lembaga dakwah khusus


BAB II

PEMBAHAS

AN

A. Lembaga Pengembangan Cabang Dan Ranting

Muktamar Muhammadiyah ke-45 pada 2005 di Malang Jawa Timur


telah menetapkan revitalisasi Cabang dan Ranting sebagai salah satu
prioritas Program Konsolidasi Organisasi. Komitmen besar tersebut
kemudian dilanjutkan pada Muktamar ke-46 pada 2010 di Yogyakarta.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan melakukan pengembangan Cabang
dan Ranting secara kuantitatif— terbentuknya PCM di 70% jumlah
kecamatan, dan terbentuknya PRM di 40% jumlah desa—dan juga secara
kualitatif dengan menghidupkan kepengurusan Cabang dan Ranting yang
mati, serta mengaktifkan Cabang dan Ranting yang belum aktif.

a. Tugas dan Fungsi Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting


Lembaga ini di bentuk untuk melakukan penguatan kembali
Ranting sebagai basis gerakan melalui proses penataan, pemantapan,
peningkatan, dan pengembangan ranting baru ke arah kemajuan dalam
berbagai aspek gerakan Muhammadiyah.

1. Tugas pokok LPCR antara lain.

a). Mengaktifkan kembali Ranting-Ranting yang mati atau setengah


-mati/stagnan

b). Mengefektifkan dan mengintensifkan fungsi Ranting sebagai


pimpinan yang membina anggota dan jama’ah
c). Membentuk Ranting-Ranting baru terutama di pedesaan dan
pusat-pusat kawasan kota besar
d). Menjadikan Ranting-Ranting tertentu yang memiliki infrastruktur dan
prasyarat/kondisi yang kondusif untuk pilot proyek/program
Keluarga Sakinah serta Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah
(GJDJ)

e). Menghidupkan dan menyemarakkan pengajian-pengajian


pimpinan dan anggota dengan berbagai model alternative

f). Mengembangkan fungsi pelayanan crisis center untuk advokasi


di tingkat Ranting.

B. Lembaga pembina dan pengawasan keuangan


a. Visi Pengembangan

Terwujudnyaa sistem pembinaan dan pengawasan keuangan


Persyarikatan yang berprinsip pada amanah dan bertatakelola bais
sesuai dengan budaya organisasi Muhammadiyah.

b. Program Pengembangan
Sistem Gerakan : Mengembangkan sistem tata keerja,
pembinaan, pemeriksaan dan kode etik pengelolaan keuangan di
lingkungan Muhammadiyah.
Organisasi dan Kepemimpinan : Memperkuat kapasitas
kelembagaan di lingkungan Muhammadiyah terkait tata kelola
kekayaan,penyusunan laporan, pengelolaan kekayaan, software
keuangan, pembinaan dan pengawasan keuangan, serta pemberdayaan
dan pendayagunaan auditor-auditor internal secara sinergis di
Persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah.

Jaringan : Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama


dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam
rangka meningkatkan mutu kerja, dan menyelesaikan segala
kemungkinan persoalan keuangan di Muhammadiyah.

Sumber Dayaa : menyiapkan tenaga terdidik dan terlatih dari


kalangan kader-kader Muhammadiyah untuk menjadi auditor yang amanah,
bersifat membina, profesional, menjunjung tinggi kode etik sesuai budaya
organisasi Muhammadiyah.

Aksi Pelayanan : Melaksanakan pelatihan SIAPM (Sistem Informasi


Akutansi Persyarikatan Muhammadiyah) dan perencanaan pajak,
pembinaan dan pendampingan perpajakan, serta pembinaan dalam
mendapat pemenuhan peryaratan untuk mendapat pinjaman dari
Perbankan di lingkungan Persyarikatan dan Amal Usaha.

C. Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah


Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (Bahasa
Inggris: Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC))
merupakan lembaga Muhammadiyah yang menjalankan tugas kepada
mengkoordinasikan mobilisasi sumberdaya dalam Tanggap Darurat
Bencana, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana dan Rehabilitasi Pasca
Bencana. Sehingga dalam pelaksanannya diperlukan komunikasi dan
koordinasi dengan Semua Jajaran Pimpinan, Majelis, Lembaga, Amal
Usaha, Organisasi Otonom dan Kader Muhammadiyah. Selain itu juga
menjalankan tugas sama dengan lembaga SAR di Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan bahwa Pusat


Penanggulangan Bencana yang telah dibuat pada tahun 2007, pada periode
2010 – 2015 diubah menjadi Lembaga Penanggulangan Bencana, sebagai
instusi yang langsung mempunyai di bawah koordinasi Pimpinan
Muhammadiyah. Sementara sebutan dalam bahasa Inggris
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) tetap
dipertahankan. Dasar pembentukannya adalah Keputusan Muktamar
Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 yang dirilis (tanfidz) dalam Berita Resmi
Muhammadiyah No. 1/2010-2015.

D. Lembaga ZIS
LAZISMUH bertugas membantu Pimpinan Persyarikatan dalam
penerimaan, penampungan dan penyaluran dana dari zakat, infaq dan
shadaqah dari masyarakat Islam dan warga Muhammadiyah.

E. Lembaga Hikmah Dan Kebijakan Publik


Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai
tugas pokok antara lain:

a. Mengembangkan lembaga khusus sebagai kelompok pemikir (think-


tank) yang bertugas melakukan kajian terus-menerus tentang berbagai
isu nasional serta kebijakan nasional yang menyangkut rakyat banyak.

b. Berpartisipasi secara aktif dan kreatif dalam upaya penguatan


masyarakat sipil serta penegakan demokrasi dan hak asasi manusia.

c. Meneruskan gerakan antikorupsi dengan memanfaatkan kerjasama


yang telah dirintis selama ini.

d.Membangun jalinan yang sinergis dengan kader dan simpatisan


Muhammadiyah yang berada di lembaga legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.

e. Meluaskan pendidikan kewarganegaraan (civic education) yang


selama ini telah dikembangkan di berbagai Universitas Muhammadiyah
bagi semua lembaga pendidikan milik Muhammadiyah, yang terarah
pada pembangunan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban.

f. Menyelenggarakan pendidikan kader politik dan menyusun panduan


tentang politik yang Islami.

F. Lembaga Seni, Budaya, Dan Olahraga


Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai
tugas pokok antara lain:

a. Mengembangkan apresiasi kesenian, kesusastraan, dan pariwisata


yang Islami dan memberikan nuansa kehalusan budi dan spiritual Islami
dalam kehidupan warga Persyarikatan, umat, dan masyarakat luas.
b. Memproduksi film, buku, dan seni pertunjukan yang membawa
pesan kerisalahan dan peradaban Islami.
c. Melakukan kajian dan kritik terhadap praktik-praktik kesenian dan
berbagai publikasi yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-
norma ajaran Islami serta merusak akhlak dan peradaban manusia.
G. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional

Berdasarkan garis besar program, Lembaga ini mempunyai


tugas pokok antara lain:

1. Mengembangkan kerjasama yang harmonis dan saling


menguntungkan dengan berbagai instansi, baik pemerintah, maupun
swasta, serta dalam maupun luar negeri, untuk mendukung gerak
Pesyarikatan.

2. Berperan aktif dalam upaya membangun tata dunia baru yang adil
dan berkeadaban.

3. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam


maupun luar negeri, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan
umat Islam guna mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang.

4. Mengefektifkan kerjasama dengan berbagai kalangan, baik dalam


maupun luar negeri, guna meningkatkan peran Muhammadiyah dan
umat Islam secara lebih luas sekaligus mengantisipasi segala bentuk
pemojokan yang merugikan Muhammadiyah dan umat Islam.

BAB III

PENUT

UP

A. KESIMPULAN
Pengertian lembaga telah diatur dalam Anggaran Dasar
Muhammadiyah, tercantum dalam Bab VII Unsur Pembantu Pimpinan,
Pasal 20 ayat 3. Lembaga adalah unsur pembantu pimpinan yang
menjalankan sebagian tugas pendukung Muhammadiyah.

Macam-Macam Lembaga pendukung muhammadiyah adalah

1. Lembaga pengembangan cabang dan ranting


2. Lembaga pembinaan dan pengawas keuangan
3. Lembanga penanggulanan bencana
4. Lembaga ZIS
5. Lembaga hikmah dan kebijakan public
6. Lembaga, seni, budaya, dan olagraga
7. Lembaga hubungan dan internasioanl
8. Lembaga pengembangan pesantren
9. Lembaga dakwah khusus
DAFTAR PUSTAKA

Al-Asyari, Deni. 2010. Selamatkan Muhammadiyah Agenda Mendesak Warga


Muhammadiyah. Yogyakarta: Naufan Pustaka.

Asep Daud Kosasih. 2010. Pola Kepemimpinan Organisasi Muhammadiyah.


Purwokerto: Jurnal Islamadina.

Asy’ari, Isya. 2016. Makalah Kepemimpinan. Purwokerto:


www.ejournal.iainpurwokerto.ac.id diakses pada Rabu, 6 April 2016
Bruinessen,

Martin Van. 2014. Conservative Turn : Islam Indonesia dalam Ancaman


Fundamentalisme. Bandung: Al-Mizan.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Putra Grafika.

Anda mungkin juga menyukai