Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AIK II

MAJELIS ORGANISASI MUHAMMADIYAH

NAMA KELOMPOK 9:

 ADRIAN EKO PUTRA


 JAMILAH
 INA SENTIYAH
 INDAH AMANDA PUTRI

DOSEN PENGAMPUH :
KHAIRUL SALEH , M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senang tiasa kami hantarkan kehadiran tuhan yang masa esa atas limpahan
rahmat serta hidayah – nya sehinga kami dapat menyelesaikan mkalah tentang majelis dalam
muhammadiyah

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dlam menyusun
makalah ini terima kasih juga kami sampaikan kepada bapak KHAIRUL SALEH ,M.Pd.I
selaku dosen AIK II

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karwna itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harap , demi kesempurnaan makalah ini.akhir kata
kami mohon maaf apa bila dalam makalah ini bsnysk kesalahan . semoga bermamfaat bagi
kami sendiri dan pembaca

Muaro bungo, 24 september


2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................
Bab. I Pendahuluan........................................................................................
A. Latarbelakang..................................................................................
B. Rumusanmasalah.............................................................................
C. Tujuan pnulisan……………………………………...……………
Bab. II Pembahasan.......................................................................................
A. Majelis tablig……………………………………………………. .
B. Majelis Tarjih dan tajdid.................................................................
C. Majelis perguruan tinggi.................................................................
D. majelis kesehatan umum.................................................................
E. majelis pemberdayaan masyarakat…………………….………..
F. majelis wakap dan keharta bendaan..............................................
G. majelis ekonomi dan kewirausahaan…………….....…………...
H. majelis pustaka dan informas…………………………………....
I. majelis hokum dan hak asasi manusia…………………………...
J. majelils lingkungan hidup…………………………………….….
Bab. III Penutup……………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah adalah gerakan islam, maksud gerakan nya adalah dakwah islam,
amar ma’rufnahimungkar, bergerak dalam kehidupan masarakat. Muhammadiyah
menepatkan diri sebagai fa’il yang mewariskan gerak langkah misi nabi Muhammad SWT
sedangkan masarakat sebagai objek untuk diajak mengamalkan islam dengan petunjuk allah .
sehingga rewujud masarakat islam yang sebenar – benarnya

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian majelis – majelis yang ada di dalam muhammadiyah


2. Apa tugas, dan fungsi dan tujuan tiap-tiap majelis tersebut

C. Tujuan Penelitian

1. Supaya membaca dapat dapat mengetahui apakah majelis-majelis amal dalam usaha
muhammadiyah .
2. Supaya pembaca dapat mengetahui fungsi majelis-majelis muhammadiyah.
3. Supaya pembaca dapat mengetahui tujuan majelis-majelis dan amal usaha
muhammadiiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A .Majelis Tabligh

Majelis Tabliqh dan Dakwah Khusus memiliki rencana strategis untuk: Meningkatkan
kuantitas dan kualitas peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah kemasyarakatan yang
berpengaruh langsung dalam menciptakan masyarakat Islami sebagai perwujudan dari
partisipasi aktif Muhammadiyah dalam pembangunan umat dan bangsa untuk mencapai
tujuan Muhammadiyah.

Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok untuk:

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dakwah dalam segala dimensi kehidupan sesuai
dengan prinsip gerakan Muhammadiyah.

2. Meningkatkan mutu dan kompetensi mubaligh Muhammadiyah.

3.  Memperluas jangkauan dakwah agar mampu menyentuh berbagai level dan jenis
kelompok masyarakat.

4. Mengembangkan dan menerapkan dakwah multimedia baik media lokal, maupun


media dengan muatan teknologi baru.

5. Melakukan evaluasi dan memperbaiki konsep dan implementasi proyek-proyek


dakwah Muhammadiyah, seperti dakwah jamaah, dakwah kultural dan sebagainya,
agar kembali berjalan secara efektif.

6. Mengembangkan metode dan praktek pembinaan kehidupan Islami dalam


masyarakat.

Tujuan utamanya adalah reformasi spiritual Islam dengan menjangkau umat Islam di


seluruh spektrum sosial dan ekonomi dan bekerja di tingkat akar rumput, untuk
membawa mereka sejalan dengan pemahaman kelompok tentang Islam.

B. Majelis Tarjih dan Tajdid

1. Pengertian
Dalam ushul fikih, tarjih merupakan proses analisis untuk menetapkan suatu hukum
dengan dalil yang lebih kuat. lebih tepat analogi dan lebih kuat maslahatnya. Di
Muhammadiyah, tarjih mengalami perluasan makna Tidak sekadar kuat-menguatkan dalil
atau pilih-memilih antara pendapat yang sudah ada, tarjih identik dengan ijtihad itu sendiri
Ijtihad yang dilakukan tidak hanya merespons permasalahan hukum syar’i, tetapi juga
berbagai permasalahan yang dilihat dari sudut pandang Islam secara lebih luas.

Adapun kegiatan ketarjihan adalah serangkaian aktivitas intelektual dan kemanusiaan


dari sudut pandang agama Islam.

2. Sejarah Majelis Tarjih

Majelis Tarjih lahir pada 1927 dalam Kongres Muhammadiyah ke-16 di Pekalongan atas
usulan KH Mas Mansur. Menurutnya, Muhammadiyah perlu mengadakan majelis khusus
yang membahas masalah keagamaan, serta memberi penjelasan dan wawasan bagi
masyarakat di tengah banyaknya persoalan khilafiyah. Muhammadiyah tidak boleh mewarisi
perpecahan akibat urusan khilafiyah dan perselisihan furu’ yang tidak produktif untuk
kemajuan.

 Visi:

Tertatanya manajemen dan jaringan guna meningkatkan efektifitas kinerja Majelis


menuju gerakan tarjih dan tajdid yang lebih maju, profesional, modern, dan otoritatif sebagai
landasan yang kokoh bagi peningkatan kualitas Persyarikatan dan amal usaha.

 Misi:

a. Mewujudkan landasan kerja Majelis yang mampu memberikan ruang


gerak yang dinamis dan berwawasan ke depan;
b. Revitalisasi peran dan fungsi seluruh sumber daya majelis;
c. Mendorong lahirnya ulama tarjih yang terorganisasi dalam sebuah
institusi yang lebih memadai;
d. Membangun model jaringan kemitraan yang mendukung terwujudnya
gerakan tarjih dan tajdid yang lebih maju, profesional, modern, dan
otoritatif;
e. Menyelenggarakan kajian terhadap norma-norma Islam guna
mendapatkan kemurniannya, dan menemukan substansinya agar
didapatkan pemahaman baru sesuai dengan dinamika perkembangan
zaman;
f. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai Islam, serta
menyebarluaskannya melalui berbagai sarana publikasi.

Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki rencana strategis untuk: Menghidupkan trjih, tajdid,
dan pemikiran Islam dalam Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan yang kritis-
dinamis dalam kehidupan masyarakat dan proaktif dalam menjalankan problem dan
tantangan perkembangan sosial budaya dan kehidupan pada umumnya sehinggan Islam selalu
menjadi sumber pemikiran, moral, dan praksis sosial di tengah kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara yang sangat kompleks.

Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok:    

1. Mengembangkan dan menyegarkan pemahaman dan pengalaman ajaran Islam


dalam kehidupan masyarakat yang multikultural dan kompleks.
2. Mensistematisasi metodologi pemikiran dan pengalaman Islam sebagai prinsip
gerakan tajdid dalam gerakan Muhammadiyah.
3. Mengoptimalkan peran kelembagaan bidang tajdid, tarjih dan pemikiran Islam
untuk selalu proaktif dalam menjawab masalah riil masyarakat yang sedang
berkembang.
4. Mensosialisasikan produk-produk tajdid, tarjih dan pemikiran keislaman
Muhammadiyah ke seluruh lapisan masyarakat.
5. Membentuk dan mengembangkan pusat penelitian, kajian, dan informasi bidang
tajdid pemikiran Islam yang terpadu dengan bidang lain.

C. Majelis Pendidikan Tinggi.

Sebagai pelaksanaan dari geras besar program bidang pendidikan, maka bersama-
sama Majelis Dikdasmen, Majelis Dikti memiliki tugas untuk:

1. Membngaun cetak biru (blue print) pendidikan Muhammadiyah untuk


menjawab ketertinggalan pendidikan Muhammadiyah selama ini, dan sebagai
langkah antisipasi bagi masa depan pendidikan yang lebih kompleks.
2. Menegaskan posisi dan implementasi nilai Islam, Kemuhammadiyahan, dan
kaderisasi dalam seluruh sistem pendidikan Muhammadiyah.
3. Mempercepat proses pengembangan institusi pendidikan Muhammadiyah
sebagai pusat keunggulan dengan menyusun standar mutu.
4. Menjadikan mutu sebagai tujuan utama bagi seluruh usaha pengembangan
amal usaha pendidikan Muhammadiyah.
5. Mengintegrasikan pengembangan amal usaha pendidikan Muhammadiyah
dengan program pengembangan masyarakat.
6. Menyusun sistem pendidikan Muhammadiyah yang berbasis Al-Qur’an dan
Sunnah.
7. Mengembangkan program-program penelitian dan pengembangan di bidang
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berbagai aspek kehidupan
yang penting dan strategis sebagai basis bagi pengambilan kebijakan dan
pengembangan kemajuan Persyarikatan.
8. Mengembangkan jaringan dan kerjasama lembaga-lembaga serta pusat-pusat
penelitian dan pengembangan di lingkungan Persyarikatan.

D. Majelis Pendidikan Kader.


Program Pengembangan Majelis Pendidikan KaderMelaksanakan Perkaderan Utama
Muhammadiyah (Darul Arqam maupun Baitul Arqam) secara intensif untuk menjadikan
perkaderan sebagai budaya organisasi di seluruh tingkatan pimpinan, amal usaha, dan
institusi-institusi yang berada dalam struktur Persyarikatan.

 Organisasi dan Kepemimpinan

Menyelenggarakan Ideopolitor (Ideologi, Politik, dan Organisasi) bagi pimpinan di


lingkungan pimpinan Persyarikatan dan Amal Usaha untuk meneguhkan komitmen ideologis,
memperluas visi dan pemikiran, dan mengembangkan organisasi sebagai instrumen gerakan
Isam.

 Jaringan

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama secara tersistem antar pimpinan Persyarikatan,


Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam hal pelaksanaan perkaderan di
lingkungan masing-masing.
 Sumber Daya

Membentuk dan meningkatkan kualitas korp Instruktur dan membina instruktur yang
mampu mendesain dan mengembangkan perkaderan fungsional Muhammadiyah berbasis
pada keragaman potensi dan keahlian instruktur di semua lini Persyarikatan.

1. Visi Majelis Pendidikan Kader


Visi Majelis Pendidikan Kader adalah: Tertatanya manajemen Majelis dan
jaringan agar mampu dan efektif untuk menjadi badan pembantu pimpinan yang maju,
profesional, dan modern, serta untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi
peningkatan kualitas Majelis dan program perkaderan.

 Berdasarkan garis besar program, MPK memiliki tugas-tugas antara lain sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kualitas perkaderan dalam segala aspek, meliputi materi,
pengelolaan, metode, strategi, dan orientasi perkaderan agar lebih relevan dan
kompatibel dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.
2) Meningkatkan kompetensi kader yang meliputi kompetensi akademis dan
intelektual, kompetensi keberagamaan, dan kompetensi sosial-kemanusiaan
guna menghadapi tantangan organisasi masa depan.
3) Melaksanakan transformasi kader secara terarah dan kontinyu guna memberi
peluang bagi kader dalam mengaktualisasikan potensi dan kompetensinya di
Muhammadiyah, serta memperluas akses ke berbagai bidang dan profesi di
luar Persyarikatan.
4) Melakukan pemberdayaan AMM yang terdiri dari tiga unsur, yaitu anggota
organisasi-organisasi otonom angkatan muda Muhammadiyah, anggota
keluarga warga Muhammadiyah dan pelajar / mahasiswa serta lulusan
lembaga pendidikan Muhammadiyah.
5) Melaksanakan penguatan sekolah-sekolah kader Muhammadiyah seperti
Madrasah Muallimin / Muallimat Muhammadiyah, Pondok Hj. Nuriyah
Shabran, PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah), Pondok
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, dan lain-lain dengan pengawasan
yang intensif.
6) Melaksanakan pemantapan dan peningkatan pembinaan dan ideologi gerakan
di kalangan kader, pimpinan, dan anggota Persyarikatan sebagai basis
solidaritas dan kekuatan perjuangan dalam mewujudkan tujuan
Muhammadiyah.

E.  Majelis Pembina Kesehatan Umum.

Rencana strategis bidang Kesehatan, Kesejahteraan, dan Pemberdayaan Masyarakat


adalah Mengembangkan dan memperluas kekuatan basis gerakan Muhammadiyah yang
terletak pada pusat “Penolong Kesengsaraan Oemoem” sehingga menjadi tenda besar bagi
pelayanan dan keberpihakan sosial Muhammadiyah secara terpadu dan lebih luas.

 Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas-tugas antara lain
sebagai berikut:
1) Mendorong pelayanan terpadu bidang kesehatan yang menekankan pada
kesehatan fisik, jiwa, iman, hukum dan sosial.
2) Mengembangkan konsep jalinan dan keterpaduan antara pelayanan sosial
kesehatan Muhammadiyah dengan masyarakat dalam rangka mengembangkan
misi Islam dan Muhammadiyah.
3) Membangun jaringan pelayanan sosial dan kesehatan Muhammadiyah yang
mendorong bagi terciptanya daya dukung kekuatan pelayanan yang kuat,
strategis dan cepat kepada masyarakat akar rumput.
4) Membuat dan mengembangkan pusat penelitian, pengembangan, data,
informasi dan crisis center kesejahteraan masyarakat sebagai peta dasar dan
tindakan strategis dalam memberikan pelayanan sosial Muhammadiyah di
masyarakat.
5) Mendorong, mengembangkan, dan mengoptimalkan terus menerus kekuatan
Muhammadiyah sebagai elemen pemberantasan serta penyalahgunaan
NAPZA.
6) Menghidupkan suasana ke-Islaman dan dakwah dalam setiap memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

F. Majelis Pemberdayaan Masyarakat.

MPM adalah “produk baru” sebagai hasil keputusan Muktamar ke-45 di Malang tahun
2005.
 Visi:
“Tertatanya kapasitas organisasi dan jaringan aktivitas pemberdayaan
masyarakat yang mampu meletakkan landasan yang kokoh bagi perintisan dan
pengembangan kegiatan pemberdayaan serta mendorong proses transformasi
sosial dalam masyarakat.
 Misi:
1. Menegakkan keyakinan tauhid sosial sebagai spirit aktivitas-aktivitas pemberdayaan
masyarakat;
2. Mewujudkan proses transformasi sosial yang mencakup perubahan kehidupan pribadi,
keluarga, dan masyarakat yang lebih luas.

 Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas-tugas antara lain
sebagai berikut:
1) Membuat prioritas penanganan masalah dalam memberikan pelayanan
kesejahteraan masyarakat berdsarkan kebutuhan masyarakat.
2) Mengembangkan alternatif-alternatif baru program pengembangan masyarakat
untuk berbagai level dan jenis kelompok masyarakat.
3) Mengintegrasikan kerja Persyarikatan dan Amal Usaha dalam program
pengembangan masyarakat.
4) Mengembangkan model-model pemberdayaan masyarakat untuk komunitas
buruh, tani, nelayan, dan kaum marjinal di perkotaan maupun pedesaan.
5) Meningkatkan dan memperluas jangkauan program pemberdayaan masyarakat
di lingkungan komunitas petani, buruh, nelayan, dan mereka yang mengalami
marjinalisasi sosial perkotaan maupun pedesaan.
6) Madukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan
dakwah yang membawa kemajuan.

G. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan.

a. sejarah.

Rencana strategis bidang Wakaf, ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah), dan Pemberdayaan
Ekonom adalah: Terciptanya kehidupan sosial ekonomi umat yang berkualitas sebagai
benteng atas problem kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan pada masyarakat bawah
melalui berbagai program yang dikembangkan Muhammadiyah.

 Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
1) Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) dan
akuntabilitasnya sehingga menjadi penyangga kekuatan gerakan
pemberdayaan umat.
2) Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi tanah-
tanah wakaf di lingkungan Persyarikatan.
3) Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif.

H. Majelis Ekonomi Dan Kewirausahaan.

Sejak Muktamar ke 45 di Malang, Persyarikatan Muhammadiyah diamanatkan sebuah


program jangka panjang untuk kurun waktu 25 tahun ke depan, yang dikenal dengan istilah
VISI MUHAMMADIYAH 2025, yang pelaksanaannya dimulai sejak tahun 2005. Lima
tahun pertama yaitu 2005 – 2010 merupakan fase pertama dari pelaksanaan Vis
Muhammadiyah 2025.

Sementara, Mukatamar ke 46 di Yogyakarta tahun 2012, dengan segela keputusan dan


programnya adalah sebagai connecting point, dimulainya fase kedua pelaksanaan Visi
Muhammadiyah 2025. Artinya manat Mukatamar ke 46 di Yogyakarta adalah kelanjutan
pelaksanaan program Muhammadiyah untuk lima tahun yaitu 2010 – 2015.

Visi dan misi

 Visi:

Terciptanya kehidupan sosial ekonomi umat yang berkualitas sebagai benteng atas
problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada masyarakat bawah.

 Misi:
1. Mengupayakan pembangunan ekonomi rakyat Indonesia khususnya keluarga
besar Muhammadiyah;
2. Mengurangi problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada
masyarakat melalui peningkatan kehidupan sosial ekonomi ummat yang
berkualitas;
3. Menjadi pelopor, motivator dan atau katalisator pembaharuan/perubahan
pembangunan ekonomi rakyat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Islam.

 Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
1) Menciptakan cetak biru (blue print) pengembangan ekonomi sebagai usaha
untuk mengevaluasi dan merancang program pemberdayaan ekonomi ummat
yang efektif.
2) Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang didasarkan atas
kekuatan sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian ekonomi ummat.
3) Menegaskan keberpihakan Muhammadiyah terhadap usaha-usaha ekonomi
dalam membangun kekuatan masyarakat kecil (akar rumput) yang dhu’afa dan
mustadh’afin melalui kegiatan-kegiatan ekonomi alternatif.
4) Mengupayakan terlaksananya ekonomi syariah yang lebih kuat, terorganisasi
dan tersistem.

H. Majelis Pustaka dan Informasi

“Hoofd Bestuur Muhammadiyah Bahagian Taman Pustaka akan bersungguh-sungguh


berusaha menyiarkan agama Islam yang secara Muhammadiyah kepada umum, yaitu dengan
selebaran cuma-cuma, atau dengan Majalah bulanan berkala, atau tengah bulanan baik yang
dengan cuma cuma maupun dengan berlengganan; dan dengan buku agama Islam  baik
yang prodeo tanpa beli, maupun dijual yang sedapat mungkin dengan harga murah. Dan
majalah-majalah dan buku-buku selebaran yang diterbitkan oleh Taman Pustaka, harus yang
mengandung pelajaran dan pendidikan Islam, ditulis dengan tulisan dan bahasa yang
dimengerti oleh yang dimaksud.  Bahagian Taman Pustaka hendak membangun dan membina
gedung TAMAN PUSTAKA untuk umum, dimana-mana tempat dipandang perlu. 
saja, tetapi juga disediakan buku-buku yang berfaedah dengan membawa ilmu
Taman Pembacaan itu tidak hanya menyediakan buku-buku yang mengandung
pelajaran Islam kemajuan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat bangsa
dan negara yang tidak bertentangan kepada agama terutama agama Islam.”  
Bagian Taman Poestaka sejak tahun 1920 telah mendirikan majalah Suara Muhammadiyah,
terbit 1.000 eksemplar tiap bulannya. Pada konggres/Muktamar 1929 telah dterbitkan
700.000 buah buku dan brosur.
Seiring berjalannya waktu, Bahagian Taman Poestaka mengalami pasang surut,
perubahan nama dan struktur.  Muktamar 1 Abad Muhammadiyah yang baru saja berlalu
meneguhkan kembali visi Muhammadiyah 2025 memperkuat Majelis Pustaka dan Informasi
melalui strategi: membangun kemampuan dan keluasan jaringan kekuatan informasi serta
pustaka Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di tengah era kehidupan
masyarakat informasi. Dengan upaya Garis Besar Program meliputi;

a. Mengorganisasi dan memperluas kelengkapan perpustakaan dan fungsi-fungsi


pustaka sebagai sumber pengembangan pengetahuan dan informasi bagi kemajuan
persyarikatan.
b.  Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi dan media publikasi
sebagai instrumen bagi pengembangan peran-peran Persyarikatan dalam menjalankan
misi di tengah kehidupan.
c.  Pengembangan kerjasama dalam pengelolaan pustaka dan publikasi secara lebih
terorganisasi.
 Tugas Pokok

Membangun kemampuan dan keluasan jaringan kekuatan informasi serta


pustaka Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di tengah era kehidupan
masyarakat informasi.

 misi di tengah kehidupan.


3 Pengembangan kerjasama dalam pengelolaan pustaka Fungsi
1. Mengorganisasi dan memperluas kelengkapan perpustakaan dan
fungsi-fungsi pustaka sebagai sumber pengembangan pengetahuan dan
          informasi bagi kemajuan Persyarikatan.
2.  Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi dan media
publikasi sebagai instrumen bagi pengembangan peran-peran
Persyarikatan dalam menjalankandan publikasi secara lebih
terorganisasi.

I. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia.

 Berdasarkan garis besar program, majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
1) Melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang hak asasi manusia dan
demokrasi, termasuk lewat jalur pendidikan.
2) Mengupayakan advokasi publik yang menyangkut kebijakan yang bersentuhan
dengan kepentingan rakyat banyak.

J. Majelis Lingkungan Hidup.

 Berdasarkan garis besar program, majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:
1) Mengembangkan aktivitas pendidikan dan dakwah lingkungan yang dimotori
oleh majelis terkait, guna memberi pengertian tentang pengelolaan lingkungan
yang benar dan membangun kesadaran tentang pentingnya kelestarian
lingkungan hidup.
2) Mendorong tumbuhnya kesadaran baru etika lingkungan di kalangan
masyarakat luas, termasuk dunia usaha, yang cenderung mengabaikan etika
lingkungan.
3) Melakukan kampanye sadar lingkungan secara luas bekerjasama dengan
berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Muhammadiyah menetapkan unsur pembantu penyelenggaraan amal usaha dalam tugas


khusus dan lainnya berupa majelis dan lembaga . Sebagian dari majelis- majelis tersebut
Yaitu

Majelis wakap, majelis kehartaban, majelis ekonomi dan kewirausahaan, pustaka dan
informasi, hokum dan ham, pelayanan social dan majelis lingkungan maka maka dari dapat
kami katakana majelis muammadiyah mempunyai unsur yang dapat membantu
penyelenggaraan amal
Daftar Pustaka

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Tarjih, 2009, Himpunan Putusan Tarjih, Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.

Rukman, Edi. 2012. Pendidikan Kader Muhammadiyah (Studi Empiris di Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kota Surakarta Periode 2005-2010). Surakarta: Tidak diterbitkan.

Tim Majelis Diktilitbang dan LPI PP Muhammadiyah. 2010. 1 Abad Muhammadiyah “Gagasan
Pembaruan  Sosial Keagamaan”. Jakarta : Kompas

·            http://www.muhammadiyah.or.id/content-201-list-majelis-lembaga.html

·            http://prmpendakian.blogspot.com/2012/12/struktur-organisasi-muhammadiyah.html

·            http://teknikkepemimpinan.blogspot.com/2011/06/organisasi-muhammadiyah.html

·            http://labbatusel.muhammadiyah.or.id/muhfile/labbatusel/download/Amal Usaha


Muhammadiyah  Kedudukan dan Fungsinya.ppt

Anda mungkin juga menyukai