Anda di halaman 1dari 6

REALISASI PANCASILA

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah:Pancasila
Dosen Pengumpul: Iswanto, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok III (Tiga)

Sudirman, NIM : 20.1.11.019

Risda Sofa, NIM : 20.1.11.021

Erwin, NIM : 20.1.11.009

Muh. Al Fawwaz, NIM : 20.1.11.041

Ahyar Rosidin, NIM : 20.1.11.034

Anisatun Qotimah, NIM : 20.1.11.012

Faridatun Nisa,NIM : 20.1.11.048

Isya Sadira,NIM : 20.1.11.063

Abdul Haris, NIM : 20.1.11.057


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA KUTAI TIMUR 2020

I. PENDAHULUAN

Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa,

Sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia

dan fungsi lainnya, dalam realisasi (pengalamannya) memiliki

konsekuensi yang berbeda beda tergantung koneksinya. Untuk

merealisasikan dan mengamalkan pancasila mustahil dapat dilaksanakan

dengan baik tanpa berdasarkan pada nilai nilai yang terkandung dalam

sila sila pancasila.

Konsekuensi untuk merealisasikan dan megamalkan sila sila

Pancasila harus memiiki pengetahuan yang jelas dan benar tentang

fungsi dan kedudukan pancasila yang didalamnya terkandung nilal nilai

sebagai sumber untuk diamalkan secara konkrit. Pancasila sebagai dasar

filsafat negara indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek

penyelanggaraan negara negara , dan semua sikap dan tingkah laku para

penyelanggara negara, dan hidup kebangsaan indonesia harus

berdasarkan pada nilai nilai pancasila. Dalam realisasi pancasila ini

diperlukan juga suatu kondisi yang dapat menjunjung terlaksananya

proses realisasi pancasila tersebut, baik kondisi yang berkaitan dengan

sikap setiap warga negara indonesia dan wujud realisasi nilai nilai

pancasila.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana keharusan moral untuk mengaktuasi pancasila?
2. Bagaimana pengertian realisasi pancasila yang subjektif?
3. Bagaimana pengertian realisasi pancasila yang objektif?
4. Bagaimana implementasi nilai nilai pancasila?
5. Bagaimana internalisasi nilai nilai pancasila?
6. Bagaimana pembentukan kepribadian pancasila?
7. Bagaimana sosialisasi pembudayaan pancasila?

III. PEMBAHASAN
1. Keharusan moral untuk mengaktualisasi pancasila

Pancasila sebagai dasar filsfat negara Indonesia mengandung


Konsekuensi setiap aspek penyelenggara negara dan semua sikap
dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, bernegara,
dan berbangsa harus berdasarkan pada nilai nilai pancasila.Nilai nilai
tersebut perlu dijabarkan lebih lanjut menjadi norma norma
kenegaraan maupun norma norma moral untuk dilaksanakan dan
diaktualisasikan setiap warga negara indonesia.

Pengaktualisasikan nilai nilai pancasila tersebut baik dalam


Kaitannya dengan sikap moral maupun tingkah laku semua warga
negara Indonesia. Oleh karena itu, permasalahan pokok dalam
aktualisasi pancasila adalah bagaimana wujud aktualisasi itu yaitu
bagaimana nilai nilai pancasila yang bersifat universal tersebut
dijabarkan dalam bentuk norma norma yang jelas dalam kaitannya
dengan tingkah laku semua warga dalam bermasyarakat,berbangsa,
dan bernegara, serta hubungannya dengan segala aspek dalam
penyelengaraan negara.

Selain itu dalam aktualisasi pancasila ini di perlukan juga suatu


Kondisi yang dapat menunjang terlaksananya proses aktualisasi
Pancasila tersebut, baik kondisi yang berkaitan dengan sikap setiap
warga negara Indonesia dan wujud realisasi nilai nilai pancasila
kesepakatan untuk mendirikan negra Indonesia yang berdasarkan
pancasila mengandung konsekuensi bahwa kita harus merealisasikan
pancasila itu dalam setiap aspek penyelenggara negara dan setiap
tingkah laku dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi
bangsa Indonesia mengaktualisasikan pancasila adalah suatu
keharusan moral

2. Pengertian realisasi pancasila yang subjektif

Aktualisasi pancasila yang subjektif adalah pelaksanaan pada


Setiap pribadi perseorang, setiap warga negara, setiap individu
Setiap penduduk, setiap penguasa setiap orang indonesia. Aktualisasi
Pancasila yang subjekti f justru lebih pentin g karena realisasi yang
Subjektif merupakan persaratan bagi aktualisasi pancasila yang
Obejektif (Natonegoro), 1975. Dengan demikian pelaksanaan
Pancasila yang subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran,ketaatan
Serta kesiapan individu untuk merealisasikan pancasila.

3. Pengertian realisasi pancasila yang objektif

Pengertian pancasila yang objektif adalah pelaksanaa dalam


bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggara negara, baik di
bidang legeslatif, eksekutif maupun yudikatif dan semua bidang
kenegaraan dan terutama realisasi dalam bentuk peraturan perundang
undangan negara Indonesia. Hal itu dapat di rinci sebagai berikut.

a. Tafsir Undang undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar
Filsafat negara pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 alinea IV.
b. Pelaksanaan Undang undang Dasar 1945 dalam undang undang harus
mengingat dasar dasar pokok pikiran yang tercantum dalam filsafat
negara Indonesia.
c. Tanpa mengurangi sifat sifat undang undang yang tidak dapat diganggu
gugat, interpretasi pelaksanaannya harus mengingat unsur unsur yang
tergantung dalam filsafat negara.
d. Pelaksanaan undang undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi
Seluruh perundang undangan dibawah undang undang dan keputusan
Keputusan administrasi dari semua tingkat penguasa negara.

Pokok kaidah negara serta pokok pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 juga didasarkan atas kerohanian pancasila.
realisasi pelaksanaan kongkritnya yaitu dalam setiap penentuan kebijaksanaan
di bidang kenegaraan antara lain:

a. Bentuk kedaulatan dalam negara


b. Hukum perundang undang dan peradilan
c. Sistem Demokrasi
d. Pemerintah pusat Daerah
e. Politik dan luar negeri
f. Keselamatan, keamanan dan pertahanan
g. Kesejakteraan
h. Kebudayaan
i. Pendidikan dan lain sebagainya
j. Tujuan negara
k. Repormasi dan segala pelaksanaanya
l. Pembangunan Nasional dan lain pelaksanaan kenegaraan

4. Imlementasi nilai nilai pancasila

Aktualisasi Pancasila yang subjektif dalam pelaksanaan nilai nilai


Pancasila dalam setiap individu, persorangan, setiap warga negara,setiap
Penduduk indonesia, setiap aparat pelaksana negara, dalam segala aspek
Kehidupan berbangsa dan bernegara.

Implementasi penjabaran pancasila yang bersifat objektif adalah


Merupakan perwujutan nilai nilai pancasila dalam kedudukannya sebagai
Dasar negara republik Indonesia, yang realisasi konkritnya merupakan
Sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.

Realisasi dan pengamalan pancasila secara objektif berkaitan dengan


Pembentukan wajib hukum yang memiliki norma norma yang tertuang dalam
Suatu sistem hukum positif. Hal ini dimaksudkan agar memiliki daya imperatif
Secara yuridis.

5. Internalisasi nilai nilai pancasila

Realisasi nilai nilai pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu secara
Berangsur angsur dengan jalan pendidikan baik disekolah, masyarakat maupun
Di dalam keluarga sehingga memperoleh hal hal sebagai berikut:

a. Pengetahuan, yaitu suatu pengetahuan yang benar tentang pancasila, baik


aspek nilai, norma maupun aspek praksinya. Hal ini harus disesuaikan
dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan individu. Tanpa pendidikan
yang cukup maka dapat di pastikan bahwa pemahaman tentang ideologi
bangsa dan dasar filsafat negara hanya dalam tingkat tingkat yang sangat
pragmatis, dalam hal ini sangat berbahaya dalam ketahanan ideologi
penerus bangsa.
b. Kesadaran, yaitu selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam
Diri sendiri.
c. Ketaatan, yaitu selalu dalam keadaan kesediaan untuk memenuh wajib
lahir dan batin, bersal dari luar misalnya pemerintah, adapun wajib batin
dari diri sendiri.
d. Kemampuan kehendak, yaitu yang cukup kuat sebagai pendorong untuk
melakukan perbuatan berdasarkan nilai nilai pancasila.
e. Watak dari hati nurani, yaitu agar seseorang selalu mawas diri dan dapat
menilai diri sendiri dengan baik. Dengan demikian akan memiliki suatu
ketahanan ideologi yang berdasarkan keyakinan atas kebenaran pancasila,
sehingga dirinya akan merupakan sumber kemampuan untuk memelihara,
mengembangkan, mengamalkan, mewariskan, merealisasikan pancasila
dalam segala aspek kehidupan.

Pada dasarnya ada dua bentuk realisasi yaitu bersifat statis dan yang
Bersifat dinamis. Statis dalam pengertian intinya atau esensinya (yaitu nilai nilai
Yang bersifat rohaniah dan universal). Sedangkan bersifat Dinamis dalam arti

bahwa aktualisasinya senantiasa bersifat inovatif, sesuai dengan dinamika

masyarakat, perubahan, serta konteks lingkungannya.

6. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila

Pemahaman dan aktualisasi pancasila sampaipada tingkat mentalisasi,


Kepribadian dan ketahanan ideologis adalah sebagai berikut:
a. Proses penghayatan diawali dengan memiliki tentang pengetahuan yang
Lengkap, dan jelas tentang kebaikan dan kebenaran pancasila.
b. Kemudian ditingkatkan ke dalam hati sanubari sampai adanya suatu
Ketaatan, yaitu suatu kesediaan yang harus senantiasa ada untuk
Merealisasikan pancasila.
c. Kemudian di susul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan untuk
melakukan perbuatan mengaktualisasikan pancasila dalam kehidupan
dalam bidang kenegaraan dan bidang bermasyarakat.
d. Kemudian di tingkatkan menjadi mentalitas, yaitu selalu terseleggaranya
kesatuan lahir batin, kesatuan akal, kesatuan rasa, kehendak sikap dan
perbuatan.
e. Kemudian mengadakan penilaian sendiri setelah melakukan sesuatu
Perbuatan yang bersangsi.
f. Bilamana kondisi peresapan dan aktualisasi pancasila sampai pada tingkat
Yang optimal, maka orang akan memiliki kepribadian pancasila.

7. Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila

a. Epistomologi realisasi nilai nilai pancasila


Berdasarkan sistem epistomologi tersebut maka revitalitas, relalisasi,
Sosialisasi dan pembudayaan pancasila, tidak mungkin secara langsung dapat
Di amalkan, sehingga harus melalui transformasi dari sistem nilai, norma,
Kemudian dijabarkan dalam realisasi yang bersifat praktis.
b. Proses sosialisasi dan pembudayaan pancasila
Nilai nilai pancasila sebelum terbentuknya negara dan bangsa Indonesia
Pada dasarnya terdapat secara sporadis dan fragmentaris dalam kebudayaan,
Sistem sosial, nilai nilai religius bangsa , yang tersebar di seluruh kepulauan
Nusantara baik abad kedua puluh maupun sebelumnya, diaman masyarakat
Indonesia telah mendapatkan kesempatan berkomunikasi dan beralkulturasi
dengan kebudayaan lain. Nilai nilai tersebut dikembangkan oleh para pendiri
bangsa kemudian dikembangkan dan secara yuridis disahkan sebagai suatu
dasar negara, dan secara verbal tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Wujud kebudayaan pancasila yang besifat kongkret yaitu berupa aktivitas


manusia dalam bermasyarakat, saling berinteraksi, sehingga terwujudlah suatu
sistem sosial. Hasil budaya manusia yang berupa benda benda budaya atau
budaya fisik ini senantiasa bersumber pada kebudayaan pancasila yang berupa
sistem nilai, yang merupakan pedoman dan pandangan hidup suatu masyarakat.

IV. KESIMPULAN

Realisasi pancasila terbagi menjadi dua, yaitu secara objektif dan realisasi
Secara subjektif. Aktualisasi objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai
bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain
legeslatif, eksekutif, maupun yudikatif. Sedangkan aktualisasi subjektif adalah
aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam
kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat.

Realisasi nilai nilai pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu


dilakukan secara berangsur angsur dengan jalan pendidikan baik di sekolah,
masyarakat,maupun di dalam keluarga.Agar realisasi dapat dilaksanakan sebaik
mungkin oleh seluruh lapisan masyarakat, sebelum merealisasikan pancasila
dibutuhkan proses pembentukan kepribadian pancasila. Dan juga, realisasi
pancasila akan berjalan dengan baik jika adanya sosialisasi dan pembudayaan
pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2014, pendidikan pancasila, Yogyakarta : paradigma

Anda mungkin juga menyukai