Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Made Ayu Trisna Angreni

Kelas : E
NIM : 2204511228
Mata kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Ayu Putu Laksmi Danyathi, S.H., M.Kn.

1. Sebutkan dan jelaskan makna Nilai-nilai setiap sila Pancasila!


1. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa
atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang Adil dan
Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan
Pnormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke
dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan
peraturan perundang-undangan lainnya.

2. Jelaskan Pancasila sebagai Etika Politik!


Pengertian secara sederhana tentang Politik adalah, Suatu kegiatan untuk mencapai
cita-cita yang berhubungan dengan kekuasaan, Pancasila yang diakui sebagai dasar
negara, sebagai pedomandan toluk ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di
Republik Indonesia, harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam tata kehidupan
berpolitik. Etika politik Pancasila adalah suatu proses pengambilan keputusan dan
kebijakan lainnya yang harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, karenaPancasila
mempunyai nilai yang sangat fundamental sebagai dasar falsafah Bangsa
Indonesiasebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga
Negara dan penyelenggara Negara harus mempelajari, memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala bidang kehidupan berbangsa bernegara dan
bermasyarakat, karena Pancasilamerupakan suatu landasan moral etik dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Etika berkaitan dengan berbagai masalah
nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah- masalah yang berkaitan
dengan predikat nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk”, sifat seseorang
dikatakan susila atau bijak apabila ia melakukan kebajikan, sebaliknya
seseorangdikatakan tidak susila apabila ia melakukan kejahatan.

3. Jelaskan ciri khas Pancasila sebagai ideologi yang komperhensif, terbuka dan
reformatif
• Pancasila sebagai ideologi komperhensif
Suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Dalam
ideologi Ideologi Komprehensif ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk
melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu yang
diinginkan

• Pancasila sebagai ideologi terbuka


selalu berkembang seiring berjalannya waktu dan memiliki sifat tidak kaku, dinamis
dan reformatif serta mampu beradaptasi dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia tanpa harus mengubah nilai fundamentalnya.
• Pancasila sebagai ideologi reformatif
Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai- nilai dasar yang
terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit
sehingga memiliki kemampuan yang reformasif untuk memecah masalah- masalah
aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan
IPTEK, serta zaman.

4. Jelaskan Pengamalan Pancasila sebagai Dasar Negara, Pandangan Hidup, dan


Paradigma Pembangunan!
• Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara artinya bagaimana kita mengamalkan atau
mengimplementasikan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara,
seperti :
- Dalam suatu peraturan perundang-undangan selalu dibentuk dengan menimbang
dan mengingat dasar negara atau hukumnya yaitu Pancasila, sehingga peraturan
tersebut dibuat agar terciptanya keadilan.

• Pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup artinya bagaimana kita mengamalkan


nilainya sebagai pandangan atau pedoman hidup, seperti
- Toleransi antar sesama agama, suku dan lainnya, seperti pembangunan pura atau
masjid dan bangunan ibadah lainnya di daerah bukan agama tersebut berkembang.

• Pengamalan sebagai paradigma pembangunan, artinya bagaimana kita mengamalkan


atau mengimplementasikan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai paradigma
pembangunan artinya bahwa segala aspek pembangunan nasional harus berlandaskan
nilai-nilai Pancasila, seperti :
- Dengan gencarnya pemerintah melakukan pembangunan nasional dari segala
aspek, maka penting untuk menerapkan nilai nilai Pancasila di dalamnya, seperti
dalam bidang Pendidikan dengan memberikan pelajaran berupa Pendidikan
Pancasila yang didalamnya meliputi Pendidikan kewarganegaraan.

5. Jelaskan Aktualisasi Pancasila dalam aspek Hukum dan Hak Asasi Manusia!

- Dalam konteks hukum, Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


dijelaskan dalam butir-butir pengalaman Pancasila dalam ketetapan MPR no.
I/MPR/2003.
- Dalam konteks hukum, khususnya dalam pembentukkan peraturan perundang-
undangan, Pancasila diletakkan dalam wilayah sumber hukum materiil dari
pembentukkan peraturan perundang-undangan. nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pancasila harus digali secara lebih rinci dalam pembahasan terhadap
landasan filosofis maupun sosiologis dari proses pembentukkan
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang
diundangkan pada tanggal 23 September 1999 dipandang sebagai salah satu
peraturan pelaksana dari Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 Tentang Hak
Asasi Manusia, hal ini terlihat dalam salah satu dasar hukumnya yang
mencantumkan ketetapan tersebut. Dengan ini pengimplementasian terhadap
Pancasila utamanya sila kedua sudah terjalan.

Anda mungkin juga menyukai