Ralisasi pancasila
FAKULTAS PETRNAKAN
PEMAANFAATN SUMBERDAYA PERIKANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022
A.Pengantar
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia dan fungsi lainnya, memiliki realisasi yang diambil dari nilai-nilai
pancasila itu sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan secara nyata
bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai-nilai agama
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum membentuk negara. Oleh karena itu,
realisasi pancaisla sangat penting karena pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup
pada hakikatnya merupakan suatu sistem nilai, yang pada giliranya untuk dijabarkan,
direalisasikan serta diamalkan dalam kehidupan secara konkrit dalam konteks bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai cita-cita manusia dan bangsa Indonesia yang cenderung sudah luntur
dewasa ini. Salah satu penyebabnya adalah kecenderungan Pancasila hanya sebagai
“penengah” perdebatan antara kelompok yang menawarkan politik identitas versus politik
“NKRI harga mati”. Ini membuat Pancasila kurang menyentuh secara personal, persatuan
yang berkembang cenderung semu, dan sila-sila lainnya dari Pancasila seperti terisolasi.
Untuk mewujudkan cita-cita manusia dan bangsa Indonesia seperti termaktub dalam
Pancasila.
Realisasi dan pengamalan Pancasila secara objektif berkaitan dengan pemenuhan wajib hukum
yang memiliki norma-norma yang tertuang dalam suatu sistem hukum positif. Hal ini
dimaksudkan agar memiliki daya impertif secara yuridis. Walaupun implementasi pelaksanaa
Pancasila secara optimal justru realisasi subjektif yang memiliki kekuatan daya imperatif
moral merupan suatu persyarat bagi keberhasila pelaksanaan Pancasila secara objektif. Dengan
kata lain aktualiasi subjektif lebih menentukankeberhasilan aktualisasi Pancasila secara objektif,
dan tidak sebaliknya. Dapat dikatakan juga bahwa aktualisasi Pancasila secara objektif it atau
akan berhasil secara optimal bilamana didukung oleh aktualisasi atau pelaksanaan Pancasila
secara subjektif.Hal ini terbukti dalam sejarah pelaksanaan Pancasila selama ini, yang
kenyataanya tidak mendasarkan pada interpretasi pelaksanaan Pancasila sebagaimana
terkandung dalam penjelasan Pembukaan UUD 1945, yang menjelaskan bahwa UUD harus
mengandung isi yang mewajibkan kepada pemerintah dan penyelenggara negara untuk
memegang teguh dan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita
rakyat yang luhur. Hal ini mengandung bahwa sealisasi Pancasila yang objektif selain penjabaran
nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara juga harus diwujudkan dalam
moralitas para penyelenggara negara
Nilai- nilai pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, maka kondisi yang
demikian disebut dengan kepribadian pancasila. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia telah
memiliki suatu ciri khas ( yaitu nilai- nilai pancasila, sikap dan karakter) sehingga
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Kesadaran adalah hasil perbuatan akal, yaitu pegalaman tentang keadaan-keadaan yang ada
pada diri manusia sendiri.Jadi keadaan-keadan yang ada pada diri manusia sendiri.Aktualisasi
serta pengalaman itu bersifat jasaniah maupun rokhaniah, dari kehendak manusia.
Kesadaran, selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri.
Ketaatan,yaitu selalu dalam keadaan kesediaan untuk memenuhi wajib lahir dan batin.
Kemampuan kehendak,yang cukup kuat sebagai pendorong untuk melakukan
perbuatan,berdasar nilai-nilai pancasila.
Watak dan hati nurani agar orang selalu mawas diri
Dengan demikian akan memiliki suatu ketahanan ideology yang berdasarkan keyakinan atas
kebenaran pancasila, sehingga dirinya akan merupakan sumber kemampuan untuk
memelihara, mengembangkan, mengamalkan, mewariskan, merealisasikan pancasila dalam
segala aspek kehidupan.
Pada dasarnya ada dua bentuk realisasinya yaitu bersifat statis dan yang bersifat dinamis.
Statis dalam pengertian intinya atau esensinya (yaitu nilai – nilai yang bersifat rokhaniah dan
universal). Bersifat dinamis dalam arti bahwa aktualisasinya senantiasa bersifat
inovatif,sesuai dengan dinamika masyarakat,perubahan,serta konteks lingkungannya.
Strategi dan metode proses internalisasi harus diikuti dengan strategi serta metode yang
relevan dan memadai. Oleh karena itu dalam proses internalisasi dan aktualisasi harus
diterapkan strategi yang relevan serta metode yang efektif.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia dan fungsi lainnya, memiliki realisasi yang diambil dari nilai-nilai
pancasila itu sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan secara nyata
bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilainilai agama
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sebelum membentuk negara. Oleh karena itu,
realisasi pancaisla sangat penting karena pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup
pada hakikatnya merupakan suatu sistem nilai, yang pada giliranya untuk dijabarkan,
direalisasikan serta diamalkan dalam kehidupan secara konkrit dalam konteks bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara