MAKALAH
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
JAKARTA
2018
1
Abstraksi
Perlu diingat pada zaman orde baru tepatnya pada tahun 1978 disahkan Tap
MPR No. II/MPR/1978 tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan
masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Tetapi, Tap MPR tersebut dicabut
pada zaman reformasi berdasarkan Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 karena sudah
tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Pencabutan Tap MPR tersebut
merupakan salah satu factor Pancasila mulai dilupakan masyarakat milenial selain
anggapan bahwa Pancasila alat Soeharto untuk berkuasa di era orde baru.
Masyarakat milenial sekarang ini banyak yang tidak mengetahui ataupun tidak
paham nilai-nilai apa yang terkandung dalam Pancasila. Makalah ini akan
memberitahukan nilai-nilai apa saja yang ada dalam Pancasila dan bagaimana cara
mengaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma, 2010, hlm. 259.
3
BAB II
ANALISIS
2.1.Aktualisasi Pancasila2.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia mengandung
konsekwensi setiap aspek dalam penyelenggaraan negara dan semua sikap
dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam bermasyarakat berbangsa dan
bernegara harus berdasarkan nilai-nilai dari Pancasila. Sebagaimana telah
dibahas dimuka bahwa nilai nilai Pancasila yang bersumber pada hakikat
Pancasila adalah bersifat universal, kenegaran, maupun norma norma
moral yang harus dilaksanakan dan diamalkan oleh setiap warga negara
Indonesia.
Jadi dalam masalah ini kita sampai pada masalah aktualisasi nilai
nilai Pancasila dalam kaitannya dengan aspek pelaksanaan kenegaraan
maupun sikap moral semua warga negara Indonesia. Oleh karena itu
permasalahan pokok dalam aktualisasi Pancasila adalah bagaimana wujud
realisasi itu, yaitu bagaimana nilai-nilai Pancasila yang universal itu
dijabarkan dalam bentuk norma norma yang jelas dalam kaitannya dengan
tingkah laku semua warga negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta dalam kaitannya dalam aspek penyelenggaraan negara.
Selain itu dalam aktualisasi Pancasila diperlukan juga suatu kondisi
yang dapat menunjang terlaksananya aktualisasi Pancasila tersebut, baik
kondisi yang berkaitan dengan sikap setiap warga negara Indonesia dan
wujud realisasi aktualisasi Pnacasila. Maka perlu disadari oleh setiap
warga negara bahwa dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban. Berdasarkan pada hakikat sifat
kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah sebagai individu dan
sekaligus makhluk social. Dapat disimpulkan bahwa kita harus
merealisasikan Pancasila itu dalam setiap aspek penyelenggaran neara dan
setiap sikap dan tingkah laku kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2.2.Jenis Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi Pancasila dibagi menjadi dua, yaitu aktualisasi objektif
dan aktualisasi subjektif. Aktualisasi Pancasila yang objektif adalah
aktualisasi Pancasila dalam bidang kenegaraan yang meliputi kelembagaan
negara antara lain legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Aktualisasi Pancasila
pada kelembagaan-kelembagaan ini hendaknya berlandaskan keadilan,
kerakyatan, dan demokrasi. Selain itu juga aktualisasi Pancasila juga
2
Ibid., hlm. 267
4
3
Ibid.
4
Indrie Widyarti, Aktualisasi Pancasila dan Aktualisasi Pancasila dalam Era Globalisasi,
http://indrie7.blogspot.com/2013/04/aktualisasi-Pancasila-dan-aktualisasi.html, diakses 24
Oktober 2018, Jam 10.15 WIB.
5
Kaelan, Op. cit., 2010, hal. 270-271.
5
6
MBM. Munir, dkk., Pendidikan Pancasila, Malang: Madani Media, 2016., hlm. 210.
7
Eka, Contoh Pengamalan Sila Ke 1, 2, 3, 4, dan 5 Dalam Kehidupan,
https://ekacg.com/2015/09/contoh-pengamalan-pancasila-ke-1234-dan.html, diakses 6
November 2018, jam 15.53 WIB.
6
Penutup
3.1.Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara dan Indeologi bangsa Indonesia.
Pancasila diciptakan pada sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei – 1
Juni 1945. Pancasila diciptakan untuk menjadi pedoman dalam berbangsa dan
bernegara. Dalam penerapannya di Indonesia khusunya pada masa reformasi,
Pancasila belum diterapkan secara maksimal. Hal ini diakibatkan pada saat
masa orde baru Pancasila seakan menjadi alat untuk berkuasa. Pada masa orde
baru telah dibuat tap MPR tentang penerapan Pancasila dalam berbangsa dan
bernegara yaitu tap MPR No. II/MPR/1978. Akan tetapi, pada masa
Reformasi Tap MPR tersebut dicabut berdasarkan tap MPR No.
XVIII/MPR/1998 dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
zaman.
3.2.Saran
Mesikipun TAP MPR No. II/MPR/1978 telah dicabut kita sebagai bangsa
Indonesia seharusnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bukan berupa Undang-Undang,
Pancasila bukan berupa secarik kertas yang ditulis oleh para founding father.
Akan tetapi, Pancasila merupakan perilaku yang telah diterapkan bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu. Oleh sebab itu Pancasila telah ada dalam
dirikita masing-masing dan tidak dapat dihilangkan. Hanya saja bagaimana
cara kita untuk melaksanakan, merealisasikan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
11
DAFTAR PUSTAKA