PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
lainnya. Aktualisasi Obyektif ini terutama berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan Indonesia
3
Aktualisasi Subyektif ini lebih penting dari Aktualisasi
Obyektif, karena Aktualisasi Pancasila yang subyektif merupakan
kunci keberhasilan Aktualisasi Pancasila secara Obyektif.
4
Landasan aksiologis (sumber nilai) system politik Indonesia adalah
dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV .. maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
social bagi seluruh rakyat indonesia. Sehingga system politik Indonesia
adalah Demokrasi pancasila.
Demokrasi adalah suatu sistem dimana rakyatlah yang memiliki
kedaulatan tertinggi. Namun, dalam praktiknya rakyat tidak bisa langsung
begitu saja menyampaikan pendapatnya karena birokrasi yang ada di
Indonesia. Salah satu sarana yang dapat digunakan rakyat untuk
menyampaikan aspirasinya adalah partai politik. Di dalam partai politk
masyarakat juga bisa mempelajari lebih dalam apa itu politik. Karena
sesungguhnya pendidikan politik sangatlah penting untuk seluruh
masyarakat Indonesia, agar bisa menjadi warga negara yang aktif.Partau
politik adalah salah satu sarana komunikasi dan sosialisasi keanekaragaman
aspirasi dan kepentingan yang berkembang dalam masyarakat agar dapat
dirumuskan, dipahami dan diwujudkan. Adapun fungsi dari partai politik
yaitu sebagai:
a. Sarana pendidikan politik rakyat agar rakyat memahami
bagaimana aspirasi rakyat dapat disampaikan, disepakati, ditaati
serta bagaimana kesepakatan bersama tersebut diperjuangkan dan
disalurkan ke lembaga kekuasaan negara.
b. Sarana rekrutmen politik untuk membentuk kader-kader bangsa
dari rakyat secara demokratis dengan memperhatikan kesetaraan
dan keadilan gender.
c. Sarana penyelesaian konflik mengenai masalah-masalah yang
berkembang baik di internal maupun eksternal partai.Seperti yang
5
telah disebutkan bahwa partai politik di Indonesia selain sebagai
pilar demokrasi yang memiliki peran sebagai sarana artikulasi,
komunikasi dan sosialisasi aspirasi dalam masyarakat, juga harus
dapat berperan sebagai arena pendidikan politik rakyat dan
pembentuk kader bangsa serta sebagai sarana penyelesaian
konflik. Dengan demikian partai politik di Indonesia harus
bertujuan sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional yang
diamanatkan Pembukaan UUD 1945.
6
System politik nasional yang berkedaulatan rakyat,demokratis dan terbuka
Nilai dan roh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah
yang berhakikat:
7
a) Kebebasan, terbagikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika
dan norma kehidupan.
8
terjadi krisis multidimensional pada hampir seluruh aspek kehidupan. Ini
bisa dilihat betapa banyaknya pejabat yang mengidap penyakit amoral,
Hampir tiap komunitas (BUMN maupun BUMS), birokrasi, menjadi
lumbung dan sarang tikus - tikus yang hari-harinya menghisap uang
negara dengan praktik KKN atau kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Sejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan
nepotisme selalu muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan
program telah dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berkuasa dalam
memberantas korupsi tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak
sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk membuat mereka
kapok atau gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya hukuman mati atau
penjara 150 tahun bagi yang terbukti.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila dan UUD 1945 merupakan dua hal yang saling
berdampingan dalam melengkapi tujuan dari bangsa Indonesia yang telah
dirumuskan oleh foundng fathers. Nilai-nilai yang terkadung dalam
Pancasila sudah seharusnya diimplementasikan sebagai cerminan bangsa
dalam bertindak. Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu
keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya
memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan
masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga
masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak,
apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir.
Substansi dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila
dalam kehidupan praksis adalah selalu terjadinya perubahan dan
pembaharuan dalam mentransformasikan nilai Pancasila ke dalam norma
dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan
kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang
berkesinambungan terjadi apabila ada dinamika internal (self-renewal) dan
penyerapan terhadap nilai-nilai asing yang relevan untuk pengembangan
dan penggayaan ideologi Pancasila. Muara dari semua upaya perubahan dan
pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya
akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warga negara dan warg
amasyarakat Indonesia.
10
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya kita dapat
mengimplemetasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk
semakin memperkokoh rasa bangga terhadap Pancasila, maka perlu adanya
peningkatan pengamalan butir-butir Pancasila dari sila ke 1 sampai ke 5.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://amirmukhlis06.blogspot.com/2014/11/aktualisasi-pengalaman-pancasila-
dan.html
http://dewity.blogspot.com/2010/12/aktualisasi-pancasila-di-bidang-politik.html
12