Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia hingga sekarang
telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu
tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan
pancasila, sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini, didepan semua
bangsa indonesia.
Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah mulai banyak
konflik di internal para pencetusnya, hingga sekarang pun diera reformasi
dan globalisasi pancasila masih hangat dan diperbincangkan oleh banyak
kalangan pendidikan, terutama kalangan politik dan Mahasiswa.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa system pemerintahan kita


berasal dari rakyat untuk rakyat, dimana cita cita bangsa Indonesia akan
terwujud apabila rakyatnya ikut bekerjasama dalam bidang politik.
organisasi politik merupakan tempat dimana para pemimpin bangsa dengan
berbagai bidang yang mereka miliki akan menentukan perkembangan
bangsa ini. peran dan tanggung jawab seluruh pemimpin akan menentukan
masa depan suatu bangsa.maka dari itu jangan pernah abaikan sebuah
tanggung jawab apalagi terhadap sebuah bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Aktualisasi ?

2. Bagaimana Aktualisasi Pancasila di Bidang Politik ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian Aktualisasi

2. Untuk mengetahui aktualisasi pancasila di bidang politik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN AKTUALISASI

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi


antara pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi
pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-
norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berBangsa dan
berNegara. Dalam aktualisasi Pancasila ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam
bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan
norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan tingkah laku semua
warga negara dalam masyarakat, berBangsa dan berNegara, serta seluruh aspek
penyelenggaraan negara.

Gambar1. Ideologi Bangsa Indonesia

Aktualisasi Pancasila, dapat dibedakan ke dalam 2 jenis :


1. Aktualisasi Pancasila secara Obyektif
Aktualisasi Pancasila secara Obyektif artinya, realisasi
penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara, baik dalam bidang Legislatif,
Eksekutif, dan Yudikatif, maupun semua bidang kenegaraan

2
lainnya. Aktualisasi Obyektif ini terutama berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan Indonesia

Contohnya : dalam penyelenggaraan kenegaraan maupun


tertib hukum Indonesia, asas politik dan tujuan negara, serta
pelaksanaan konkretnya didasarkan pada dasar falsafah negara
(Pancasila)
Seluruh hidup kenegaraan dan tertib hukum di Indonenesia
didasarkan atas serta diliputi oleh dasar filsafat negara, asas politik
dan tujuan negara, yakninya Pancasila, diantaranya:
- Garis-garis Besar Haluan Negara.
- Hukum, perundang-undangan dan peradilan.
- Pemerintahan.
- Politik dalam negeri dan luar negeri.
- Keselamatan, keamanan dan pertahanan.
- Kesejahteraan
- Kebudayaan
- Pendidikan dan lain sebagainya.
2. Aktualisasi Pancasila secara Subyektif
Aktualisasi Subyektif, artinya realisasi penjabaran nilai-nilai
Pancasila dalam bentuk norma-norma ke dalam diri setiap pribadi,
perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap
penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia. aktualisasi
ini berkaitan dengan kesadaran , ketaatan serta kesiapan individu
untuk mengamalkan Pancasila (norma-norma moral). Aktualisasi
Pancasila subyektif ini diharapkan dapat tercapai agar nilai-nilai
pancasila tetap melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia, dan
demikian itu disebut dengan Kepribadian Bangsa Indonesia
(Kepribadian Pancasila). Maka dengan hal inilah bangsa Indonesia
memiliki ciri karakteristik yang menunjukkan perbedaannya
dengan bangsa lain.

3
Aktualisasi Subyektif ini lebih penting dari Aktualisasi
Obyektif, karena Aktualisasi Pancasila yang subyektif merupakan
kunci keberhasilan Aktualisasi Pancasila secara Obyektif.

2.2. AKTUALISASI PANCASILA DALAM GLOBALISASI DI BIDANG


POLITIK

Seperti yang telah kita ketahui bersama Pancasila merupakan sumber


pandangan hidup dan cerminan perilaku dan tindakan bangsa Indonesia
termasuk dalam tindakan politik. Globalisasi ibarat fenomena yang
berwajah majemuk dalam keragaman kultural, hukum, sosial, ekonomi dan
politik. Namun kita perlu berbangga diri bahwa dalam konteks globalisasi
tersebut ternyata ada dan kita memiliki sesuatu kharakteristik dalam wajah
majemuk tersebut yang berbeda dengan Idiologi Pancasila, dimana esensi
dari sila-sila yang ada dalam Pancasila tersebut merupakan dasar dari nilai
moral yang dijunjung tinggi negara-negara berdaulat di seluruh dunia. Inilah
yang dimaksud globalisasi politik.
Politik bisa diumpamakan sebagai suatu sistem yang mampu
mengontrol berbagai macam aspek kehidupan seperti hukum dan juga
ekonomi. Oleh sebab itu para elite politik dan pemerintah yang berwenang
sudah seharusnya membuat kebijakan politik yang memihak kepada rakyat
dan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Seperti pada sila ke lima
disebutkan bahwa, keadilan itu harus dimiliki oleh seluruh bangsa
Indonesia, oleh sebab itu segala kebijakan politik yang dibuat menyangkut
publik haruslah dapat mensejahterakan rakyat Indonesia.
Pembuatan kebijakan Negara yang bertujuan untuk mengembangkan
kehidupan politik di Indonesia terutama pada masa reformasi ini harus
berdasarkan pada nilai-nilai sebagaimana tertuang dalam Pancasila,
sehingga kegiatan politik yang tidak berpihak pada rakyat dan/atau yang
hanya berorientasi pada kekuasaan semata dapat dihilangkan.

4
Landasan aksiologis (sumber nilai) system politik Indonesia adalah
dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV .. maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
social bagi seluruh rakyat indonesia. Sehingga system politik Indonesia
adalah Demokrasi pancasila.
Demokrasi adalah suatu sistem dimana rakyatlah yang memiliki
kedaulatan tertinggi. Namun, dalam praktiknya rakyat tidak bisa langsung
begitu saja menyampaikan pendapatnya karena birokrasi yang ada di
Indonesia. Salah satu sarana yang dapat digunakan rakyat untuk
menyampaikan aspirasinya adalah partai politik. Di dalam partai politk
masyarakat juga bisa mempelajari lebih dalam apa itu politik. Karena
sesungguhnya pendidikan politik sangatlah penting untuk seluruh
masyarakat Indonesia, agar bisa menjadi warga negara yang aktif.Partau
politik adalah salah satu sarana komunikasi dan sosialisasi keanekaragaman
aspirasi dan kepentingan yang berkembang dalam masyarakat agar dapat
dirumuskan, dipahami dan diwujudkan. Adapun fungsi dari partai politik
yaitu sebagai:
a. Sarana pendidikan politik rakyat agar rakyat memahami
bagaimana aspirasi rakyat dapat disampaikan, disepakati, ditaati
serta bagaimana kesepakatan bersama tersebut diperjuangkan dan
disalurkan ke lembaga kekuasaan negara.
b. Sarana rekrutmen politik untuk membentuk kader-kader bangsa
dari rakyat secara demokratis dengan memperhatikan kesetaraan
dan keadilan gender.
c. Sarana penyelesaian konflik mengenai masalah-masalah yang
berkembang baik di internal maupun eksternal partai.Seperti yang

5
telah disebutkan bahwa partai politik di Indonesia selain sebagai
pilar demokrasi yang memiliki peran sebagai sarana artikulasi,
komunikasi dan sosialisasi aspirasi dalam masyarakat, juga harus
dapat berperan sebagai arena pendidikan politik rakyat dan
pembentuk kader bangsa serta sebagai sarana penyelesaian
konflik. Dengan demikian partai politik di Indonesia harus
bertujuan sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional yang
diamanatkan Pembukaan UUD 1945.

2.3. AKTUALISASI PANCASILA DI BIDANG POLITIK

Unsur politik, baik dibidang wakil rakyat, maupun hanya seorang


walikota ,haruslah mengikuti pedoman pengalaman pancasila. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa pancasila merupakan pedoman dari bangsa
Indonesia. Sehingga dapat mewujudkan cita cita bangsa. Dan dengan
demikian bangsa kita ini akan maju, memperoleh pemimpin yang dapat
membawa nama bangsa Indonesia bangga dimata bangsa lain. Akan lebih
jelas lagi apabila aktualisasi pancasila dan undang undang 1945 itu dapat
diwujudkan pada semua aspek bidang terutama dibidang politik, karena
mempengaruhi perkembangan Negara Indonesia. Urusan Politik selalu
berhubungan dengan kepentingan umum. Negara atau pemerintah sebagai
organisasi yang paling berkompeten dan bertanggung jawab dalam
mengurusi kepentingan umum.

Bila dikaitkan dengan kebijakan negara, politik sebagai serangkaian


tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh
pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu
demi kepentingan seluruh masyarakat

Pengembangan politik yang dilandasi kedaulatan rakyat sesuai dengan


hak asasi manusia, dalam membangun kehidupan politik haruslah dilihat
dari aspek berikut :

6
System politik nasional yang berkedaulatan rakyat,demokratis dan terbuka

Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Pendidikan politik kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya


politik yang demokratis

Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah


dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
social bagi seluruh rakyat indonesia.Sehingga system politik Indonesia
adalah Demokrasipancasila .

Dimana demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari


rakyat dalam arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga
rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-
cita. Organisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-pemimpin bangsa
dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan
tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi sosial
politik seperti para pegawai Republik Indonesia harus mengikuti pedoman
pengamalan Pancasial agar berkepribadian Pancasila karena mereka selain
warga negara Indonesia, juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka
segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa
Indonesia akan terwujud.

Nilai dan roh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah
yang berhakikat:

7
a) Kebebasan, terbagikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika
dan norma kehidupan.

b) Kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi


yang memperjuangkan kepentingan rakyat , kontrol publik.
c) Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang
seluas-luasnya.
d) Supremasi hukum.
Perbaikan moral tiap individu yang berimbas pada budaya anti-
korupsi serta melaksanakan tindakan sesuai aturan yang berlaku adalah
sedikit contoh aktualisasi Pancasila secara Subjektif. Aktualisasi secara
objektif seperti perbaikan di tingkat penyelenggara pemerintahan.
Lembaga - lembaga negara mesti paham betul bagaimana bekerja sesuai
dengan tatanan Pancasila. Eksekutif, legislatif, maupun yudikatif harus terus
berubah seiring tantangan zaman. Pada harian Kompas, tanggal
01 April 2003 tertera bahwa. Demokrasi sebagai suatu sistem kehidupan
didalam masyarakat dijamin keleluasaannya untuk mengekspresikan
kepentingan. Pada kalimat itulah yang kemudian berkembang bahwa
kepentingan kelompok cenderung akan lebih besar daripada kepentingan
nasional. Demi kepentingan kelompok / partai, mereka rela menggunakan
segala cara untuk mempertahankan kekuasaan dan untuk memperbesar
cengkeramannya pada upaya penguasaan bangsa. Pada kenyataannya
kepentingan rakyat dan kepentingan Nasional justru diabaikan pada hal
mereka itu adalah konstituen yang harusnya mendapat perhatian.
oPenyelenggaraan negara yang menyimpang dari ideologi pancasila
dan mekanisme Undang Undang Dasar 1945 telah mengakibatkan ketidak
seimbangan kekuasaan diantara lembaga-lembaga negara dan makin jauh
dari cita-cita demokrasi dan kemerdekaan yang ditandai dengan
berlangsungnya sistem kekuasaan yang bercorak absoluth karena wewenang
dan kekuasaan Presiden berlebih (The Real Executive) yang melahirkan
budaya Korupsi kolusi dan nepotisme sehingga

8
terjadi krisis multidimensional pada hampir seluruh aspek kehidupan. Ini
bisa dilihat betapa banyaknya pejabat yang mengidap penyakit amoral,
Hampir tiap komunitas (BUMN maupun BUMS), birokrasi, menjadi
lumbung dan sarang tikus - tikus yang hari-harinya menghisap uang
negara dengan praktik KKN atau kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Sejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan
nepotisme selalu muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan
program telah dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berkuasa dalam
memberantas korupsi tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak
sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk membuat mereka
kapok atau gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya hukuman mati atau
penjara 150 tahun bagi yang terbukti.

Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang


dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era
globalisasi saat ini , pemerintah tidak punya banyak pilihan. Karena
globalisasi adalah sebuah kepastian sejarah, maka pemerintah perlu
bersikap. Take it or Die atau lebih dikenal dengan istilah The Death of
Government. Kalau kedepan pemerintah masih ingin bertahan hidup dan
berperan dalam paradigma baru ini maka orientasi birokrasi pemerintahan
seharusnya segera diubah menjadi public services management.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila dan UUD 1945 merupakan dua hal yang saling
berdampingan dalam melengkapi tujuan dari bangsa Indonesia yang telah
dirumuskan oleh foundng fathers. Nilai-nilai yang terkadung dalam
Pancasila sudah seharusnya diimplementasikan sebagai cerminan bangsa
dalam bertindak. Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu
keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya
memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan
masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga
masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak,
apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir.
Substansi dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila
dalam kehidupan praksis adalah selalu terjadinya perubahan dan
pembaharuan dalam mentransformasikan nilai Pancasila ke dalam norma
dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan
kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang
berkesinambungan terjadi apabila ada dinamika internal (self-renewal) dan
penyerapan terhadap nilai-nilai asing yang relevan untuk pengembangan
dan penggayaan ideologi Pancasila. Muara dari semua upaya perubahan dan
pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya
akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warga negara dan warg
amasyarakat Indonesia.

10
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya kita dapat
mengimplemetasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Untuk
semakin memperkokoh rasa bangga terhadap Pancasila, maka perlu adanya
peningkatan pengamalan butir-butir Pancasila dari sila ke 1 sampai ke 5.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://amirmukhlis06.blogspot.com/2014/11/aktualisasi-pengalaman-pancasila-
dan.html

http://dewity.blogspot.com/2010/12/aktualisasi-pancasila-di-bidang-politik.html

12

Anda mungkin juga menyukai