DISUSUN OLEH:
LATAR BELAKANG
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan
sebagai ideologi nasional. Seluruh warga negara kesatuan Republik Indonesia sudah
seharusnya mengetahui, mempelajari, mendalami dan mengembangkannya serta
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari–hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Yang paling penting kita
sebagai warga negara Indonesia seharusnya bangga terhadap bangsa sendiri. Dengan
merealisasikan sebuah teori atau pengertian dari pancasila tersebut. Sehingga adanya
penerapan Pancasila oleh diri kita di dalam masyarakat, bangsa dan negara, kita dapat
mengetahui hal–hal yang sebelumnya kita tidak tahu menjadi tahu.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara
negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun
di daerah.
II. PEMBAHASAN
Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah
yang akan menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi selalunya
mengarah pada persaingan bebas. Dan sangat jarang yang mementingkan
moralitas kemanusiaan. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan ciri-ciri
demokrasi Pancasila yang lebih mengarah pada ekonomi kerakyatan, yakni
perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan pada tujuan guna
mensejahterakan rakyat secara luas (Mubyarto,1999).
Pengembangan dalam segi ekonomi bukan hanya untuk mengejar pertumbuhan
belaka namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh. Maka dari itu sistem perekonomian di Indonesia berdasarkan pada
asas ekonomi kekeluargaan untuk seluruh bangsa.
A. Sila pertama
ketuhanan yang maha esa, menurut saya sila ini akan menjadi sumber
poko nilai-nilai kehidupan masyarakat dunia untuk tetap menjiwai dan mendasari
serta perwujudan system masyarakat yang bebas menjalankan agama nya dan
kepercayaanya masing-masing tanpa ada diskriminasi guna mewujudkan adanya
keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
B. Sila kedua
kemanusiaan yang adil dan beradab, perlu di sadari bersama bahwa jika
kemanusiaan yang adil dan beradab adalah keasadaran sikap dan perbuatan
bersama maka yang akan terwujud adalah setiap orang akan bebas mempunyai
kedudukan yang sama serta mempunyai kewajiban dan hak-hak yang sama dalam
menjalankan system perekonomian secara bersama.
C. Sila ketiga
D. Sila keempat
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hal ini berarti bahwa setiap
orang yang berdiam diri didalam sebuah Negara haruslah mendapat perlakuan
yang adil baik dalam bidang hukum, politik, ekonomi, maupun budaya. Sila
keadilan sosial adalah tujuan dari 4 sila yang mendahuluinya, merupakan tujuan
bangsa Indonesia yang perwujudanya adalah tata masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila.
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah dokma atau kepercaya
an yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan su
atu penalaran yang berpangkaldari kesadaraan manusia sebagai makhluk tuhan
. Bagi kita dan dalam negara Indonesia, tidak boleh ada pertentangan dalam ha
l Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti K
etuhanan Yang Maha Esa, serta anti kehidupan bergama. Dengan kata lain did
alam negara Indonesia tiadak ada dan tidak boleh ada faha m yang meniadaka
n atau mengingkari akan adanaya Tuhan Yang Maha Esa (ateisme) dan yang s
eharusnya ada yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa (monoteisme) denggan tolera
nsi kebebasan untuk memeluk agama dengan keyakinannya dan untuk beribad
at menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
Dalam sila ini kemanusiaan merupakan norma untuk menilai apapun yang
menyangkut kepentingan manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai denagn
kesadaran martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradap adala
h kesadaran sikapa dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi bu
di nurani manusia dalam hubungan normanorma kebudayaan pada umumnya.
Hubungan dan norma baik terhadap diri pribadi, sesame manusia dan terhadap
lingkungannya. Nilai-
nilai dalam sial Kemanusiaan yang adil dan beradab itu adalah nilai yang meru
pakan nilai refleksi dari martabat serta harkat manusia ayng memiliki nilai cul
tural. Potensi itu dihayati sebagai hal yang bersifat umum (universal) dan dipu
nyai oleh semua bangsa tanpa terkecuali Dalam sila ini tersimpul nilai kemanu
siaan yang lengkap, yang adil serta bermutu tinggi, karena kemampuannya ber
budaya. Menurut sila kemanusiaan yang adil dan beradap itu, setiap manusia I
ndonesia adalah bagia dari warga dunia, yang meyakini adanaya prinsip persa
maan harkat dan martabatnya sebagai hamba Tuhan.
Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan
dalam arti ideologis, pilotik social budaya dankeamanan.Sila persatuan Indone
sia ini mengandung nilanilai keharmonian dan nilai etis yang mencakup nilai k
edudukan dan martabat manuisa Indonesia untuk menghargai keseimbangan a
ntar kepentingan pribadi dan masyarakat. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi
kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan
negara. Mengandung nilai petirotik serta penghargaan ras abangga sebagai rea
litas yang dinamis.
Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersum
ber kepada nilai-
nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan asas de
mokrasi itu dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat, yang bersumber kepada n
ilai kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan. Penghargaan nilai terting
gi terhadap nilai musyawarah mencerminkan nilai kebenaran. Dalam nilai sila ke
empat ini, tercermin nilai yang mengutamakan kepentingan negara dan masyaraka
t yang harus didahulukan. Didalam sila ini terungkap nilai yang lebih mengahrgai
kesukarelaan dan lesadaran daripada memaksakan sesuatu kepada orang lain. Sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan ini, menghargai sikap etis b
erupa tanggung jawab yang harus ditunaikan, sebagai amanat seluruh rakyat. Tang
gung jawab itu bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi tanggung jawab mo
ral kepada Tuhan Yang Mha Esa. Sila ini pun mengandung pengkuan atas nilai ke
benaran dan keadilan dalam menegakkan kehidupan yang bebas dan sejahtera.
Nilai yang terkandung dalam sila ini mencakup bahwa keadilan sosial berarti k
eadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan baik material mau
pun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang berdiam ditanah air,
maupun bertempat tinggal dinegara asing. Keadilan social ini juga menjamin bahwa s
etiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam bidang hukum, elonomi, kebu
dayaan dan social. Dalam sila ini diakui bahwa kedudukan pribadi tidak dapat dipisah
kan kedudukannya sebagai warga masyarakat.
nilai yang terkandung dalam sila kelima ini meliputi nilai keselarasan, keseim
bangan dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat
Indonesia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta
tingkat ekonominya. Dalam sila inipun terkandung nilai kedermawanan terhadap sesa
ma, nilai yang memberi sikap juga mengembangkan nili untu kmenghargai karya dan
norma yang menolak adanya kesewenangan serta pemerasan kepada sesama. Nilai kel
ima ini juga mengandung nilai vital yaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan ke
majuan yang merata dan keadilan sosial, dalam makan untuk menjunjung tinggi harka
t dan martabat manusia. Nilai yang mencakup keadilan sosial itu memberi jaminan un
tuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan terhormat sesuai dengan kodratnya dan
menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial.
Saran
Hendaknya kemauan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara
baik ditumbuhkan dalam diri pribadi manusia Indonesia, ditanamkan dalam jiwa
pemuda Indonesia, lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi
insan yang pancasilais.