Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

“IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA”

DISUSUN OLEH:

UNIVERSITAS HANG TUAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI PENDIDIKAN DOKTER
SURABAYA
2018
I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan
sebagai ideologi nasional. Seluruh warga negara kesatuan Republik Indonesia sudah
seharusnya mengetahui, mempelajari, mendalami dan mengembangkannya serta
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari–hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Yang paling penting kita
sebagai warga negara Indonesia seharusnya bangga terhadap bangsa sendiri. Dengan
merealisasikan sebuah teori atau pengertian dari pancasila tersebut. Sehingga adanya
penerapan Pancasila oleh diri kita di dalam masyarakat, bangsa dan negara, kita dapat
mengetahui hal–hal yang sebelumnya kita tidak tahu menjadi tahu.

Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa Pancasila adalah


pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan sebagai ideologi nasional.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang
kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. 

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara
negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun
di daerah.

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa perumusan dan kebijakan negara harus berpedoman pada Pancasila?


II. PEMBAHASAN

1. DIBIDANG POLITIK YANG SELALU BERPIHAK KEPADA


RAKYAT

Pembangunan serta pengembangan dalam bidang politik haruslah berdasarkan


pada dasar ontologis manusia. Hal tersbut berdasarkan kenyataan objektif bahwa
manusia merupakan subjek negara, oleh karenanya kehidupan politik harus
sungguh-sungguh merealisasikan tujuan demi menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia. Pengembangan politik negara haruslah berdasarkan pada
moralitas seperti yang tercantum di dalam sila-sila Pancasila dan maknanya,
sehingga dalam praktek-praktek politik paham yang menghalalkan segala cara
haruslah ditiadakan segera.

A. Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila Dalam Kehidupan Politik


Sila pertama menandakan bahwa kegiatan politik di Indonesia harus
menjunjung tinggi moral. Seperti yang kita tahu, nilai moral tertinggi berdasar
pada nilai – nilai ketuhanan. Sedangkan moral keagamaan sendiri bersumber pada
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, sebagai negara, dengan
berdasar pada ketuhanan tidak membuat Indonesia menjadi sebuah negara agama.
Indonesia adalah negara yang memberi kebebasan pada rakyatnya untuk memeluk
beberapa agama yang diakui Indonesia. Karena Indonesia mengakui beberapa
agama, maka kebijakan politik di Indonesia juga tidak boleh memihak atau
memberi keuntungan pada satu agama saja. Kebijakan politik di indonesia
tetaplah berdasar pada legitimasi hukum yang sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan.
Selain itu, penerapan nilai pancasila dalam bidang politik juga bisa diwujudkan
dari perilaku para pelaku di bidang politik yang harus menjauhi sikap – sikap yang
tidak benar. Sebagai contoh penerapan sila pertama Pancasila dalam bidang
politik antara lain:
 Menjauhi hal – hal yang bertentangan dengan nilai agama selama menjalankan
tugas sebagai pejabat.
 Tidak menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan sendiri.
 Pejabat di semua lapisan tidak melakukan korupsi yang merugikan rakyat.
 Tidak menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
 Penetapan kebijakan politik yang tidak memihak pada kepentingan satu
agama.
 Pemerintah menjamin kebebasan kepada warga negara untuk memeluk agama
sesuai dengan keyakinan masing-masing.
 Pemerintah Indonesia tidak mengakui adanya kebebasan untuk tidak memeluk
agama (atheis).

B. Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila Dalam Kehidupan Politik


Berdasar sila kedua ini, kebijakan politik di Indonesia harus berdasar nilai
kemanusiaan. Manusia, dalam hal ini warga negara adalah komponen terpenting
dalam sebuah negara. Oleh karena itu, sudah seharusnya apabila nilai
kemanusiaan dijunjung tinggi dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam
bidang politik. Beberapa contoh penerapan nilai kemanusiaan dalam kehidupan
politik antara lain:
 Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hal tersebut bahkan diatur
dalam undang-undang.
 Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia adalah salah satu bentuk
bahwa negara melindungi dan membela hak asasi tiap warga negara.
 Negara Indonesia bersifat monodualis, yaitu memfasilitasi peran warga negara
sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
 Negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban warga negara dalam
bidang politik.

C. Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila Dalam Kehidupan Politik


Negara Kesatuan republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasar
pada persatuan. Banyak perbedaan yang harus disatukan untuk menjadi Indonesia.
Seperti yang kita tahu, Indonesia mempunyai beragam agama, suku, dan ras di
dalamnya. Oleh kerana itu, tanpa adanya persatuan dari setiap elemen, beberapa
elemen kehidupan tidak akan berjalan baik. Salah satunya adalah dalam bidang
politik. Berikut contoh pengamalan nilai persatuan dalam bidang politik:
 Pemerintah mampu menerapkan persatuan, kesatuan, dan keselamatan bangsa
sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
 Membina hubungan baik dengan negara – negara lain.
 Menghindari isu SARA dalam persaingan politik.
 Memupuk rasa cinta tanah air dan menjaga nama baik Indonesia dalam
kegiatan politik Internasional.

D. Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila Dalam Kehidupan Politik


Sila keempat dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara
demokrasi. Hal itu menjadi perwujudan dalam penerapan asas-asas demokrasi
pancasila. Dalam hal ini, Indonesia memberi kebebasan kepada rakyat untuk
mengemukakan pendapat. Selain itu, Indonesia juga sangat menghargai suara
rakyat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan politik. Berikut contoh-
contoh yang mencerminkan bahwa dunia politik indonesia menerapkan sila
keempat Pancasila:
 Penerapan pemilihan langsung dalam sistem pemilu di Indonesia.
 Adanya Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah yang
mewakili suara rakyat dalam ranah politik Indonesia.
 Pengambilan kebijakan politik selalu diputuskan dengan sistem musyawarah
mufakat yang melibatkan pimpinan dan perwakilan rakyat.
 Pihak oposisi menghormati dan tetap melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai wujud penghormatan pada hasil musyawarah mufakat.

E. Contoh Penerapan Sila Kelima Pancasila Dalam Kehidupan Politik


Sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
mempunyai arti yang sangat luas. Beberapa hal yang berkaitan contoh penerapan
nilai–nilai pancasila dalam bidang politik yang erat dengan konsep sila kelima ini
antara lain adalah gotong royong, tolong menolong, dan kasih sayang terhadap
sesama. Dalam ranah politik, keadilan sosial juga harus diterapkan. Berikut
beberapa contoh penerapan nilai pancasila sila ke-5 dalam bidang politik:
 Penetapan kebijakan politik yang lebih menjunjung kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi atu golongan.
 Para pejabat selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban selama
menjalankan tugas nya.
 Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal – hal yang bersifat pribadi.
 Pemimpin harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
 Undang-undang ditaati oleh semua warga negara termasuk perwakilan rakyat
dan pemimpin tanpa kecuali
2. DIBIDANG EKONOMI LEBIH BERPIHAK KEPADA EKONOMI
KERAKYATAN

Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah
yang akan menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi selalunya
mengarah pada persaingan bebas. Dan sangat jarang yang mementingkan
moralitas kemanusiaan. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan ciri-ciri
demokrasi Pancasila yang lebih mengarah pada ekonomi kerakyatan, yakni
perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan pada tujuan guna
mensejahterakan rakyat secara luas (Mubyarto,1999).

Pengembangan dalam segi ekonomi bukan hanya untuk  mengejar pertumbuhan


belaka namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh. Maka dari itu  sistem perekonomian di Indonesia berdasarkan pada
asas ekonomi kekeluargaan untuk seluruh bangsa.

A. Sila pertama

Ketuhanan yang maha esa, menurut saya sila ini akan menjadi sumber
pokok nilai-nilai kehidupan masyarakat dunia untuk tetap menjiwai dan mendasari
serta perwujudan system masyarakat yang bebas menjalankan agama nya dan
kepercayaanya masing-masing tanpa ada diskriminasi guna mewujudkan adanya
keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

B. Sila kedua

 Kemanusiaan yang adil dan beradab, perlu di sadari bersama bahwa jika
kemanusiaan yang adil dan beradab adalah keasadaran sikap dan perbuatan
bersama maka yang akan terwujud adalah setiap orang akan bebas mempunyai
kedudukan yang sama serta mempunyai kewajiban dan hak-hak yang sama dalam
menjalankan system perekonomian secara bersama.

C. Sila ketiga
Persatuan Indonesia, menurut saya persatuan dan kesatuan sangatlah di
perlukan dalam mewujudkan perekonomian dunia yang lebih baik, karena dengan
persatuan dan kesatuanlah yang akan mendorong sebuah bangsa itu untuk
mewujudkan sebuah perdamaian kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan
Negara

D. Sila keempat 

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan,  dalam hal ini segalah keputusan yang di ambil
untuk menjalankan perekonomian sebuah Negara haruslah secara bersama dengan
selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan di laksanakan dengan sadar, jujur,
dan tanggung jawab

E. Sila kelima

 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hal ini berarti bahwa setiap
orang yang berdiam diri didalam sebuah Negara haruslah mendapat perlakuan
yang adil baik dalam bidang hukum, politik, ekonomi, maupun budaya. Sila
keadilan sosial adalah tujuan dari 4 sila yang mendahuluinya, merupakan tujuan
bangsa Indonesia yang perwujudanya adalah tata masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila.

3. DIBIDANG AGAMA, SOSIAL DAN BUDAYA MEMBANGUN


KEHIDUPAN KEMSYARAKATAN, KEBANGSAAN DAN
KENEGARAAN

Dalam membangun maupun mengembangkan aspek sosial budaya di


masyarakat hendaknya berdasarkan pada  sistem nilai. Sebuah sistem yang
memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki oleh
masyarakat. Sebab fungsi kebudayaan bagi masyarakat, terutama dalam rangka
guna melakukan reformasi di segala bidang. Dengan adanya stagnansi nilai sosial
budaya yang ada di masyarakat, sehingga tak jarang timbul berbagai macam
konflik sosial yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan sosial di
masyarakat secara luas.

Sehingga sangat dibutuhkan peran akhlak dalam pembentukan karakter


bangsa  supaya menjadi bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Karenanya
sebagai cara melestarikan budaya harus mengangkat nilai-nilai budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia Yakni nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

A.  Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah dokma atau kepercaya
an  yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan su
atu penalaran yang berpangkaldari kesadaraan manusia sebagai makhluk tuhan
. Bagi kita dan dalam negara Indonesia, tidak boleh ada pertentangan dalam ha
l Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti K
etuhanan Yang Maha Esa, serta anti kehidupan bergama. Dengan kata lain did
alam negara Indonesia tiadak ada dan tidak boleh ada faha m yang meniadaka
n atau mengingkari akan adanaya Tuhan Yang Maha Esa (ateisme) dan yang s
eharusnya ada yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa (monoteisme) denggan tolera
nsi kebebasan untuk memeluk agama dengan keyakinannya dan untuk beribad
at menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.

B. Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab

Dalam sila ini kemanusiaan merupakan norma untuk menilai apapun yang 
menyangkut kepentingan manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai denagn 
kesadaran martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradap adala
h kesadaran sikapa dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi bu
di nurani manusia dalam hubungan normanorma kebudayaan pada umumnya. 
Hubungan dan norma baik terhadap diri pribadi, sesame manusia dan terhadap 
lingkungannya. Nilai-nilai dalam sial Kemanusiaan yang adil dan beradab itu 
adalah nilai yang merupakan nilai refleksi dari martabat  serta harkat manusia 
ayng memiliki nilai cultural. Potensi itu dihayati sebagai hal yang bersifat umu
m (universal) dan dipunyai oleh semua bangsa tanpa terkecuali Dalam sila ini t
ersimpul nilai kemanusiaan yang lengkap, yang adil serta bermutu tinggi, kare
na kemampuannya berbudaya. Menurut sila kemanusiaan yang adil dan berada
p itu,  setiap manusia Indonesia adalah bagia dari warga dunia, yang meyakini 
adanaya prinsip  persamaan harkat dan martabatnya sebagai hamba Tuhan.

C. Nilai Persatuan Indonesia

Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan 
dalam arti ideologis, pilotik social budaya dankeamanan.Sila persatuan Indone
sia ini mengandung nilanilai keharmonian dan nilai etis yang mencakup nilai k
edudukan dan martabat manuisa Indonesia untuk menghargai keseimbangan a
ntar kepentingan pribadi dan masyarakat. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi 
kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan 
negara. Mengandung nilai petirotik serta penghargaan ras abangga sebagai real
itas yang dinamis.

D. Nilai Sila Ke Empat

Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersum
ber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Pe
rwujudan asas demokrasi itu dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat, yang be
rsumber kepada nilai kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan. Pengha
rgaan nilai tertinggi  terhadap nilai musyawarah  mencerminkan nilai kebenaran. 
Dalam nilai sila keempat ini, tercermin nilai yang mengutamakan kepentingan neg
ara dan masyarakat yang harus didahulukan. Didalam sila ini terungkap nilai yang 
lebih mengahrgai kesukarelaan  dan lesadaran daripada memaksakan sesuatu kepa
da orang lain. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan ini, meng
hargai sikap etis berupa tanggung jawab yang harus ditunaikan, sebagai amanat se
luruh rakyat. Tanggung jawab itu bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi ta
nggung jawab moral kepada Tuhan Yang Mha Esa. Sila ini pun mengandung peng
kuan  atas nilai kebenaran dan keadilan dalam menegakkan kehidupan yang bebas 
dan sejahtera.

E. Nilai Sila Kelima

Nilai yang terkandung dalam sila ini mencakup bahwa keadilan sosial berarti k
eadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan baik material mau
pun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang berdiam ditanah air, 
maupun bertempat tinggal dinegara asing. Keadilan social ini juga menjamin bahwa s
etiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam bidang hukum, elonomi, kebud
ayaan dan social. Dalam sila ini diakui bahwa kedudukan pribadi tidak dapat dipisahk
an kedudukannya sebagai warga masyarakat.

nilai yang terkandung dalam sila kelima ini meliputi nilai keselarasan, keseim
bangan dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat 
Indonesia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta t
ingkat ekonominya. Dalam sila inipun terkandung nilai kedermawanan terhadap sesa
ma, nilai yang memberi sikap juga mengembangkan nili untu kmenghargai karya dan 
norma yang menolak adanya kesewenangan serta pemerasan kepada sesama. Nilai kel
ima ini juga mengandung nilai vital yaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan ke
majuan yang merata dan keadilan sosial, dalam makan untuk menjunjung tinggi harka
t dan martabat manusia. Nilai yang mencakup keadilan sosial itu memberi jaminan un
tuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan terhormat sesuai dengan kodratnya dan 
menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial.

4. DIBIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN , MELAKSANAKAN


ESENSI SISTEM KEAMANAN RAKYAT SEMESTA

Pada hakikatnya sebuah negara merupakan kumpulan suatu masyarakat


hukum. Demi tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka sangat dibutuhkan
adanya peraturan perundang-undangan negara, guna mengatur ketertiban maupun
keteraturan warga serta sebagai landasan hukum persamaan kedudukan warga
negara.
Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
politik dituangkan dalam pasal 27 ayat 3 dan pasal 30. Pasal-pasal tersebut
merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang merupakan pancaran
dari sila pertama Pancasila. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan
bidang pertahanan dan keamanan nasional.
Secara sistematis pertahanan keamanan negara harus berdasar pada tujuan
tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa
(sila 1 dan 2), berdasar pada tujuan untuk mewujudkan kepentingan seluruh warga
sebagai warga negara , harus mampu menjamin hak hak dasar, persamaan derajat
serta kebebasan kemanusiaan, dan ditujukan untuk mewujudkan keadilan dalam
hidup masyarakat.
http://www.academia.edu/24338599/
IMPLEMENTASI_PANCASILA_DALAM_PEMBUATAN_KEBIJAKAN_
NEGARA_DALAM_BIDANG_POLITIK
https://guruppkn.com/implementasi-nilai-nilai-pancasila

Anda mungkin juga menyukai