Anda di halaman 1dari 3

Nama: M.

REZA A SUBARJO

Nim: 23.94.0316

Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

1. Sejarah indonesia: Latar belakang utama adalah sejarah Indonesia sebagai negara yang didirikan
atas dasar Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar yang terwujud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, yang telah menjadi landasan bagi negara dan pemerintahan Indonesia sejak
kemerdekaan pada tahun 1945.

Wawasan keindonesiaan: Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memperkuat wawasan keindonesiaan


dan identitas nasional. Ini adalah bagian penting dari upaya untuk membangun rasa cinta dan
kebanggaan terhadap negara.

Pengembangan karakter mahasiswa: Pendidikan Pancasila juga bertujuan untuk mengembangkan


karakter mahasiswa, seperti nilai-nilai moral, etika, dan kepemimpinan, yang sesuai dengan prinsip-
prinsip Pancasila.

Dasar hukum

Undang-undang dasar 1945: Pancasila secara tegas diakui sebagai ideologi dasar negara dalam
Pembukaan UUD 1945. Ini mengamanatkan bahwa setiap warga negara Indonesia wajib mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Undang-undang nomor 12 tahun 2012: undang-undang ini mengatur tentang pendidikan tinggi. Pasal
37 menyebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah; mengembangkan kecerdasan,
moral, dan karakter bangsa sesuai dengan pancasila. Dan undang-undang dasar negara republik
indonesia tahun 1945.

Kepmenristekdikti nomor 44 tahun 2015: keputusan menteri riset, dan teknolog, pendidikan tinggi
republik indonesia tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi juga menekankan pentingnya
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Ini mencakup pedoman untuk mengintegrasikan nilai-nilai
Pancasila dalam kurikulum.

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 60 tahun 1999: Peraturan Pemerintah ini mengatur
tentang pendidikan tinggi dan mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk memasukkan mata kuliah
Pancasila dalam kurikulumnya.

2. andangan bahwa hak asasi manusia adalah anugerah Tuhan atau entitas yang lebih tinggi seperti
"Yang Maha Esa" (YME) adalah pandangan yang dapat bervariasi di antara individu dan kelompok di
Indonesia, seperti di negara-negara lain. Ini adalah pandangan yang didasarkan pada keyakinan agama
dan nilai-nilai budaya.

3. Toleransi: Pancasila mengajarkan toleransi terhadap beragam agama dan keyakinan. Ini adalah nilai
penting dalam masyarakat multikultural.
Kebebasan Beragama: Pancasila memberikan jaminan kebebasan beragama, yang merupakan hak
asasi manusia yang fundamental.

Persatuan dan Kesatuan: Pancasila mengajarkan pentingnya bersatu meskipun memiliki perbedaan,
dan ini adalah nilai yang bisa diterapkan dalam situasi apapun untuk mencapai tujuan bersama.

Demokrasi: Prinsip demokrasi yang tertanam dalam Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi
rakyat dalam pengambilan keputusan dan perwakilan yang adil.

Keadilan Sosial: Konsep keadilan sosial adalah fondasi bagi upaya pemerintah untuk mengurangi
ketidaksetaraan dan memastikan hak-hak dasar semua warga negara terpenuhi.

4. Pedoman Moral: Pancasila memberikan panduan moral dan etika untuk warga negara Indonesia.
Prinsip-prinsip seperti kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan
sosial, dan persatuan Indonesia merupakan dasar bagi etika yang diharapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Toleransi: Pancasila mendorong toleransi antaragama dan antarbudaya, yang merupakan aspek etika
penting dalam masyarakat multikultural. Ini mempromosikan penghormatan terhadap keberagaman
dan mengajarkan warga negara untuk bersikap inklusif, menghargai perbedaan, dan menghindari
konflik antarkelompok.

Keadilan Sosial: Salah satu sila Pancasila adalah "Keadilan Sosial". Ini menekankan pentingnya
pemerataan dan keadilan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan. Etika keadilan sosial adalah
fondasi bagi pembangunan yang adil dan berkelanjutan, memastikan bahwa setiap warga negara
memiliki hak yang sama untuk mengakses peluang dan manfaat sosial.

Jadi, Pancasila sebagai sistem etika penting dalam konteks Indonesia karena memberikan landasan
nilai dan prinsip-prinsip etika yang penting dalam membentuk masyarakat yang adil, inklusif, dan
beradab. Etika juga penting dalam kehidupan manusia secara umum karena memainkan peran kunci
dalam membentuk perilaku dan hubungan sosial yang positif, serta dalam mempromosikan nilai-nilai
universal seperti hak asasi manusia dan keadilan.

5. Bagi saya politik identitas bisa memecah belah masyarakat, menghasilkan konflik, dan menghalangi
pembicaraan dan kerjasama lintas kelompok. Ada beberapa kritikus juga berpendapat bahwa fokus
yang terlalu kuat pada politik identitas dapat mengabaikan isu-isu yang lebih luas yang memengaruhi
seluruh masyarakat, seperti ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.

Jadi penting untuk diingat bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam hal ini, dan
pendekatan politik identitas dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Yang terbaik adalah
memahami bahwa politik identitas memiliki kelebihan dan kelemahan, dan penting untuk
mempertimbangkan dampaknya secara komprehensif dalam setiap situasi politik. Diskusi yang
terbuka, inklusif, dan berbasis fakta seringkali dapat membantu mencapai pemahaman yang lebih baik
tentang peran politik identitas dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai