Anda di halaman 1dari 7

BAB 8

KAJIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan konsep filosofis yang menjadi pijakan
ideologis bagi negara Indonesia. Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang
membentuk karakter bangsa dan mengarahkan pembangunan nasional :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


- Menegaskan keberagaman agama yang diakui di Indonesia.
- Memandang bahwa kepercayaan kepada Tuhan merupakan fondasi moral dan
etika.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :
- Menegaskan hak asasi manusia, keadilan, dan etika dalam interaksi sosial.
- Mendorong terwujudnya masyarakat yang adil dan berkeadilan.
3. Persatuan Indonesia :
- Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman etnis, agama,
serta budaya.
- Merupakan landasan untuk membangun identitas nasional yang kuat.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan :
- Mendorong demokrasi yang berbasis musyawarah untuk mencapai keadilan.
- Menekankan partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia :
- Mengejar distribusi kekayaan dan kesempatan yang merata.
- Bertujuan menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan.

Pancasila menjadi landasan konstitusional dan moral bagi negara Indonesia. Terdapat
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila mengarahkan perumusan
kebijakan pemerintah dan menjadi pedoman bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain
itu, Pancasila menjadi dasar dalam membentuk hubungan dengan negara-negara lain
dan menciptakan identitas nasional yang kuat. Melalui implementasi dan pemahaman
yang mendalam terhadap Pancasila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mencapai
tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan adil.

Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan sebuah proses investigatif yang
bersifat tajam atau tersusun dan terintegrasi (penuh) terhadap nilai serta prinsip yang
terkandung di dalam Pancasila sebagai ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Singkatnya, kajian ini mencakup kesadaran yang menyeluruh terhadap
pemahaman/makna, penerapan, dan perkembangan nilai-nilai yang terkandung dalam
lima sila Pancasila.

Yang pertama, kajian ini meneliti konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, mempelajari
keterkaitan (implikasi) dan penjelasan keberagaman agama di Indonesia serta dampak
dalam membangun moral dan etika masyarakat. Kedua, aspek Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab dianalisis untuk memahami bagaimana nilai-nilai keadilan dan etika
manusia terlihat dalam kebijakan serta interaksi sosial.

Setelah itu, fokus kajian beranjak kepada Persatuan Indonesia, menjelajahi sudah
sampai dimana nilai-nilai ini tercermin dalam konsep kesatuan, penerimaan terhadap
keberagaman budaya, nasionalisme serta etnis. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan menjadi pokok kajian selanjutnya, menelusuri pemahaman
tentang partisipasi masyarakat, demokrasi dan peran hikmat kebijaksanaan dalam
pengambilan keputusan. Terakhir, kajian mencakup Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia, merinci penerapan/pengalaman prinsip-prinsip distribusi kekayaan
dan peluang yang merata, serta upaya mencapai masyarakat yang adil dan
berkeadilan.

Dalam menjalankan kajian ini, pendekatan multidisipliner digunakan, melibatkan


kontribusi dari macam-macam bidang seperti filsafat, sejarah, sosiologi, politik, dan
hukum. Kajian ini juga mengikutsertakan pertimbangan terhadap perkembangan
zaman dan semangat masyarakat, serta penyesuaian Pancasila sebagai Dasar Negara
terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Diharapkan, hasil kajian ini
memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai peran dan ketertarikan
Pancasila didalam membangun karakter bangsa serta mewujudkan cita-cita
pembangunan nasional.

TUJUAN :

Tujuan dari "Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara" meliputi beberapa sudut penting
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam terhadap ideologi ini. Beberapa
tujuan umumnya mencakup :

1. Untuk Memahami / Mengetahui Nilai-Nilai Filosofis :


Menafsirkan dan menelaah nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila,
seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2. Untuk Mengenali Penerapan didalam Kebijakan Pemerintah :
Menganalisis bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin didalam kearifan dan
program pemerintah, baik dalam ranah politik, ekonomi, maupun sosial.
3. Untuk Meneliti Peran Pancasila dalam Membentuk Identitas Nasional :
Menilai sejauh mana Pancasila berkontribusi dalam membentuk identitas nasional,
memelihara persatuan, dan menghargai keragaman budaya.
4. Untuk Menilai Tantangan dan Relevansi :
Mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi Pancasila dalam menghadapi
perubahan zaman dan dinamika masyarakat modern serta mengevaluasi relevansi
Pancasila sebagai Dasar Negara dalam mengatasi berbagai isu kontemporer.
5. Untuk Memberikan Wawasan Terhadap Perubahan Sosial dan Politik :
Menyediakan pandangan tentang bagaimana Pancasila sebagai dasar negara dapat
beradaptasi dan merespons perubahan sosial, ekonomi, dan politik.
6. Memberikan Dasar untuk Peningkatan Implementasi :
Memberikan dasar pemahaman untuk perbaikan dan peningkatan implementasi
nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
7. Untuk Memberikan Kontribusi pada Pemahaman Masyarakat :
Meluaskan pengertian yang lebih baik kepada masyarakat mengenai nilai-nilai
Pancasila, mendorong rasa kebangsaan, dan memupuk semangat cinta tanah air.

FUNGSI :

Kajian Pancasila sebagai dasar negara melibatkan analisis mendalam terhadap nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.
Fungsi utamanya adalah sebagai panduan dalam membentuk kebijakan dan regulasi
yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila, seperti keadilan sosial, demokrasi, dan
persatuan.

Pancasila memberikan landasan moral dan etika bagi pembangunan negara,


menegaskan prinsip-prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi dalam setiap aspek
kehidupan masyarakat. Kajian ini membantu menjaga konsistensi dan relevansi
Pancasila dalam menghadapi perkembangan zaman, sekaligus memastikan
implementasinya secara efektif dalam tatanan negara.

Selain itu, kajian terhadap Pancasila juga berperan dalam mendidik generasi muda
agar memiliki pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila, sebagai
pondasi karakter bangsa. Secara keseluruhan, fungsi kajian Pancasila adalah
memperkuat identitas dan integritas negara Indonesia.

FAKTOR-FAKTOR :

Beberapa faktor yang mempengaruhi Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara, sebagai
berikut :

1. Faktor Historis : Kajian melibatkan pemahaman sejarah dan konteks di mana


Pancasila diakui sebagai dasar negara. Ini mencakup perjalanan sejarah bangsa dan
proses perumusan Pancasila oleh para founding fathers.

2. Faktor Sosial : Faktor-faktor sosial, seperti keberagaman budaya, agama, dan suku
bangsa di Indonesia, menjadi pertimbangan dalam kajian untuk memastikan bahwa
Pancasila dapat mencerminkan nilai-nilai yang dapat diterima secara luas oleh
masyarakat.
3. Faktor Kontemporer : Kajian perlu mempertimbangkan dinamika dan tantangan
kontemporer, termasuk perkembangan politik, ekonomi, dan sosial, serta globalisasi.
Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi Pancasila dalam menghadapi
perubahan zaman.

4. Faktor Hukum dan Kebijakan : Kajian Pancasila melibatkan aspek hukum dan
kebijakan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perundang-
undangan dan kebijakan negara.

5. Faktor Pendidikan : Faktor pendidikan sangat penting dalam kajian Pancasila.


Pendidikan yang baik dapat membentuk pemahaman yang mendalam terhadap nilai-
nilai Pancasila di kalangan generasi muda.

6. Faktor Partisipasi Masyarakat : Kajian melibatkan partisipasi masyarakat agar


dapat mencerminkan aspirasi dan kebutuhan mereka. Ini melibatkan dialog dan
keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembahasan nilai-nilai Pancasila.

KESIMPULAN :

Berdasarkan kutipan diatas, menegaskan bahwa ideologi ini memiliki peran utama
dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam lima sila Pancasila bukan hanya norma moral, tetapi juga
pembimbing dalam perumusan kebijakan pemerintah. Meskipun dihadapkan pada
tantangan zaman, Pancasila tetap berpengaruh dan mampu memberikan arah dalam
menghadapi perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Evaluasi implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kebijakan pemerintah mengungkapkan bahwa upaya terus dilakukan
untuk menciptakan masyarakat yang adil, beradab, dan bersatu. Namun, tantangan
besar terletak pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Pancasila
sebagai fondasi negara. Oleh karena itu, pendidikan dan sosialisasi terus menjadi
kunci untuk memastikan pemahaman yang lebih mendalam dan kesetiaan terhadap
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kajian ini memberikan panggilan untuk
terus memelihara, mengembangkan, dan mengimplementasikan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, menjadikannya bukan hanya sebagai ideologi formal, tetapi
sebagai panduan yang hidup dan dinamis bagi masyarakat Indonesia.

PERTANYAAN DAN JAWABAN :

1. Jelaskan nilai-nilai dasar yang membentuk karakter bangsa dan


mengarahkan pembangunan nasional!
Jawab :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
- Menegaskan keberagaman agama yang diakui di Indonesia.
- Memandang bahwa kepercayaan kepada Tuhan merupakan fondasi moral dan
etika.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :
- Menegaskan hak asasi manusia, keadilan, dan etika dalam interaksi sosial.
- Mendorong terwujudnya masyarakat yang adil dan berkeadilan.
3. Persatuan Indonesia :
- Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman etnis, agama,
serta budaya.
- Merupakan landasan untuk membangun identitas nasional yang kuat.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan :
- Mendorong demokrasi yang berbasis musyawarah untuk mencapai keadilan.
- Menekankan partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia :
- Mengejar distribusi kekayaan dan kesempatan yang merata.
- Bertujuan menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan.

Pancasila menjadi landasan konstitusional dan moral bagi negara Indonesia. Terdapat
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila mengarahkan perumusan
kebijakan pemerintah dan menjadi pedoman bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain
itu, Pancasila menjadi dasar dalam membentuk hubungan dengan negara-negara lain
dan menciptakan identitas nasional yang kuat. Melalui implementasi dan pemahaman
yang mendalam terhadap Pancasila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mencapai
tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan adil.

2. Sebutkan tujuan dari “Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara”!


Jawab :
a. Untuk Memahami / Mengetahui Nilai-Nilai Filosofis :
Menafsirkan dan menelaah nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila,
seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
b. Untuk Mengenali Penerapan didalam Kebijakan Pemerintah :
Menganalisis bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin didalam kearifan dan program
pemerintah, baik dalam ranah politik, ekonomi, maupun sosial.
c. Untuk Meneliti Peran Pancasila dalam Membentuk Identitas Nasional :
Menilai sejauh mana Pancasila berkontribusi dalam membentuk identitas nasional,
memelihara persatuan, dan menghargai keragaman budaya.
d. Untuk Menilai Tantangan dan Relevansi :
Mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi Pancasila dalam menghadapi
perubahan zaman dan dinamika masyarakat modern serta mengevaluasi relevansi
Pancasila sebagai Dasar Negara dalam mengatasi berbagai isu kontemporer.
e. Untuk Memberikan Wawasan Terhadap Perubahan Sosial dan Politik :
Menyediakan pandangan tentang bagaimana Pancasila sebagai dasar negara dapat
beradaptasi dan merespons perubahan sosial, ekonomi, dan politik.
f. Memberikan Dasar untuk Peningkatan Implementasi :
Memberikan dasar pemahaman untuk perbaikan dan peningkatan implementasi nilai-
nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
g. Untuk Memberikan Kontribusi pada Pemahaman Masyarakat :
Meluaskan pengertian yang lebih baik kepada masyarakat mengenai nilai-nilai
Pancasila, mendorong rasa kebangsaan, dan memupuk semangat cinta tanah air.

3. Jelaskan fungsi dari Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara!


Jawab : Kajian Pancasila sebagai dasar negara melibatkan analisis mendalam
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa
Indonesia. Fungsi utamanya adalah sebagai panduan dalam membentuk kebijakan dan
regulasi yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila, seperti keadilan sosial,
demokrasi, dan persatuan.

Pancasila memberikan landasan moral dan etika bagi pembangunan negara,


menegaskan prinsip-prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi dalam setiap aspek
kehidupan masyarakat. Kajian ini membantu menjaga konsistensi dan relevansi
Pancasila dalam menghadapi perkembangan zaman, sekaligus memastikan
implementasinya secara efektif dalam tatanan negara.

Selain itu, kajian terhadap Pancasila juga berperan dalam mendidik generasi muda
agar memiliki pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila, sebagai
pondasi karakter bangsa. Secara keseluruhan, fungsi kajian Pancasila adalah
memperkuat identitas dan integritas negara Indonesia.

4. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi Kajian Pancasila sebagai


Dasar Negara!
Jawab :
1. Faktor Historis : Kajian melibatkan pemahaman sejarah dan konteks di mana
Pancasila diakui sebagai dasar negara. Ini mencakup perjalanan sejarah bangsa dan
proses perumusan Pancasila oleh para founding fathers.
2. Faktor Sosial : Faktor-faktor sosial, seperti keberagaman budaya, agama, dan
suku bangsa di Indonesia, menjadi pertimbangan dalam kajian untuk memastikan
bahwa Pancasila dapat mencerminkan nilai-nilai yang dapat diterima secara luas oleh
masyarakat.
3. Faktor Kontemporer : Kajian perlu mempertimbangkan dinamika dan tantangan
kontemporer, termasuk perkembangan politik, ekonomi, dan sosial, serta globalisasi.
Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi Pancasila dalam menghadapi
perubahan zaman.
4. Faktor Hukum dan Kebijakan : Kajian Pancasila melibatkan aspek hukum dan
kebijakan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perundang-
undangan dan kebijakan negara.
5. Faktor Pendidikan : Faktor pendidikan sangat penting dalam kajian Pancasila.
Pendidikan yang baik dapat membentuk pemahaman yang mendalam terhadap nilai-
nilai Pancasila di kalangan generasi muda.
6. Faktor Partisipasi Masyarakat : Kajian melibatkan partisipasi masyarakat agar
dapat mencerminkan aspirasi dan kebutuhan mereka. Ini melibatkan dialog dan
keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembahasan nilai-nilai Pancasila.

5. Berdasarkan penjelasan diatas, kesimpulan apa yang dapat diambil


mengenai Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara?
Jawab :
Berdasarkan kutipan diatas, menegaskan bahwa ideologi ini memiliki peran utama
dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam lima sila Pancasila bukan hanya norma moral, tetapi juga
pembimbing dalam perumusan kebijakan pemerintah. Meskipun dihadapkan pada
tantangan zaman, Pancasila tetap berpengaruh dan mampu memberikan arah dalam
menghadapi perubahan sosial, ekonomi, dan politik. Evaluasi implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kebijakan pemerintah mengungkapkan bahwa upaya terus dilakukan
untuk menciptakan masyarakat yang adil, beradab, dan bersatu. Namun, tantangan
besar terletak pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Pancasila
sebagai fondasi negara. Oleh karena itu, pendidikan dan sosialisasi terus menjadi
kunci untuk memastikan pemahaman yang lebih mendalam dan kesetiaan terhadap
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kajian ini memberikan panggilan untuk
terus memelihara, mengembangkan, dan mengimplementasikan Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, menjadikannya bukan hanya sebagai ideologi formal, tetapi
sebagai panduan yang hidup dan dinamis bagi masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai