Anda di halaman 1dari 3

MID SEMESTER

NAMA : SYAHRA DARAJAT SALSABILA


NIM : 105731111023
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA
SEMESTER : SATU (1)

JAWABAN :

1. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dilaksanakan dengan dasar sosiologis karena


adanya perbedaan pada bangsa Indonesia dari berbagai aspek, baik suku maupun agama.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan
ideologi bangsa, serta menciptakan karakter individu yang paham tentang hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.

Untuk menyikapi perbedaan tersebut agar kehidupan bangsa Indonesia tetap harmonis,
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi bertujuan untuk mengamalkan setiap sila dalam
Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai landasan
falsafah negara maupun ideologi bangsa, dan mengembangkan karakter manusia yang
Pancasilais, baik dalam berpikir maupun bersikap. Dengan demikian, pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi berperan penting dalam membentuk karakter dan sikap peserta didik agar
dapat menjalani kehidupan bersama secara harmonis.

2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia telah mengalami beberapa fase atau era
perjalanan pelaksanaannya berdasarkan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Fase
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Era Pra-Kemerdekaan : Pancasila sebagai nilai-nilai dasar luhur telah ada dan
berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Nilai-nilai essensial
yang terkandung dalam Pancasila telah menjadi bagian integral dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan

 Era Kemerdekaan : Proses terjadinya bangsa dan negara melalui proses sejarah yang
panjang, dimulai sejak zaman kerajaan hingga kebangkitan nasional pada tahun 1908
dan Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia
mempunyai ringkasan dengan sejarah lahirnya Pancasila
 Era Reformasi : Penerapan Pancasila pada era reformasi saat ini menunjukkan adanya
penurunan kadar nilai kebangsaan, sehingga pemahaman sejarah perjuangan bangsa
Indonesia menjadi mutlak diperlukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, heroik,
dan patriotik. Pancasila tetap dianggap sebagai pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia
karena bersumber dan digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang
hidup dan berkembang di Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah mengalami pasang surut dalam pemahaman
dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila, namun tetap dianggap sebagai pilihan terbaik bagi
bangsa Indonesia
Oleh karena itu, pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan nilai-nilai Pancasila
tetap menjadi bagian integral dalam membangun identitas dan jiwa bangsa Indonesia.

3. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pancasila sebagai Ideologi Negara memiliki perbedaan
dalam konteks tertentu. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

 Pancasila sebagai Dasar Negara :


Pancasila merupakan dasar negara, ideologi negara, dan dasar filosofi Negara Dalam
Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pancasila dianggap sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara Keseluruhan hukum, termasuk peraturan perundang-undangan, harus
didasarkan pada Pancasila

 Pancasila sebagai Ideologi Negara : Pancasila sebagai ideologi negara menunjukkan


suatu nilai dasar serta norma untuk mengatur pemerintahan negara Dalam Undang-
Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2013 tentang Haluhan Ideologi Pancasila, Pancasila
dianggap sebagai dasar negara, dasar filosofi negara, ideologi negara, dan cita hukum
Negara.

Jika ada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau Kebijakan Negara yang bertentangan
dengan Nilai-nilai Pancasila, maka perlu diperhatikan bahwa Pancasila merupakan dasar
negara yang ditetapkan oleh MPR RI dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila. Dalam hal ini, perlu mempertimbangkan konteks dan tujuan
dari perubahan tersebut serta bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam penerapan nilai-nilai Pancasila ke dalam Peraturan Perundang-Undangan, penerapan
tersebut dapat dilakukan sejak proses awal sampai akhir pembentukan peraturan-undangan
dari tahap perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, dan pengundangan

Partisipasi dan peran aktif masyarakat terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila juga akan
menentukan keberhasilan penerapan nilai-nilai Pancasila ke dalam peraturan perundang-
undangan dengan baik.

4. Pancasila dianggap sebagai ideologi terbuka karena mengandung nilai-nilai dasar dan
instrumental yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika dalam
negeri. Ia dinamis dan mudah beradaptasi terhadap perubahan zaman, pengetahuan ilmiah,
teknologi, dan aspirasi masyarakat tanpa mengubah nilai-nilai fundamentalnya. Ciri-ciri
ideologi terbuka sebagaimana dicontohkan Pancasila antara lain lahir dari nilai-nilai dan
aspirasi yang ada dalam masyarakat, pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah
mufakat, kepemilikan seluruh rakyat, sistem pemerintahan yang terbuka, serta masyarakat
yang dinamis dan reformis.

Sifat Pancasila yang terbuka memungkinkan nilai-nilainya diperkaya dan dikembangkan


selaras dengan dinamika masyarakat Indonesia dan tuntutan perubahan zaman. Hal ini juga
memungkinkan diskusi dan perdebatan tentang makna dan penerapan prinsip-prinsipnya
untuk memastikan relevansi dan penerapannya. Terlebih lagi, keterbukaan Pancasila
menumbuhkan pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman, berbeda dengan
ideologi yang berupaya menjaga kemurnian dan memperluas kekuasaan.

5. Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang memiliki kedudukan dan fungsi besar bagi
kehidupan masyarakat. Sebagai dasar negara, Pancasila mengatur penyelenggaraan negara
dan seluruh warga negara Indonesia, serta menjadi sumber hukum bagi peraturan-undangan.
Sebagai ideologi negara, Pancasila menjadi penuntun negara untuk mewujudkan cita-cita
masyarakat yang adil dan makmur. Namun Pancasila sebagai ideologi tidak akan memiliki arti
jika masyarakat tidak mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan
sehari-hari.

Untuk mewujudkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan Pancasila sebagai ideologi negara, diperlukan upaya untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan,
sosialisasi, dan pembinaan. Selain itu, peran aktif pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga
sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai