Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila Dalam Penggambaran Burung Garuda Sebagai Simbol


dan Lambang Negara

Disusun oleh :
Anak Agung Ngurah Agung Wira Bhagawanta
( 2304551448 )

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan izin,
kekuatan, kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kajian pustaka ini tepat pada
waktunya. Kajian pustaka ini penulis buat sebagai pelengkap salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila Hukum Universitas Udayana.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada Dewa Gede Pradnya Yustiawan, S.H.,
M.H. selaku dosen pengajar yang akan menilai penulis dalam tugas kajian pustaka ini.
Penulis menyadari bahwa kajian pustaka ini masih banyak kekurangan yang terdapat
didalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
penulis dapat memperbaikinya..
Semoga dengan adanya kajian pustaka ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan tentang Pancasila.

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
I.1. Penjelasan apa itu dasar Negara.
I.2. Pengertian mengapa sebuah Negara harus memiliki dasar Negara.
I.3 Dasar Negara Indonesia.

II. PEMBAHASAN
II.1. Arti dan penjelasan tentang pancasila.
II.2. Arti dan penjelasan tiap2 lambang dalam pancasila
II.3. arti dan penjelasan tiap2 sila dalam pancasila.
II.4. Menggambarkan secara umum kaitan tiap2 sila pancasila
dalam bermasyarakat

III PENUTUP
III.1. Kesimpulan
1. PENDAHULUAN

I.1 Dasar Negara

Dasar Negara adalah fondasi yang membentuk suatu negara dan mencerminkan kompleksitas
sejarah, budaya, dan nilai-nilai negara tersebut. Setiap negara memiliki Dasar Negara yang unik,
yang mempengaruhi cara negara tersebut dijalankan dan bagaimana hak serta kewajiban warga
negara diatur. Dasar Negara terdiri dari beberapa elemen penting. Pertama, ada landasan hukum,
yang mencakup konstitusi dan hukum-hukum yang mengatur tata kelola negara dan hak-hak
warga negara. Ini adalah landasan hukum yang sangat kritis yang membentuk struktur
pemerintahan dan sistem hukum. Selain itu, Dasar Negara mencerminkan ideologi yang
mendukung sistem politik suatu negara. Ideologi ini bisa beragam, mulai dari demokrasi hingga
sosialisme, dan mencerminkan pandangan tentang bagaimana negara seharusnya dijalankan.

Selanjutnya, nilai-nilai budaya dan sejarah berperan penting dalam membentuk Dasar
Negara. Ini mencakup nilai-nilai seperti kebebasan individu, persamaan, atau nasionalisme yang
menjadi bagian integral dari identitas suatu negara. Prinsip-prinsip dasar seperti supremasi
hukum, hak asasi manusia, dan keadilan sosial juga menjadi bagian penting dari Dasar Negara.
Ini membentuk kerangka kerja untuk pemerintahan dan sistem hukum.

Dimana dasar Negara itu adalah fondasi yang membentuk suatu negara dan
mencerminkan kompleksitas sejarah, budaya, dan nilai-nilai negara tersebut. Setiap negara
memiliki Dasar Negara yang unik, yang mempengaruhi cara negara tersebut dijalankan dan
bagaimana hak serta kewajiban warga negara diatur.
I.2 . Pengertian mengapa sebuah Negara harus memiliki Dasar Negara.

Negara memerlukan landasan negara karena beberapa alasan penting yang mendukung
stabilitas dan berfungsinya negara. Berikut beberapa alasan utama mengapa suatu negara harus
memiliki dasar negara:
1. Tata Kelola: Dasar negara menyediakan kerangka hukum yang diperlukan untuk
mengatur cara operasional negara. Hal ini mencakup pembentukan struktur pemerintahan,
alokasi kekuasaan dan prosedur pengambilan keputusan. Tanpa landasan negara yang jelas,
pemerintah akan sulit menjaga ketertiban dan stabilitas.
2. Perlindungan hak asasi manusia: Konstitusi negara seringkali memuat hak-hak dasar
warga negara. Hal ini penting untuk melindungi hak asasi manusia dan memberikan keyakinan
kepada masyarakat bahwa hak-hak mereka akan dihormati oleh pemerintah. Tanpa basis negara
yang kuat, risiko pelanggaran hak asasi manusia bisa meningkat.
3. Pengaturan hubungan sosial : Dasar-dasar negara mencerminkan nilai-nilai dan norma-
norma sosial yang dianut masyarakat. Ini membantu mengatur hubungan sosial dan budaya di
negara tersebut. Dengan dasar negara yang jelas, masyarakat dapat memiliki landasan bersama
dalam berinteraksi dan berkoordinasi.
4. Penanganan perubahan dan konflik: Negara menyediakan kerangka untuk menangani
konflik dan perubahan dalam masyarakat. Dengan prosedur hukum yang jelas, suatu negara
dapat menghadapi perubahan politik, ekonomi dan sosial tanpa mengalami kekacauan atau
ketidakstabilan.
5. Legitimasi pemerintahan: Dasar negara memberikan legitimasi kepada pemerintahan.
Artinya pemerintah diakui sebagai badan hukum dan berhak menyelenggarakan negara. Hal ini
penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan mencegah instabilitas
politik.
6. Perlindungan terhadap otoritarianisme: Fondasi negara yang kuat juga dapat berfungsi
sebagai perlindungan terhadap otoritarianisme atau penyalahgunaan kekuasaan pemerintah.
Negara demokratis dapat memberikan pengawasan, checks and balances.
I.3 Dasar Negara Kita, Negara Indonesia

Pembentukan negara Indonesia yang dikenal dengan Pancasila mempunyai arti penting dalam
mengatur dan membentuk negara. Pancasila merupakan landasan filosofis dan ideologis yang
menjadi dasar negara Indonesia. Berikut beberapa penafsiran kritis terhadap Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia:

1. Mengatasi keragaman budaya dan agama: Indonesia adalah negara yang sangat beragam
secara budaya dan agama, dengan lebih dari 300 etnis dan agama yang beragam.
Pancasila diciptakan sebagai kerangka yang mampu mengatasi perbedaan-perbedaan
tersebut dan menciptakan kesatuan dalam keberagaman. Hal inilah yang mendasari
toleransi beragama dan keberagaman budaya yang sangat dilindungi di Indonesia.
Hindari menggunakan satu sumber listrik:
2. Pancasila menjunjung tinggi prinsip demokrasi, maenghindari pemusatan kekuasaan pada
satu tangan. Hal ini merupakan reaksi terhadap masa lalu kolonial Indonesia dan
keinginan untuk mencegah otoritarianisme. Oleh karena itu, Pancasila memuat prinsip-
prinsip seperti kedaulatan rakyat dan pemilihan umum.
3. Menghormati hak asasi manusia: Salah satu pilar Pancasila adalah keadilan sosial,
termasuk hak asasi manusia. Hal ini merupakan respon terhadap pelanggaran HAM pada
masa penjajahan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pancasila menekankan
pentingnya melindungi hak-hak individu dan menjamin kesejahteraan masyarakat.
4. Kalahkan korupsi dan kekuasaan: Pancasila mencerminkan keprihatinannya terhadap
penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi di pemerintahan. Prinsip Pancasila seperti
Ketuhanan Yang Maha Esa dan keadilan sosial bertujuan untuk memberantas korupsi dan
menjaga kejujuran dalam pemerintahan.
5. Mengintegrasikan nilai-nilai tradisional: Pancasila mencoba mengintegrasikan nilai-nilai
tradisional Indonesia dengan konsep modern seperti demokrasi dan hak asasi manusia.
Hal ini menciptakan identitas unik bagi Indonesia, memadukan warisan budaya dan nilai-
nilai universal.
6. Menjaga solidaritas: Pancasila merupakan alat penting untuk menjaga persatuan dan
stabilitas di Indonesia. Di negara yang sangat beragam, Pancasila berperan sebagai
perekat sosial dan ideologi yang mengikat berbagai kelompok dalam masyarakat.
7. Fleksibilitas dalam pengembangan: Pancasila merupakan dasar negara yang fleksibel,
mampu beradaptasi terhadap perubahan seiring berjalannya waktu. Hal ini
memungkinkan adanya kemajuan dalam penafsiran dan penerapan prinsip-prinsipnya
sesuai dengan perubahan politik dan sosial di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak hanya memberikan pedoman bagi pemerintah
tetapi juga menjadi identitas nasional yang kuat bagi warga negara Indonesia. Meski
penerapannya menuai kritik dan kontroversi, namun Pancasila tetap menjadi landasan esensial
dan penting dalam pembentukan negara Indonesia sebagai negara demokratis, majemuk,
berdasarkan prinsip keadilan sosial.
2. Pembahasan Materi

II.1. Arti dan Penjelasan Pancasila

Pancasila adalah konsep filosofis dan ideologis yang merupakan dasar negara
Republik Indonesia. Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari
dua kata, yaitu "panca" yang berarti "lima" dan "sila" yang berarti "prinsip" atau
"asas". Jadi, secara harfiah, Pancasila berarti "lima prinsip" atau "lima asas."

Pancasila memiliki lima prinsip dasar yang dirumuskan secara resmi pada tahun 1945
oleh para pendiri Indonesia. Berikut adalah penjelasan tentang lima prinsip Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Belief in the One and Only God): Prinsip
pertama Pancasila menyatakan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Meskipun Indonesia adalah negara dengan beragam agama, prinsip ini
menegaskan pengakuan terhadap eksistensi Tuhan sebagai dasar moral dan
etika dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Just and Civilized Humanity): Prinsip
ini menggarisbawahi pentingnya menjunjung tinggi martabat manusia dan
hak-hak asasi manusia. Pancasila menekankan perlunya keadilan sosial,
kesejahteraan, dan sikap yang beradab dalam berinteraksi dengan sesama
manusia.

3. Persatuan Indonesia (The Unity of Indonesia): Prinsip ini mencerminkan


tekad untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan Indonesia, yang terdiri
dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Pancasila menegaskan pentingnya
keberagaman dalam satu kesatuan negara.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan (Democracy Led by the Wisdom of the People
with Representation): Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya demokrasi
sebagai sistem pemerintahan Indonesia. Pancasila menekankan bahwa
kekuasaan berasal dari rakyat, yang dijalankan melalui perwakilan dan
musyawarah.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Social Justice for All of the
People of Indonesia): Prinsip ini menekankan perlunya pembagian kekayaan
dan keadilan sosial. Pancasila mencita-citakan masyarakat yang adil, di mana
kekayaan dan peluang didistribusikan secara merata.
Pancasila tidak hanya menjadi dasar konstitusi Indonesia tetapi juga menjadi
landasan ideologis dan moral bagi negara ini. Prinsip-prinsip Pancasila
mencerminkan tekad untuk menciptakan negara yang adil, bersatu, dan berlandaskan
nilai-nilai kemanusiaan.

Pancasila menjadi landasan untuk menjaga persatuan dalam keragaman,


mempromosikan hak asasi manusia, menghindari penyalahgunaan kekuasaan, dan
memastikan keadilan sosial. Prinsip-prinsip ini menjadi identitas nasional Indonesia
dan terus dijunjung tinggi dalam pembentukan kebijakan negara.

II.2. Arti Lambang didalam Pancasila

Lambang-lambang yang ada dalam Pancasila merujuk pada elemen-elemen dalam


"Lambang Garuda Pancasila," yang merupakan lambang resmi negara Indonesia.
Lambang ini mencakup beberapa elemen yang memiliki arti dan makna yang
mendalam. Berikut adalah penjelasan seluruh lambang yang ada dalam Pancasila:

1. Bintang: Bintang berwarna emas yang terletak di bagian puncak lambang


melambangkan prinsip pertama Pancasila, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Bintang ini mencerminkan keesaan Tuhan sebagai fondasi moral dan etika
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Lingkaran Merah: Lingkaran merah yang mengelilingi bintang
melambangkan prinsip kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab." Warna merah ini mencerminkan semangat dan perjuangan untuk
mencapai kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Sila-sila: Di dalam lingkaran merah, terdapat lima sila atau prinsip Pancasila
yang ditulis dalam huruf Latin. Sila-sila tersebut adalah:
Sila Pertama: "Ketuhanan Yang Maha Esa"
Sila Kedua: "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
Sila Ketiga: "Persatuan Indonesia"
Sila Keempat: "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan"
Sila Kelima: "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

4. Kepala Garuda: Di bagian bawah lambang, terdapat gambar kepala burung


Garuda yang menghadap ke kanan. Garuda adalah burung mitologis dalam
budaya Indonesia dan merupakan lambang negara Indonesia. Kepala Garuda
melambangkan keberanian, kebebasan, dan semangat patriotisme.

5. Kepala Burung Cendrawasih: Di atas kepala Garuda, terdapat gambar kepala


burung Cendrawasih yang menghadap ke kiri. Burung Cendrawasih adalah
burung yang eksotis dan melambangkan keindahan dan kemakmuran.

Secara keseluruhan, Lambang Garuda Pancasila adalah representasi visual yang kuat
dari prinsip-prinsip dasar Pancasila dan identitas nasional Indonesia. Bintang,
lingkaran, dan warna-warna dalam lambang ini memiliki makna simbolis yang
dalam, sementara sila-sila mencantumkan prinsip-prinsip dasar Pancasila dalam
bentuk teks. Kepala Garuda dan kepala burung Cendrawasih menambahkan unsur
budaya dan keindahan dalam lambang ini, mencerminkan semangat dan kebanggaan
Indonesia sebagai bangsa yang beragam dan majemuk.

II.3. Arti Setiap Sila didalam Pancasila

1. Sila Pertama: Keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Arti: Sila pertama Pancasila menekankan pentingnya iman kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Ini mencerminkan prinsip bahwa Indonesia adalah negara yang berlandaskan
pada nilai-nilai spiritualitas dan agama.

Penjelasan: Sila ini menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki
kebebasan untuk beragama dan menjalankan keyakinan agamanya masing-masing.
Ini juga mencerminkan pengakuan akan eksistensi Tuhan sebagai sumber moral dan
etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Bermartabat

Arti: Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat manusia


dan hak-hak asasi manusia. Ini mencerminkan komitmen untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan beradab.

Penjelasan: Sila ini mencerminkan tekad untuk melindungi hak-hak individu,


menghindari diskriminasi, dan mempromosikan keadilan sosial. Ini juga mengajarkan
pentingnya sikap yang beradab dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


Arti: Sila ketiga Pancasila menekankan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia
yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama.

Penjelasan: Sila ini menggarisbawahi pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan


Indonesia. Dalam negara yang memiliki beragam kelompok etnis dan budaya,
persatuan adalah prasyarat untuk stabilitas dan perkembangan yang berkelanjutan.

4. Sila Keempat: Demokrasi yang Didasarkan pada Musyawarah dan


Perwakilan

Arti: Sila keempat Pancasila menekankan prinsip demokrasi dan partisipasi rakyat
dalam pembuatan keputusan politik.

Penjelasan: Sila ini mencerminkan prinsip bahwa kekuasaan berasal dari rakyat.
Keputusan politik diambil melalui perwakilan atau musyawarah, dan pemerintahan
harus menjalankan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Arti: Sila kelima Pancasila menekankan pentingnya pembagian kekayaan dan


keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penjelasan: Sila ini mencerminkan tekad untuk menciptakan masyarakat yang lebih
adil, di mana kesempatan dan kesejahteraan didistribusikan secara merata. Ini juga
mencakup perhatian khusus pada kelompok yang mungkin rentan atau kurang
beruntung.
II.4. Hubungan disetiap Sila di Pancasila dalam Bermasyarakat.

1. Sila Pertama: Keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Keimanan kepada Tuhan menciptakan fondasi moral yang kuat dalam


masyarakat. Ini mendorong orang untuk bertindak dengan etika dan
integritas dalam interaksi mereka.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Bermartabat

Kemanusiaan yang adil dan beradab menekankan pentingnya


menghormati hak-hak individu dan martabat manusia. Dalam
masyarakat, ini mendorong kesetaraan, sikap toleransi, dan
menghormati orang lain.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Persatuan adalah elemen inti dalam sila ketiga. Dalam masyarakat, ini
mendorong kerjasama, solidaritas, dan penghormatan terhadap
berbagai kelompok dan budaya. Ini membantu mengatasi perpecahan
dan konflik dalam masyarakat.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan Demokrasi yang Berbasis
Musyawarah dan Perwakilan

Prinsip demokrasi dalam sila keempat mendorong partisipasi rakyat


dalam pembuatan keputusan. Ini menciptakan masyarakat yang lebih
terlibat dalam pengambilan keputusan dan berpartisipasi dalam
pemilihan umum.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan sosial adalah dasar bagi distribusi yang lebih merata dari
sumber daya dan peluang dalam masyarakat. Ini membantu mengatasi
kesenjangan sosial dan ekonomi serta memberikan kesempatan yang
adil bagi semua warga.
Pancasila menciptakan kerangka kerja moral, etika, dan sosial yang memandu cara
masyarakat Indonesia berinteraksi, berkolaborasi, dan hidup bersama. Prinsip-prinsip
ini membentuk pondasi yang kuat untuk masyarakat yang inklusif, adil, dan
demokratis. Melalui penghayatan dan penerapan Pancasila, diharapkan masyarakat
dapat mencapai kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bersama.

3. KESIMPULAN

III.1. Pancasila merupakan fondasi moral, etika, dan ideologis yang kuat bagi negara
Indonesia. Ini adalah ideologi yang telah mendorong pembentukan negara ini dan
memandu perkembangan dan kemajuan selama bertahun-tahun. Terdapat beberapa
poin penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan kritis:

1. Kerangka Kerja yang Inklusif: Pancasila adalah konsep inklusif yang mencakup
beragam nilai-nilai, mulai dari keagamaan hingga kemanusiaan, demokrasi, dan
keadilan sosial. Hal ini mencerminkan semangat bangsa yang beragam dan
majemuk.
2. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Pancasila menekankan pentingnya
menghormati hak-hak individu dan martabat manusia. Ini telah menjadi dasar
bagi perkembangan hak asasi manusia di Indonesia.
3. Pemeliharaan Persatuan: Sila ketiga Pancasila menekankan persatuan sebagai
prinsip dasar. Ini adalah hal yang sangat penting mengingat keberagaman budaya,
etnis, dan agama di Indonesia. Pancasila membantu menjaga persatuan bangsa ini.
4. Demokrasi dan Partisipasi Rakyat: Pancasila mendukung prinsip demokrasi dan
partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Ini telah menciptakan kerangka
kerja politik yang inklusif dan demokratis.
5. Perjuangan terus Menerus: Pancasila adalah konsep yang hidup dan terus
berkembang. Indonesia telah menghadapi berbagai perubahan dan tantangan
selama bertahun-tahun, dan Pancasila tetap menjadi panduan dalam menjawab
tantangan-tantangan ini
6. Identitas Nasional: Pancasila adalah bagian integral dari identitas nasional
Indonesia. Ini tidak hanya menjadi dasar negara tetapi juga menjadi landasan
moral bagi masyarakat Indonesia.

Namun, penting untuk diingat bahwa implementasi Pancasila di lapangan tidak selalu
sempurna. Tantangan seperti korupsi, ketidaksetaraan, dan diskriminasi tetap menjadi
masalah yang perlu diatasi. Oleh karena itu, sementara Pancasila adalah fondasi yang
kuat, perjuangan untuk mewujudkan nilai-nilai dalam Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari tetap menjadi pekerjaan yang belum selesai bagi masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai