Anda di halaman 1dari 10

“PROJEK BASED LEARNING”

JUDUL: PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Dosen Pengampu
Dr.Dionisius Sihombing, M.Si.
Mata Kuliah
Pendidikan pancasila
Disusun Oleh
1. M.Dadang Syahputra
2. Rizky muliawan
3. Egina pebrian sembiring
4. Alex Dermawan freedo togatorop
5. Fahreza Alamsyah Sitompul
6. Ali jakaria putra sagala
7. Dwipria

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Pancasila sebagai dasar negara.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Pancasila, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana dasar negara Pancasila, bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen Dr.Dionisius


Sihombing, M.Si.yang telah memberikan izin kepada kami untuk
mempresentasikan materi kami pada hari ini dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi ilmu pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan pancasila

Medan, september 2023

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Latar belakang Pancasila memiliki akar sejarah yang panjang dan konteks politik yang
kompleks. Factors utama membentuk latar belakang Pancasila sebagai dasar negara meliputi
perjuangan kemerdekaan, perbedaan etnis dan agama, konteks sejarah dan budaya, konsep
persatuan, pengaruh pemikiran pemimpin bangsa, dan resepti terhadap kolonialisme.
Pancasila menciptakan landasan untuk persatuan dan kesatuan nasional, mengikat semua
elemen ini ke dalam satu bangsa, dan mengikat nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia ke
dalam ideologi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa
aspek yang dapat diselidiki dan dianalisis. Beberapa contoh rumusan masalah terkait Pancasila
sebagai dasar negara mencakup:

1.Konsepsi dan Makna Pancasila:

 Apa pengertian dan makna dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
 Bagaimana sejarah dan perkembangan konsepsi Pancasila dalam pemikiran dan
kebijakan politik Indonesia?

2.Implementasi dan Penerapan Pancasila:

 penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan publik, hukum, dan sistem pemerintahan
Indonesia?
 Apa peran lembaga-lembaga negara dalam memastikan implementasi Pancasila dalam
praktik?

3.Hubungan Pancasila dengan Kebebasan Beragama:

 Bagaimana Pancasila menangani hak asasi manusia, khususnya kebebasan beragama,


dalam konteks negara yang memiliki banyak agama dan kepercayaan?
1.3Tujuan Penulisan

Pancasila, ideologi nasional Indonesia, terdiri dari beberapa tujuan utama. Hal ini bertujuan
untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia dari agresi asing. Ini mempromosikan
persatuan dan kesatuan nasional, menghormati hak-hak individu dan hak asasi manusia.
Pancasila juga menitikberatkan pada keadilan sosial, memajukan kesejahteraan seluruh
penduduk Indonesia. Hal ini juga bertujuan untuk mendorong kerja sama internasional dan
meningkatkan persatuan nasional. Pancasila juga mengedepankan persatuan, kesatuan, dan
kesatuan bangsa, menjamin komitmen negara terhadap kepentingan seluruh warga negara.
Terakhir, hal ini mendorong stabilitas politik dengan memberikan landasan ideologis yang
kuat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

1.1 Latar belakang masalah.................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3

1.3Tujuan Penulisan..................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

2.1.Konsepsi dan Makna Pancasila..........................................................................................5

2.2.Implementasi dan Penerapan Pancasila............................................................................6

3.3.Hubungan Pancasila dengan Kebebasan Beragama........................................................7

BAB III...........................................................................................................................................9

PENUTUP......................................................................................................................................9

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................9

3.2. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9


BAB II

PEMBAHASAN
2.1.Konsepsi dan Makna Pancasila

 Pengertian pancasila

Pancasila adalah konsep ideologis yang merujuk pada lima prinsip atau sila yang menjadi
dasar negara Indonesia, berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua kata."panca," yang
berarti lima, dan "sila," yang berarti prinsip atau asas. Jadi, secara harfiah, Pancasila berarti "lima
prinsip".

Makna Pancasila sebagai Dasar Negara:

1.Landasan Ideologis: Pancasila adalah landasan ideologis yang mengatur dan membimbing
negara Indonesia dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini mencakup aspek
politik, sosial, ekonomi, budaya, dan moral.

2.Persatuan dalam Keragaman: Pancasila menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman.


Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman etnis, budaya, agama, dan bahasa, dan
Pancasila berperan sebagai perekat yang mengikat semua elemen ini menjadi satu bangsa yang
bersatu.

3.Keadilan Sosial: Pancasila juga menekankan keadilan sosial. Prinsip ini mengimplikasikan
kewajiban negara untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi serta memberikan akses
yang lebih baik kepada sumber daya dan pelayanan publik bagi semua warga negara.

4.Demokrasi dan Musyawarah: Pancasila mempromosikan demokrasi, di mana rakyat memiliki


hak untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik dan pemerintahan.
Musyawarah dan perwakilan menjadi prinsip penting dalam sistem pemerintahan Indonesia.

5.Kebhinekaan: Pancasila mendorong penghormatan terhadap keberagaman agama, budaya,


etnis, dan bahasa. Ini mencerminkan pengakuan terhadap hak-hak individu dan kelompok untuk
menjalankan kepercayaan, budaya, dan identitas mereka dengan bebas.
6.Hak Asasi Manusia: Pancasila mencakup prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia,
termasuk kebebasan beragama, berpendapat, berserikat, dan hak-hak lain yang melekat pada
setiap individu.

6.Kedaulatan dan Kemerdekaan: Pancasila juga mencerminkan tekad Indonesia untuk menjaga
kedaulatan dan kemerdekaannya. Ini adalah hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk
merdeka dari penjajahan.

 Perkembangan Pancasila dalam politik dan pemerintahan

Indonesia melibatkan beberapa tokoh penting dalam pembentukan ideologi bangsa.


Konsep Pancasila pertama kali muncul pada tahun 1920-an sebagai respons terhadap
kolonialisme Inggris, ketika kaum nasionalis seperti Muhammad Yamin dan Ki Hajar Dewantara
mendiskusikan ideologi kemerdekaan dan pemerintahan Indonesia. Pada tahun 1928, pemerintah
Indonesia memperkenalkan tiga prinsip: udara, bangsa, dan bahasa. Pada tahun 1945, Presiden
Ir. Soekarno memperkenalkan Pancasila sebagai ideologi negara, dengan lima prinsip yang
menjadi landasannya. Pada tahun 1945, BPUPKI mengeluarkan dokumen yang mengakui
Pancasila sebagai prinsip dasar negara. Pancasila menjadi landasan konstitusi Indonesia yang
asas-asasnya dipahami secara luas oleh para intelektual, akademisi, dan pemimpin politik.
Pancasila telah berkembang dalam konteks globalisme dan ketegangan modern, namun prinsip-
prinsip seperti kebebasan, keadilan, dan demokrasi tetap penting bagi identitas Indonesia.

2.2.Implementasi dan Penerapan Pancasila

 Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan publik, hukum, dan system


pemerintahan Indonesia

adalah suatu kewajiban yang tertuang dalam konstitusi dan merupakan bagian integral dari
sistem politik dan sosial di negara ini.
Konstitusi (UUD 1945): Nilai-nilai Pancasila secara eksplisit diakui dalam Pembukaan UUD
1945, yang merupakan prakata konstitusi. Pembukaan ini mencantumkan Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup nasional. Oleh karena itu, semua hukum dan peraturan di Indonesia
harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah Indonesia
mengembangkan kebijakan publik yang didasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila. Contohnya
adalah kebijakan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, mendukung keadilan
sosial, dan mempromosikan persatuan dalam keragaman. Pendidikan: Pendidikan di Indonesia
memiliki komponen besar dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran Pancasila
menjadi bagian dari kurikulum sekolah, dan siswa diharapkan untuk memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Hukum dan Peradilan: Sistem hukum Indonesia didasarkan
pada prinsip-prinsip Pancasila. Kebebasan dan hak asasi manusia dilindungi oleh undang-
undang, dan hukum diharapkan mencerminkan nilai-nilai keadilan dan persamaan.

3.3.Hubungan Pancasila dengan Kebebasan Beragama

 Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menangani hak asasi manusia, termasuk
kebebasan beragama, dengan mengakui pentingnya menghormati keberagaman agama
dan keyakinan dalam konteks negara yang memiliki banyak agama dan kepercayaan.
1.Pancasila Menghormati Kebebasan Beragama: Pancasila mengakui dan menghormati
kebebasan beragama sebagai salah satu nilai dasar. Nilai ini tercermin dalam Sila Pertama, yaitu
"Ketuhanan Yang Maha Esa," yang mengakui keberagaman keyakinan agama dan spiritualitas.
2.Konstitusi dan Undang-Undang: Konstitusi Indonesia, yaitu UUD 1945, menjamin
kebebasan beragama dalam Pasal 29 dan Pasal 30. Pasal 29 menyatakan bahwa "negara berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa," sementara Pasal 30 menyatakan bahwa "setiap warga negara
berhak atas kebebasan beragama dan beribadat." Hukum dan undang-undang di Indonesia
diarahkan untuk memastikan perlindungan dan penghormatan terhadap kebebasan beragama.
3.Pengakuan Agama-Agama Resmi: Indonesia mengakui enam agama resmi, yaitu Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Pengakuan ini memastikan bahwa penganut
agama-agama tersebut memiliki hak-hak dan kebebasan yang dijamin oleh negara. Namun,
negara juga menghormati hak individu untuk memeluk agama atau kepercayaan yang berbeda
atau bahkan tidak beragama.
4.Perlindungan Terhadap Minoritas Agama: Pancasila dan konstitusi Indonesia memberikan
perlindungan bagi minoritas agama. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam,
negara memberikan hak dan perlindungan yang sama terhadap minoritas agama seperti Kristen,
Hindu, Buddha, Konghucu, dan lainnya.
5.Pembentukan Kementerian Agama: Pemerintah Indonesia memiliki Kementerian Agama
yang bertanggung jawab untuk mengatur dan memfasilitasi urusan agama. Kementerian ini
mempromosikan toleransi, dialog antaragama, dan mengawasi perkembangan agama di
Indonesia.
6.Pendekatan Dialog Antaragama: Pemerintah Indonesia mendorong dialog antaragama
sebagai sarana untuk memahami, menghormati, dan mempromosikan kerukunan antaragama.
Banyak organisasi dan inisiatif yang didukung oleh pemerintah berupaya memfasilitasi dialog
antaragama di berbagai tingkatan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pancasila berlandaskan ideologi, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk
mentransformasikan kehidupan Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera, makmur, dan damai.
Prinsip ini terdiri dari dua hingga lima prinsip yang memandu transformasi Indonesia menjadi
negara yang adil, makmur, dan damai. Tanpa Pancasila, Indonesia akan menjadi negara tanpa
kepemimpinan yang jelas. Pancasila adalah langkah penting menuju masyarakat yang adil, dan
siapa pun yang tidak memahaminya akan menghadapi konsekuensi hukum. Hal ini menjadi
penting terutama di era globalisasi, dimana Pancasila bukan sekedar pengetahuan universal
melainkan sistem kepercayaan yang dapat menjadi gaya hidup dan karakter dominan individu
dalam membentuk masyarakat Indonesia

3.2. DAFTAR PUSTAKA

Rivaldo, A., Unggul, P., Tisna Ajati, D., Saputra, R. W., & Fitriono, R. A. (n.d.). PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA.

Pajar, A., Maulana, A., Azzahra, S., Farhansyah, A., & Fajar, C. M. (2013). Sebagai Dasar Negara Pancasila.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Moh. Mahfud MD., Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Rineka Cipta, 2001 Slamet Sutrisno,
Filsafat dan Ideologi Pancasla, Penerbit Andi offset, Yogyakarta,2006.

Anda mungkin juga menyukai