Anda di halaman 1dari 20

PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS DAN ALAT

PEMERSATU BANGSA

Oleh:
Kelompok 5
Kelas I A

1. Muhammad Putra (10206220026)


2. Naila Safitri (10206230005)
3. Hasbulan Ramdani (10206230014)
4. Azzam Khalif sumangan (10206230021)
5. Hartono (10206230026)
6. Muhammad Azhari Ahmad (10206230041)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSANTARA INDONESIA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaian makalah yang

be j d Pancasila Sebagai Identitas dan Alat Pemersatu Bangsa. i i

tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas dari Bapak Dr. Dahsan Hasan, SH., M.H. pada mata kuliah

Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah

wawasan tentang permasalahan konstitusi dan ketidakstabilan hukum di

Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi kelompok kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dahsan Hasan,

SH., M.H. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dari

wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami

menyadari makalah yang kami kerjakan ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami

nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 14 November 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1
I.1 Latar Belakang ..............................................................................1
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................3
I.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................5
II.1 Tinjauan Pustaka ..........................................................................5
II.1.1 Definisi Pancasila...........................................................................6
II.1.2 Hakikat Bangsa ..............................................................................6
II.1.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Identitas Nasional .........................7
II.1.4 Unsur-Unsur Identitas Nasional .....................................................9
II.2 Analisis Masalah ..........................................................................12
II.2.1 Bagaimana Pancasila dapat menjadi alat pemersatu
dalam masyarakat yang heterogen secara budaya, agama,
dan suku? .....................................................................................12
II.2.2 Bagaimana memastikan bahwa generasi muda
memahami dan mengimplementasi nilai
pancasila........................................................................................14
BAB III PENUTUP ..................................................................................17
III.1 Kesimpulan ..................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum

disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada

pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum Indonesia

mendirikan suatu Negara. nilai-nilai itu berupa adat istiadat, kebudayaan

serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta

teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup dan

nilai-nilai luhur yang dicita-citakan. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat

dan dirumuskan secara formal oleh para bapak-bapak pendiri bangsa ini

untuk selanjutnya dijadikan dasar filsafat Indonesia.

Identitas nasional sendiri merupakan suatu ciri dari sebuah bangsa

yang membedakannya dengan bangsa lain. Dengan kata lain setiap

bangsa memiliki keunikan dan ciri khas yang menentukan identitas

bangsa tersebut. Berdasarkan pengertian yang telah disebukan, identitas

suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri dan kepribadian

masyarakat suatu bangsa.

Pancasila dirumuskan melalui musyawarah dalam sidang Badan

Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

yang diwakili oleh anggota yang berasal dari berbagai wilayah dan bukan

dipaksakan oleh kekuatan tertentu. Prinsip-prinsip dasar ditemukan oleh

2
para pendiri bangsa dari filsafat hidup bangsa Indonesia dan kemudian

digeneralisasi menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara, yaitu Pancasila.

Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar yang merupakan

identitas dan karakter bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas

nasional Indonesia adalah sumber motivasi, inspirasi, pedoman

berperilaku, dan sekaligus tolak ukur kebenarannya.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pancasila dapat menjadi alat pemersatu dalam

masyarakat yang heterogen secara budaya, agama, dan suku?

2. Bagaimana memastikan bahwa generasi muda memahami dan

mengimplementasi nilai-nilai Pancasila?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Bagaimana Pancasila dapat menjadi alat

pemersatu dalam masyarakat yang heterogen secara budaya,

agama, dan suku.

2. Untuk mengetahui apakah generasi muda memahami dan

mengimplementasi nilai-nilai Pancasila.

3
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Tinjauan Pustaka

II.1.1 Defenisi Pancasila

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi yang menjadi

dasar negara Republik Indonesia. Istilah "Pancasila" berasal dari

bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu "panca" yang

berarti lima, dan "sila" yang berarti prinsip atau asas. Oleh karena

itu, Pancasila secara harfiah dapat diartikan sebagai "lima prinsip"

atau "lima asas".

Pancasila diresmikan sebagai dasar negara Indonesia pada

tanggal 18 Agustus 1945, bersamaan dengan proklamasi

kemerdekaan Indonesia. Lima asas atau prinsip dalam Pancasila

meliputi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan percaya kepada

adanya Tuhan yang Maha Esa. Meskipun Indonesia tidak

memilih agama resmi, prinsip ini menegaskan keberagaman

agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghormati martabat

dan hak asasi manusia, serta mendorong terciptanya keadilan

dan keberadaban dalam masyarakat.

4
3. Persatuan Indonesia: Menjunjung tinggi persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia, serta menghargai keragaman suku,

agama, ras, dan antar golongan dalam masyarakat.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan: Mewujudkan pemerintahan yang

bersifat demokratis dan melibatkan partisipasi rakyat dalam

proses pengambilan keputusan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menjamin

kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia

dengan prinsip keadilan dan keberpihakan kepada yang lemah.

Manusia dalam berinteraksi dengan individu lainnya memliki

suatu sifat, kebiasaan atau tingkah laku yang membedakannya

dengan manusia yang lain. Namun demikian pada umumnya

pengertian atau istilah identitas adalah seluruh atau totalitas dari

faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari

tingkah laku individu (Ismaun, 1991:211).

Sebagai Dasar Negara merupakan norma peraturan yang

ha dij j g i ggi eh e a a ga Nega a a a kec a i rule

of law , a g mengatur mengenai hak dan kewajiban warga negara,

demokrasi serta hak asasi manusiayang berkembang semakin

dinamis di Indonesia.

5
Identitas nasional Indonesia secara global adalah:

1. Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4. Lambang Negara yaitu Pancasila

5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

8. Bentuk Negara Indonesia yang berkedaulatan

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan

Nasional

II.1.2 Hakikat Suatu Bangsa

Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal

keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta berpemerintah sendiri.

Bangsa menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kumpulan

manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan

wilayah tertentu di muka bumi. Dengan demikian, bangsa Indonesia

adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang

sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses

didalam wilayah Indonesia (Sumarsono ,2005:4).

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa pada

hakikatnya memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu dan

6
makhluk sosial. Oleh karena itu, hakikat dari suatu bangsa sendiri

merupakan penjelmaan dari sifat kodrat manusia sebagai makhluk

sosial.Hal ini disadari bahwa manusia selamanya tidak akan bisa

hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain dalam

kehidupannya (Kaelan, 2004:285)

Suatu bangsa bukanlah suatu manifestasi kepentingan

individu saja yang diikat dalam suatu perundang-undangan seperti

yang diterapkan oleh negara-negara liberal dan bukan pula suatu

totalitas kelompok masyarakat yang menenggelamkan hak-hak

individu seperti yang terjadi di negara sosialis komunis. Hakikat

bangsa adalah pernyataan hak kodrat manusia sebagai makhluk

individu.

II.1.3 Kedudukan Pancasila Sebagai Identitas Nasional

Isi sila-sila pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas

hakikat Pancasila yang umum dan universal sebagai pedoman

pelaksanaan dan penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar

negara dan juga hakikat pancasila yang bersifat khusus dan

kongkrit sebagai nilai-nilai serta realisasi pengamalan Pancasila. 4

Nilai-nilai yang terkandung dari sila pertama sampai kelima

merupakan cita-cita, harapan dan dambaan bangsa Indonesia

untuk diwujudkan dalam kehidupan,agar terwujud Negara yang

gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.

7
Dasar Negara Republik di Indonesia, pancasila mempunyai

kedudukan sebagai ideologi bangsa yang mencerminkannya

identitas bangsa indonesia, karena pada dasarnya pancasila

merupakan penjelmaan dari nilai-nilai bangsa ini yang diangkat dan

selanjutnya dijadikan dasar negara. Maka kedudukan pancasila

dapat dikembalikan ke dua kedudukan dan fungsi pokok yaitu

sebagai dasar Negara dan sebagai ideologi dan pandangan hidup

yang mencerminkan identitas bangsa (Wikipedia:2019).

Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar Negara

Republik Indonesia merupakan suatu nilai dasar serta norma untuk

mengatur pemerintahan negara. Konsekuensinya seluruh

pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama segala

sesuatu peraturan undangan termasuk proses reformasi dalam

segala bidang, dijabarkan dan diturunkan dari nilai-nilai pancasila.

Sedangkan pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi dan

pandangan hidup adalah nilai-nilai yang berupa adat-istiadat.

Unsur-unsur yang merupakan materi dari pancasila tidak

berasal dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri. unsur-

unsur pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh

para pendiri bangsa, sehingga pancasila berkedudukan sebagai

dasar Negara dan pandangan hidup serta ideologi bangsa. Dengan

demikian pancasila dihapuskan dari ideologi dan pandangan hidup

masyarakat Indonesia, dan bukannya mengangkat dan mengambil

8
ideologi bangsa lain. Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa

dalam masyarakat Internasional, memiliki sejarah serta prinsip

dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa lain di dunia.

Tatkala Indonesia berkembang dan berinteraksi dengan

negara lain, prinsip-prinsip dasar filsafat pancasila sebagai suatu

asasdalam hidup bernegara harus diletakkan menjadi lokomotif

yang menentukan arah kebijakan pemerintah, sehingga tidak

melenyapkan cita-cita dan pandangan hidup bangsa ini. Pancasila

harus menjadi benteng pertahanan bangsa untuk menyaring

globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini dan

berusaha merusak identitas 5 bangsa.

Dengan kembali melakukan penekanan pengamalan

pancasila yang kini mulai agak lemah, identitas bangsa Indonesia

akan lebih terlihat dan bangsa ini akan mampu menghadapi segala

sesuatu yang datang dari dalam maupun luar negeri. Para pendiri

Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk

menyusun sebuah Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi

tertulis dengan segala arti dan fungsinya..

II.1.4 Unsur-Unsur Identitas Nasional

Para pendiri negara Indonesia sudah menyepakati unsur-

unsur identitas nasional. Identitas nasional negara Indonesia

dituliskan secara resmi dalam UUD 1945 Pasal 35 sampai 36.

Berikut adalah unsur-unsur identitas nasional:

9
1. Be de a I d e ia Pa a 35 UUD 1945 be b i Be de a

Nega a I d e ia ia ah Sa g e ah P ih . Me ah e i iki

arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambang merah

putih ini sudah tidak asing lagi sejak masa kerajaan.

Bendera merah putih bukan sembarang bendera, karena

memiliki ukuran khusus, Ukuran bendera merah putih

diatur dalam undang-undang nomor 24 tahun 2009 pasal 4

ayat 1 dan 3.

2. Bahasa Ind e ia Pa a 36 UUD 1945 be b i Baha a

Nega a ia ah Baha a I d e ia . Baha a I d e ia

menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa

Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau.

3. Lambang Negara Indonesia arti dan makna lambang

garuda pancasila Pa a 36A UUD 1945 be b i La ba g

Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka

T gga Ika . Ga da a ca i a da e b a Bhi eka

Tunggal Ika dipilih menjadi lambang negara dan semboyan

negara. Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno

merupakan kendaraan Wishnu. Burung Garuda ini

menggambarkan bahwa Indonesia merupakan bangsa

yang besar dan kuat. Burung Garuda sebagai simbol

ikatan persatuan dan menyatunya rakyat Indonesia yang

heterogen.

10
4. Semboyan Bangsa Indonesia Sedangkan semboyan

Bhinneka T gga Ika e i iki a i be beda-beda tapi

ea a j a . Se b a ega a i i e aka k i a

dari Kitab Sutasoma dari Mpu Tantular. Semboyan ini

dipilih untuk menggambarkan persatuan negara Indonesia

yang memiliki keberagaman suku, ras, agama, budaya,

dan bahasa.

5. Lagu Kebangsaan Indonesia Pasal 36B UUD 1945

be b i Lag keba g aa ia ah I d e ia Ra a . Lag

Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan

Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh Wage Rudolf

Soepratman, dan diperkenalkan pertama kali pada sumpah

pemuda, 28 Oktober 1928 di Batavia.

6. Dasar Falsafah Negara Pancasila menjadi dasar falsafah

negara. Terdiri dari lima dasar yang menjadi ideologi

negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas

nasional Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai

ideologi dan dasar negara.

7. Konstisusi Negara Indonesia UUD 1945 menjadi konstitusi

atau hukum dasar negara. UUD 1945 merupakan hukum

yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam

peraturan perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai

pedoman dalam kehidupan dan bernegara.

11
8. Sistem Indonesia Sistem pemerintahan yang digunakan di

Indonesia adalah sistem demokrasi, dengan sistem yang

menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat ini sudah

disepakati bahwa Indonesia tidak akan melakukan

perubahan identitas sebagai negara kesatuan.

9. Sistem Indonesia Sistem pemerintahan yang digunakan di

Indonesia adalah sistem demokrasi, dengan sistem yang

menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat ini sudah

disepakati bahwa Indonesia tidak akan melakukan

perubahan identitas sebagai negara kesatuan

II.2 Analisis Masalah

II.2.1 Bagaimana Pancasila dapat menjadi alat pemersatu dalam

masyarakat yang heterogen secara budaya, agama, dan suku?

Menurut kelompok kami, Pancasila memiliki potensi untuk

menjadi alat pemersatu dalam masyarakat yang heterogen secara

budaya, agama, dan suku dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Prinsip Persatuan dan Kesatuan:

Pancasila menekankan prinsip persatuan dan kesatuan,

menghargai keragaman suku, agama, ras, dan antar golongan

dalam masyarakat. Dengan fokus pada kesamaan dan persatuan,

Pancasila membantu mengurangi potensi konflik dan meningkatkan

toleransi antar kelompok.

12
2. Ketahanan terhadap Perbedaan Agama:

Melalui prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Pancasila

memberikan landasan yang luas dan inklusif, mengakui

keberagaman keyakinan agama. Ini memungkinkan masyarakat

Indonesia, yang memiliki berbagai keyakinan agama, untuk hidup

bersama secara damai dan rukun.

3. Keseimbangan Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan

Bersama:

Prinsip-prinsip Pancasila, seperti demokrasi dan keadilan

sosial, menciptakan keseimbangan antara hak-hak individu dan

kepentingan bersama. Ini membantu mengatasi ketegangan yang

mungkin muncul akibat perbedaan kepentingan di tengah

masyarakat yang heterogen.

4. Pendidikan Nilai-nilai Pancasila:

Pendidikan merupakan sarana penting dalam

menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Dengan mengintegrasikan

ajaran Pancasila dalam kurikulum pendidikan, masyarakat dapat

lebih memahami prinsip-prinsip dasar yang mempersatukan dan

membangun karakter kebangsaan.

5. Partisipasi Masyarakat:

Menggalakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

dan pengambilan keputusan dapat memperkuat solidaritas dan

persatuan. Pancasila mengajarkan bahwa keberagaman adalah

13
kekayaan, dan melibatkan semua elemen masyarakat dalam

proses pengambilan keputusan dapat menciptakan rasa memiliki

dan tanggung jawab bersama.

6. Pemberdayaan Lokal:

Mendorong pemberdayaan lokal dan menghargai kearifan

lokal membantu menciptakan ruang bagi keberagaman budaya dan

suku. Dengan mengakui dan menghargai keunikan setiap

kelompok, Pancasila dapat menjadi jembatan untuk membangun

kesatuan dalam keberagaman.

7. Peneguhan Identitas Nasional:

Pancasila membantu meneguhkan identitas nasional

Indonesia di atas perbedaan budaya dan suku. Dengan

memfokuskan pada nilai-nilai bersama, masyarakat merasa

terhubung sebagai bagian dari satu bangsa.

II.2.2 Bagaimana memastikan bahwa generasi muda memahami dan

mengimplementasi nilai-nilai Pancasila?

Menurut kelompok kami, Memastikan bahwa generasi muda

memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila

memerlukan upaya yang holistik dari berbagai pihak, termasuk

pendidikan, keluarga, lembaga sosial, dan pemerintah. Berikut

adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

14
1. Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan:

Memasukkan ajaran nilai-nilai Pancasila secara eksplisit dan

kontekstual dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat dasar

hingga perguruan tinggi.

2. Pelatihan dan Pengembangan Guru:

Memberikan pelatihan khusus kepada guru untuk mengajar nilai-

nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan relevan bagi siswa.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler yang Mendukung:

Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung

pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila, seperti diskusi

kelompok, seminar, atau kegiatan sosial yang melibatkan siswa

secara aktif.

4. Pendekatan Inovatif dan Interaktif:

Menggunakan metode pembelajaran inovatif dan interaktif,

termasuk teknologi dan media sosial, untuk membuat pemahaman

nilai-nilai Pancasila lebih menarik bagi generasi muda.

5. Kerjasama dengan Keluarga:

Melibatkan keluarga dalam pendidikan nilai-nilai Pancasila dengan

menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan orangtua dan siswa.

6. Peran Lembaga Masyarakat:

Menggandeng lembaga masyarakat, seperti organisasi

kepemudaan, lembaga agama, dan organisasi kemasyarakatan,

15
untuk mendukung sosialisasi dan implementasi nilai-nilai Pancasila

di kalangan generasi muda.

7. Penggunaan Media Massa dan Teknologi:

Memanfaatkan media massa dan teknologi informasi sebagai

sarana untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang

menarik dan mudah diakses oleh generasi muda.

8. Pengenalan Nilai-nilai Pancasila Sejak Dini:

Menyelenggarakan program pendidikan nilai-nilai Pancasila sejak

dini, baik melalui pendidikan formal maupun informal, untuk

membangun dasar pemahaman sejak usia dini.

9. Peneguhan Identitas Nasional:

Membuat generasi muda merasa bangga sebagai bagian dari

bangsa Indonesia dengan menekankan nilai-nilai kebangsaan yang

tercermin dalam Pancasila.

16
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Pancasila memiliki potensi besar untuk menjadi alat pemersatu

dalam masyarakat yang heterogen secara budaya, agama, dan

suku. Melalui prinsip-prinsipnya yang mencakup ketahanan

terhadap perbedaan, kesatuan dalam keberagaman, dan

penghargaan terhadap hak asasi manusia, Pancasila dapat

memainkan peran kunci dalam membentuk kesatuan dan

keharmonisan di tengah keragaman masyarakat.

2. Dalam rangka memastikan bahwa generasi muda memahami dan

mengimplementasi nilai-nilai Pancasila, diperlukan pendekatan

yang komprehensif melalui berbagai sektor masyarakat. Integrasi

nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, pelibatan

keluarga, pemanfaatan teknologi, serta kerjasama dengan lembaga

masyarakat menjadi strategi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan membangun pemahaman yang kokoh sejak dini,

melibatkan generasi muda dalam kegiatan positif, dan menciptakan

lingkungan yang mendukung, kita dapat membentuk individu yang

tidak hanya tahu tetapi juga menerapkan prinsip-prinsip

kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.com/2019/ ideologi dan pandangan hidup yang


mencerminkan identitas bangsa, Diakses 14 November pukul
16.03 pm.

Ismaun, 1981. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, Carya


Remadja, Bandung, Diakses 17 November pukul 09.32 am.

Kaelan,M.S,2004. Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta, Diakses


14 November pukul 14.57 pm.
Sumarsono,2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Diakses 14 November pukul 14.38 pm.

18

Anda mungkin juga menyukai