BUTIR-BUTIR SILA KE 2
ANGGOTA KELOMPOK :
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Husda Marwan,S.P.,M.P.
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................ 2
BAB I........................................................................................................................... 3
I PENDAHULUAN..................................................................................................... 3
1.1 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ......................................... 3
1.2 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA .................................... 4
1.3 BUTIR BUTIR SILA KE 2....................................................................... 6
1.4 TUJUAN.................................................................................................... 7
BAB II ......................................................................................................................... 8
II IMPLEMENTASI BUTIR BUTIR PANCASILA SILA KE 2 DALAM
PERATURAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH.............................................. 8
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
Secara kultural, Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah hasil budaya
bangsa. Oleh karenanya, Pancasila haruslah diwariskan kepada generasi muda melalui
pendidikan. Jika tidak diwariskan, negara dan bangsa akan kehilangan kultur yang
penting. Penting untuk diingat bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki
kepedulian kepada pewarisan budaya luhur bangsanya.
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos.
Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil
pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian
asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan.Ideologi juga disebut a system of ideas
yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, lalu melengkapinya
dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana tujuan yang ingin dicapai
disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat yang menjadi
sumbernya.
4
pengenal, ideologi juga dapat digunakan sebagai tanda pengenal dari sebuah bangsa.
Selain itu, ideologi memiliki fungsi lainnya, yaitu fungsi kognitif dan orientasi
dasar.Sebagai fungsi kognitif berarti ideologi dapat dijadikan sebuah landasan bagi
suatu bangsa dalam berkehidupan dunia. Sedangkan, fungsi orientasi dasar berarti
ideologi merupakan hal yang dapat dijadikan sumber wawasan dan makna bagi rakyat,
serta dapat menjadi pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai tujuan.
Ideologi memiliki kedudukan yang sentral bagi setiap bangsa. Hal tersebut
disebabkan ideologi peranannya mencakup berbagai hal dan menjadi pedoman bagi
masyarakat dalam mencapai tujuannya.Peran lain yang dimiliki ideologi adalah sebagai
alat dalam pencegahan terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini
dengan tujuan agar masyarakat dapat tetap hidup dalam rasa tentram sekaligus memiliki
rasa solidaritas yang tinggi. Ideologi juga memiliki peranan sebagai pemersatu bangsa.
Karena pada dasarnya tiap bangsa di dunia ini memiliki keberagaman suku, bahasa,
adat, budaya, dan agama.
5
beberapa masa perkembangan. Seperti halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di
masa orde baru, dan Pancasila di era reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat
apabila ideologi Pancasila merupakan kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan
merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila
sebagai ideologi negara ini yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan
bernegara yang berbeda-beda suku bangsa ini.
Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar
yang kuat serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang
membedakannya dengan bangsa lain.
Sila ke-2 dalam Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila
ke-2 ini merupakan perwujudan dari nilai kemanusiaan, bahwa manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama. Wujud pengamalan Sila ke-2
Pancasila ini dirinci lagi menjadi 10 butir, antara lain:
2.Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
6
4.Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
9.Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
1.4 TUJUAN
Tujuan dibuatnya karya ilmiah dan studi kasus tentang butir-butir Pancasila sila ke 2
yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab adalah untuk mengetahui lebih dalam makna-
makna yang terkandung ataupun nilai-nilai penting lebih dalam mengenai Pancasila
terutama pada sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
7
BAB II
2.1 BUTIR KE 1
2.2 BUTIR KE 2
= Kita tidak boleh membeda bedakan manusia dalam hal apapun ,atau melakukan
deskriminasi terhadap seseorang ,ada undang undang jika kita melakukan hal tersebut
terdapat pada Undang - Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis.
8
2.3 BUTIR KE 5
= Sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan” dalam Pasal 335
ayat (1) butir 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, janganlah kita melakukan hal
yang semena mena kepada orang lain,kita harus sopan bahkan izin terlebih dahulu bila
ingin melakukan apapun kepada orang lain,Undang-undang tersebut berisi Hukum
Pidana menjadi berbunyi: “Barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain
supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai
kekerasan, atau dengan memakai ancaman.
2.4 BUTIR KE 8
= kita harus berani jika benar,kita harus membela kebenaran dan keadilan ,sesuai
undang undang jika menolak keadilan .Di dalam Pasal 28 D ayat (1) UUD RI 1945 juga
secara tegas menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hokum.
9
BAB III
3.1 BUTIR KE 8
Judul berita ini : Nenek Asyani Terdakwa Pencuri Kayu Divonis 1 Tahun Penjara
Asyani didakwa mencuri dua batang pohon jati milik perhutani untuk dibuat tempat tidur.
Namun Asyani membantah dengan alasan batang pohon jati itu diambil dari lahannya
10
sendiri oleh almarhum suaminya 5 tahun silam, enek Asyani divonis 1 tahun penjara dengan
masa percobaan 1 tahun 3 bulan dan denda Rp 500 juta subsider 1 hari hukuman percobaan.
Pada studi kasus ini/ pada berita ini sangat tidak menjunjung butir ke 8 sila ke 2,kasus ini
sangat tidak adil,sang nenek hanya mengambil 2 buah kayu dan itupun untuk kebutuhan
tempat tinggal nenek tersebut,namun mengapa nenek harus kena hokum dan kena
denda?,keadilan pada kasus ini sangat tidak terlihat.padahal pada kasus lain banyak sekali
koruptor yang mendapatkan hukuman lebih ringan disbanding nenek ini,kenapa masih ada
manusia yang sangat tega dengan nenek ini.para koruptor banyak mengambil atau mencuri
uang rakyat/negara yang juga bukan hak para koruptor tersebut,nenek tersebut hanya
mengambil 2 buah kayu,kami sangat sedih pada kasus ini.tidak ada keadilan pada berita ini
dan tidak mencerminkan butir ke 8 pancasila sila ke 2.
3.2 BUTIR KE 10
11
Sumatera Utara (Sumut), menendang seorang nenek yang berjalan hingga jatuh
tersungkur. Orang tua (ortu) pelajar meminta maaf atas aksi kurang ajar tersebut.
"Saya perwakilan ortu murid minta maaf sebesar-besarnya terhadap korban atas
tindakan anak kami dalam waktu pergi ke sekolah melakukan tindak kekerasan terhadap
seorang ibu," kata perwakilan ortu pelajar, Maraindo Harahap, Senin (21/11/2022).
Pada studi kasus/berita ini,perilaku para pelajar sangat tidak mencerminkan butir ke 10
pancasila pada sila ke 2,padahal mereka siswa pelajar.sangat kurang ajar dan tidak ber
etika,tidak menghormati yang lebih tua.para pelajar tersebut tidak seharusnya berprilaku
tersebut.pada berita ini kami sangat kesal dan tidak terima karena para pelajar tersebut
hanya meminta maaf beserta orang tua mereka.seharusnya mereka diberi hukuman yang
pantas,prilaku pelajar tersebut jauh dari kata menghormati orang.
3.3 BUTIR KE 5
Judul berita ini : Keluarga korban Plumpang tolak perlakuan semena-mena oknum di
RS Polri
12
Keluarga dari jenazah atas nama Sumiati (71), korban kebakaran depo Pertamina
Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Acep Hidayat (53) menolak perlakuan semena-mena
oleh oknum pengirim titipan surat dari PT Pertamina (Persero) di RS Polri
Kramatjati.Acep menuturkan, saat ingin mengeluarkan jenazah almarhumah Sumiati di
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, ada pria yang tiba-tiba menyodorkan sepucuk surat
pernyataan tidak boleh menuntut perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu,
dengan imbalan diberi uang senilai Rp10 juta per jenazah.
Pada studi kasus/ berita ini,pendapat kami oknum tersebut sangat semena mena
menuntut untuk tidak menuntun oknum tersebut,padahal keluarga korban berhak atas
tersebut.sangat semena mena dan tidak mencerminkan butir ke 5 pancasila sila ke 2.
13
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 kesimpulan
Saling mencintai antar sesama manusia. Mencintai itu tidak hanya dalam bentuk
sayang dan cinta yang dipahami banyak orang. Cinta di sini adalah mencintai orang lain
seperti mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri berarti mencintai fisik, jiwa dan
pikiran kita.Dan seperti pada kasus kasus yang telah dibahas mari kita perbaiki
sikap,etika,perbuatan kita sebagai bangsa Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://news.detik.com/berita/d-6417362/pelajar-tendang-nenek-di-tapsel-hingga-
tersungkur-orang-tua-minta-maaf
https://www.liputan6.com/news/read/2219231/nenek-asyani-terdakwa-pencuri-
kayu-divonis-1-tahun-penjara
https://www.antaranews.com/berita/3432579/keluarga-korban-plumpang-tolak-
perlakuan-semena-mena-oknum-di-rs-polri
15
LAMPIRAN
16