Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA KELOMPOK 5

MAWWADAH AYUSNI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

SEMESTER 1

KELAS B

NAUFAL MAULANA F.A (12320713062)

RYONALD SAPUTRA (12320711763)

DANY PRATAMA PUTRA (12320713187)

FAUZAN BATUBARA (12320714021)

ANNISSA FAIRUZ BILQIS (12320723377)

MAHARANI SALSA B. (12320720379)

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya


kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
beriringan salam tidak lupa kita ucapkan kepada baginda alam yakni Nabi besar
Muhammad SAW, berkat kegigihan beliaulah kita dapat merasakan kenikmatan
ilmu. Dari ilmu yang gelap gulita sampai ke yang terang benderang seperti yang
kita rasakan pada saat ini.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Pengampu,Mawwadah


Ayusni , yang telah membantu mengarahkan penulis dalam menyusun makalah
ini. Dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman - teman
seperjuangan lainnya yang telah membantu dan memberi semangat dalam
pengerjaan makalah ni.

Penulis menyadari bahwasanya makalah ini belum sepenuhnya sempurna.


Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan diharapkan
dapat membantu dalam penulisan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa - mahasiswi
dan pembaca sekaligus menambah pengetahuan bagi pembaca.

Pekanbaru, 2 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Manfaat......................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian Pancasila.......................................................................................5
2.2 Pancasila sebagai ideologi negara..................................................................6
2.3 Pengertian Ideologi........................................................................................9
2.4 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka...............................................................9
BAB III...................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Didalam Pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan
harapan terbentuknya negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebagai dasar
sistem pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang berhubungan
dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang berhubungan
dengan pemerintahan sesuai dengan isi Pancasila tersebut.
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bermasa
dengan bangsa Indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang
saling berhubungan. Peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan kejadian
masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini
berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan
kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan
masa sebelumnya.
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan
mampu memberikan kekuatan kepada beridirinya sebuah Negara. Negara
Indonesia diabngun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu
Pancasila. Pancasila,dalam fungsinya sebagai Dasar Negara,merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya
seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh
kehidupan Negara Republik Indonesia.
Pancasila adalah pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, Pancasila akan
menyertai perjalanannya. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila,
yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, serta Keadilan.
Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila
nilainilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai
tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas yang

4
diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa indonesia
melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Pancasila sebagai ideologi Negara?
2. Apakah pengertian Ideologi?
3. Apakah Pancasila sebagai ideologi terbuka?

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila sebagai ideologi Negara
2. Untuk mengetahui pengertian Ideologi
3. Untuk mengetahui apa itu Pancasila sebagai Ideologi terbuka

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila.


Ideologi utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara, yaitu :
1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia
2. Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia
3. Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia
4. Sebagai dasar negara

6
5. Sebagai sumber dari dari segala hukum
6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman
bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara.
Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya
arah yang tidak pasti dari kapal tanpa kompas, demikian juga negara akan tanpa
arah bila tidak ada Pancasila.

2.2 Pancasila sebagai ideologi negara


Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan ideologi
sebagai pedoman oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan
masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan
bekerja sama.

a. Peran Pancasila sebagai Ideologi Negara


Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan
kepada masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan
aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat serta
bernegara.
Pancasila juga berperan sebagai pedoman dalam pembuatan
Undang-Undang, baik itu pada tingkat daerah atau tingkat nasional. Oleh
sebab itu, dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan perundang-
undangan yang telah dibuat harus berdasarkan suara dari rakyat serta
cerminan dari bangsa Indonesia. Pancasila juga digunakan agar bangsa
Indonesia memiliki akar maupun dasar yang kuat serta memiliki identitas
yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya dengan bangsa
lain.
b. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah sebagai berikut :

7
a) Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar
bisa mengembangkan sekaligus memelihara identitas bangsa
Indoensia.
b) Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta
bersikap kritis terhadap berbagai macam usaha agar cita-cita
bangsa yang ada di dalam Pancasila dapat terwujud.
c) Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai
tujuannya terutama yang berkaitan dengan cita-cita bangsa dan
negara Indonesia.
d) Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa
Indonesia agar menjadi satu kesatuan, sehingga persatuan bangsa
Indonesia tetap terus terjaga dan mengurangi terjadinya konflik
antar anggota masyarakat.
e) Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi bangsa Indonesia, sehingga kehidupan
bermasyarakat dapat dijalani denga harmonis.
c. Makna Pancasila sebagai Ideologi Negara
Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut
ini:
a) Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam
mencapai cita-cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan
bernegara.
b) Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa
kesepakatan bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.

Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita


terwujudnya kehidupan bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang
visi Indonesia di masa depan, yaitu:

a) Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang


tercantum dalam UUD 1945.
b) Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
c) Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.

8
Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti
sekaligus menciptakan bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan,
demokratis, penuh persatuan, adil serta sejahtera. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa Pancasila ini merupakan panduan bagi bangsa dan negara
Indonesia dalam menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan Republik
Indonesia.

2.3 Pengertian Ideologi


Istilah ideologi berasal dari bahasa Prancis idéologie, yang berasal dari
gabungan bahasa Yunani: idéā yang berarti ‘gagasan, pola’ dan -logíā yang berarti
‘studi tentang, ilmu yang mempelajari’. Istilah ini diciptakan oleh Antoine Destutt
de Tracy, seorang aristokrat dan filsuf Pencerahan Perancis.

Ideologi atau adicita merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi
sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan
beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan
oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.

Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan


melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak
(tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).

2.4 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa
Indonesia yang mengandung nilai dasar dan nilai instrumental yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika secara internal. Ideologi
terbuka merupakan bentuk ideologi yang tidak dimutlakkan dan terlahir dari hasil
kesepakatan masyarakat.

9
Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan
perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya
adalah mewujudkan cita-cita untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan
martabat kemanusiaan. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
perkembangan aspirasi masyarakat.

Hal ini dikarenakan Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat aktual,


dinamis, dan antisipatif. Meski Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat
dinamis, namun hal itu tidak mengubah sedikitpun nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menerima dan
mengembangkan pemikiran baru dari luar dan dapat berinteraksi dengan
perkembangan/perubahan zaman.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila mengandung tiga jenis nilai, yaitu


nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.

a) Nilai Dasar

Nilai Dasar Pancasila adalah prinsip-prinsip yang diterima sebagai


landasan yang mutlak, nilai dasar dianggap benar dan tidak perlu
dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Nilai dasar ini merupakan inti dari sila-sila Pancasila yang universal,
sehingga mengandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar.
Cita-cita dan tujuan negara diuraikan dalam pembukaan Undang-undang
Dasar atau UUD 1945.

b) Nilai instrumental

Nilai instrumental merujuk pada nilai-nilai yang berhubungan dengan


pelaksanaan nilai dasar. Biasanya, nilai-nilai instrumental ini berbentuk norma
sosial dan hukum yang diwujudkan dalam bentuk peraturan dan mekanisme
lembaga negara. Nilai instrumental dapat berubah seiring dengan perkembangan

10
dan implementasi nilai-nilai dasar dalam kehidupan nyata, namun perubahan
tersebut tidak boleh melanggar prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan.

c) Nilai praktis

Nilai praksis Pancasila merujuk pada nilai-nilai yang benar-benar


dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini terkait dengan etika atau
moralitas. Nilai praksis Pancasila diwujudkan melalui interaksi antara nilai
instrumental dengan situasi konkret di tempat dan situasi tertentu.

Penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa mengalami perkembangan dan


perbaikan yang sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan aspirasi masyarakat, namun tetap berlandaskan pada nilai dasar
Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam konteks


sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Berikut adalah beberapa peran utama
Pancasila sebagai ideologi terbuka :

a) Menjaga keberagaman dan persatuan

Pancasila sebagai ideologi terbuka mengakui dan menghormati


keberagaman masyarakat Indonesia. Dalam kerangka ini, Pancasila memainkan
peran penting dalam mempromosikan persatuan, menghormati perbedaan, dan
menciptakan kerukunan antarindividu dan kelompok. Dengan pendekatan terbuka,
Pancasila memfasilitasi dialog, pengertian, dan kerjasama antara berbagai
kelompok dalam masyarakat.
b) Fleksibilitas dan adaptabilitas
Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan nilai-nilainya untuk
berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, tantangan, dan
perkembangan sosial. Ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dan
memberikan arahan yang bermanfaat dalam menghadapi perubahan dan
transformasi sosial yang terjadi.

11
c) Sebagai landasan kebijakan publik
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat digunakan sebagai landasan
untuk merumuskan kebijakan publik yang inklusif dan berkeadilan. Nilai-nilai
Pancasila, seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kemanusiaan yang adil, dapat
diintegrasikan ke dalam kebijakan dan program pemerintah untuk memastikan
pemerataan kesempatan, peningkatan kesejahteraan sosial, dan perlindungan hak
asasi manusia.
d) Pedoman dalam pengambilan keputusan
Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan panduan dan kerangka
kerja dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi,
dan sosial. Dalam konteks ini, Pancasila dapat membantu mempromosikan
keputusan yang berpihak pada kepentingan publik, menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan, dan memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan
keputusan.
e) Sumber inspirasi dan motivasi
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menjadi sumber inspirasi dan
motivasi bagi individu dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Nilai-
nilai Pancasila, seperti persatuan, keadilan, dan kebhinekaan, dapat memotivasi
individu untuk bekerja sama, membangun kerjasama, dan mengatasi perbedaan
untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bersama.

f) Pendidikan dan pembelajaran

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki peran penting dalam


pendidikan dan pembelajaran. Konsep ini memungkinkan siswa dan masyarakat
untuk mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan cara yang terbuka
dan inklusif. Melalui pendidikan, Pancasila dapat menjadi landasan moral dan
etika dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab, demokratis, dan
berkeadilan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan ideologi
sebagai pedoman oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan
masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan
bekerja sama.

Ideologi atau adicita merupakan suatu ide atau gagasan. Ideologi dapat
dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu
(bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan
sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok
ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.

Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa


Indonesia yang mengandung nilai dasar dan nilai instrumental yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika secara internal. Ideologi
terbuka merupakan bentuk ideologi yang tidak dimutlakkan dan terlahir dari hasil
kesepakatan masyarakat.

3.2 Saran
Berdasarkan wacana diatas kita dapat menyadari betapa pentingnya
Pancasila sebagai Ideologi Negara. Maka dari itu kita harus menjunjung tinggi
dan mengamalkan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

https://kesbangpol.magelangkab.go.id/home/detail/pengertian-pancasila/381

https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/
#D_Peran_Pancasila_Sebagai_Ideologi_Negara

https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

https://www.gramedia.com/literasi/ideologi/

https://pasla.jambiprov.go.id/pengertian-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka/

14

Anda mungkin juga menyukai