Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :
PUTRI SARI MARGARET JULIANTY SILABAN S. Pd M. Pd

KELOMPOK 3

FARHAN ALABA ASITH 6211121008


MAHANDIKA LUBIS 6211121032
RAHMAD DAME HASIBUAN 6211121002
REVY SARAH DWI YANTI 6211121047
SATRIA EFTOPIA MS 6211121027

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2021/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuah yang maha esa atas limpahan dan rahmat
karunianya sehingga makalah yang berjudul “Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia” dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan kali ini. Tak lupa kami ucap kan terima kasih kepada Ibu Putri Sari
Margaret Julianty Silaban S. Pd M. Pd. Selaku dosen pengampuh pada mata kuliah
Pendidikan Pancasila yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah. Kami
juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dan membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik dari segi
sistematika maupun isi nya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini kedepan nya, Akhir kata kami
ucaokan terima kasih.

Medan, 6 September 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

Latar Belakang ....................................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ................................................................ Error! Bookmark not defined.

Tujuan Penelitian.................................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB II ....................................................................................................................................... 6

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 6

KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA


INDONESIA .......................................................................................................................... 6

ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH


BANGSA INDONESIA ......................................................................................................... 8

MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA


DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA ..................................................... 10

MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN


PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA ............................. 11

MENDESKRIPSIKAN ESSENSI DAN URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN


SEJARAH BANGSA INDONESIA UNTUK MASA DEPAN .......................................... 13

BAB III.................................................................................................................................... 14

PENUTUP............................................................................................................................... 14

Kesimpulan........................................................................................................................... 14

Saran ..................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai
kaidah negara yang fundamental. Pancasila sebagai dasarnegara memiliki arti bahwa
Pancasila menjadi pedoman dalampenyelenggaraan segala norma hukum dan
negara. Kedudukan Pancasilasebagai dasar negara Indonesia telah dilegalkan oleh Instruksi
Presiden Nomor12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki
artibahwa segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh
bertentangandengan Pancasila.

Menurut sejarawan Inggris, John Tosh, sejarah merupakan memorikolektif, pengalaman


melalui pengembangan suatu rasa identitas sosialmanusia dan prospek manusia
tersebut di masa yang akan datang.Terbentuknya negara Indonesia adalah suatu proses
sejarah yang panjang danmelalui beberapa tahap, yang dalam tahapan tersebut
mencakup beberapaperistiwa berkaitan dengan nilai-nilai perumusan Pancasila.
Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para
tokohpenting pada masa perjuangan kemerdekaan yang dirumuskan melalui sidang BPUPKI,
pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.

Semua nilai Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapatdilaksanakan secara
terpisah-pisah karena Pancasila saling memiliki keterkaitan dari sila pertama hingga
sila kelima. Pancasila merupakan jiwabangsa yang harus diwujudkan dalam setiap
lembaga atau organisasi dan insanyang ada di Indonesia. Pancasila sebagai jiwa
bangsa, berarti Pancasilamemberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia dan
membedakannyadengan bangsa lain.

Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, nilai-nilai yangterkandung dalam
Pancasila tentu bersifat abadi, namun dalam pengaplikasiannya harus bersifat dinamis
sesuai dengan dinamika masyarakatIndonesia yang dapat menerima dan mengakomodasikan
pemikiran dari luarsepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang
menjadi identitas bangsa. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami membahas tentang
“Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia” untuk menelusuri prosessejarah dalam
pembentukan Pancasila hingga menjadi pedoman dalamkehidupan berbangsa dan
bernegara serta menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Rumusan Masalah identitas bangsa. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami membahas
tentang

“Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia” untuk menelusuri proses


sejarah dalam pembentukan Pancasila hingga menjadi pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi jati diri bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa


Indonesia?
2. Apakah alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah
bangsa Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa
Indonesia
BAB II

PENDAHULUAN

A. KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA


INDONESIA

1. KONSEP PANCASILA

Konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa adalah membimbing serta
memberikan daya dan upaya kepada masyarakat, bangsa, dan negara, untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional. Namun, jauh sebelum rumusan Pancasila disampaikan, cikal
bakal munculnya lima dasar negara Indonesia adalah lahirnya rasa nasionalisme pada setiap
diri masyarakat Indonesia. Benih nasionalisme sebenarnya sudah tertanam kuat dalam
gerakan Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia mengimbau agar suku bangsa
berjuang keras melawanan penjajahan. Setelah itu, pergerakan nasional diusul dengan
lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Titik awal kelahiran Pancasila adalah pada
7 September 1944, ketika Jepang memberi janji kemerdekaan jika Indonesia membantu
mereka memenangi Perang Pasifik.

Kemudian, pada 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan akan membentuk sebuah badan
sebagai tindak lanjut dari janji Jepang kepada Indonesia. Pada 29 April 1945, Jepang
kemudian membentuk BPUPKI yang diketuai Ir. KRT Radjiman Wedyodiningrat. BPUPKI
menggelar sidang pertama pada 29 Mei-1 Juni 1945, yang membahas mengenai rumusan
dasar negara. Pengusul dasar negara dalam sidang pertama BPUPKI yang digelar pada 1 Juni
1945 adalah Soekarno.

Ada lima butir proposal tentang dasar negara yang disampaikan Soekarno, sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Barang Internasional
3. Mufakat
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Usulan ini diterima dengan baik oleh para peserta sidang BPUPKI.
Sebelum sidang berakhir, dibentuk panitia kecil untuk merumuskan kembali Pancasila, yang
disebut sebagai Panitia Sembilan. Panitia Sembilan kemudian menjadikan rumusan dasar
negara sebagai pendahuluan atau pembukaan UUD 1945, yang dinamai Piagam Jakarta.
Rumusan Piagam Jakarta disetujui tanggal 22 Juni 1945. Setelah BPUPKI dibubarkan pada 7
Agustus 1945, kemudian dibentuklah PPKI. PPKI menggelar sidang pertama pada 18
Agustus 1945. Hasilnya, PPKI menetapkan rumusan Pancasila sebagai dasar negara, dengan
bunyi berikut ini:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. URGENSI PANCASILA

Meskipun Pancasila menjadi panduan atau pedoman kehidupan, tetap ada permasalahan yang
harus dihadapi dan diselesaikan, seperti penyakit dan korupsi di Indonesia. Dalam proses
pemecahan masalah inilah Pancasila tidak hanya berperan sebagai pedoman, melainkan juga
pelindung bangsa Indonesia agar tetap berkomitmen menggapai tujuan dan cita-citanya.

Kesimpulannya, urgensi Pancasila sebagai ideologi adalah:

• Menjadi penolak hal-hal yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia.
• Menjadi pembimbing yang mampu mengembalikan bangsa Indonesia kepada tujuan
awalnya.

Sementara itu, urgensi Pancasila sebagai dasar negara adalah:

• Supaya para pejabat publik tidak hilang arah dalam penyelenggaraan negara.
• Agar seluruh warga negara dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan di
berbagai kehidupan.

Urgensi implementasi Pancasila sebagai dasar negara adalah memastikan para pejabat tidak
korupsi serta setiap warga negara menjadikan Pancasila sebagai nilai etika.

Alasan Diperlukannya Pancasila dalam arus sejarah bangsa adalah:


• Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai perjanjian luhur

B. ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH


BANGSA INDONESIA

1. PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS BANGSA INDONESIA

Setiap bangsa mana pun di dunia ini memiliki identitas yang sesuai dengan latar belakang
budaya masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan karsa yang perlu dikelola
dan dikembangkan secara terus-menerus. Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa
melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia
merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut.

Kebudayaan itu sendiri mengandung banyak pengertian dan definisi. Salah satu defisini
kebudayaan adalah sebagai berikut: ”suatu desain untuk hidup yang merupakan suatu
perencanaan dan sesuai dengan perencanaan itu masyarakat mengadaptasikan dirinya pada
lingkungan fisik, sosial, dan gagasan” (Sastrapratedja, 1991: 144). Apabila definisi
kebudayaan ini ditarik ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara Indonesia
memerlukan suatu rancangan masa depan bagi bangsa agar masyarakat dapat menyesuaikan
diri dengan situasi dan lingkungan baru, yakni kehidupan berbangsa yang mengatasi
kepentingan individu atau kelompok.

Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses perpaduan berbagai
elemen budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadikan masyarakat berkembang
secara dinamis. (J.W.M. Bakker, 1984: menyebutkan adanya beberapa saluran inkulturasi,
yang meliputi: jaringan pendidikan, kontrol, dan bimbingan keluarga, struktur kepribadian
dasar, dan self expression. Kebudayaan bangsa Indonesia juga merupakan hasil akulturasi
sebagaimana yang ditengarai Eka Dharmaputera dalam bukunya Pancasila: Identitas dan
Modernitas
Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku
dalam masyarakat Indonesia. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat diitelusuri
melalui peran agama-agama besar, seperti: peradaban Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen.
Agama-agama tersebut menyumbang dan menyempurnakan konstruksi nilai, norma, tradisi,
dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat. Misalnya, konstruksi tradisi
dan kultur masyarakat Melayu, Minangkabau, dan Aceh tidak bisa dilepaskan dari peran
peradaban Islam. Sementara konstruksi budaya Toraja dan Papua tidak terlepas dari
peradaban Kristen. Demikian pula halnya dengan konstruksi budaya masyarakat Bali yang
sepenuhnya dibentuk oleh peradaban Hindu (Ali, 2010: 75).

2. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA

Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan. Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau halnya sendiri,
demikian pula halnya dengan ideologi bangsa (Bakry, 1994: 157).

Meskipun nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan juga terdapat
dalam ideologi bangsa-bangsa lain, tetapi bagi bangsa Indonesia kelima sila tersebut
mencerminkan kepribadian bangsa karena diangkat dari nilai-nilai kehidupan masyarakat
Indonesia sendiri dan dilaksanakan secara simultan. Nilai nilai spiritual, sistem perekonomian,
politik, budaya merupakan contoh keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat
Indonesia sendiri.

3. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA

Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya,
keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk
mengamalkannya dalam kehidupan nyata (Bakry, 1994: 158). Pancasila sebagai pandangan
hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma
dalam bersikap dan bertindak. Ketika Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia, maka seluruh nilai Pancasila dimanifestasi ke dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4. PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA

Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-
masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa
bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu
kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia (Bakry, 1994: 157).

5. PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR

Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa
disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara Indonesia
(Bakry, 1994: 161). Kesepakatan para pendiri negara tentang Pancasila sebagai dasar negara
merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

C. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG


PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

a. Sumber Historis Pancasila

Pancasila memilki landasan historis yang kuat.Secara histories,sejak zaman kerajaan


unsurPancasila sudah muncul dalam kehidupan bangsa kita. Agar nilai-nilai Pancasila selalu
melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia, maka . nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
Pancasila tersebut kemudian dirumuskan dan disahkan menjadi dasar Negara. Sebagai sebuah
dasar Negara, Pancasila harus selalu dijadikan acuan dalam bertingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Semua peraturan perundang-undangan yang ada
juga tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

b. Pancasila Sumber Sosiologis

Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia. Di dalamnya


mengkaji,antara lain latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai
golongan dankelompok masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah sosial,
perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat. Soekanto (1982:19) menegaskan bahwa
dalam perspekti fsosiologi, suatu masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-
nilai yang tertentu.Melalui pendekatan sosiologis ini pula, Anda diharapkan dapat mengkaji
struktur sosial,proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah
sosial yang patutdisikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu
kepada nilai-nilaiPancasila. Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia
mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada
suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan
dan kemasyarakatanyang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan hanya hasil konseptual
seseorang saja,melainkan juga hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari
nilai-nilaikultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses refleksi filosofis
parapendiri negara

c. Pancasila Sumber Politis

Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah berasal darifenomena
kehidupan politik bangsa Indonesia. Pola pikir untuk membangun kehidupanberpolitik yang
murni dan jernih mutlak dilakukan sesuai dengan kelima sila yang manadalam berpolitik
harus bertumpu pada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil

dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaandalam Permusyarawatan/Perwakilan dan dengan penuh Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia tanpa pandang bulu. Etika politik Pancasila dapat digunakan
sebagai alat untukmenelaah perilaku politik Negara, terutama sebagai metode kritis untuk
memutuskan benaratau slaah sebuah kebijakan dan tindakan pemerintah dengan cara
menelaah kesesuaian dantindakan pemerintah itu dengan makna sila-sila.

D. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN


PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut
dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara
dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno; sebagaimana diketahui bahwa Soekarno
termasuk salah seorang perumus Pancasila, bahkan penggali dan memberi nama untuk dasar
negara.

Dalam hal ini, Soekarno memahami kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara. Namun
dalam perjalanan pemerintahannya, ideologi Pancasila mengalami pasang surut karena
dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama dan
Komunisme).

Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto diletakkan pada
kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang pemasayarakatan P-4.
Pada masa Soeharto ini pula, ideologi Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi
politik (Orpol) dan organisasi masyarakat (Ormas).

Pada masa era reformasi, Pancasila sebagai ideologi negara mengalami pasang surut dengan
ditandai beberapa hal, seperti: enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang
Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun
pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pentingnya pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi.

Terkait dengan tantangan yang melanda bangsa Indonesia sebagaimana diatas maka dapat
diindentifikasikan sebagai berikut:

A. Dilihat dari kehidupan masyarakat

Terjadi kegamangan dalam kehidupan bernegara dalam era reformasi, karena perubahan
sistem pemerintahan yang begitu cepat, masyarakat merasa bebas tanpa tuntutan nilai dan
norma dalam kehidupan bernegara. Akibatnya bisa ditemukan perilaku anatkisme, selain itu
kondisi euforia politik tersebut dapat memperlemah integrasi nasional.

B. Dalam bidang pemerintahan

A. Banyak muncul di ranah publik aparatur pemerintahan, baik sipil maupun militer yang
kurang mencerminkan jiwa kenegaraan. Terdapat fenomena publik aparatur yang aji
mumpung atau mementingkan kepentingan kelompoknya saja. Hal tersebut perlu
segera dicegah dengan cara meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan
melakukan upaya secara masif dan serta sistematis dalam membudayakan nilai-nilai
Pancasila bagi para aparatur negara.
E. MENDESKRIPSIKAN ESSENSI DAN URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN
SEJARAH BANGSA INDONESIA UNTUK MASA DEPAN

1.Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah BangsaPancasila pada hakikatnya merupakan


Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat
negara (PhilosofischeGrondslag) karena mengandung unsur-unsur sebagai berikut: alasan
filosofis berdirinya suatu negara; setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai
Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-
unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan adatistiadat.

2.Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa

Hasil Survei yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan bahwa
pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot secaratajam, yaitu 48,4% responden
berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan silai-sila Pancasila secara benar dan
lengkap. 42,7% salah menyebutsila-sila Pancasila, lebih parah lagi, 60% responden berusia
46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila Pancasila. Fenomena tersebut sangat
memprihatinkan karena menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Pancasila yang ada dalam
masyarakat tidak sebanding dengan semangat penerimaan masyarakat terhadap Pancasila
(Ali,2009: 2).

Selain data tersebut, pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia dikarenakan hal-
hal berikut:

Pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain,penyalahgunaan Pancasila sebagai alat


justifikasi kekuasaan rezim tertentu,melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar negaraIndonesia
sekaligus menjadi pedoman hidup dan identitas diri bangsa Indonesia, yang mana
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah dilegalkan oleh Instruksi
Presiden Nomor 12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki arti
bahwa segala peraturan negaraharus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

Pancasila terbentuk melalui proses sejarah yang panjang dan bertahap, mulai dari proses
pengumpulan sila-sila Pancasila, proses perumusanPancasila, hingga proses
pengesahan Pancasila. Pancasila merupakan buahpikiran, musyawarah, dan mufakat
yang dilakukan para tokoh penting padamasa perjuangan kemerdekaan yang dirumuskan
melalui sidang BPUPKI, padatanggal 29 Mei-1 Juni 1945.

Adapun alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia adalah
karena Pancasila merupakan identitas dan jiwa bangsa, serta mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakanpandangan hidup bangsa Indonesia, yang
artinya semua nilai-nilai Pancasilatersebut dijadikan pedoman hidup yang melekat
dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Saran
Proses sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar negara sertaidentitas bangsa
Indonesia melalui berbagai tahapan yang panjang dan tidakinstan. Oleh karenanya, penulis
berpesan kepada generasi muda penerusbangsa supaya senantiasa memahami,
mengimplementasikan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek
kehidupan, sehinggaPancasila akan selalu hidup dan melekat sebagai jati diri bangsa
Indonesia dimasa sekarang maupun nanti di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulgani, R. (1976). Pengembangan pancasila di Indonesia. Yayasan Idayu.

Prasetio, T. A., Dewi, D., & Furnamasari, Y. F. (2021). Urgensi Pendidikan Pancasila pada
Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 8638-8643.

Anda mungkin juga menyukai