Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERJALANAN SEJARAH INDONESIA

Mata Kuliah :
Pancasila
Dosen Pembimbing :
Rindom Harahap
Disusun oleh :
1. Tegar Anugrah Pratama 2223340006
2. Viona Feronica 2223340008

PROGRAM STUDI BAHASA SASTRA ARAB ILMU HADITS


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

i
TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang "Historis Perumusan Pancasila Sebagai
Dasar Negara RI" dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
kesadaran anak bangsa dalam mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dan meningkatkan rasa nasionalisme sehingga mereka mampu
melanjutkan cita-cita para pahlawan pendiri bangsa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang
berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan
masyarakat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bengkulu, September 2022

Penulis

ii
Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar.............................................................................................................. i

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia ............................................................................... 2


2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia ......................................................................... 4
2.3 Fungsi Lain dari Bahasa Indonesia ................................................................. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 1

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang berisi lima nilai dasar yang
dijadikan sebagai kaidah negara yang fundamental. Pancasila sebagai
dasar negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan segala norma hukum dan negara. Kedudukan
Pancasilasebagai dasar negara Indonesia telah dilegalkan oleh Instruksi Presiden
Nomor12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki
artibahwa segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh
bertentangandengan Pancasila.Menurut sejarawan Inggris, John Tosh,
sejarah merupakan memori kolektif, pengalaman melalui pengembangan
suatu rasa identitas sosial manusia dan prospek manusia tersebut di
masa yang akan datang. Terbentuknya negara Indonesia adalah suatu proses
sejarah yang panjang dan melalui beberapa tahap, yang dalam tahapan
tersebut mencakup beberapa peristiwa berkaitan dengan nilai-nilai
perumusan Pancasila.
Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan
para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan yang dirumuskan melalui
sidang BPUPKI, pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.
Semua nilai Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat di
laksanakan secara terpisah-pisah karena Pancasila saling memiliki
keterkaitan dari sila pertama hingga sila kelima. Pancasila merupakan
jiwa bangsa yang harus diwujudkan dalam setiap lembaga atau organisasi dan
insan yang ada di Indonesia. Pancasila sebagai jiwa bangsa, berarti
Pancasila memberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia dan
membedakannya dengan bangsa lain.
Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tentu bersifat abadi, namun dalam
pengaplikasiannya harus bersifat dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat

4
Indonesia yang dapat menerima dan mengakomodasikan pemikiran dari luar
sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang menjadi
identitas bangsa. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami membahas tentang
“Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia” untuk menelusuri proses
sejarah dalam pembentukan Pancasila hingga menjadi pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi jati diri bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia?
2. Apakah alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah
bangsaIndonesia?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui alasan di perlukannya Pancasila dalam kajian
sejarah bangsa Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa
Indonesia.

5
2. Periode Perumusan Pancasila
Hal terpenting yang mengemukakan dalam sidang BPUPKI keduapada 10 - 16
Juli 1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang
kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta atau JakartaCharter. Piagam
Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataankemerdekaan Indonesia. Pada
alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam
Jakarta” ini di kemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan
sejumlah perubahan di sana-sini. Periode perumusan pancasila dimulai dari di
adakannya sidang BPUPKI. BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali
yaitu pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 dan sidang keduanya pada
tanggal 10 - 16 Juni 1945. Sidang pertama digunakan untuk merunfingkanisi dari
dasar negara yang dimana di usulkan oleh tiga orang tokoh yaituMohammad
Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Sedangkan sidangkedua
BPUPKI membahas mengenai pengesahan dasar negara dengan namayang
dikenal piagam jakarta.
3. Periode Pengesahan Pancasila
Karena adanya kekosongan kekuasaan di Indonesia akhirnya golongan
muda mendesak Soekarno untuk memerdekakan Indonesia. Setelah
peristiwa diculiknya Soekano dan Moh. Hatta akhirnya Soekarnomenulis
naskah proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda dankeesokan
harinya naskah tersebut dibacakan oleh Soekarno. Isi dari teks proklamasi adalah
sebagai berikut:

6
PROKLAMASI
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-
hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain,diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945

atas nama bangsa Indonesia


Soekarno-Hatta
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yakni 18 Agustus1945,
PPKI bersidang untuk menentukan dan menegaskan posisi bangsa Indonesia
dari semula bangsa terjajah menjadi bangsa yang merdeka. PPKI yang semula
merupakan badan buatan pemerintah Jepang, sejak saat itu dianggap mandiri
sebagai badan nasional. Atas prakarsa Soekarno, anggotaPPKI ditambah 6 orang
lagi, dengan maksud agar lebih mewakili seluruhkomponen bangsa Indonesia.
Mereka adalah Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo,
Sayuti Melik, Iwa Koesoema Soemantri, dan Ahmad Subarjo. Indonesia sebagai
bangsa yang merdeka memerlukan perangkat dan kelengkapan kehidupan
bernegara, seperti: dasar negara, Undang-Undang Dasar, pemimpin negara,
dan perangkat pendukung lainnya. Putusan-putusan penting yang dihasilkan
mencakup hal-hal berikut:
a) Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara (UUD ‘45) yang
terdiriatas Pembukaan dan Batang Tubuh. Naskah Pembukaan
berasal dariPiagam Jakarta dengan sejumlah perubahan. Batang Tubuh
juga berasal dari rancangan BPUPKI dengan sejumlah perubahan pula.
b) Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama (Soekarno
danHatta).
c) Membentuk KNIP yang anggota intinya adalah mantan anggota PPKI di
tambah tokoh-tokoh masyarakat dari banyak golongan. Komite
ini di lantik 29 Agustus 1945 dengan ketua Mr. Kasman Singodimejo.
pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan
norma dalam bersikap dan bertindak.

7
d) Pancasila sebagai jiwa bangsa Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya
bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersama dengan
adanya bangsa Indonesia.
e) Pancasila sebagai perjanjian luhur Nilai – nilai sebagai jiwa bangsa dan
kepribadian bangsa yang disepakat ioleh para pendiri Indonesia.
Kesepakatan para pendiri negara tentang pancasila sebagai dasar
negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu
merupakan sesuatu yang tepat.
C. Perkembangan Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Sebuah negara pada hakikatnya dibangun berdasarkan suatu landasan yang
kemudian dijadikan dasar negara. Tanpa disadari nilai – nilai luhur
Pancasila sudah mulai terbentuk sejak masa kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Sebelum adanya Pancasila sebagai dasar negara pada saat ini,
Pancasila mengalami perkembangan dalam penerapannya di setiap era sejarah
yang telah di lalui bangsa Indonesia. Ada beberapa sejarah yang tercatat,
diantaranya:
 Sejarah Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
 Sejarah Pancasila pada Era Kemerdekaan
 Sejarah Pancasila Pada Era Orde Lama
 Sejarah Pancasila pada Era Orde Baru
Sejarah Pancasila pada Era Reformasi Sejarah Pancasila pada Era Pra
Kemerdekaan
Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidikan Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. Kanjeng
Raden Tumenggung (K. R. T) Radjiman Widyodiningrat. Dalam pembukaan
pidato pada sidang pertama Radjiman Widyodiningrat melontarkan pertanyaan
"Apa dasar negara kita dan mau dibentuk apa?". Untuk merumuskan
Pancasila sebagai dasar negara, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan
dalam sidang BPUPKI yaitu Muhammad Yamin, Soekarno, dan Soepomo.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 untuk
merumuskan falsafah dasar negara untuk negara Indonesia.

8
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengemukakan 5 asas bagi
negara Indonesia yaitu: Sila pertama "Kebangsaan", sila kedua
"Kemanusiaan", sila ketiga "Ketuhanan", sila keempat "Kerakyatan", dan sila
kelima "Kesejahteraan Rakyat".
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan 3 asasteori-
teori bagi negara Indonesia yaitu: Sila pertama "Teori Negara
Perseorangan (Individualis)", sila kedua "Paham Negara Kelas
(ClassTheory)", dan sila ketiga "Paham Negara Integralistik".
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno mengemukakan 5 prinsip dasar Negara
yaitu: Sila pertama "Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)", silakedua
"Internasionalisme (Peri kemanusiaan)", sila ketiga "Mufakat (Demokarasi)",
sila keempat "Kesejahteraan Sosial", dan sila kelima"Ketuhanan yang Maha
Esa."
Sejarah Pancasila pada Era Kemerdekaan
Selepas perumusan dasar negara Indonesia yang dilaksanakan tanggal 29
Mei-1 Juni 1945, dibentuk panitia kecil (9 orang) untuk merumuskan
gagasan-gagasan tentang dasar-dasar negara yang dilontarkan oleh 3 pembicar
apada persidangan pertama. Pada tanggal 22 Juni 1945, rumusan hasil Panitia 9
itu diserahkan ke BPUPKI dan diberi nama "Piagam Jakarta". Naskah Piagam J
akarta ditulis dengan menggunakan ejaan Republik dan ditanda tangani oleh
Ir.Soekarno, Moh. Hatta, A. A. Maramis, Abdul Kahar, H. Agus Salim, Achmad
Subardjo, Abikoesno, K. H. Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin. Namun,ada
perdebatan terkait sila pertama pada Piagam Jakarta. Oleh karena
itu,dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18
Agustus Serikat atau RIS) mengalami 7 kali perombakan kabinet. Di berbagai
wilayah,pada periode ini muncul gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan
negara.Sebut saja pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi
Azis,Republik Maluku Selatan (RMS), Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta),
danlain-lain. Pada masa ini pula militer mulai menjadi fraksi yang kuat dalam
perpolitikan Indonesia dan berperan besar dalam proses transisi pemerintahan dari
orde lama ke orde baru yang dipimpin oleh Soeharto.

9
Masa akhir Orde Lama (1959-1966), periode ini diwarnai dengan
sistem Demokrasi Terpimpin oleh Soekarno. Masa Demokrasi Terpimpin juga
menjadi akhir Orde Lama usai terjadinya peristiwa Gerakan 30
September (G30S) 1965. Soekarno mengubah sistem politik Indonesia menjadi
Demokrasi Terpimpin melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Akibatnya, sistem
perpolitikan dan pemerintahan negara bertumpu kepada Soekarno selaku
presiden. Demokrasi Terpimpin sejatinya merupakan konsep untuk
membentuk ulangsistem pemerintahan yang kacau. Dengan menjadikan
presiden sebagai titiksentral pemerintahan, Soekarno berharap dapat mencipta
ulang stabilitas politik Indonesia waktu itu. Namun, yang terjadi justru
sebaliknya, pelaksanaan Demokrasi Terpimpin telah menyeleweng dari
ketentuan UUD 1945. Pada pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, justru terjadi
pelanggaran terhadap UUD 1945 dan pemerintah cenderung menjadi
sentralistik. Hal ini dikarenakanterpusat hanya kepada presiden yang membuat
kedudukan presiden sangat kuatdan berkuasa, terlebih setelah mundurnya Hatta
dari posisi wakil presiden sejak 1956. Kedudukan Pancasila pada masa Orde
Lama kembali terancam dengan terjadinya peristiwa G30S 1965 yang
melibatkan orang-orang PKI dan sebagian militer sebagai pelakunya.
Tragedi G30S 1965 sekaligus menjadiawal dari akhir rezim Orde
Lama pimpinan Soekarno yang kemudiandigantikan era Orde Baru sejak
1966.
Sejarah Pancasila pada Era Orde Baru
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia juga diterapkan pada masaOrde Baru
sejak 1966-1998, ketika Soeharto menjadi Presiden RI. Lima bunyiPancasila juga
dijadikan sebagai landasan negara selama rezim Orba kendati sempat terjadi
polemik dalam sejarahnya. Pemerintah Orde Baru mempunyai visi utama
dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI dalam kehidupan
masyarakat serta bernegara. Upaya penerapan Pancasila di rezim inisalah satunya
adalah penyederhanaan partai politik. Partai politik dibatasi danhanya berjumlah
tiga, meliputi Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), dan Golkar. Bukan hanya itu, rezim Orde Baru mewajibkan

10
Pancasila sebagai asas tunggal. Oleh sebab itu, baik organisasi masyarakat
hingga partai politik harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam
menjalankan kegiatannya.
Penerapan Pancasila juga terjadi dalam bidang sosial politik. Militer juga ikut
terlibat demi menjaga keutuhan Pancasila yang merupakan dasar negara
Indonesia. Pada akhirnya, kegiatan bebas yang seharusnya di perbolehkan
menjadi lebih dibatasi. Atas nama Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara,
kata Soeharto, maka ABRI (militer) dan Golkar harus bersatu, terutama dalam
menjalankan pemerintahan yang kuat dari segala ancaman. Selain itu,
tidak jarang dilakukan pembreidelan surat kabar hingga majalah kala itu.
Ada juga peristiwa penangkapan aktivis karena mengkritik pemerintahan
Soeharto pada masa Orde Baru. Penerapan Pancasila sebagai asas tunggal
pada era Orde Baru dengan segala dampak nya menuai kritik. Beberapa
kalangan menyebut Soeharto telah menyalah gunakan Pancasila untuk
kepentingan sendiri dan kelompoknya.
Sejarah Pancasila pada Era Reformasi
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sebagai ideologi yang
dipegang teguh dalam menjalankan kehidupan bernegara. Penerapan Pancasilapun
berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, termasuk masa Reformasi 1998
sampai sekarang. Penerapan Pancasila sebelum Reformasi 1998mengalami
berbagai cobaan, semisal munculnya berbagai pemberontakan diera Orde Lama,
atau upaya penyalahgunaan Pancasila atas nama kekuasaan pada rezim Orde Baru.
Di era Reformasi 1998, seiring lengsernya Soehartodari kursi kepresidenan dan
selanjutnya, penerapan Pancasila juga terhalang.

11
12

Anda mungkin juga menyukai