PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Pengampu :
Huma magridoni Koling,S.Pd, M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi MahaPenyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
PANCASILA DALAM KAJIAN ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA ”. ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuandari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan
makalah ini khususnya kepada Ibuk, Huma magridoni Koling,S.Pd, M.Pd. selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu,dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dan menginspirasi para penulis lain.
Catur Raditya
2
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………..4
1.1 Latar belakang Masalah.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................6
1.3 Tujuan............................................................................................................................6
1.4 Manfaat.........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
MASALAH…………………………………………………………………………………7
2.1 Masa pengusulan Pancasila............................................................................................9
2.2 Masa periode perumusan Pancasila...............................................................................9
2.3 Masa periode pengesahan Pancasila ...........................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
KESIMPULAN ........................................................................................................12
SARAN......................................................................................................................12
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................13
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan RepublikIndonesia telah diterima
secara luas dan telah bersifat final, Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan
hasilkesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian disebut sebagai sebuah “
Namun dibalik itu terdapat sejarah panjang perumusan sila-sila pancasila dalam
perjalalanan ketatanegaraan Indonesia. Sejarah ini begitu sensitif dan salah-salah bisa
mengancam keutuhan Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu banyak polemik serta
kontroversi yang akut dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama sampai
dengan pencetus istilah Pancasila.Dari kronik sejarah setidaknya ada beberapa rumusan
Pancasila yang telah atau pernah muncul. Rumusan Pancasila yang satu dengan rumusan
yang lain ada yang berbeda namun ada pula yang sama. Terdapat beberapa rumusan dari Muh
UUDSementara, UUD 1945 ( Dekrit Presiden 5 Juli 1959), dan terdapat versi populer yang
. Muhammad Yamin
1. Peri kebangasaan.
2. Peri kemanusian.
3. Peri ketuhanan.
4
5. Kesejahteraan rakyat.
2. Prof. Dr soepomo
1. Persatuan.
2. Kekeluargaan.
4. Musyawarah; dan
5. Keasilan sosial.
3. Ir. Soekarno
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme
3. Peri kemanusian
4. Mufakat; dan
5. Demokrasi
menyusun dasar negara dengan pedoman pidato yang disampaikan oleh Soekarno.Panitia
Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar
Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mr. AA Maramis, Wahid Hasjim, dan Mohammad
Yamin. Sejarah penetapan Pancasila juga dilakukan melalui proses yang panjang. Rumusan
Pancasila terdapat dalam beberapa dokumen seperti Piagam Jakarta dan Pembukaan Undang-
Dalam rumusan awal Pancasila yang terdapat di Piagam Jakarta, bunyinya adalah:
5
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
3. Persatuan Indonesia
perwakilan
Rumusan awal ini menimbulkan perdebatan, khususnya terkait sila pertama yang hanya
mencakup pemeluk agama Islam. Alhasil, kalimat sila pertama pun diubah menjadi
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila yang merupakan ideologi, yang
berarti masih ada kemungkinan banyak orang yang belum memahami arti sebenarnya
6
3. Dapat membentuk rasa nasionalisme dalam hati.
BAB II PEMBAHASAN
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu panca dan sila. Pancayang berarti lima
dan sila yang berarti prinsip atau asas-asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila di era reformasi
sebagai dasar negara dan ideologi nasional merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga
Negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap
yang sama terhadap kedudukan, peran dan fungsi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai dasar falsafah
Negara Kesatuan Republik Indonesia atau lebih dikenal sebagai Dasar Negara.
Lahirnya pancasila diketahui saat Soekarno diminta oleh ketua Dokuritsu Junbi
Cosakai untuk berbicara didepan sidang BPUPKI pada tanggal tersebut. Beliau menegaskan
dasar Indonesia merdeka sesuai dengan permintaan ketua. Pidato yang kedua Soekarno
menyatakan bahwa dasar Negara merupakan dasar berdirinya Negara Indonesia dan juga
internasionalisme tidak dapat tumbuh subur kalau tidak berakar di dalam buminya
nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak dapat hidup dalam tanah
sarinya internasionalisme”. Prinsip dasar yang ketiga Soekarno menyatakan bahwa negara
Indonesia adalah negara “ semua buat semua, satu buat semua,semua buat satu dan syarat
yang kuat untuk berdirinya Negara Indonesia adalah Permusyawaratan Perwakilan”. Prinsip
7
dasar yang keempat Soekarno mengusulkan kesejahteraan ialah prinsip tidak ada kemiskinan
di dalam Indonesia Merdeka. Prinsip dasar kelima adalah prinsip Indonesia merdeka dengan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip-prinsip dasar yang dijelaskan Sokarno
tersebut merupakan dasar negara yang namanya bukan panca dasar tetapi namanya dikasih
oleh seorang temannya yang ahli Bahasa namanya ialah PANCASILA. Sila artinya asas atau
dasar dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan Negar Indonesia.
1945 Proses perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar Negara tidakdapat dipisahkan
dengan proses perumusan dan pengesahan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sebab
pada tanggal 17 Agustus 1945, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila
merupakan satu kesatuan yang fundamental. Oleh karena itu kedua-duanya mempunyai
hubungan asasi.Untuk studi yang lebih terinci, di bawah ini akan dibahas terlebih dahulu
proses perumusan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945 danPancasila Dasar Negara.
Sejarah perumusan dan pengesahan pembukaanUUD 1945 dan Pancasila Dasar Negara
Proses perumusan Pembukaan UUD 1945 dimulai sejak Jepang masih menguasai
akhir tahun 1944 bala tentara Jepang menderita kekalahan dan mendapatkan tekanan terus
8
kemerdekaan Indonesia. Olehkarena itu, agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia,
maka pemerintahan jepang bersikap bermurah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu
bersama AsiaTimur Raya, apabila perang dunia II berakhir dan kemenangan dipihak
Jepang. Janji tersebut diucapkan oleh Perdana Menteri Jepang Jendral Kaiso pada 7
September 1944 di depan siding Istimewa Dewan perwakilan Rakyat Jepang (Toikuhu
Gikai).
Adanya tuntutan dan desakan dari para pemimpin bangsa Indonesia kepada
Pemerintah bala tentara Jepang agar segera memerdekakan Indonesia atau setidak-tidak
nya diambil tindakan, langkah dan usaha-usaha yang nyata untuk mempersiapkan
semakin terdesak, tidak dapat menghindarkan diri dari tuntutan dandesakan tersebut.
Walaupun Jepang tetap mengusahakan agar supaya Indonesia yang merdeka itu tetap di
peristiwa-peristwa itu dan untuk menarik simpati dari bangsa Indonesia, pada tanggal 7
Indonesia dikemudian hari” yang menurut rencananya akan diberikan pada tanggal 24
Agustus 1945.
Sebagai realisasi janji politik, pada tanggal 29 April 1945 olehGeuseikan (Kepala
9
3. Tanggal 28 Mei 1945
Dasar Negara Indonesia Merdeka”. Pada kesempatan ini telah tampil/berpidato tokoh-
RepublikIndonesia”.
- Peri Kebangsaan
- Peri kemanusian
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
10
- Kesejahteraan Rakyat
dengan agama.
Dalam pidato tersebut Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri atas
lima prinsip. Lima prinsip tersebut oleh teman yang ahli bahasa (tidak disebutkan
namanya) diberi nama Pancasila. Lima prinsip yang diajukan adalah Nasionalisme
11
Tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang berpidato pada tanggal 1Juni 1945
Hadikusmo dan Liem Koen Hian Pada tanggal 1 Juni 1945, sidang BPUPKI diakhiri
dan dibentuk Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang anggota (Panitia Delapan),
yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Selengkapnya Panitia Delapan ini adalah : Ir.
OtoIskandardinata, Drs. Moh. Hatta dan A.A Maramis.Panitia ini bertugas untuk
BPUPKI yang kedua.Oleh karena itu seluruh anggota BPUPKI di perintahkan untuk
mengajukan usul secara tertulis selambat-lambatnya tanggal 20 Juni 1945 harus sudah
Pada jam 10.30, sidang pleno PPKI dimulai dengan acara pokokuntuk membahas
sehari sebelumya.
perjalanan sejarah paling menentukan bagi rumusan Pancasila. Hari itu akan disahkan
menjadi bagian dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Namun demikian sehari
sebelum tanggal ini ada peristiwa penting. Peristiwa penting yang dimaksud adalah seperti
ini. Sore hari setelah kemerdekaan Negara Indonesia diproklamirkan, Moh. Hatta menerima
12
bahwa ada pesan berkaitan dengan Indonesia Merdeka.Pesan tersebut bersebut berasal dari
wakil-wakil Indonesia bagian timur di bawah penguasaan Angkatan Laut Jepang. Isi
pesannya menyatakan bahwa wakil-wakil Protestan dan Katolik dari daerah-daerah yang
dikuasai Angkatan Laut Jepang keberatan dengan rumusan sila pertama (Piagam Jakarta) :
Ketika itu Hatta menyadari bahwa penolakan terhadap pesan tersebut akan mengakibatkan
pecahnya negara Indonesia Merdeka yang baru saja dicapai. Jika hal itu terjadi, tidak
menutup kemungkinan daerah (Indonesia) luar Jawa akan kembali dikuasai oleh Kaum
Kolonial Belanda. Oleh karena itu, Hatta mengatakan kepada opsir pembawa pesan tersebut,
bahwa pesan itu akan disamaikan dalam sidang PPKI esok hari (tanggal 18 Agustus 1945).
Keesokan harinya, sebelum sidang BPUPKI dimulai, Hatta mengajak Ki Bagus Hadikusumo,
Wahid Hasyim, Kasman Singodimejodan Teuku Hasan untuk rapat pendahuluan. Mereka
Jakarta.Hasilnya, mereka sepakat agar Indonesia tidak pecah, maka sila pertama (dalam
Hal ini relevan dengan ayat (1) dan (2) Pasal 29 UUD 1945.Jelaslah bahwa ada
hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esadalam Pancasila dengan ajaran tauhid dalam
teologi Islam. Jelaslah pula bahwa sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa
meskipun istilah prima causa tidak selalu tepat, sebab Tuhan terus-menerus mengurus
makhluknya, sejalan dengan beberapa ajaran tauhid Islam, dalam pengertian bahwa Tuhan itu
Esa dalam sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Ajaran ini juga diterima oleh agama-agama lain di
Indonesia. Prinsip ke-Tuhanan Ir. Soekarno itu di dapat dari uraian-uraian dari para
pemimpin Islam yang berbicara mendahului Ir. Soekarno dalam Badan Penyelidik
itu,dikuatkan dengan keterangan Mohamad Roem. Pemimpin Masyumi yang terkenal ini
13
menerangkan bahwa dalam Badan Penyelidik itu Ir. Soekarno merupakan pembicara terakhir;
dan membaca pidatonya orang mendapat kesan bahwa pikiranpikiran para anggota yang
berbicara sebelumnya telah tercakup di dalam pidatonya itu, dan dengan sendirinya perhatian
tertuju kepada pidato penutup, “Pidato penutup yang bersifat menghimpun pidato-pidato
yang telah diucapkan sebelumnya”. “Bangsa kita adalah bangsa yang relijius; juga, bangsa
Karena itu, setiap umat beragama hendaknya memahami falsafah Pancasila itu sejalan dengan
bahwa lima sila di dalam Pancasila itu selaras dengan ajaran agama-agama yang hidup dan
kesenjangan antara meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran agama, serta untuk menerima
KESIMPULAN
dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-
pisah karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. saya
banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya
14
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga
SARAN
Pemahaman tentang arus sumber pancasila itu penting. itu bisa dijadikan pedoman
mengesahkan pancasila. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus mempertahankan
DAFTAR PUSTAKA
Arif Sukadi Sadiman. (1996). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:
Mediyatama Sarana Perkasa Azymurdi Azra. (1999). Menuju Masyarakat Madani Cetakan
ke I. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Cholid Narbuko & Abu Achmadi (2010).
(2009). Pendidikan Karakter Grand Design dan Nilai-nilai Target. Yogyakarta: UNY Press.
Gramedia Fajar Arnie. (2005). Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung : PT. Remaja
15