Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Makalah ini Disusun untuk Memennuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila


Dosen Pengempu: Indra Rahmat S.H, M.Kn

Disusun oleh:
Kelompok 4
Fikri 2310015211122
Mahmudani Ilma 2310015211147
Ridho Kurniadi Saputra 2310015211142
Suci Ramadani 2310015211145
Zikri 23100152111

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PANCASILA, yang membahas
mengenai Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan bahasa
ataupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, khususnya dari dosen pengampu mata kuliah ini guna menjadi acuan bagi kami
untuk lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada khususnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.

Padang, 27/9/2023

Penyusun
Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia memiliki latar belakang yang erat dengan
perjuangan bangsa Indonesia dalam mencari ideologi negara yang sesuai dengan jiwa dan
kepribadian nasional. Pancasila bukanlah konsep yang muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil
dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang panjang. Sejak zaman kolonial, muncul berbagai
pemikiran dan gerakan nasionalis yang berusaha mencari jati diri bangsa dan cita-cita
kemerdekaan. Pemikiran-pemikiran tokoh seperti Mohammad Hatta, Bung Hatta, Tan Malaka,
dan lain-lain turut berkontribusi dalam pembentukan Pancasila.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam kajian sejarah bangsa Indonesia, terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat
dikaji terkait dengan Pancasila, antara lain:
1. Bagaimana perjalanan sejarah yang melatar belakangi lahirnya Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia?
2. Apa saja pemikiran tokoh-tokoh nasionalis dan pendiri bangsa yang mempengaruhi
pembentukan Pancasila?
3. Bagaimana proses perumusan dan penentuan lima prinsip Pancasila sebagai panduan
kehidupan berbangsa dan bernegara?
4. Bagaimana respons dan penerimaan masyarakat terhadap Pancasila sebagai ideologi
negara?
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari mengkaji latar belakang, rumusan masalah tentang Pancasila dalam kajian
sejarah bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Memahami perjalanan sejarah dan konteks sosial-politik yang mempengaruhi lahirnya
Pancasila.
2. Mengenal pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh nasionalis Indonesia dan peran mereka
dalam pembentukan Pancasila.
3. Menganalisis proses perumusan dan penentuan lima prinsip Pancasila.
4. Mengetahui tanggapan dan penerimaan masyarakat terhadap Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag
danWeltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat negara(Philosofische
Grondslag) karena mengandung unsur-unsur alasan filosofi berdirinya suatu negara. Setiap
produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama,
budaya, dan adat istiadat.
1. Periode Pengumpulan Pancacasila
BPUPKI merupakan cikal bakal terbentuknya Pancasila. Dr.Radjiman
Widyodiningrat, selaku ketua BPUPKI, mengajukan suatu masalah khususnya yang akan
dibahas pada sidang tersebut. Tiga orangpembicara yaitu: Mohammad Yamin, Dr. Soepomo
dan Ir. Soekarno. Padatanggal 1 Juni 1945, di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas
saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasayang tidak disebutkan namanya.
Awalnya sila pertama pada pancasila memiliki perbedaan bunyi dari pancasila sekarang
tetapi, atas perundinganyang terjadi dan pertimbangan lainya untuk mencapai persatuan
dan kesatuan akhirnya sila pertama pancasila berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”Proses
perumusan dasar negara berlangsung dalam sidang-sidang Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai
(Badan Penyelidik Usaha-Usaha PersiapanKemerdekaan, selanjutnya disebut BPUPKI)
yang dilanjutkan dalam sidang-sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan indonesia (PPKI)
2. Periode Perumusan Pancasila
Hal terpenting yang mengemukakan dalam sidang BPUPKI keduapada 10 - 16 Juli 1945
adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan HukumDasar” yang kemudian dikenal dengan
nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal
pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapa trumusan
Pancasila sebagai berikut. 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia 4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan
perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Naskah awal “Pembukaan
Hukum Dasar” yang dijuluki “PiagamJakarta” ini di kemudian hari dijadikan “Pembukaan”
UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di sana-sini. Periode perumusan pancasila dimulai dari
diadakannya sidang BPUPKI. BPUPKI mengadakan sidang sebanyak duakali yaitu pada
tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 dan sidang keduanya padatanggal 10 - 16 Juni 1945. Sidang
pertama digunakan untuk merunfingkanisi dari dasar negara yang dimana di usulkan oleh tiga
orang tokoh yaituMohammad Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Sedangkan
sidangkedua BPUPKI membahas mengenai pengesahan dasar negara dengan namayang dikenal
piagam jakarta.3. Periode Pengesahan PancasilaKarena adanya kekosongan kekuasaan di
Indonesia akhirnyagolongan muda mendesak Soekarno untuk memerdekakan
Indonesia.Setelah peristiwa diculiknya Soekano dan Moh. Hatta akhirnya Soekarno menulis
naskah proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda dankeesokan harinya naskah
tersebut dibacakan oleh Soekarno. Isi dari teksproklamasi adalah sebagai berikut:
PROKLAMASI

Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain,diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo
yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yakni 18 Agustus1945, PPKI bersidang
untuk menentukan dan menegaskan posisi bangsaIndonesia dari semula bangsa terjajah
menjadi bangsa yang merdeka. PPKI yang semula merupakan badan buatan pemerintah
Jepang, sejak saat itu dianggap mandiri sebagai badan nasional. Atas prakarsa Soekarno,
anggota PPKI ditambah 6 orang lagi, dengan maksud agar lebih mewakili seluruhkomponen
bangsa Indonesia. Mereka adalah Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman
Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Koesoema Soemantri,dan Ahmad Subarjo. Indonesia sebagai
bangsa yang merdeka memerlukanperangkat dan kelengkapan kehidupan bernegara,
seperti: dasar negara,Undang-Undang Dasar, pemimpin negara, dan perangkat
pendukunglainnya. Putusan-putusan penting yang dihasilkan mencakup hal-hal berikut:
a) Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara (UUD ‘45) yang terdiriatas
Pembukaan dan Batang Tubuh. Naskah Pembukaan berasal dariPiagam Jakarta dengan
sejumlah perubahan. Batang Tubuh juga berasaldari rancangan BPUPKI dengan sejumlah
perubahan pula.
b) Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama (Soekarno danHatta).
c) Membentuk KNIP yang anggota intinya adalah mantan anggota PPKIditambah tokoh-tokoh
masyarakat dari banyak golongan. Komite inidilantik 29 Agustus 1945 dengan ketua Mr.
Kasman Singodimejo.pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan
normadalam bersikap dan bertindak.
d. Pancasila sebagai jiwa bangsa Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia.
Pancasilatelah ada sejak dahulu kala bersama dengan adanya bangsa Indonesia.
e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Nilai – nilai sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa
yang disepakatioleh para pendiri Indonesia. Kesepakatan para pendiri negara tentang
pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada
waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

2.2 . Perkembangan Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia


Sebuah negara pada hakikatnya dibangun berdasarkan suatu landasanyang kemudian
dijadikan dasar negara. Tanpa disadari nilai – nilai luhurPancasila sudah mulai
terbentuk sejak masa kerajaan-kerajaan di Indonesia.Sebelum adanya Pancasila sebagai
dasar negara pada saat ini, Pancasilamengalami perkembangan dalam penerapannya di
setiap era sejarah yang telahdilalui bangsa Indonesia. Ada beberapa sejarah yang tercatat,
diantaranya:
• Sejarah Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
• Sejarah Pancasila pada Era Kemerdekaan
• Sejarah Pancasila Pada Era Orde Lama
• Sejarah Pancasila pada Era Orde Baru
• Sejarah Pancasila pada Era Reformasi
Sejarah Pancasila pada Era Pra Kemerdekaan
Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidikan UsahaPersiapan
Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Dr. Kanjeng RadenTumenggung (K. R. T)
Radjiman Widyodiningrat. Dalam pembukaan pidatopada sidang pertama Radjiman
Widyodiningrat melontarkan pertanyaan "apadasar negara kita dan mau dibentuk apa?".
Untuk merumuskan Pancasilasebagai dasar negara, terdapat usulan-usulan pribadi yang
dikemukakan dalamsidang BPUPKI yaitu Muhammad Yamin, Soekarno, dan Soepomo.
Sidangpertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 untuk merumuskanfalsafah
dasar negara untuk negara Indonesia.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengemukakan 5 asasbagi negara Indonesia
yaitu: Sila pertama "Kebangsaan", sila kedua"Kemanusiaan", sila ketiga "Ketuhanan", sila
keempat "Kerakyatan", dan silakelima "Kesejahteraan Rakyat".
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan 3 asasteori-teori bagi negara
Indonesia yaitu: Sila pertama "Teori NegaraPerseorangan (Individualis)", sila kedua
"Paham Negara Kelas (ClassTheory)", dan sila ketiga "Paham Negara Integralistik".
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno mengemukakan 5 prinsip dasarNegara yaitu: Sila
pertama "Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)", silakedua "Internasionalisme (Peri
kemanusiaan)", sila ketiga "Mufakat(Demokarasi)", sila keempat "Kesejahteraan Sosial",
dan sila kelima"Ketuhanan yang Maha Esa."
Sejarah Pancasila pada Era Kemerdekaan
Selepas perumusan dasar negara Indonesia yang dilaksanakan tanggal29 Mei-1 Juni 1945,
dibentuk panitia kecil (9 orang) untuk merumuskangagasan-gagasan tentang dasar-dasar
negara yang dilontarkan oleh 3 pembicarapada persidangan pertama. Pada tanggal 22 Juni 1945,
rumusan hasil Panitia 9itu diserahkan ke BPUPKI dan diberi nama "Piagam Jakarta". Naskah
PiagamJakarta ditulis dengan menggunakan ejaan Republik dan ditandatangani olehIr.Soekarno,
Moh. Hatta, A. A. Maramis, Abdul Kahar, H. Agus Salim, AchmadSubardjo, Abikoesno, K. H.
Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin. Namun,ada perdebatan terkait sila pertama pada
Piagam Jakarta. Oleh karena itu,dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) pada 18 agustus Serikat atau RIS) mengalami 7 kali perombakan kabinet. Di berbagai
wilayah,pada periode ini muncul gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan negara.Sebut saja
pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi Azis,Republik Maluku Selatan (RMS),
Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), danlain-lain. Pada masa ini pula militer mulai menjadi
fraksi yang kuat dalamperpolitikan Indonesia dan berperan besar dalam proses transisi
pemerintahandari orde lama ke orde baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Masa akhir Orde Lama (1959-1966), periode ini diwarnai dengansistem Demokrasi
Terpimpin oleh Soekarno. Masa Demokrasi Terpimpin jugamenjadi akhir Orde Lama usai
terjadinya peristiwa Gerakan 30 September(G30S) 1965. Soekarno mengubah sistem politik
Indonesia menjadi DemokrasiTerpimpin melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Akibatnya, sistem
perpolitikandan pemerintahan negara bertumpu kepada Soekarno selaku
presiden.Demokrasi Terpimpin sejatinya merupakan konsep untuk membentuk ulangsistem
pemerintahan yang kacau. Dengan menjadikan presiden sebagai titiksentral pemerintahan,
Soekarno berharap dapat mencipta ulang stabilitas politikIndonesia waktu itu. Namun, yang
terjadi justru sebaliknya, pelaksanaanDemokrasi Terpimpin telah menyeleweng dari
ketentuan UUD 1945. Padapelaksanaan Demokrasi Terpimpin, justru terjadi pelanggaran
terhadap UUD1945 dan pemerintah cenderung menjadi sentralistik. Hal ini
dikarenakanterpusat hanya kepada presiden yang membuat kedudukan presiden sangat kuatdan
berkuasa, terlebih setelah mundurnya Hatta dari posisi wakil presiden sejak1956. Kedudukan
Pancasila pada masa Orde Lama kembali terancam denganterjadinya peristiwa G30S 1965
yang melibatkan orang-orang PKI dansebagian militer sebagai pelakunya. Tragedi
G30S 1965 sekaligus menjadiawal dari akhir rezim Orde Lama pimpinan Soekarno
yang kemudiandigantikan era Orde Baru sejak 1966.
Sejarah Pancasila pada Era Orde Baru
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia juga diterapkan pada masaOrde Baru sejak 1966-1998,
ketika Soeharto menjadi Presiden RI. Lima bunyiPancasila juga dijadikan sebagai landasan
negara selama rezim orba kendati sempat terjadi polemik dalam sejarahnya. Pemerintah Orde
Baru mempunyaivisi utama dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI
dalamkehidupan masyarakat serta bernegara. Upaya penerapan Pancasila di rezim inisalah
satunya adalah penyederhanaan partai politik. Partai politik dibatasi danhanya berjumlah tiga,
meliputi Partai Demokrasi Indonesia (PDI), PartaiPersatuan Pembangunan (PPP), dan
Golkar. Bukan hanya itu, rezim Orde Barumewajibkan Pancasila sebagai asas tunggal. Oleh
sebab itu, baik organisasimasyarakat hingga partai politik harus menjadikan Pancasila sebagai
pedomanutama dalam menjalankan kegiatannya.
Penerapan Pancasila juga terjadi dalam bidang sosial politik. Militerjuga ikut terlibat demi
menjaga keutuhan Pancasila yang merupakan dasarnegara Indonesia. Pada akhirnya,
kegiatan bebas yang seharusnyadiperbolehkan menjadi lebih dibatasi. Atas nama Pancasila
sebagai falsafah dandasar negara, kata Soeharto, maka ABRI (militer) dan Golkar harus
bersatu,terutama dalam menjalankan pemerintahan yang kuat dari segala
ancaman.Selain itu, tidak jarang dilakukan pembreidelan surat kabar hingga majalahkala itu.
Ada juga peristiwa penangkapan aktivis karena mengkritikpemerintahan Soeharto pada
masa Orde Baru. Penerapan Pancasila sebagaiasas tunggal pada era Orde Baru
dengan segala dampaknya menuai kritik.Beberapa kalangan menyebut Soeharto telah
menyalahgunakan Pancasilauntuk kepentingan sendiri dan kelompoknya.
Sejarah Pancasila pada Era Reformasi
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sebagai ideologi yangdipegang teguh
dalam menjalankan kehidupan bernegara. Penerapan Pancasilapun berkembang sesuai dengan
kemajuan zaman, termasuk masa Reformasi1998 sampai sekarang. Penerapan Pancasila
sebelum Reformasi 1998mengalami berbagai cobaan, semisal munculnya berbagai
pemberontakan diera Orde Lama, atau upaya penyalahgunaan Pancasila atas nama
kekuasaanpada rezim Orde Baru. Di era Reformasi 1998, seiring lengsernya Soehartodari kursi
kepresidenan dan selanjutnya, penerapan Pancasila juga terhalang
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kajian sejarah bangsa Indonesia, Pancasila memiliki peran signifikan sebagai dasar
negara yang menggambarkan jiwa dan kepribadian nasional. Pancasila lahir melalui perjalanan
panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam mencari identitas nasional dan cita-cita
kemerdekaan. Pemikiran tokoh-tokoh nasionalis Indonesia, seperti Mohammad Hatta dan Bung
Hatta, serta proses perumusan melalui BPUPKI, berperan penting dalam pembentukan Pancasila.
Melalui musyawarah dan perdebatan, Pancasila diajukan sebagai dasar negara yang
mencerminkan keadilan, persatuan, dan keberagaman bangsa Indonesia. Pancasila menjadi
landasan dalam penyusunan UUD 1945, mempengaruhi kebijakan dan undang-undang negara,
serta menjadi panduan dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, dan hubungan internasional
di Indonesia. Pancasila juga memperjuangkan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan nilai-nilai
adil dan beradab dalam kehidupan bernegara.
3.2 Saran
Dalam kajian sejarah bangsa Indonesia yang berfokus pada Pancasila, beberapa saran yang
dapat diberikan adalah:
1. Melibatkan pemahaman yang mendalam mengenai perjalanan sejarah dan pemikiran
tokoh-tokoh nasionalis Indonesia yang berperan dalam pembentukan Pancasila. Ini dapat
dilakukan melalui penelitian, membaca buku dan artikel, serta mengikuti kuliah atau
seminar yang berkaitan.
2. Menggunakan metode-metode penelitian historis yang akurat dan objektif untuk
mengumpulkan data dan informasi sejarah terkait Pancasila. Ini akan memastikan
pembahasan yang akurat dan terpercaya.
3. Mendorong penelitian lebih lanjut mengenai penerimaan dan implementasi Pancasila
dalam kehidupan masyarakat, baik pada masa lalu maupun saat ini. Ini akan membantu
dalam pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak dan peran Pancasila dalam
kehidupan bangsa.
4. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
melalui pendidikan dan promosi yang tepat. Ini dapat dilakukan melalui pengembangan
kurikulum pendidikan yang memasukkan pembelajaran tentang Pancasila, serta upaya
publikasi dan kampanye yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Soekarno. (1945). Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jakarta: Departemen Penerangan R.I.
Hatta, M., & Misbach Yusa. (1983). Pemikiran Ekonomi Soekarno: Dalam 24 Tahun Lahirnya
Negara Republik Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Rosada, Z. (2018). Pancasila Sebagai Ideologi Negara: Antara Keniscayaan, Tantangan, dan
Dinamika. Bandung: Relief.
Setiawan, A., & Purwanto, E. (2019). Pendidikan Pancasila di Era Digital dan Multikultural.
Yogyakarta: Gava Media.

Anda mungkin juga menyukai