Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

MUHAMMAD KSATRIA WIBAWA / 131231361

FAKULTAS HUKUM

PRODI ILMU HUKUM

PDB 87

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SEMERTER GANJIL 2023


Pancasila merupakan dasar negara indonesia, Pancasila dalam sejarah perjalanan bangsa
Indonesia bukan sesuatu yang baru,melainkan sudah lama dikenal sebagai bagian dalam
nilainilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai tersebut dirumuskan sebagai
dasar Negara Indonesia. Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa
tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah
penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-
nilai Pancasila. Serta, agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir
dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai

Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu
diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang
kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian disusul lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928
merupakan momenmomen perumusan diri bagi bangsa Indonesia. Kesemuanya itu merupakan
modal politik awal yang sudah dimiliki tokoh-tokoh pergerakan sehingga sidangsidang maraton
BPUPKI yang difasilitasi Laksamana Maeda, tidak sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah
Jepang. Dengan demikian, Pancasila tidaklah sakti dalam pengertian Jauh sebelum periode
pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa
nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia.

Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi
dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal Rasionalitas Politik,menengarai bahwa
benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang
sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo,
sebagaimana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila
sebagai Modal Rasionalitas Politik,menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam
kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan
bangsa. Kemudian,disusul lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momen
momen perumusan diri bagi bangsa Indonesia. Kesemuanya itu merupakan modal politik awal
yang sudah dimiliki tokoh-tokoh pergerakan sehingga sidang-sidang maraton BPUPKI yang
difasilitasi Laksamana Maeda, tidak sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah Jepang. Para
peserta sidang BPUPKI ditunjuk secara adil, bukan hanya atas dasar konstituensi, melainkan
juga atas dasar integritas dan rekam jejak di dalam konstituensi masingmasing. Selanjutnya,
sidang-sidang BPUPKI berlangsung secara bertahap dan penuh dengan semangat musyawarah
untuk melengkapi goresan sejarah bangsa Indonesia hingga sampai kepada masa sekarang ini.
Perlu ketahui bahwa perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan dalam sidang BPUPKI
pertama yang dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Sehari setelah dilantik, 29
Mei 1945, dimulailah sidang yang pertama dengan materi pokok pembicaraan calon dasar
negara. Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara sebagai berikut:

a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia

b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

c. Mufakat atau Demokrasi

d. Kesejahteraan Sosial

e. Ketuhanan yang berkebudayaan

Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi nama Pancasila.
Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang tidak menyukai angka
5, maka ia menawarkan angka 3, yaitu Trisila yang terdiri atas (1) Sosio-Nasionalisme, (2)
Sosio-Demokrasi, dan (3) Ketuhanan Yang Maha Esa. Sejarah mencatat bahwa pidato lisan
Soekarno inilah yang di kemudian hari diterbitkan oleh Kementerian Penerangan Republik
Indonesia dalam bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947). Di lain pihak, ketika
pemerintahan Soekarno jatuh, muncul upayaupaya “de-Soekarnoisasi” oleh penguasa Orde Baru
sehingga dikesankan seolah-olah Soekarno tidak besar jasanya dalam penggalian dan perumusan
Pancasila. Setelah pidato Soekarno, sidang menerima usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat
negara (Philosofische grondslag) yang diusulkan oleh Soekarno, dan kemudian dibentuk panitia
kecil 8 orang
Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bebarapa hal
Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dan Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi
bangsa, tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari
nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia.
Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan
motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.

DAFTAR PUSTAKA

Darmodiharjo, Darji. 1982. Pancasila dalam Beberapa Perspektif. Jakarta: Aries Lima

Yuniarsih, Yuyun dkk. 2017. Kajian Pancasila. Bandung: Lekkas.

http://makalahanakkuliah.blogspot.co.id/2016/08/pancasila-era-orde-baru.html

https://prezi.com/0e94io7swjr-/pancasila-pada-era-reformasi/

Anda mungkin juga menyukai