Latar Belakang
Tujuan
Pengertian Pancasila
a. Pengembangan Ideologi
Dalam pengembangan Pancasila sebagai ideology harus
memandang sebagai ideologi yang dinamis yang dapat menangkap
tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Untuk itu kita
harus memperhatikan peranan dan kedudukan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti berikut ini:
b. Pengembangan Politik
Landasan: kekuasaan dan kedaulatan berada ditangan
rakyat. Oleh sebab itu, perlu menyempurnakan UUD 1945 sejalan
dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan
reformasi dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan
bangsa, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan UUD
1945. Meningkatkan peran MPR, DPR dan lembaga tinggi Negara
lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung
jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata
hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislative dan
yudikatif.
Dalam usaha membangun kehidupan politik, maka beberapa
unsur yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan adalah sebagai
berikut :
Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat,
demokratis, dan terbuka
Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan
kepentingan rakyat.
Pendidikan politik kepada masyarakat untuk
mengembangkan budaya politik yang demokratis
Pemilihan umum yang berkualitas dengan partisipasi
rakyat yang seluas-luasnya.
Tiga aspek demokrasi yang harus dikembangkan adalah
sebagai berikut :
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan
Demokrasi sebagai kebudayaan politik
Demokrasi sebagai struktur organisasi
Demokrasi sebagai sistem pemerintahan hanya akan
berhasil kalau didukung oleh demokrasi sebagai
budaya politik yang rasional objektif. Hak Asasi
Manusia harus dilaksanakan secara kontekstual sesuai
dengan kebudayaan Indonesia yang tercermin dalam
kesetaraan dan keseimbanga peranan lembaga-
lembaga demokrasi.
c. Pengembangan Ekonomi
Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya
manusia (SDM) terdiri atas beberapa criteria kualitas SDM yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang
Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah
sumber daya alam secara efektif , efesien, lestari dan
berkesinambungan.
Memiliki etos professional; tanggung jawab atas
pengembangan keahliannya, kejujuran dalam pelaksanaan
tugas, ketelitian pelayanan kepada masyarakat,
penghargaan terhadap waktu dan ketetapan waktu
Pencitaan kesejahterahan yang merata berakses pada
sumber ekonomi, dunia kerja, kesehatan dan informasi.
Peningkatan kesejahteraan selalu dihadapkan kepada
permasalahan, bagaimana kita memadukan nilai-nilai
ekonomis yang akan berkembang menjadi etos ekonomis
dengan nilai-nilai etis Pancasila.
d. Pengembangan Sosial-Budaya
Pancasila dapat menjadi kerangka referensi identifikasi diri
kalau Pancasila semakin credible, yaitu bahwa masyarakat
mengalami secara nyata realisasi dari prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Pancasila. Usaha yang dilakukan melalui cara-
cara:
Dihormati martabatnya sebagai manusia,
Diperlakukan secara manusiawi
Mengalami solideritas sebagai bangsa karena semakin
hilangnya kesenjangan ekonomi dan budaya,
Memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan
politik, dan
Merasakan kesejahteraan yang layak sebagai manusia.
e. Pengembangan Hankam
Ketahanan nasional, pembangunan nasional tidak terlepas
dari ketahanan nasional, yaitu perwujudan cita-cita bangsa dalam
tingkat ketahanan nasional yang terjabar sebagai berikut :
C. Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu
aktualisasi objektif dan aktualisasi subjektif.
Pemahaman Aktualisasi
E. Budaya Akademik
1. Pemahaman
Akademik berasal dari kata academia, yaitu sekolah yang diadakan
Plato. Kemudian berubah menjadi istilah akademi yang berkaitan
dengan proses belajar mengajar, sebagai tempat dilakukan kegiatan
mengembangkan intelektual. Istilah akademi selanjutnya mencakup
pengertian kegiatan intelektual yang bersifat refleksif, kritis, dan
sistematis.
Pendekatan ilmiah mengenai pancasila adalah perlunya
membangun studi ilmiah mengenai Pancasila, dimana asumsi – asumsi
diuraikan dan permasalahan – permasalahan dirumuskan.
Pengembangan pendekatan ilmiah megenai pancasila itu merupakan
baagian penting di dalam pengembangan pemikiran akademis, baik itu
ilmu filsafat maupun teologi.
Kebebasan Akademik
Istilah kebebasan akademik menurut Mochtar Buchari (1995)
digunakan sebagai padanan dari konsep inggris academic
freedom, yang menurut Arthur Lovejoy adalah kebebasan seorang
guru atau seorang peneliti di lembaga pengembangan ilmu untuk
mengkaji serta membahas persoalan yang terdapat dalam
bidangnya serta mengutarakan kesimpulan-kesimpulannya, baik
melalui penerbitan maupun melalui perkuliahan kepada
mahasiswanya, tanpa campur tangan dari penguasa politik atau
keagamaan atau dari lembaga yang mempekerjakannya, kecuali
apabila metode-metode yang digunakannya dinyatakan jelas-jelas
tidak memadai atau bertentanangan dengan etika profesional oleh
lembaga-lembaga yang berwenang dalam bidang keilmuannya.
F. Kampus sebagai moral force pengembangan hukum dan HAM
Pembicaraan tentang kampus mengingatkan kepada kehidupan
ilmiah dengan ciri utama kebebasan berpikir dan berpendapat,
kreativitas, argumentatif, tekun dan meilhat jauh ke depan sambil
mecari manfaat praktis dari suatu ide ataupun penemuan. Perpaduan
ciri tersebut didalam kehidupan kampus melahirkan gaya hidup
tersendiri yang merupakan variasi dari corak kehidupan yang
menjadikan kampus sebagai pedoman dan harapan masyarakat.
Gambaran klasik yang lebih bertumpuk kepada kehidupan akademik
itu, sesungguhnya lebih mewakili fokus kehidupan kampus pada abad
ke-19 masa kolonial dahulu.
Pembangunan Hukum
Reformasi menyeluruh yang dikehendaki oleh semua lapisan
masyarakat dewasa ini adalah tuntutan kedaulatan rakyat dalam
penyelenggaraan republik Indonesia ditegakkan. Oleh karena itu,
perwujudan negara berdasarkan kepada hukum dan pemerintahan
yang konstitusional benar-benar dapat diabadikan untuk memenuhi
aspirasi dan kepentingan rakyat sesuai dengan tujuan negara.
Hukum di Indonesia dalam praktiknya belumlah menggembirakan,
karena kesadaran hukum di kalangan supra-struktur dan infra-
strukur masih memprihatinkan.
Pembangunan HAM
Penegakan hak asasi manusia, khususnya untuk menyatakan
apa yang dianggap benar, seharusnya menjamin bahwa
kemakmuran yang diperoleh oleh suatu negara secara nyata
dimana rakyat kecil dapat menikmatinya. Kampus melalui kajian
ilmiah, mimbar akademik yang bebas, budaya akademik, objektif
dengan menggunakan metodologi ilmiah dalam kerangka
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, akan mempunyai
peluang yang sangat besar untuk berperan serta sebagai kekuatan
moral (moral force) untuk mengaktualisasikan pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian
Pemahaman Aktualisasi
Budaya Akademik
Masalah budaya akademik yang cenderung sulit
berkembang di perguruan tinggi Indonesia, telah menjadi topik
perbincangan. Beberapa pakar pendidikan meyakini bahwa
kemunduran kultur akademik bukan hanya karena pengaruh
birokrasi pendidikan tetapi juga akibat keadaan internal
perguruan tinggi itu sendiri. Di antaranya yang menjadi bahan
polemik adalah masalah mataramisme yang mendarah daging
dalam interaksi sosiologis di setiap perguruan tinggi.
a. Pengembangan Ideologi
Dalam pengembangan Pancasila sebagai ideology harus
memandang sebagai ideologi yang dinamisyang dapat menangkap
tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Untuk itu kita
harus memperhatikan peranan dan kedudukan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti berikut ini:
b. Pengembangan Politik
Landasan: kekuasaan dan kedaulatan berada ditangan rakyat. Oleh
sebab itu, perlu menyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan
perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan
reformasi dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan
bangsa, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan UUD
1945. Meningkatkan peranMPR, DPR dan lembaga tinggi Negara
lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung
jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata
hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislative dan
yudikatif.Dalam usaha membangun kehidupan politik, maka
beberapa unsure yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan adalah
sebagai berikut.
1)Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat,
demokratis, dan terbuka
2)Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan
kepentingan rakyat.
3)Pendidikan politik kepada masyarakat untuk
mengembangkan budaya politik yang demokratis
4)Pemilihan umum yang berkualitas dengan partisipasi
rakyat yang seluas-luasnya.
Tiga aspek demokrasi yang harus dikembangkan adalah sebagai
berikut.
c. Pengembangan Sosial-Budaya
Pancasila dapat menjadi kerangka referensi identifikasi diri
kalau Pancasila semakin credible, yaitu bahwa masyarakat
mengalami secara nyata realisasi dari prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Pancasila. Usaha yang dilakukan melalui cara-
cara:
1)Dihormati martabatnya sebagai manusia
2)Diperlakukan secara manusiawi
3)Mengalami solideritas sebagai bangsa karena semakin
hilangnya kesenjangan ekonomi dan budaya.
4)Memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan
politik, dan 5)Merasakan kesejahteraan yang layak sebagai
manusia.
d. Pengembangan Ekonomi
Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya
manusia (SDM) terdiri atas beberapa criteria kualitas SDM yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut.
1)Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang
2)Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah
sumber daya alam secara efektif , efesien, lestari dan
berkesinambungan.
3)Memiliki etos professional; tanggung jawab atas
pengembangan keahliannya, kejujuran dalam pelaksanaan
tugas, ketelitian pelayanan kepada masyarakat,
penghargaan terhadap waktu dan ketetapan waktu.
e. Pengembangan Hankam
Ketahanan nasional, pembangunan nasional tidak terlepas
dari ketahanan nasional, yaitu perwujudan cita-cita bangsa dalam
tingkat ketahanan nasional yang terjabar sebagai berikut.
1)Nilai-nilai fundamental yang menyangkut pribadi warga
Negara, yaitu pengembangan pribadi warga Negara, yaitu
pengembangan pribadi dalam matra horizontal dan vertical,
pertumbuhan social ekonomi, keanekaragaman, dan
persamaan derajat.
2)Nilai-nilai fundamental yang menyangkut sistem/struktur
kehidupan masyarakat yaitu pemerataan kesejahteraan,
solideritas masyarakat, kemandirian, dan partisipasi seluruh
masyarakat.
3)Nilai-nilai fundamental yang menyangkut interaksi antaa
pribadi-pribadi warga Negara dan sistem/struktur kehidupan
masyarakat, yaitu keadilan social, keamanan/stabilitas dan
keseimbangan lingkungan.
Studi Kasus
Kesimpulan
Saran