Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INDONESIA YANG BERKETUHANAN YANG MAHA ESA

Disusun oleh:
Nama: Rio Maulana a
Kelas: X IPS 4
No. :. 32

SMAN 5 MADIUN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul [judul makalah] tepat.waktu.
Makalah [judul makalah] disusun guna memenuhi tugas [dosen/guru] pada [bidang
studi/mata kuliah] di [sekolah/nama kampus]. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [topik makalah].

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku


[guru mata pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses.penyusunan.makalah.ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan.makalah.ini.

Madiun, 8 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
D. Manfaat masalah

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Sejarah agama Islam


B. Ketuhanan yang maha esa
C. Toleransi antar umat beragama

BAB 3 PENUTUP

A. SARAN
B. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki bentuk Negara kepulauan
dan bentuk pemerintahan republic sehingga disebut dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan masyarakatnya tidak asing lagi dengan
pancasila. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat Indonesia
mengenal pancasila sebagai dasar Negara, pedoman, dan pandangan
hidup,yang nilainya diangkat dari kehidupan masyarakat sendiri.
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan
kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa.
Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa
sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Lantas perumusan pancasila juga dapat dijadikan sebagai pandangan
hidup bangsa yang selalu berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Seperti yang telah diketahui bahwa pancasila itu juga merupakan
dasar Negara Indonesia, yang berarti dasar dari hukum tertinggi di Indonesia
atau sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini terdapat pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan Naskah
Proklamasi Indonesia.
Pancasila juga merupakan ideology terbuka, yaitu bersifat khas dan
orisinil. Kelima sila dalam pancasila ini memang bersifat universal sehingga
dapat ditemukan dalam gagasan berbagai masyarakat lain. Letak kekhasan
dan orisinilitasnya yaitu sebagai falsafah dan ideology Negara.
Pancasila juga berperan dalam sejarah ketatanegaraan Republik
Indonesia yaitu yang berpusat pada Undang-Undang Dasar 1945 yang benar- benar harus
dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Negara yang
berpaham kedaulatan rakyat, yaitu Negara tidak bisa memaksakan
kehendaknya kepada rakyat karena rakyat adalah sumber dari kekuasaan
Negara. Sedangkan arah perumusan norma-norma hukum harus memberikan
jaminan kemudahan dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk
menunjukkan bahwa rakyatlah yang berdaulat.
Untuk itu sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab
seharusnya masyarakat mengikuti dan mematuhi pancasila, karena seperti
pemaparan di atas telah disebutkan bahwa pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum atau dasar Negara yang harus dipatuhi. Karena dalam sila-sila
pancasila tidak memihak kepada satu orang saja melainkan keseluruh warga
Negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Bagaimana sejarah perumusan pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai dasar Negara?
3. Apa peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui sejarah perumusan pancasila.
2. Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai dasar Negara dan peranan
pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia
3. Untuk menambah wawasan siswa tentang sejarah pancasila
D. Manfaat Masalah
Adapun manfaat makalah ini adalah:
1. Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat siswa lebih memahami
arti dari pancasila
2. Dengan pelajaran pancasila siswa dapat mencintai negaranya sendiri
3. Dan dapat mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perumusan Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato mengenai rumusan dasar
Negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberi istilah dasar Negara dengan
nama “Pancasila”. Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan pancasila
berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata dan mengandung
dua macam arti, yaitu: Panca artinya “lima” dan Syila artinya “batu sendi,
alas, atau dasar”. Sedangkan menurut huruf Dewanagari “Syiila” yang artinya
peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Dari kata “Syiila” ini
dalam bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laku yang baik.1
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar Negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang berada, tumbuh dan berkembang
bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Oleh karena keluhuran
sifat nilai-nilai pancasila tersebut, dia merupakan sesuatu yang akan dicapai
dalam hidup masyarakat pendukungnya yaitu masyarakat Indonesia. Dengan
begitu, kedudukan nilai-nilai pancasila merupakan ukuran bagi baik-buruknya
atau benar-salahnya sikap warga Negara secara nasional. Dengan kata lain,
nilai pancasila merupakan tolok ukur, penyaring, atau alat penimbang, bagi
semua nilai yang ada, baik dari dalam maupun luar negeri.2
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum
disahkannya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah
diimplementasikan dan mereka pada jiwa bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai
adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut sudah diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai
tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri
Negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia. Proses
perumusan materi pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam sidangsidang BPUPKI
pertama sidang panitia Sembilan, sidang BPUPKI kedua,
serta akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat maupun ideology Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan
pada tanggal 29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua dilaksanakan pada
tanggal 10-16Juli 1945. Pada tahun 1947 Ir. Soekarno mempublikasikan
bahwa pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila.
Pidato Prof. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar Negara,
yaitu: peri kebangsaan, peri kemanusiaan , peri ketahanan, peri kerakyatan,
dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya Soepomo menyatakan gagasannya
tentang rumusan lima dasar Negara yaitu: persatuan, kekeluargaan,
keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Pada tanggal 1 Juni 1945Soekarno menyampaikan pidatonya pada
sidang BPUPKI. Isi pidato nya terdapat beberapa susunan terkait lima asas
sebagai dasar Negara Indonesia, yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan
nasional, Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi,
Kesejahteraan social, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.3
Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kebali sebagai konstitusi
di Indonesia sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan dasar Negara Republik
Indonesia termuat di dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila. Adapun tata urutan dan
rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Basis pancasila adalah ketuhanan yang maha esa dan puncaknya
adalah keadilan social yang merupakan tujuan dari empat sila yang lainnya,
yaitu untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian, sila ketuhanan yang maha esa memuat dimensi vertical dari
kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan, sedangkan sila-sila
lainnya memuat dimensi horizontal dari tiga segi kehidupan nasional itu.
Keterkaitan erat antara dimensi vertical dan dimensi horizontal dalam
pancasila adalah bahwa dimensi horizontal itu sesungguhnya adalah juga
dalam kerangka dimensi vertical, karena dimensi horizontal dan dimensi
vertical ditentukan oleh hakekat Tuhan.4
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati
atau lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau
fundament, tujuan yang menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan
dan mencapai tujuan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara,
pancasila menetukan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang menjadi
pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan, rakyat serta adil yang
merupakan penguat dasar Negara.5
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi
ketatanegaraan pada Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada
nilai-nilai pancasila. Artinya, pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau
power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk Negara. Konsep pancasila
sebagai dasar Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari
terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk
menjadikan pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau

filosophische gromdslag bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut


ternyata dapat diterima oleh seluruh anggota sidang.
Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai
kedudukan sebagai berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi
pekerti luhur.6
Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang
bersifat menyuruh. Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari,
baik berdasarkan realita kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia, masyarakat harus lebih dahulu memahami dasar falsafah
dan ideologi negara itu, yang selanjutnya akan mendorong perilaku warga
negara, rakyat maupun penyelenggara negara dalam suasana realitas.
Pancasila juga merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh
sila-sila pancasila hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip
dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.7
C. Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia
Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :
1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak
perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.8
2. Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan
bernegara
3. Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kea
rah yang lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi dalam
memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah
menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.
4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada
5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.9
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu
tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif dan
serasi, karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan tata negara.
Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang
mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena
banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang
menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak
kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila saja. Hal ini silih
berganti bisa terjadi pada setiap sila dalam peristiwa-peristiwa lain, menurut
sifat tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan negara. Tetapi bila
masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah sila-sila pancasila ada pun unsur
agama dan disini saya akan ber. Cerita sedikit tentang agama Islam Islam adalah agama untuk
penyerahan diri semata-mata kepada Allah agama semua nabi,
agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk manusia, mengatur
hubungan antara manusia dengan Rabbnya dan manusia dengan lingkungannya. Agama
rahmah bagi semesta alam, dan merupakan satu-satunya agama yang diridhoi Allah, agama
yang sempurna.1 Dengan beragama Islam, setiap muslim memiliki landasan tauhidullah, dan
menjalankan peran dalam hidup berupa ibadah (pengabdian vertical) dan khilafah
(pengabdian
horizontal) dan bertujuan meraih ridha dan karunia Allah. Islam yang mulia dan utama akan
menjadi kenyataan dalam kehidupan duniawi, apabila benar-benar diimani, dipahami,
dihayati,
dan diamalkan oleh seluruh muslimin secara totalitas (Kaffah).2
(QS. Al-Fath : 29, al-Baqarah :
208).
Dengan pengamalan Islam sepenuh hati dan sungguh-sungguh, akan melahirkan manusia
yang memiliki kepribadian muslim, kepribadian mu’min, kepribadian muhsin dan muttaqin.
Setiap muslim yang memiliki kepribadian tersebut dituntut untuk memiliki aqidah
berdasarkan
Al-Tauhid Al-Khalis (tauhid yang bersih) dan istiqomah terhindar dari kemusyrikan, bid’ah
dan
khurafat. Memiliki cara berfikir bayani (paham yang komitmen terhadap nash al-Qur’an dan
alhadits), burhani (rasional,logis dan ilmiah) dan irfani (Ketajaman hati nurani stabilitas
emosi,
dan kekuatan spiritual intuisi), yang selanjutnya berimplikasi pada ucapan pikiran dan
tindakan
yang mencerminkan akhlak karimah dan rahmatan lil alamin.
atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang serasi dan seimbang. Dari
kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk
keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan
lebih terarah. Muhammadiyah menegaskan prinsip-prinsip pemikiran dan perjuangannya
pada
pandangan hidup Islami, sebagaimana tertuang dalam keputusan muktamar Muhammadiyah
ke 44 di Jakarta, tentang pedoman hidup islami warga Muhammadiyah : “Islam adalah agama
Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai hidayah dan rahmah Allah bagi umat
manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual,
duniawiukhrawi. Agama islam yakni agama Islam yang dibawa nabi Muhammad sebagai
nabi akhir
zaman, ialah agama yang diturunkan Allah yang tercantum dalam Al-qur’an dan sunnah nabi
yang shahih (Sunnah maqbulah), berupa perintah-perintah larangan-larangan dan
petunjukpetunjuk untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Ajaran islam
bersifat kaffah
yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan, meliputi bidang-bidang aqidah,
akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah (QS. Syura :13, Kitab masalah lima, MKCH).
Muhammadiyah sebagai sebuah kisah sukses, sungguh tidaklah diragukan. Namun kisah
sukses itu akan terhambat manakala tidak terus dikembangkan atau ditransformasikan secara
sistemik dan strategis guna menghadapi tantangan baru kini dan kedepan. Karenanya dituntut
langkah-langkah perubahan terencana dan strategis ke arah yang semakin dinamik, yang
dapat
dikatakan sebagai usaha melakukan transformasi gerakan Muhammadiyah ke berbagai
dimensi
kehidupan.
Visi dan Komitmen
Muhammadiyah menyatakan dirinya sebagai gerakan Islam dan dakwah “amar ma’ruf
nahi munkar”, yang beraqidah islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-sunnah. Maksud
dan tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam sebenar-benarnya. Muhammadiyah menisbatkan diri pada
Muhammad nabi dan Rasul akhir zaman dengan harapan dan tujuan untuk mengikuti jejak
risalah Muhammad SAW dalam mendakwahkan agama Islam kepada seluruh ummat
manusia
khususnya di Indonesia, sehingga menjadi rahmatan lil alamin.
Tugas Rasulullah sungguh luas dan fundamental sehingga visi muhammadiyah pun
tidaklah ringan.
Muahammdiyah memiliki misi dan kehidupan ummat dan bangsa sebagai berikut :
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni, sesuai dengan ajaran Allah SWT yang
dibawa oleh seluruh rasul Allah sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad.
2. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah
yang terakhir untuk ummat manusia dan sunnah Rasul.
3. Mewujudkan amalan-amalan islam dalam kehidupan perorangan, keluarga, dan
masyarakat. Pemahaman agama dengan menggunakan akal pikiran.3
Sebagaimana yang tercantum dalam matan dan keyakinan cita-cita hidup
Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah dalam mangamalkan Islam berdasarkan Al-Qur’an
dan Sunnah termasuk dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam,
dengan bekerja keras untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah,
akhlak, dan muamalah duniawiyah dalam kehidupan. Muhammadiyah mengajak segenap
lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara republik Indonesia, berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu bangsa adil dan
makmur dan diridhoi Allah SWT. “Baldatun Thoyyibatun warabbun Ghofur”. Misi
Muhammadiyah secara lebih operasional dijabarkan dalam usaha-usaha
Muhammadiyah, yang terinci sebagaimana yang terdapat dalam anggaran dasar
Muhammadiyah. Usaha-usaha itu dijabarkan ke dalam program Muhammadiyah lima
tahunan.
4
Muhammadiyah didirikan dengan idealisme untuk mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya, yaitu Islam yang murni, bersumber dari al-Qur’an dan as-sunnah bersih
dari
segala hal yang mengotorinya: takhayul. Bid’ah, dan khurafat (TBC). Untuk menghadapi
realitas
tersebut, Muhammadiyah sebagai gerakan yang memiliki idealisme pemurnian ajaran Islam,
menjalankan prinsip tajdid, yang bermakna:
1. Al-I’adah, yakni kembali kepada kemurnian Al-Qur’an dan As-Sunnah al maqbulah
sebagaimana yang dipahami oleh rasulullah dan sahabatnya (sallaf al-shalih).
2. Al-Ihyaa, yakni menghidupkan ajaran-ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah yang sudah
banyak terbengkalai di kalangan ummat.
3. Al- Ishlah wa-Tajdid, yakni perbaikan dan pembaharuan pemahaman dalam konteks
perkembangan peradaban ummat manusia.5
Prinsip-prinsip pemikiran Ke Islaman Muhammadiyah di dalam menghadapi realitas
ummat ini sejalan dengan pemahaman imam al-Syatibi dalam kitabnya al-I’tisham, yang
menyatakan bahwa tajdiduddin harus selalu dilakukan oleh ummat Islam dalam rangka
aktualitas dan fungsionalitas ajaran Islam. Prinsip ini sejalan dengan hadits rasulullah dalam
seratus tahun seseorang yang akan mentajdid ummat islam dalam memahami dan
mengamalkan Islam.
Tetapi, dalam perkembangannya, pergumulan pemikiran keIslaman Muhammadiyah
akhir-akhir ini mulai banyak dipengaruhi liberalisme pemikiran ke Islaman kontemporer.
Memang, dalam batas-batas tertentu dinamika tersebut diperlukan oleh Muhammadiyah, akan
tetapi ketika Liberalisme tersebut terlalu dihegemoni oleh pemikiran barat sekular, akhirnya
menimbulkan ketegangan–ketegangan yang sedikit banyak melelahkan dan merugikan
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah. Dan ini berarti juga kerugian untuk Ummat Islam
secara umum dalam skala yang lebih besar.
Namun, ada yang kelewat batas dalam mengekspresikan kedewasaan berwacana, berfikir
dan berorganisasi di Muhammadiyah. Sehingga ada analisis premature yang dengan semudah
membalik telapak tangan, mengkotak-kotakkan Muammadiyah menjadi Muhammadiyah
Liberal dan Muhammadiyah Literal. Muhammadiyah Liberal adalah groupnya PSAP
Muhammadiyah, Ma’arif Institute dan Jaringan Intelaktual Muda Muhammadiyah (JIMM).6
Tetapi pemikiran para liberalis kini semakin bebas dan kebablasan dalam
mensosialisasikan berbagai tradisi aneh yang lahir dari rahim Kristen. Beberapa Liberalis
yang
diasong dari pemikiran Kristen antara lain ; paham Pluralisme agama, paham inklusivisme,
paham sekulerisme, Leberalisme dan hermenetika untuk menafsirkan al-Qur’an.7
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang mempunyai tujuan yang sangat mulia, yakni
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Jelas menjadikan pengaruh pemikiran Sekulerisme, Pluralisme dan
riwayat Abu Daud yang menyatakan bahwa Allah akan menurunkan dalam setiap kurun
waktu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan
kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa.
Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa
sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan
gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu
berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur
kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan
pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai
reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau
beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat
berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan
masyarakat akan lebih terarah.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi
yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak
berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai