Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT,


BERBANGSA DAN BERNEGARA

OLEH :

NAMA : SHARAH ANDRIANI JAFAR


KELAS : PPKN 19.A

PROGRAM STUDI PPKN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kelimpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul tentang : “PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.”
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat tuntunan
dan doa oleh Tuhan Yang Maha Esa dan juga berkat kerjasama dalam kelompok
kami dapat menulis makalah ini, dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa
hormat dan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terlibat dalam makalah ini.
Sebagai bangsa Indonesia kita tentu mengetahui dasar negara kita yang
terkenal kesakralannya yaitu semboyan Bhineka Tunggal Ika. Di mana simbolnya
merupakan lambang keagungan yang terpancar dalam bentuk Burunng Garuda.
Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia
benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang, pengamalan dan
ideologi kita, Pancasila.
Di dalam pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai
tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara.
Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak juga lepas dari nilai
Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang kita selalu menjunjunng
tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman. Baik itu suku,
bangsa, budaya dan agama. Dari semuanya itu Indonesia berdiri dalam suatu
keutuhan. Menjadi satu kesatuan dan bersatu di dalam perssatuan yang kokoh di
bawah naungan Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan
bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar
kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang
satu itulah, Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam klebudayaan yang ada di
Indonesia.

ii
Penulis menyadari masih banyak kesalahan atau kekurangan dan masih
jauh dalam kesempurnaannya baik materi maupun penulisan dalam makalah ini.
Namun, kami sudah mengerjakan semampu kemampuan kami. kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Sekian

Takalar, 24 Januari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................ i


Kata pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila........................................................................... 3
B. PengamalanPancasila Da lam Kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara .................................................................... 4
C. Butir-butir Dalam Pancasila ............................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan Maha karya pendahulu
bangsa yang tergali dari jati diri dan nilai-nilai adi luhur bangsa yang tidak
dimiliki oleh bangsa lain. Dengan berbagai kajian ternyata didapat beberapa
kandungan dan keterkaitan antara sila tersebut sebagai sebuah satu kesatuan
yang tidak bisa di pisahkan dikarenakan antar sila tersebut saling menjiwai
satu dengan yang lain. Ini dengan sendirinya menjadi ciri khas dari semua
kegiatan serta aktivitas desah nafas dan jatuh bangunnya perjalanan sejarah
bangsa yang telah melewati masa-masa sulit dari jaman penjajahan sampai
pada saat mengisi kemerdekaan.
Ironisnya bahwa ternyata banyak sekarang warga Indonesia sendiri
lupa dan sudah asing dengan pancasila itu sendiri. Ini tentu menjadi tanda
tanya besar kenapa dan ada apa dengan kita sebagai anak bangsa yang justru
besar dan mengalami pasang surut masalah negari ini belum bisa
mengoptimalkan tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila tersebut. Terlebih
lagi saat ini dengan jaman yang disepakati dengan nama Era Reformasi yang
terlahir dengan semangat untuk mengembalikan tata negara ini dari
penyelewengan-penyelewengan sebelumnya.
Arah dan tujuan reformasi yang utama adalah untuk menanggulangi
dan menghilangkan dengan cara mengurangi secara bertahap dan terus-
menerus krisis yang berkepanjangan di segala bidang kehidupan, serta
menata kembali ke arah kondisi yang lebih baik atas system ketatanegaraan
Republik Indonesia yang telah hancur, menuju Indonesia baru.
Sebagai warga negara yang baik, setia kepada nusa dan bangsa,
seharusnyalah mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang
sekaligus sebagai dasar filsafat negara, seterusnya untuk diamalkan dan
dipertahankan. Pancasila selalu menjadi pegangan bersama bangsa

1
Indonesia, baik ketika negara dalam kondisi yang aman maupun dalam
kondisi negara yang terancam. Hal itu tebukti dalam sejarah dimana
pancasila selalu menjadi pegangan ketika terjadi krisis nasional dan ancaman
terhadap eksistensi bangsa indonesia.
Pancasila merupakan cerminanri karakter bangsa dan neg indonesia
yang beragam. Semua itu dapat diterlihat dari fungsi dan kedudukan
pancasila, yakni sebagai; jiwa bangsa indonesia, keribadian bangsa,
pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup bangsa indonesia, dan
pedoman hidup bangsa indonesia.
Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam setiap aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara sangat penting dan mendasar oleh setiap warga
negara, dalam segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pengamalan
pancasila yang baik akan mempermudah terwujudnya tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pancasila?
2. Apa pangamalan pancasila dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
berrnegara?
3. Apa saja butir-butir pancasila tersebut?

C. Tujuan
Mengetahui tentang :
1. Pengertian pancasila.
2. Pengamalan pancasila di kehidupan masyarakat, berbangsa dan
berrnegara.
3. Butir-butir pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan
Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945. sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan
bernegara dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada
Pancasila, namun berdasarkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia
dan kita teruskan sampai sekarang.
Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia

3
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan
as perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan
masyarakat Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
dijadikan Dasar Negara Indonesia.

B. Pengamalan Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat Berbangsa dan


Bernegara
Pancasila. Yang kita tau pancasila adalah dasar dari negara kita,
tapi apakah kita sudah tau makna dari pancasila itu sendiri? Pancasila tidak
akan memiliki makna tanpa pengamalan. Pancasila bukan sekedar simbol
persatuan dan kebanggaan bangsa. Tetapi, Pancasila adalah acuan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, kita wajib
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah
laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk
mengamalkan Pancasila kita tidak harus menjadi aparat negara. Kita juga
tidak harus menjadi tentara dan mengangkat senjata. Kita dapat
mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Kita dapat memulai dari hal-hal kecil dalam keluarga. Misalnya
melakukan musyawarah keluarga. Setiap keluarga pasti mempunyai masalah.
Nah, masalah dalam keluarga akan terselesaikan dengan baik melalui
musyawarah. Kalian dapat belajar menyatukan pendapat dan menghargai
perbedaan dalam keluarga. Biasakanlah melakukannya dalam keluarga.
Dalam lingkungan sekolah pun kita harus membiasakan
bermusyawarah. Hal ini penting karena teman-teman kita berbeda-beda.
Pelbagai perbedaan akan lebih mudah disatukan bermusyawarah.
Permasalahan yang berat pun akan terasa ringan. Keputusan yang diambil
pun menjadi keputusan bersama. Hal itu akan mempererat semangat
kebersamaan di sekolah. Tanpa musyawarah, perbedaan bukannya saling

4
melengkapi. Tetapi, justru akan saling bertentangan. Oleh karena itu, kita
harus terbiasa bermusyawarah di sekolah. Kerukunan hidup di lingkungan
sekolah akan terjaga. Dengan demikian, kalian tidak akan kesulitan
menghadapi dalam lingkungan yang lebih luas. Berawal dari keluarga
kemudian meningkat dalam sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
1. Pengamalan Pancasila dalam Rangka Menghargai Perbedaan
Pancasila dirumuskan dalam semangat kebersamaan. Salah
satunya terwujud dalam sikap menghargai perbedaan. Perbedaan
pendapat tidak menjadi hambatan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
baik. Hal itu merupakan sikap yang harus kita tiru. Pada waktu itu bangsa
Indonesia belum memiliki dasar negara. Tetapi, sikap para tokoh telah
mencerminkan semangat kebersamaan dan jiwa ksatria. Mereka bersedia
menerima perbedaaan apa pun ketika proses perumusan dasar negara
berlangsung. Nah, sekarang kita telah memiliki Pancasila sebagai dasar
negara yang kuat. Kekuatan Pancasila telah terbukti selama berdirinya
negara Indonesia. Pancasila mampu menyatukan seluruh bangsa
Indonesia. Pancasila juga mampu bertahan menghadapi rongrongan
pemberontak. Oleh karena itu, kita harus bangga memiliki dasar negara
yang kuat. Kita harus dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah menghargai perbedaan. Kita
harus memiliki sikap menghargai perbedaan seperti dalam perumusan
Pancasila. Kita harus menyadari bahwa negara kita terdiri atas beragam
suku bangsa. Setiap suku Bangsa memiliki ragam budaya yang berbeda.
Perbedaan suku bangsa dan budaya bukan menjadi penghalang untuk
bersatu. Tetapi, justru perbedaan itu akan menjadikan persatuan negara
kita kuat seperti Pancasila.
2. Pengamalan Pancasila dalam Wujud Sikap Toleransi
Mengamalkan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
(falsafah hidup bangsa) berarti melaksanakan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari , menggunakan pancasila sebagai petunjuk hidup sehari-hari ,
agar hidup kita dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahir dan

5
batin.Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini adalah
sangat penting karena dengan demikian diharapkan adanya tata
kehidupan yang serasi (harmonis).Bahwa pengamalan pancasila secara
utuh (5 sila) tersebut adalah merupakan menjadi syarat penting bagi
terwujudnya cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ada juga Penciptaan suasana yang menunjang yaitu:
1. Kebijaksanaan pemerintah dan peraturan perundang-undangan
Penjabaran kebijaksanaan pemerintah dan perundang-undangan
merupakan salah satu jalur yang dapat memperlancar pelaksanaan
pedoman pengamalan pancasila dimana aspek sanksi atau penegakan
hukm mendpat penekanan khusus.
2. Aparatur negara
Rakyat hendaklah berpartisipasi aktif di dalam menciptakan suasana dan
keadaan yang mendorong pelaksanaan pedoman pengamalan Pancasila.
Dan aparatur pemerintah sebagai pelaksana dan pengabdi kepentingan
rakyat harus memahami dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ada di dalam masyarakat. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
pengamalan Pacasila perlu disediakan dan memfungsikan lembaga-
lembaga kenegaraan, khususnya lembaga penegak hukum dalam
menjamin hak-hak warga negaranya dan melindungi dari perbutan-
perbuatan tercela.
3. Kepemimpinan dan pemimpin masyarakat
Peranan kepemimpinan dan pemimpin masyarakat, baik pemimpin
formal maupun informal sangat penting dalam pelaksanaan pedoman
pengamalan. Mereka dapat menyampaikan bagaimana pola Dengan
pelaksanaan pedoman pengamalan Pancasila dan menyuruh bawahan
atau umatnya untuk mengikuti pola pedoman pelaksanaan Pancasila.
begitu Pengamalan pancasila akan tetep lestari.

C. Butir-Butir Dalam Pancasila


Saat ini masyarakat di negara kita masih belum menyadari

6
betapa pentingnya Pancasila itu. Ada beberapa yang tidak mengerti sila-
sila Pancasila bahkan tidak sedikit juga yang tidak hafal padahal hanya
lima kalimat saja. Ada juga yang mengerti sila-sila Pancasila tetapi
kurang begitu peduli. Padahal itu sangat berpengaruh dala kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, butir-butir Pancasila ditanamkan sejak dini,
secara formal dimulai sejak Sekolah Dasar dengan mengumandangkan
Pancasila setiap hari Senin pada upacara bendera. Itupun belum cukup,
tambahannya dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di perkuliahan
tetap mempelajari Pancasila atau di sekolah terdapat pada pelajaran PKn
(Pendidikan Kewarganegaraan). Namun apa gunanya bila mempelajari
teorinya saja. Perlu diamalkan setiap butir-butir Pancasila.
Untuk mengamalkan sila-silanya harus dilakukan secara sistematis
juga. Dimulai dari sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”. Hal yang
paling dasar dan wajib yaitu memeluk agama sesuai kepercayaan dan
keyakinan masing-masing. Seperti yang tercantum pada Pasal 29 ayat 2
UUD 1945. Karena pada dasarnya semua agama itu baik sama-sama
menuju Tuhan yang Esa. Semua agama mengajarkan untuk hidup bersama
dan saling membantu dalam kebaikan. Bila tidak menjalankannya dengan
baik akan terjadi konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Adat Istiadat)
dalam hal ini konflik agama. Seperti yang terjadi di forum internet yang
pernah saya kunjungi, terjadi percekcokan dan saling ejek yang
melibatkan dua agama dengan saling membalas komentar. Hal ini
sangat berbahaya karena internet merupakan hal yang sangat terbuka dapat
diakses oleh semua orang, yang mula-mula konflik dua orang lalu terus
betambah. Jika menyebar luas maka akan terjadi perpecahan dan konflik
yang semakin besar. Untuk mencegahnya dipelukan pengamalan Pancasila
yaitu toleransi dalam beragama, beribadah menurut agamanya masing-
masing. Semua orang berhak memeluk agama negara juga memberi
kebebasan memeluk agama seperti pada Pasal 29 ayat 2 UUD 1945.
Dilanjutkan dengan pengamalan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab” dengan saling mengakui dan memperlakukan manusia

7
sesuai dengan martabat manusia sebagai mahkluk Tuhan yang Maha Esa,
mengakui persamaan derajat tanpa menbeda- bedakan, menjunjung
tunggi nilai kemanusiaan, mengembangkan sikap saling menghormati
dan kerjasama. Sebagai contoh bila tidak mengamalkan sila ini dengan
baik yaitu terjadi perselisihan antar kelompok. Perselisihan yang sekarang
marak terjadi yaitu perselisihan antar wilayah yang terjadi di beberapa
daerah seperti di Papua karena perbedaan suku dan adat istiadat.
Pengamalan sila ketiga “Persatuan Indonesia” pada dasarnya
bertumpu pada kerukunan antar masyarakat. Wujudnya yaitu
menempatkan kepentingan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan
pribadi, menyatukan rasa, tekad dan tujuan demi kepentingan bersama,
memelihara perdamaian. Namun dalam prakteknya pengamalan sila ini
dalam masyarakat masih kurang. Salah satu contohnya yaitu seperti
yang terjadi dalam pertandingan sepak bola. Rasa persatuan dan
sportifitas sangat kurang. Jika tim yang didukungnya kalah maka mereka
tidak terima akhirnya berselisih dengan pendukung tim lawan hingga
merusak fasilitas umum milik warga setempat. Hal yang seperti ini perlu
ditinggalkan. Dengan rasa persatuan yang tinggi akan tercipta
masyarakat yang cinta perdamaian, saling bahu-membahu dalam
kepentingan bersama.
Dalam pengamalan sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”
isinya tentang bagaimana cara menentukan keputusan dengan
musyawarah. Suatu keputusan jika tidak dilakukan dengan musyawarah
nantinya masyarakat akan menyangka bahwa keputusan tersebut dibuat
untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya saja. Namun yang sekarang ini
pengamalan sila ini jelas sekali kurang. Sebagai contohnya dalam sidang
DPR kaitanya dengan musyawarah, DPR sebagai para wakil rakyat malah
jelas sekali tidak mengamalkan sila ini sehingga sidang berakhir ricuh.
Hal yang diapat dari sidang tersebut hanyalah nol. Akhirnya terjadi demo
yang dilakkukan masyarakat, bahkan sampai anarkis. Oleh karena itu perlu

8
adanya pengamalan sila keempat untuk semua masyarakat, yang dapat
berupa tidak memaksakan kehendak, mengutamakan musyawarah untuk
kepentingan bersama daripada pribadi atau golongan, memberikan
kepercayaan kepada wakil-wakil yang dapat dipercaya untuk
melaksanakan keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.
Pengamalan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” ini dapat diwujudkan dengan mengembangkan perbuatan yang
luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan, mengembangkan sikap adil
tehadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak orang lain, suka memberi pertolongan kepada orang lain,
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama, melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Dalam prakteknya saat ini
pengamalan sila ini masih kurang. Masih terjadi kesenjangan sosial yang
sangat jauh antara orang mampu dengan orang yang kurang mampu.
Sehingga banyak terjadi kasus kriminal yang berlatar belakang ekonomi
dan masih banyak hal lain yang terjadi.
Dengan mengamalkan sila-sila tersebut bukan tidak mungkin
bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, dan
kebudayaan akan menjadi bangsa yang kuat. Sebagai contoh di suatu
kompleks di desa Sitiadi warganya terdiri dari bermacam-macam
agama ada yang Isam, Kristen, Budha dan Hindu. Di tempat tersebut juga
dibangun tempat peribadatan masing-masing agama. Mereka juga
merayakan hari raya mereka masing-masing tanpa mengusik satu sama lain.
Saat bulan puasa mereka yang beragama non-muslim menghormati
dengan tidak memakan atau minum di tempat umum/terbuka.
Walaupun berbeda mereka tetap menjalin persatuan dan saling gotong
royong, seperti kerja bakti, suka menolong. Bahkan dari dulu belum
pernah terdengar adanya perselisihan diantara mereka. Hal yang seperti ini
yang mungkin terjadi juga pada bangsa Indonesia bila mengamalkan kelima
sila tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kenegaraan. Karena itulah kita harus menerapkan butir-butir
Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran
Dari persoalan diatas kita seharusnya dapat menyadari bahwa
Pancasila merupakan dasar negara dan jiwa bangsa Indonesia. Seharusnya
kita menjunjung tinggi Pancasila dan mengamalkannya. Mengamalkan
Pancasila dilakukan oleh semua warga, tidak hanya masyarakat saja
namun pemerintah juga

10
DAFTAR PUSTAKA

http://sartikadwihardiyanti.blogspot.com/2010/06/perbandingan-pemerintahan-
era-orde-baru.html

http://www.scribd.com/doc/28800100/Makalah-Pancasila-Reformasi

http://artikelpkn.blogspot.com/2010/12/demokrasi-dan-pelaksanaan-demokrasi-
di.html

11

Anda mungkin juga menyukai