Anda di halaman 1dari 3

MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

IDENTITAS MEDIA:
1. Judul Media : Miniatur rumah adat Sumatera Barat
2. Satuan Pendidikan : SMP/Mts
3. Kelas Sasaran : IX/satu
4. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Materi : keanekaragaman budaya Indonesia, dan Sumatera Barat
IDENTITAS PENYUSUN
1. Nama :Kelompok 1
 Nunung Nurfajri Ainun (1741042009)
 Nurhikmah (1741040003)
 Khaerul Amri (1741040009)
 Andi Ahmad Rifki (1741041024)

2. Kelas : Teknologi Pendidikan A


3. Biaya yang digunakan : ±Rp. 200.000
NASKAH MEDIA
A. Latar Belakang :
Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan
yang ada di negara kita. Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya, dengan mengenal
dan mengetahui hal tersebut, masyarakat Indonesia akan lebih mengerti kepribadian suku
lain, sehingga tidak menimbulkan perpecahan maupun perseteruan. Pengetahuan tentang
kebudayaan itu juga akan memperkuat rasa nasionalisme kita sebagai warga negara
Indonesia yang baik.
Selain hal-hal di atas, kita juga dapat mengetahui berbagai kebudayaan di Indonesia
yang mengalami akulturasi. Karena proses akulturasi yang terjadi tampak simpang siur dan
setengah-setengah. Contoh, perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang kebarat-
baratan seolah-olah mengikis sedikit demi sedikit mengikis budaya dan adat ketimurannya.
Namun, masih ada yang masih sangat kolot dan hampir tidak memperdulikan
perkembangan dan kemajuan dunia luar dan mereka tetap menjaga kebudayaan asli
mereka.
Karena latar belakang di atas kita menyusun makalah tentang salah satu
kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu masyarakat Sumatera Barat. Makalah ini akan
memberikan wawasan tentang masyarakat Sumatera Barat yang memiliki keragaman suku
dan budaya.

B. Potensi Miniatur sebagai media sederhana


Adapun potensinya, yaitu:
1. Membantu untuk mempersentasikan benda-benda lebih nyata
2. Mempermudah siswa untuk menganalisis benda-benda tersebut secara langsung
C. Alasan memilih media tersebut
Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga
pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
D. Tujuan
Adapun tujuan memilih media tersebut karena, sebagai bentuk tiruan dari benda
sebenarnya yang ukurannya lebih kecil.
E. Manfaat
Adapun manfaatnya, yaitu:
1. Sebagai benda hias karena miniature memiliki nilai estetika didalamnya
2. Memiliki nilai jual yang tinggi

F. Proses Pembuatan
Adapun cara pembuatan miniature rumah adat sumatera barat, adalah:
1. Persiapkan semua alat dan bahan agar pelaksanaannya lebih mudah.
2. Buat pola persegi panjang di kardus dengan menggunakan pensil dan bantuan
penggaris dengan ukuran yang sudah ditentukan sebanyak 2 buah untuk membuat
2 sisi dinding rumah.
3. Buat lagi 2 buah pola segi lima seperti pada gambar dengan ukuran yang sudah
ditentukan di kardus untuk membuat 2 sisi dinding rumah yang lainnya.
4. Kemudian, buat 2 pola pada kardus untuk membuat atapnya. Ukuran bisa
disesuaikan.
5. Setelah semua pola sudah tergambar, potong masing-masing pola tersebut dengan
menggunakan gunting atau cutter.
6. Untuk 2 potongan kardus bagian atap, potong bagian tengah atas secara melintang
dan agak melengkung. Cukup memotong bagian luarnya saja dan jangan sampai
terputus agar bagian tersebut bisa ditekuk ke arah dalam. Kemudian, tekuk bagian
tersebut ke dalam dan satukan keduanya menggunakan lem tembak. Atap dari
Rumah Bolon yang kita buat sudah jadi. Agar lebih mudah, sebelum memotong
kalian bisa membuat pola garis lengkungnya terlebih dahulu.
7. Gabungkan 2 pasang potongan kardus berbentuk persegi panjang yang telah dibuat
menjadi bentuk seperti balok tanpa tutup dan alas dengan menggunakan lem
tembak. Bagian inilah yang akan menjadi badan rumah. Kami memilih
menggunakan lem tembak, karena lem ini cukup kuat dan cepat kering.
8. Setelah tergabung, buat sebuah pola persegi panjang pada gabus dengan ukuran
yang sudah ditentukan, untuk bagian alasnya.
9. Potong pola pada gabus tersebut dengan menggunakan gunting atau cutter.
10. Setelah terpotong, lekatkan gabus tersebut pada bagian bawah badan rumah tadi
dengan menggunakan lem tembak.
11. Lekatkan juga atap rumah yang sudah kita buat di bagian atasnya masih dengan
menggunakan lem tembak.
12. Selanjutnya, siapkan stik es krim untuk membuat bagian bawah dan tangganya.
13. Susunlah stik es krim secara vertikal dan horizontal, seperti bentuk pagar pada
umumnya sebanyak 2 buah pagar dengan ukuran yang sudah ditentukan.
14. Rekatkan susunan tersebut dengan menggunakan lem.
15. Susun lagi dengan cara yang serupa dengan ukuran yang sudah ditentukan sebanyak
2 buah.
16. Rekatkan juga susunan tersebut dengan lem.
17. Jadi, sekarang kita telah mempunyai 2 pasang bentuk pagar. Susun dan rekatkan
keduanya di bagian bawah rumah utama dengan lem
18. Kemudian, buat tangga dari stik es krim dengan cara menyusun dan merekatkannya
seperti bentuk tangga pada umumnya.
19. Langkah selanjutnya adalah melukis rumah yang sudah kita buat agar tampak lebih
menarik dengan menggunakan kuas dan cat minyak.
20. Setelah di lukis, lapisi dengan menggunakan pylox clear agar tampak lebih
mengkilap.
21. Langkah terakhir, yaitu merekatkan tangga yang sudah dibuat, tepat di depan pintu
masuk, sampai menjulang ke tanah.
22. Rumah Gadang (Rumah adat Sumatera Barat) yang kita buat sudah jadi dan siap
untuk dipamerkan

G. Proses Penggunaan Media


Proses penggunaan media miniature rumah adat ini, hanya diletakkan diatas meja
dan setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menganalisis rumah adat tersebut.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Media miniature adalah suatu tiruan sebuah objek seperti rumah adat, miniature
biasanya dibuat untuk pameran dan bisa juga dijadikan sebagai media pembelajaran atau
alat peraga, salah satu contoh yang dibuat dalam media ini yaitu miniature rumah adat
Sumatera Barat.
B. Saran
Siswa diharapkan mampu menganalisis miniature rumah adat Sumatera Barat untuk
mengetahui keankeragaman budaya Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai