Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Pancasila Fajar Rahmadi, M.pd

MAKALAH

HUBUNGAN PANCASILA DAN UUD 1945

KELOMPOK 1

Disusun oleh :

Abdul Jalil 210101010750


Aufa Leila Nabilah 210101010217
Muhammad Ainul Yaqin 210101010871
Nor Ismah 210101010214
Siti Maisarah 210101010120

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN ISLAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena


berkat limpahan rahmat-nya kami bisa menyelasaikan makalah yang berjudul
Hubungan antara Pancasila dan UUD 1945, makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas makalah Pancasila.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikantepat pada waktunya, makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan manfaat dan pengembangan wawasan dan


peningkatan ilmu pengetahuan bagi kiita semua.

Banjarmasin, September
2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
a. Latar belakang...............................................................................................4
b. Rumusan masalah.........................................................................................4
c. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
a. Pengertian Pancasila.....................................................................................5
b. UUD 1945.....................................................................................................9
c. Hubungan Pancasila dan UUD 1945.............................................................10
BAB III..................................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek
moyang sampai dewasa ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara
masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut
mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak orang Indonesia.
Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri, yang merupakan
kepribadiannya.

Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan


masalah kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomomi dalam kegiatan
kehidupannya yang di yakini kebenarannya. Itulah pandangan hidupnya, karena
keyakinan yang telahmendarah daging itulah maka pancasila dijadikan dasar
Negara serta ideologi Negara. Itulah kebulatan tekad rakyad Indonesia yang
ditetapkan pada tanggal 18 agustus tahun 1945melalui panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia.

Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang


berisi norma-norma, aturan-aturan dan ketentuan ketentuan yang harus
dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga Negara Indonesia. Hukum yang
dimaksud adalah UUD 1945sebagai hukum dasar tertulis di Negara kita.

b. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian pancasila
2. Apa itu UUD 1945
3. Bagaimana hubungan antara Pancasila dan UUD 1945

c. Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini penulis bertujuan memberikan penjelasan
Pancasila dan UUD 1945 serta bagaimana hubungan antara Pancasila dan UUD
1945.
BAB II

PEMBAHASAN
a. Pengertian Pancasila
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima dan
sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia,
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah
dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan
bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca yang berarti
lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah laku yang
penting dan baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang
turun menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.
Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni
falsafah bangsa Indonesia.

A. Nilai yang Terkandung dalam Sila Pancasila


Nilai-nilai Pancasila Senantiasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
oleh rakyat Indonesia, baik dalam keyakinan maupun tingkah laku. Di antara
bentuk penerapannya adalah sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayannya.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


a. Mewujudkan persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

3. Sila Persatuan Indonesia


a. Bangsa harus tetap menjunjung tinggi asas Bhinneka Tunggal Ika.
b. Menolak paham yang menyimpang dari Pancasila.
c. Memperjuangkan kepentingan Nasional.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia.
e. Menetang kolonialisme dan mengembangkan pergaulan antar bangsa.

4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan.
a. Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
b. Meningkatkan partisipasi dalam proses pembangunan untuk kemajuan
bangsa Indonesia.
c. Mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
d. Menghormati perbedaan pendapat.
e. Menjamin kebebasan berserikat dan berkumpul.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakya indonesia


Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik materi maupun spritual. Seluruh rakyat Indonesia
berhak mendapatkan perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan.

B. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


Kelima butir tersebut tercantum dalam alinea ke -4 Pembukaan UUD
1945. Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir semua warga Negara
Indonesia bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai dasar negara,
meskipun sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak kalah
penting dan bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, berikut adalah
penjelasan mengenai fungsi-fungsi Pancasila:
1) Pancasila sebagai pedoman hidup
Di sini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di
Indonesia. Pancasila haruslah menjadi pedoman dalam mengambil
keputusan dalam menghadapi suatu masalah.
2) Pancasila sebagai jiwa bangsa
Pancasila haruslah menjadi jiwa bangsa Indonesia. Pancasila yang
merupakan jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga maupun
organisasi dan insan yang ada di Indonesia.
3) Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga sebagai
identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam
diri tiap pribadi bangsa Indonesia agar bisa membuat pancasila sebagai
kepribadian bangsa.

4) Pancasila sebagai sumber hukum


Pancasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di
Indonesia. Dengan kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh
ada satu persatuan yang bertentangan dengan pancasila.
5) Pancasila sebagai cita-cita bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi
tujuan negara dan cita-cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia
haruslah mengidamkam sebuah negara yang punya Tuhan yang Maha
Esa punya rasa kemanusiaan yang tinggi, bersatu serta solid, selalu
bermusyawarah dan juga munculnya keadilan sosial.

C. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi negara kesatuan Republik
Indonesia dengan alasan sebagai berikut:
1. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat
Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan
secara berkeadilan yang sesuai dengan kemampuan dan hasil usahanya.
Hal ini ditunjukkan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, yang terdiri atas
ribuanpulau sesuai sila Persatuan Indonesia.
3. Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hakhak
asasi manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini selaras dengan
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
4. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera
sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalam
mencapai tujuan tersebut. Pancasila sebagai kaidah negara pundamental
yang berarti bahwa pada sila ketuhanan yang maha esa, menjamin
kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
Kemudian pada sila persatuan Indonesia, bangsa yang tetap menghormati
sifat masing-masing seperti apa adanya.

D. Makna Sila-sila Pancasila


 Lambang Bintang pada Sila Pertama 

Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" memiliki
simbol bintang dengan lima sudut dan berlatar hitam. 
Maknanya yaitu Tuhan Yang Maha Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia.

 Lambang Rantai Emas pada Sila Ke-2

Sila ke-2 Pancasila berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" memiliki
simbol berbentuk tali rantai dengan bentuk rantai bulat dan persegi. Makna yang
terkandung dalam simbol rantai emas ini adalah manusia saling membutuhkan
satu sama lain. 

 Lambang Pohon Beringin pada Sila Ke-3

Sila ke-3 Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" memiliki simbol


bergambar pohon beringin. 
Makna pohon beringin ini adalah bangsa Indonesia menjadi tempat berteduh
seluruh masyarakat Indonesia, dan mencerminkan persatuan dan kesatuan
Indonesia. 

 Lambang Kepala Banteng pada Sila Ke-4

Sila ke-4 Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan" memiliki simbol berbentuk
kepala banteng. 
Banteng menjadi simbol hewan yang kuat dan sering berkelompok atau
berkumpul.
Ini bermakna bahwa masyarakat harus bermusyawarah dan berkumpul untuk
mengambil suatu keputusan. 

 Lambang Padi dan Kapas pada Sila Ke-5

Sila ke-5 Pancasila yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia" memiliki simbol padi dan kapas. 
Padi dan kapas adalah sumber kebutuhan bagi rakyat Indonesia. Padi
melambangkan makanan pokok, dan kapas melambangkan kebutuhan sandang. 
Makna dari simbol padi dan kapas ini adalah negara Indonesia bersungguh-
sungguh menyejahterakan rakyat tanpa membeda-bedakan status sosial dan
ekonomi. 

b. UUD 1945
Undang-undang dasar adalah suatu naskah yang tertulis yang merupakan
hukum tertulis yang tertinggi dan berlaku di suatu negara,serta berisikan aturan-
aturan yang bersifat fundamental/mendasar.
Menurut Lord Brayce,alasan timbulnya Undang-undang dasar adalah
karena: Adanya keinginan dari rakyat untuk menjamin hak-haknya jika terancam
serta untuk membatasi tindakan penguasa. Motif tersebut terjadi dimana
pemimpinnya memerintah secara sewenang-wenang.
Menurut Prof.Kusumadi Pudjosewojo,UUD adalah merupakan induk dari
segala peraturan perundang-undangan bagi negara yang bersangkutan. UUD
merupakan aturan pokok yang menentukan Jenis peraturan perundang-undangan
mana yang seharusnya ada,instansi/lembaga mana yang seharusnya membuat
maupun merubahnya merupakan landasan hukum bagi pembuat peraturan maupun
yang menjalankan peraturan tersebut.
adapun teks pembukaan uud 1945 , sebagai berikut :
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada


saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara


Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan.Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. . Hubungan Pancasila dan UUD 1945


Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai implikasi
bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur
kekuasaan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum
yang menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum atau suasana
kebatinan tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 di mana keempatnya sama hakikatnya dengan Pancasila.
Empat pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut
lebih lanjut terjelma ke dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Barulah
dari pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 itu diuraikan lagi ke dalam banyak
peraturan perundang-undangan lainnya, seperti misalnya ketetapan MPR, undang-
undang, peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Jadi selain tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4 Pancasila terangkum dalam empat pokok pikiran
Pembukaan UUD 1945. Jika mencermati Pembukaan UUD 1945, masing-masing
alenia mengandung pula cita-cita luhur dan filosofis yang harus menjiwai
keseluruhan sistem berpikir materi Undang-Undang Dasar. Alenia pertama
menegaskan keyakinan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak asasi
segala bangsa, dan karena itu segala bentuk penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Alenia kedua menggambarkan proses perjuangan bangsa Indonesia yang panjang
dan penuh penderitaan yang akhirnya berhasil mengantarkan bangsa Indonesia ke
depan pintu gerbang negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur. Alenia ketiga menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan ke-Maha
Kuasaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan dorongan spiritual kepada
segenap bangsa untuk memperjuangkan perwujudan cita-cita luhurnya sehingga
rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Terakhir alenia keempat menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai


bangunan kenegaraan yang hendak dibentuk dan diselenggarakan dalam rangka
melembagakan keseluruhan cita-cita bangsa untuk merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur dalam wadah Negara Indonesia. Dalam alenia keempat inilah
disebutkan tujuan negara dan dasar negara. Keseluruhan Pembukaan UUD 1945
yang berisi latar belakang kemerdekaan, pandangan hidup, tujuan negara, dan
dasar negara dalam bentuk pokok-pokok pikiran sebagaimana telah diuraikan
tersebut-lah yang dalam bahasa Soekarno disebut sebagai Philosofische grondslag
atau dasar negara secara umum. Jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 sebagai
ideologi bangsa tidak hanya berisi Pancasila. Dalam ilmu politik, Pembukaan
UUD 1945 tersebut dapat disebut sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan Undang-Undang Dasar 1945
diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No 7, ditetapkan oleh
PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari Pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya
terdapat dalam alinea IV. Sebab segala aspek penyelenggaraan pemerintah negara
yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam Pembukaan alinea IV.

Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis
Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Maka
hubungan antara Pembukaan UUD 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai
berikut:

a. Hubungan Secara Formal

Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan


UUD 1945, maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai norma dasar hukum
positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya dengan
keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural,
religus dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.

Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat


disimpulkan sebagai berikut:

1) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.

2) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah,


merupakan Pokok Kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum
Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:

a) Sebagai dasarnya,karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi


faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.

b) Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib


hukum tertinggi.
3) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi, selain sebagai Mukaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri,
yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal-pasalnya.Karena
Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah Pancasila adalah tidak tergantung
pada Batang Tubuh UUD 1945,bahkan sebagai sumbernya.

4) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan membunyai


hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai Pokok Kaedah Negara yang
Fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.

5) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian


mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan terlekat pada
kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia.

b. Hubungan Secara Material

Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang


bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material
sebagai berikut.

Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan Pembukaan


UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh BPUPKI yang
pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian Pembukaan UUD
1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI
membicarakan dasar filsafat Negara Pancasila berikutnya tersusunlah Piagam
Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan
UUD 1945.

Jadi berdasarkan urutan-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD


1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia
bersumberkan pada Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai
sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti secara meterial tertib hukum
Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila
sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi
sumber bentuk dan sifat.

Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan


UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental, maka sebenarnya
secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok Kaidah Negara
Fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila ( Notonagoro, tanpa tahun : 40 )

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan dasar


konstitusi negara Indonesia.

Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya dapat diterapkan


masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang bentuknya tertulis.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan pancasila sebagai


dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat. Walaupun tidak disebutkan secara
eksplisit

Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta
peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk hukum dasar
tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.

Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian
pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling
berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah
rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya.

Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur


pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai
norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila


memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan.
Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan
UUD 1945. Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus
sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk peraturan, perundang-undangan,
pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.

Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan


UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal.

Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta


sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat
diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum
tertinggi.

Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan
material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang
mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat
dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa merupaknsumber
dan landasan dari berbagai produk hukum termasuk UUD1945. Suasana
kebatianan UUD1945 dan cita-cita hukum UUD 1945tidak lain adalah
bersumber kepada atau dijiwai dasar falsafahnegara pancasila. Pancasila itu
sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telahmampu memberikan
semangat kepada dan terpancang dengankhidmat dalam perangkat UUD
1945. Dalam melakukan amandemen terhadap UUD 1945 harus sesuaidan
berdasar pada pancasila. Bagian UUD 1945 yang dapat diamandemen
adalah bagian BatangTubuh. Tata cara pengamandemenan UUD 1945
tertuang dalam pasal 37ayat 1-4.Tujuan dari amandemen UUD 1945 adalah
untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada agar tetap sesuai dengan
perkembangan zaman.
B. Saran
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitumenjunjung
tinggi dan menerapkan nilai-nilai luhur pancasila disegala bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Maka , “marilah bersama


-sama memahami mendalami ajaranpancasila secara menyeluruh
supaya kita paham dan dapatmengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari, dengan tujuandapat mengurangi sedikit demi sedikit hal hal
yang dapat mengancamdan membahayakan pancasila yang tidak hanya
datang dari luar tetapi juga dari dalam, terlebih lagi di era globalisasi
sekarang ini. Amandemen dirasakan perlu, karena makna dan isi dari
UUD 45itu sendiri agar bisa sesuai dengan perkembangan zaman. Dan
selainitu juga agar UUD 45 dapat terus dijadikan sebagai sumber
hukumtertinggi di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT Balai
Pustaka.
Gesmi, Irwan & Yun Hendri.2018. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Ponorogo:
Uwais Inspirasi Indonesia.
Irawaty, Pendidikan Pancasila, Jakarta: Bumi Aksara ,2019.
Prakoso, Ardhani, Pendidikan Pancasila Berbasis Pendekatan Nilai-Nilai,
Jakarta: Bintang Pustaka, 2020.
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Pnacasila, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

http://butew.com/2018/05/23/pengertian-uud-1945-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai