Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampun : Drs. H. Robbani, MM, M.Ag

Oleh:

Dinda Ruandjarni 2108105092

Salman Alfarisi 2108105081

Qurrotul Aeniah 2108105101

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN


KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah


memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga
makalah ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara” ini dapat
terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Drs. H. Robbani, MM,
M.Ag. yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata
kuliah Pancasila ini.
Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai “Pancasila
Sebagai Dasar Negara” karena sangat penting untuk kita ketahui apa itu Pancasila
dan kami juga akan membahas lebih detil tentang Hubungan Pancasila dengan
ketatanegaraan republik indonesia. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam
pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari
pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Cirebon, 12 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Pancasila.....................................................................................7
2.2 Sejarah Perumusan Pancasila.......................................................................8
2.3 Pancasila Sebagai Dasar Negara..................................................................9
2.4 Fungsi Umum Pancasila...............................................................................9
2.5 Peran Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia.....................10
BAB III.................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki bentuk negara kepulauan dan


bentuk pemerintahan republic sehingga disebut dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan masyarakatnya tidak asing lagi dengan
pancasila. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat Indonesia
mengenal pancasila sebagai dasar negara, pedoman, dan pandangan
hidup,yang nilainya diangkat dari kehidupan masyarakat sendiri. Pancasila
merupakan dasar negara, dan juga menjadi falsafah hidup bangsa.
Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak
terlepas satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi
dan kedudukannya sebagai dasar negara maupun sebagai falsafah hidup
bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti
bahwa sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan
memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat
kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara,
harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia.
Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai
sanksisanksi hukum.

Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu


pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi
hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia
terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk mewujudkan
dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan
perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.

1
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat
imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila
sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi
hukum tetapi mempunyai sifat mengikat. Pancasila sebagai filsafat bangsa
dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar Negara, yang merupakan
landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dapatlah
disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara. Artinya
pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah
dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli
seseorang ataupun sesuatu golongan tertentu.

Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn cita-


cita bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan
kenyataan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan
kemasyarakatan kita.Bila terjadi kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan
dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada filsafat Negara Republik
Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan kembali.

Istilah demokrasi itu sendiri, tidak termaktub dalam Pembukaan


Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang memuat
Pancasila. Namun, esensi demokrasi terdapat dalam Sila keempat Pancasila,
Kedaulatan Rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksnaan berdasar
Permusyawaratan/ Perwakilan. Sejauh apa demokrasi kita merupakan
perwujudan Sila keempat itu ? Pancasila yang mempunyai hierarki dalam
setiap sila-sila dalam pancasila yang mempunyai wujud kepedulian terhadap
bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang
mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan
dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut
oleh bangsa Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah
akisoma dari sisi humanisme bangsa Indonesia itu sendiri.

Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan heterogen, yang


mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda, maka pancasila

2
inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat yang
heterogen ini (bhineka tunggal ika).

Pancasila tidak memandang stereotype suatu suku, suatu adat, atau


budaya. Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang
homogen dapat terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan.
Dinamika masyarakat yang heterogen 1 Sunarso dan Kusumawardani, Anis..
Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008, hlm 45 menjadikan kekuatan Indonesia dalam
menjadikan sebuah yang dinamakan “bangsa”, tetapi dapat menghancurkan
Indonesia itu sendiri bila tidak ada rasa untuk bersatu.

Ketika para pendiri bangsa ini merumuskan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sudah tentu ingin memberikan
system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini. Yang terbaik itu, adalah
yang sesuai dengan kondisi bangsa yang sangat plural, baik dari aspek etnis,
agama ,dan sosial budaya.

Bahwa kedaulatan ditangan rakyat, mekanismenya berdasar


Permusyawaratan/ Perwakilan. Sudahkah esensi demokrasi seperti itu
diterjemahkan dalam kehidupan demokrasi kita? Sudahkah UU Pemilu kita
benar-benar merujuk pada esensi demokrasi yang dicita-citakan para pendiri
bangsa ini? Sudahkah mekansime demokrasi yang kita tempuh dalam setiap
pengambilan keputusan merujuk ke esensi demokrasi yang kita cita-citakan?
Demokrasi merupakan nilai dari pancasila, dimana nilai tersebut memiliki
makna dan hubungan yang erat.

Adapun makna yang terkandung dalam pancasila sila ke-4 (


“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” ) adalah sebagai berikut :

1. Setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan


kewajiban yang sama,
2. Tidak Boleh memaksakan kehendak kepada orang lain,

3
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama,
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah,
5. Didalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi atau golongan, dan Moral Pancasila.
Jakarta.
6. Memberikan kepercayaan kepada wakil-Wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan permusyawaratan.

Mengenai sila keempat dari pada Pancasila, dasar filsafat negara


Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan/perwakilan dapat diketahui dengan empat hal sebagai
berikut:

1. Sila kerakyatan sebagai bawaan dari persatuan dan kesatuan semua


sila, mewujudkan penjelmaan dari tiga sila yang mendahuluinya dan
merupakan dasar daripada sila yang kelima.
2. Di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar, sila kerakyatan
ditentukan penggunaannya yaitu dijelmakan sebagai dasar politik
Negara, bahwa negara Indonesia adalah negara berkedaulatan rakyat.
3. Pembukaan Undang-undang Dasar merupakan pokok kaidah Negara
yang fundamentil sehingga dengan jalan hukum selama-lamanya tidak
dapat diubah lagi, maka dasar politik Negara berkedaulatan rakyat
merupakan dasar mutlak daripada Negara Indonesia.
4. Dasar berkedaulatan rakyat dikatakan bahwa,”Berdasarkan kerakyatan
dan dalam permusyarawatan/perwakilan, oleh karena itu sistem
negara yang nanti akan terbentuk dalam Undang-undang dasar harus
berdasar juga, atas kedaulatan rakyat dan atas dasar
permusyarawatan/perwakilan”.

Sehingga Negara Indonesia adalah mutlak suatu negara demokrasi, jadi


untuk selama-lamanya. Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar
politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak

4
daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan mempunyai dua
dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula,
yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan.

Berkat sifat persatuan dan kesatuan daripada Pancasila, sila ke-empat


mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya
adalah kerakyatan yang berkeTuhanan Yang Maha Esa, Yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara Indonesia
adalah negara hukum yang menganut sistem demokrasi, yang artinya
pemegang kekuasaan atau kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat namun
tetap dalam koridor hukum.Hal ini tertuang pada pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menyatakan
bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”.

Dalam pasal ini kita dapat melihat bahwa demokrasi itu sendiri dapat
diartikan sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat dalam tertib
perundang - undangan.Oleh karena itu, dalam Negara demokrasi seperti
Indonesia menghendaki atau menuntut pertanggung jawaban dari yang
memerintah.Sehingga dalam pelaksanaannya, pemerintah yang berjalan
secara demokratis tidak boleh melanggar hak-hak asasi perorangan atau
kelompok atau melainkan harus melindungi hak asasi tersebut. Rumusan
Masalah.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:


1. Bagaimana sejarah perumusan pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai dasar Negara?
3. Jelaskan Fungsi umum pancasila?
4. Apa peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia?

5
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah:


1. Untuk mengetahui sejarah perumusan pancasila.
2. Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai dasar negara dan peranan
pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia
3. Untuk menambah wawasan siswa tentang sejarah Pancasila

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat makalah ini adalah:


1. Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat siswa lebih memahami
arti dari pancasila
2. Dengan pelajaran pancasila siswa dapat mencintai negaranya sendiri
3. Dan dapat mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada di antara
masyarakat.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah sistem ajaran bangsa Indonesia dalam menjalani


kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Bangsa Indonesia meyakini
kebenaran nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman
berpikir dan bertindak. Karena itu, setiap manusia ingin melakukan
tindakan harus bercermin pada nilai-nilai Pancasila terlebih dahulu.
Pancasila sebagai norma fundamental berfungsi sebagai suatu cita-cita
atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Wujud
Pancasila sebagai konkret ialah Pancasila dalam setiap perbuatan, tingkah
laku dan sikap hidup sehari-hari.
Pancasila adalah etika dan moral bangsa Indonesia dalam arti
merupakan inti bersama dari bersama dari berbagai moral yang secara
nyata terdapat di Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai moral
yang berasal darimagama-agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Masing-
masing moral itu mempunyai coraknya sendiri, berbeda satu sama lain dan
hanya berlaku bagi kelompok yang bersangkutan. Namun demikian, dalam

7
moral-moral itu terdapat unsur-unsur bersama yang bersifat umum dan
mengatasi segala paham golongan. Dengan demikian, nampaklah bahwa
moral Pancasila mengatasi segala golongan dan bersifat nasional.
Pancasila adalah lima asas moral yang relevan untuk di tetapkan menjadi
dasar Negara.
Karena itu, nilai-nilai Pancasila yang juga memiliki ilmu
pengetahuan dari aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi itu harus
mampu dijadikan landasan dasar dalam upaya mengembangkan Pancasila
dan mengatasi persoalan bangsa Indonesia saat ini. Pancasila menurut para
ahli, yaitu:
1. Prof. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila
yangberarti sendi, atas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting
dan baik. Maka demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah lakumyang penting dan baik.
2. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan
ideology Negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambing persatuan dan kesatuan
serta sebagai pertahanan bangsa dan Negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan
demikian, Pancasila tidak saja falsafah Negara, tetapi lebih luas lagi,
yakni falsafah bangsa Indonesia.

8
2.2 Sejarah Perumusan Pancasila

Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato mengenai rumusan dasar


negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberi istilah dasar negara dengan
nama “Pancasila”. Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan pancasila
berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata dan mengandung
dua macam arti, yaitu: Panca artinya “lima” dan Syila artinya “batu sendi,
alas, atau dasar”. Sedangkan menurut huruf Dewanagari “Syiila” yang artinya
peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Dari kata “Syiila” ini
dalam bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laku yang baik.1
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang berada, tumbuh dan berkembang
bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
Oleh karena keluhuran sifat nilai-nilai pancasila tersebut, dia merupakan
sesuatu yang akan dicapai dalam hidup masyarakat pendukungnya yaitu
masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kedudukan nilai-nilai pancasila
merupakan ukuran bagi baik-buruknya atau benar-salahnya sikap warga
negara secara nasional. Dengan kata lain, nilai pancasila merupakan tolok
ukur, penyaring, atau alat penimbang, bagi semua nilai yang ada, baik dari
dalam maupun luar negeri.2
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebelum disahkannya
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah
diimplementasikan dan mereka pada jiwa bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai
adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai
tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri
negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia.

1
Fachruddin Pohan, Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Citapustaka
Media,2002), hlm.,113.
2
Herman, Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia,(Surabaya: Usaha Nasional,1981),hlm., 56.

9
Proses perumusan materi pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam
sidang-sidang BPUPKI pertama sidang panitia Sembilan, sidang BPUPKI
kedua, serta akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat maupun ideology
Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI pertama
dilaksanakan pada tanggal 29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua
dilaksanakan pada tanggal 10-16Juli 1945. Pada tahun 1947 Ir. Soekarno
mempublikasikan bahwa pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
pancasila.
Pidato Prof. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar negara, yaitu:
peri kebangsaan, peri kemanusiaan , peri ketahanan, peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat. Selanjutnya Soepomo menyatakan gagasannya tentang
rumusan lima dasar Negara yaitu: persatuan, kekeluargaan, keseimbangan
lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Pada tanggal 1 Juni 1945Soekarno menyampaikan pidatonya pada sidang
BPUPKI. Isi pidato nya terdapat beberapa susunan terkait lima asas sebagai
dasar negara Indonesia, yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional,
Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi,
Kesejahteraan social, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.3
Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kebali sebagai konstitusi di
Indonesia sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan dasar Negara Republik
Indonesia termuat di dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila. Adapun tata urutan dan
rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Basis pancasila adalah ketuhanan yang maha esa dan puncaknya adalah
keadilan social yang merupakan tujuan dari empat sila yang lainnya, yaitu
3
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, (Jakarta:Manggu
Makmur Tanjung Lestari,2019),hlm.,11-13.

10
untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan
demikian, sila ketuhanan yang maha esa memuat dimensi vertical dari
kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan, sedangkan sila-sila
lainnya memuat dimensi horizontal dari tiga segi kehidupan nasional itu.
Keterkaitan erat antara dimensi vertical dan dimensi horizontal dalam
pancasila adalah bahwa dimensi horizontal itu sesungguhnya adalah juga
dalam kerangka dimensi vertical, karena dimensi horizontal dan dimensi
vertical ditentukan oleh hakekat Tuhan.4

2.3 Pancasila Sebagai Dasar Negara

Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau
lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament,
tujuan yang menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan
mencapai tujuan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara,
pancasila menetukan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang menjadi
pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan, rakyat serta adil yang
merupakan penguat dasar Negara.5
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan
pada Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai
pancasila. Artinya, pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang
menjiwai kegiatan dalam membentuk Negara. Konsep pancasila sebagai dasar
Negara dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari terakhir
sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan
pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophische gromdslag
bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh
seluruh anggota sidang.
Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan
sebagai berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.

4
Fachruddin Pohan, Op.Cit, hlm.,114-116.
5
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara,1996),hlm.,52.

11
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi
pekerti luhur.6
Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat
menyuruh. Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik
berdasarkan realita kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia, masyarakat harus lebih dahulu memahami dasar falsafah
dan ideologi negara itu, yang selanjutnyaakan mendorong perilaku warga
negara, rakyat maupun penyelenggara negara dalam suasana realitas.
Pancasila juga merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh
sila-sila pancasila hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip
dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.7

2.4 Fungsi umum Pancasila

Sebagai fungsi umum pancasila adalah merupakan dasar dan


falsafah sebagai sumber hukum, budi luhur, dan falsafah hidup bangsa
Indonesia. Segala hukum yang berlangsung dan berlaku dalam bangsa ini
harus didasari dari pancasila itu sendiri sehingga tidak ada yang dirugikan
dalam menjalankan fungsi hukum di Indonesia.

Begitu pula pancasila sebagai perjanjian luhur yang akan


menjadikan warga negara akan hidup dalam kepentingan bersama dan
menjaga kebersamaan. Dengan merujuk pada pancasila maka luhur yang
akan terlihat pada rakyat akan terjaga kesatuan dan saling menjaga. Dan
fungsi umum pancasila juga adalah sebagai falsafah bangsa dalam
mengembangkan pemerintahan di mata negara-negara lain. Tentunya
dengan pancasila seluruh pengembangan dan ekploitasi bangsa diupayakan

6
Maulana Arafat Lubis, Op.Cit,hlm.,55-56.
7
Fachruddin Pohan, Op.Cit, hlm.,87-90.

12
untuk kepentingan bangsa dan bukan untuk kepentingan golongan tertentu
saja.

2.5 Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia

Dewasa ini kita telah menemukan berbagai macam perubahan


sistem ketatanegaraan yang diberlakukan di negara ini. Dari zaman
proklamasi sampai masa reformasi tentu banyak perubahan yang terjadi.
Faktor yang menyebabkan sering terjadinya perubahan sistem ini adalah
dengan adanya kultur adat istiadat yang juga ikut berubah seiring
perkembangan zaman.
Dalam nilai-nilai Pancasila tentunya sistem ini sudah ditata agar
sesuai dengan cita-cita bangsa ini. Peranan Pancasila sebetulnya harus
dipegang begitu erat agar tidak melenceng jauh dari pedoman yang ada.
Pancasila yang berkaitan dengan hukum selalu memiliki kecenderungan
bahwa Pancasila ditempatkan pada posisi tertinggi dalam tatanan hukum
Indonesia. Hal ini dijelaskan oleh Shidarta bahwa Pancasila menjadi suatu
pemandu atau litstern, yang berisi materi dan kerangka hukum, serta
lingkungan kehidupannya adalah budaya hukum (Susanto, A. 2010:294).
Pada faktanya hukum yang mengatur tata negara yang berlaku saat
ini sudah mulai berkurang kualitasnya. Bahwa hukum tata negara ada
untuk mempermudah penyelenggaraan kedaulatan rakyat di negara ini.
Dapat dikatakan bahwa segala hukum merupakan hukum tata negara.
Lantas, ketika hendak menyusun hukum tersebut tentunya kita
membutuhkan suatu dasar yang akan memandu penyusunan tata negara.

Panduan tersebut ialah asas hukum tata negara yang harus ditaati.
Logemann mengatakan bahwa hukum tata negara mempelajari:
a. Siapa yang mengadakan jabatan itu;
b. Jabatan-jabatan yang ada dalam susunan suatu Negara;
c. Fungsi/lapangan kerja jabatan-jabatan tersebut;
d. Cara bagaimana jabatan tersebut ditempatkan oleh pejabat;
e. Kekuasaan hukum jabatan-jabatan tersebut;

13
f. Batas alat-alat kenegaraan dapat melaksanakan tugasnya;
g. Hubungan masing-masing jabatan.
Istilah Negara Hukum dalam ilmu ketatanegaraan telah lama
dikenal yakni sejak zaman prasejarah hingga zaman modern. Namun
dalam prakteknya masih banyak yang mengasingkan bahwa negara hukum
tersebut telah terlaksana sepenuhnya. Apabila kondisi ini terjadi secara
terus-menerus maka negara hukum yang dicita-citakan tersebut akan
bersifat simbolis saja, sehingga istilah tata negara hanya dimaknai sebagai
simbol atau mitos semata yang tidak pernah terbukti dalam implementasi
sepanjang sejarah kehidupan ketatanegaraan.
Hukum yang ditegakkan dalam negara hukum adalah hukum yang
akan membawa kebenaran untuk menunjukkan rasa keadilan. Jadi hukum
di dalam negara hukum harus tumbuh dan ditentukan secara demokratis,
sumber kedaulatan rakyat melalui cara-cara yang demokratis, dan
pelaksanaannya berada dibawah kontrol dan menurut tata cara
konstitusional tertentu di dalam tiap-tiap negara bersangkutan.

Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :


1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak
perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.8
2. Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan
bernegara
3. Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kea rah
yang lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai
pondasi dalam memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah
menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.
4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada
5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.9

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu


tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif dan
8
Notonagoro, Op.Cit, hlm.,1.
9
Maulana Arafat Lubis, Op.Cit,hlm.,57.

14
serasi, karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan tata negara.
Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang
mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya.
Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti
krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai reaksi
terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau beberapa sila
saja. Hal ini silih berganti bisa terjadi pada setiap sila dalam peristiwa-
peristiwa lain, menurut sifat tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan
negara.
Tetapi bila masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah sila-
sila pancasila atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang serasi dan
seimbang. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat
berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan
masyarakat akan lebih terarah

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak
terlepas satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi
dan kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup
bangsa. Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti
bahwa sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan-
gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu
berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur
kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan
pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai
reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau
beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat
berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan
masyarakat akan lebih terarah.

3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami
peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca

16
DAFTAR PUSTAKA

Herman, Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara,


Jakarta:Manggu Makmur Tanjung Lestari,2019.
Lubis, Maulana Arafat ,Pembeljaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah,
Jakarta:Manggu Makmur Tanjung Lestari, 2019.
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta: Bumi Aksara,1996.

Pohan, Fachruddin, Kembali Memahami Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa


Indonesia, Surabaya: Usaha Nasional,1981.

17
PETA KONSEP

PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA

SEJARAH MAKNA PANCASILA PERAN PANCASILA


PERUMUSAN SEBAGAI DASAR DALAM
PANCASILA NEGARA KETATANEGARAAN RI

Sikap positif terhadap nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat

18

Anda mungkin juga menyukai