Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

“BAGAIMANA PANCASILA MENJADI DASAR NEGARA REPUBLIK


INDONESIA?”

Dosen Pembimbing:Febriyanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 3:
1.SEVALDI BATIAN (112022121)
2.MU’IZ FERDI IKROMI (112022122)
3.YOPI MARDIANSYAH (112022126)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TP:2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah yang telah
memberikan hikma, hidayah, Kesehatan serta umur yang panjang sehingga
makalah ini yang berjudul “Bagaimana pancasila menjadi dasar negara republik
Indonesia’ ini dapat terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada ibu
Febrianti, S.Pd, M.Pd. yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian untuk mata kuliah pancasilah ini.
Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai ‘Bagaimana
Pancasila menjadi dasar negara republic Indonesia’ karna sangat pemting untuk
kita ketahui ap aitu Pancasila dan kami juga akan membahas lebih detil tentang
peran Pancasila sebagai dasar negaea. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam
pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu , kami
mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari
pada pembaca untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Palembang, 28 Oktober
2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Pendahuluan............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
2.1 Pancasila menjadi dasar negara republik Indonesia...........................3
2.2 Makna Pancasila dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara....5
2.3 Hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945..........................5
BAB III....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..............................................................................................9
3.2 Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iii
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Pancasila adalah
nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek moyang sampai dewasa
ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat
Indonesia dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Kesepakatan
bersama tersebut sifatnya luhur, tidak boleh diganti ataupun diubah.
Masyarakat pancasila pulalah yang hendak kita wujudkan, artinya suatu
masyarakat Indonesia modern berdasarkan nilai luhur tersebut. Untuk
mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi
normanorma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan
dan ditaati oleh setiap warga negara Indonesia. Hukum yang dimaksud yaitu
UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis di negara kita.
Dengan ditulisnya makalah ini harapan saya dapat sedikit membantu
memberikan gambaran bahwa tujuan mempelajari pancasila adalah untuk
mempelajari pancasila yang benar. Mempelajari pancasila yang benar, yakni
yang dapat di pertanggung jawabkan baik secara yuridis, konstitusional,
maupun secara objektif – ilmiah. Secara yuridis – konstitusional artinya
karena pancasila adalah dasar negara yang di pergunakan sebagai dasar
mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan negara. Oleh karena itu setiap
orang boleh memberikan pengertian atau tafsiran menurut pendapat sendiri.
Secara objektif – ilmiah artinya karena pancasila adalah suatu paham filsafat,
suatu philoshofical way of thingking atau philoshophical system sehingga
uraian harus logis dan diterima oleh akal sehat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan
efisien maka timbulah beberapa rumusan masalah yang diantaranya:
1. Bagaimana Pancasila menjadi dasar negara republik Indonesia?
2. Apa makna Pancasila dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara?
3 Apa hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Dalam membahas materi ini tujuan yang dapat diambil yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana Pancasila menjadi dasar negara republik
Indonesia.
2. Untuk mengetahui makna Pancasila dan pentingnya Pancasila sebagai
dasar negara.
3. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pancasila menjadi dasar negara republik Indonesia


Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan yang sangat
mendasar bagi bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa
Sansekerta, yaitu panca dan sila,Panca memiliki arti lima dan sila berarti
dasar. Buku Pendidikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Perguruan Tinggi karangan Sarinah dkk, mengatakan bahwa istilah
Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit,Sila-
sila yang terdapat dalam Pancasila telah diterapkan oleh kedua kerajaan itu
sekaligus masyarakatnya. Meski begitu, pada zaman tersebut sila-sila
Pancasila belum dirumuskan secara nyata.
Oleh karena itu, Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian
bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan
bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-
cita hidup bangsa) (Muzayin, 1992: 16).
Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari
karena pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun yang
ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan
keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang kokoh (Muzayin,
1992: 16).
Dengan peraturan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, maka perasaan
adil dan tidak adil dapat diminimalkan. Hal tersebut dikarenakan Pancasila
sebagai dasar negara menaungi dan memberikan gambaran yang jelas tentang
peraturan tersebut berlaku untuk semua tanpa ada perlakuan diskriminatif
bagi siapapun. Oleh karena itulah, Pancasila memberikan arah tentang hukum
harus menciptakan keadaan negara yang lebih baik dengan berlandaskan pada
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Dengan demikian, diharapkan warga negara dapat memahami dan
melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari kegiatan-
kegiatan sederhana yang menggambarkan hadirnya nilai-nilai Pancasila

3
tersebut dalam masyarakat. Misalnya saja, masyarakat selalu bahu-membahu
dalam ikut berpartisipasi membersihkan lingkungan, saling menolong, dan
menjaga satu sama lain. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai-nilai
Pancasila telah terinternalisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Lalu, bagaimana dengan pemerintah? Sebagai penyelenggara negara,
mereka seharusnya lebih mengerti dan memahami dalam pengaktualisasian
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kenegaraan. Mereka harus menjadi
panutan bagi warga negara yang lain, agar masyarakat luas meyakini bahwa
Pancasila itu hadir dalam setiap hembusan nafas bangsa ini. Demikian pula
halnya dengan petugas pajak yang bertanggung jawab mengemban amanat
untuk menghimpun dana bagi keberlangsungan pembangunan, mereka harus
mampu menjadi panutan bagi warga negara lain, terutama dalam hal
kejujuran sebagai pengejawantahan nilai-nilai Pancasila dari nilai Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan. Nilai-nilainya hadir
bukan hanya bagi mereka yang ada di pedesaan dengan keterbatasannya,
melainkan juga orang-orang yang ada dalam pemerintahan yang notabene
sebagai pemangku jabatan yang berwenang merumuskan kebijakan atas nama
bersama. Hal tersebut sejalan dengan pokok pikiran ke-empat yang menuntut
konsekuensi logis, yaitu Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-
cita moral rakyat yang luhur. Pokok pikiran ini juga mengandung pengertian
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pokok pikiran kemanusiaan yang
adil dan beradab sehingga mengandung maksud menjunjung tinggi hak asasi
manusia yang luhur dan berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur. Pokok
pikiran ke-empat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 merupakan asas moral bangsa dan negara (Bakry,
2010).

2.2 Makna Pancasila dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara


Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan
pada negara Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai

4
dengan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut bermakna, antara lain bahwa,
Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau spirit yang menjiwai kegiatan
membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai
segala urusan penyelenggaraan negara.
Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1) agar para pejabat publik
dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar
partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam
berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Dengan
demikian, pada gilirannya nanti cita-cita dan tujuan negara dapat diwujudkan
sehingga secara bertahap dapat diwujudkan masyarakat yang makmur dalam
keadilan dan masyarakat yang adil dalam kemakmuran.
Dan Pancasila memiliki makna sebagai dasar negara yaitu:
1. Sebagai dasar menata negara yang merdeka dan berdaulat.
2. Sebagai dasar mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih
dan berwibawa. Sehingga akan tercapai tujuan nasional yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4.
3. Sebagai dasar, arah, dan petunjuk aktivitas perikehidupan bangsa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 Hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945


Notonagoro (1982:24-26) menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar tidak
merupakan peraturan hukum yang tertinggi. Di atasnya, masih ada dasar-
dasar pokok bagi Undang-Undang Dasar, yang dinamakan pokok kaidah
negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm). Lebih lanjut, Notonagoro
menjelaskan bahwa secara ilmiah kaidah negara yang fundamental
mengandung beberapa unsur mutlak, yang dapat dilihat dari dua segi.
Pandangan Notonagoro tentang unsur mutlak tersebut secara skematik dapat
digambarkan sebagai berikut:

5
Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:
1. Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat unsur mutlak sebagai
staatsfundamentalnorm. Oleh karena itu, kedudukan Pembukaan
merupakan peraturan hukum yang tertinggi di atas Undang-Undang Dasar.
Implikasinya, semua peraturan perundang-undangan dimulai dari pasal-
pasal dalam UUD 1945 sampai dengan Peraturan Daerah harus sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945.
2. Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD1945 sebagai
staatsfundamentalnorm. Secara ilmiah-akademis, Pembukaan UUD 1945
sebagai staatsfundamentalnormmempunyai hakikat kedudukan yang tetap,
kuat, dan tak berubah bagi negara yang dibentuk, dengan perkataan lain,
jalan hukum tidak lagi dapat diubah (Notonagoro, 1982: 25).
Sesuai dengan tempat keberadaan Pancasila yaitu pada Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945, maka fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara pada
hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPRS No.
XX/MPRS/1966 (Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978). Hal ini mengandung
konsekuensi yuridis, yaitu bahwa seluruh peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden, dan Praturan-peraturan Pelaksanaan lainnya yang
dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia) harus sejiwa
dan sejalan dengan Pancasila. Dengan kata lain, isi dan tujuan Peraturan
Perundangundangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila.

6
Berdasarkan penjelasan diatas hubungan Pancasila dengan Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945 dapat dipahami sebagai hubungan yang bersifat
formal dan material. Hubungan secara formal, seperti dijelaskan oleh Kaelan
menunjuk pada tercantumnya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan
yang mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya
bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya
dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas
kultural, religus dan asas-asas kenegaraan yang unsure-unsurnya terdapat
dalam Pancasila.
1. Hubungan secara formal:
Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan
UUD 1945, maka Pancasila memperolehi kedudukan sebagai norma dasar
hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya
bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik, yaitu perpaduan asas-asas
kultural, religigius dan asasasas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam
Pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.
b. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah,
merupakan pokok kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib
hukum
c. Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi, selain sebgai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan
pasal-Pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adlah
Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai
sumbernya.
d. Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai
hakikat,sifat,kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaedah negara yang

7
fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan
hidup negara Republik Indonesia yang di proklamirkan tanggal 17
Agustus 1945.
e. Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan
terletak pada kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia

2. Hubungan secara material:


Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pncasila selain hubungan yang
bersifat formal, sebagaimana di jelaskan di atas juga hubungan secara
material sebagai berikut:
Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan
UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang
pertama-tama adalah dasar filsafat Pncasila baru kemudian Pembukaan UUD
1945. Setelah pada sidang pertama pembukaan UUD 1945 BPUPKI
membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah piagam
jakarta yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama
pembukaan UUD 1945.
Jadi berdasarkan kronologi terdapatnya Pancasila secara material dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan kronologi sejarahnya, materi Pancasila dirumuskan terlebih
dulu sebagai dasar negara dalam rapat BPUPKI. Setelah itu, baru disusul
dengan Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945
adalah tertib hukum tertinggi di Indonesia, sedangkan Pancasila
merupakan sumber dari tertib hukum itu sendiri.
b. Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara yang Fundamental
dengan Pancasila sebagai inti sarinya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila, harus
memahami apa arti dari Pancasila itu sendiri, seperti kata Ir. Soekarno
pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Maka dari itu Pancasila sebagai
pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indoneesia.
Pancasila telah melekat dan men darah daging pada masyarakat Indonesia.
Maka masyarakat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup
ataupun menjadikan Pancasila sebagai perjuangan utama oleh masyarakat
bangsa Indonesia.
hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat
dipahami sebagai hubungan yang bersifat formal dan material. Hubungan
secara formal, seperti dijelaskan oleh Kaelan menunjuk pada tercantumnya
Pancasila secara formal di dalam Pembukaan yang mengandung pengertian
bahwa tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas sosial,
ekonomi, politik, akan tetapi dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas
yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural, religus dan asas-
asas kenegaraan yang unsure-unsurnya terdapat dalam Pancasila.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Saran
kami dalam makalah ini adalah untuk menambah lagi wawasan bagi para
pembaca agar kita sebagai bangsa Indonesia mampu manjunjung tinggi dan
mengamalkan setiap sila-sila pancasila.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada mahasiswa universitas Muhammadiyah Palembang disarankan
untuk lebih meningkatkan kesadaran akan menerapkan nilai-nilai Pancasila

9
agar sikap yang dilakukan para anggota Pemuda Pancasila dapat sesuai
dengan visi dan misi dari organisasi Pemuda Pancasila tersebut, yaitu
menciptakan manusia yang berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi
pemuda-pemuda yang berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ristekdikti,2016,Pendidikan Pancasila untuk perguruan tinggi,Jakarta:Ristekdikti


Aisyah, Novia. 2021. “Mengapa Pancasila dijadikan dasar negara Indonesia?”
https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-f9vr
Erilia, Erika. 2021. “Apa hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945?”
https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-f9vr

11

Anda mungkin juga menyukai