Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
“ Sejarah Lahirnya Pancasila ”

Disusun Oleh :

Vika Saida Mustafa Kamal


X IPS 2 / 35

SMP NEGERI 1 GEDEG


KABUPATEN MOJOKERTO
2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hari Lahir Pancasila” tepat waktu.
Makalah “Hari Lahir Pancasila” disusun guna memenuhi tugas Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila di SMA NEGERI 1 GEDEG. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Lahirnya
Pancasila”.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, Juni 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

JUDUL............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Sejarah Perumusan Pancasila ........................................................................... 4
B Hari Lahirnya Pancasila ................................................................................... 7
C Pancasila sebagai Dasar Negara ........................................................................ 8
D Peranan Pancasila ............................................................................................. 9
E Makna Nilai Pancasila ..................................................................................... 10

BAB III PENUTUP


4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15
4.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki bentuk Negara kepulauan
dan bentuk pemerintahan republic sehingga disebut dengan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan masyarakatnya tidak asing lagi dengan
pancasila. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat Indonesia
mengenal pancasila sebagai dasar Negara, pedoman, dan pandangan hidup,yang
nilainya diangkat dari kehidupan masyarakat sendiri.
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan
kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa.
Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa
sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Lantas perumusan pancasila juga dapat dijadikan sebagai pandangan
hidup bangsa yang selalu berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seperti yang telah diketahui bahwa pancasila itu juga merupakan dasar Negara
Indonesia, yang berarti dasar dari hukum tertinggi di Indonesia atau sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini terdapat pada Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, yang merupakan Naskah Proklamasi Indonesia.
Pancasila juga merupakan ideology terbuka, yaitu bersifat khas dan
orisinil. Kelima sila dalam pancasila ini memang bersifat universal sehingga
dapat ditemukan dalam gagasan berbagai masyarakat lain. Letak kekhasan
dan orisinilitasnya yaitu sebagai falsafah dan ideology Negara.
Pancasila juga berperan dalam sejarah ketatanegaraan Republik

Indonesia yaitu yang berpusat pada Undang-Undang Dasar 1945 yang benar

1
benar harus dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Negara yang
berpaham kedaulatan rakyat, yaitu Negara tidak bisa memaksakan kehendaknya
kepada rakyat karena rakyat adalah sumber dari kekuasaan Negara. Sedangkan
arah perumusan norma-norma hukum harus memberikan jaminan kemudahan
dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk menunjukkan bahwa
rakyatlah yang berdaulat.
Untuk itu sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab
seharusnya masyarakat mengikuti dan mematuhi pancasila, karena seperti
pemaparan di atas telah disebutkan bahwa pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum atau dasar Negara yang harus dipatuhi. Karena dalam sila-sila
pancasila tidak memihak kepada satu orang saja melainkan keseluruh warga
Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Bagaimana sejarah perumusan pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai dasar Negara?
3. Apa peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui sejarah perumusan pancasila.
2. Untuk mengetahui makna dari pancasila sebagai dasar Negara dan peranan
pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia
3. Untuk menambah wawasan siswa tentang sejarah Pancasila

D. Manfaat Masalah
Adapun manfaat makalah ini adalah:
1. Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat membuat siswa lebih memahami
arti dari Pancasila
2. Dengan pelajaran pancasila siswa dapat mencintai negaranya sendiri
2
3. Dan dapat mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada di antara
masyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan Pancasila

Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato mengenai rumusan dasar


Negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberi istilah dasar Negara dengan
nama “Pancasila”. Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan pancasila
berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata dan mengandung
dua macam arti, yaitu: Panca artinya “lima” dan Syila artinya “batu sendi,
alas, atau dasar”. Sedangkan menurut huruf Dewanagari “Syiila” yang artinya
peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Dari kata “Syiila” ini
dalam bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laku yang baik.1
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar Negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa,
pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang berada, tumbuh dan berkembang
bersama dengan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Oleh karena keluhuran
sifat nilai-nilai pancasila tersebut, dia merupakan sesuatu yang akan dicapai
dalam hidup masyarakat pendukungnya yaitu masyarakat Indonesia. Dengan
begitu, kedudukan nilai-nilai pancasila merupakan ukuran bagi baik-buruknya
atau benar-salahnya sikap warga Negara secara nasional. Dengan kata lain, nilai
pancasila merupakan tolok ukur, penyaring, atau alat penimbang, bagi semua
nilai yang ada, baik dari dalam maupun luar negeri.2
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum
disahkannya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah
diimplementasikan dan mereka pada jiwa bangsa Indonesia sejak zaman
dahulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai
adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut sudah

4
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai
tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri
Negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia. Proses
perumusan materi pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam sidang-
sidang BPUPKI pertama sidang panitia Sembilan, sidang BPUPKI kedua,
serta akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat maupun ideology Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan pada
tanggal 29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua dilaksanakan pada tanggal
10-16Juli 1945. Pada tahun 1947 Ir. Soekarno mempublikasikan bahwa
pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila.
Pidato Prof. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar Negara, yaitu:
peri kebangsaan, peri kemanusiaan , peri ketahanan, peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat. Selanjutnya Soepomo menyatakan gagasannya tentang
rumusan lima dasar Negara yaitu: persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir
dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
Pada tanggal 1 Juni 1945Soekarno menyampaikan pidatonya pada
sidang BPUPKI. Isi pidato nya terdapat beberapa susunan terkait lima asas
sebagai dasar Negara Indonesia, yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional,
Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi,
Kesejahteraan social, dan Ketuhanan yang berkebudayaan.3
Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kebali sebagai konstitusi
di Indonesia sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan dasar Negara Republik
Indonesia termuat di dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila. Adapun tata urutan dan
rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia

5
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Basis pancasila adalah ketuhanan yang maha esa dan puncaknya adalah
keadilan social yang merupakan tujuan dari empat sila yang lainnya, yaitu untuk
mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian,
sila ketuhanan yang maha esa memuat dimensi vertical dari kehidupan kenegaraan,
kebangsaan, dan kemasyarakatan, sedangkan sila-sila lainnya memuat dimensi
horizontal dari tiga segi kehidupan nasional itu. Keterkaitan erat antara dimensi
vertical dan dimensi horizontal dalam pancasila adalah bahwa dimensi
horizontal itu sesungguhnya adalah juga dalam kerangka dimensi vertical, karena
dimensi horizontal dan dimensi vertical ditentukan oleh hakekat Tuhan.

6
B. Hari Lahir Pancasila
Sejarah Pancasila tidak bisa dipisahkan dari kisah perjuangan bangsa
Indonesia mengusir kolonialisme dan mendirikan Negara merdeka bernama
Republik Indonesia.
Sejarah resmi yang diajarkan di SD menyebut Indonesia dijajah 350 tahun
atau tiga setengah Abad lamanya. Tetapi angka ini masih kontroversi. Sebab,
Belanda dengan nama VOC baru muncul pada 1602 (343 tahun). Sementara ada
yang mengatakan, VOC itu hanya kongsi dagang, belum mewakili Belanda. VOC
bubar tahun 1799. Artinya, Belanda secara resmi mengambil-alih Indonesia pada
1800-an. Tetapi, terlepas dari kontroversi itu, Belanda menjajah Indonesia cukup
lama. Salah satu penyebabnya adalah keberhasilan Belanda menjalankan politik
pecah-belah atau devide et impera.
Sejak kemunculan VOC di Indonesia, hingga berganti nama menjadi Hindia-
Belanda, perlawanan bangsa Indonesia tidak pernah terhenti sama sekali. Aceh
baru takluk pada 1904, sedangkan Bali dikuasai Belanda tahun 1906. Memang,
perlawanan sejak kedatangan VOC hingga 1906 itu mengalami kekalahan. Ada
beberapa penyebab: pertama, perlawanan itu dilakukan terpecah-pecah, sendiri-
sendiri, di masing-masing daerah; dan kedua, semangat perlawanan itu masih
didorong sentimen yang bersifat primordial, seperti semangat mempertahankan
daerah, tradisi dan agama.
Baru setelah memasuki abad ke-20 muncul semangat perlawanan baru, yaitu
kebangsaan Indonesia atau nasionalisme Indonesia. Alat perlawanannya pun sudah
sangat modern, yaitu organisasi. Dimulai dari gagasan-gagasan Kartini, Tirto
Adhisuryo (pendiri Sarekat Priayi tahun 1906 dan Sarekat Dagang Islamiyah/SDI
tahun 1909), hingga pendirian Boedi Oetomo.
Sejak saat itu mulai muncul kesadaran baru tentang bangsa (Nation), bahwa
manusia yang mendiami kepulauan Nusantara punya kesamaan nasib, kesamaan
kehendak untuk bersatu, dan punya kesamaan cita-cita (menjadi bangsa Merdeka
yang adil dan makmur). Para penjajah Eropa menyebut daerah jajahannya di Asia
tenggara dengan sebutan Hindia timur. Masing-masing wilayah di Hindia Timur
ini disesuaikan dengan nama penjajahnya. Hindia-Belanda untuk wilayah yang
dikuasai oleh Belanda. Ada juga Hindia-Spanyol (Indias Orientales Españolas),
dan Hindia-British (jajahan Inggris)

7
C. Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati atau
lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament,
tujuan yang menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan mencapai
tujuan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, pancasila menetukan
bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang menjadi pendukung antara Tuhan,
manusia, persatuan, rakyat serta adil yang merupakan penguat dasar Negara
Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada
Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila.
Artinya, pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai
kegiatan dalam membentuk Negara. Konsep pancasila sebagai dasar Negara
dianjurkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari terakhir sidang pertama
BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan pancasila
sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophische gromdslag
bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh
seluruh anggota sidang.

8
Sejak saat itu pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan
sebagai berikut:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan
perintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi
pekerti luhur.6
Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat
menyuruh. Pancasila merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik
berdasarkan realita kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia, masyarakat harus lebih dahulu memahami dasar falsafah dan ideologi
negara itu, yang selanjutnya akan mendorong perilaku warga negara, rakyat
maupun penyelenggara negara dalam suasana realitas. Pancasila juga
merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh sila-sila pancasila
hanyalah terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

D. Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia


Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :
1. Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak
perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.
2. Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan
bernegara.
3. Pancasila sebagai ideology negara yaitu dapat membawa Indonesia kearah
yang lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi
dalam memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah menjadi
pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.
4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada
5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.9

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu tidak
statis, akan tetapi dinamis, dengan gerakan-gerakannya yang positif dan serasi,
karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan tata negara. Karena tata
9
begara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat,
bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan
negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol
satu atau beberapa sila saja. Hal ini silih berganti bisa terjadi pada setiap sila dalam
peristiwa-peristiwa lain, menurut sifat tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan
negara. Tetapi bila masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah sila-
sila pancasila atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang serasi dan seimbang.
Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat berperan untuk
keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih
terarah.

E. Makna Dari Nilai-nilai Pancasila

Makna atau peran Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia


menurut Bambang Suteng Sulasmono adalah sebagai berikut:
1. Dasar Berdiri Dan Tegaknya Negara
Pancasila merupakan tonggak berdirinya negara Republik Indonesia.
Sejarah menunjukkan bahwa Pancasila berperan sebagai dasar pembentukan
negara Indonesia merdeka. Pancasila diharapkan dapat menjadi landasan bagi
pengelolaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila harus dijadikan
dasar dalam setiap kegiatan bernegara.

2. Dasar Kegiatan Penyelenggaraan Negara


Negara Indonesia didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional bangsa yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang Undang
Dasar (UUD) 1945. Para penyelenggara negara dituntut untuk memimpin
pencapaian tujuan itu. Agar penyelenggaran negara benar-benar dapat
mewujudkan tujuan nasional, penyelenggara negara harus mendasarkan semua
kegiatan pemerintahan negara kepada Pancasila. Setiap kegiatan
penyelenggara negara harus didasarkan dan mempertimbangkan Pancasila
sebagai acuan dasar dalam penyelenggaraan negara.

3. Dasar Partisipasi Warga Negara

10
Warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk mempertahankan negara dan berpartisipasi dalam upaya bersama
mencapai tujuan bangsa. Dalam menggunkan hak dan menunaikan
kewajibannya itu seluruh warga negara harus berpedoman kepada dasar negara
Pancasila. Warga negara harus dapat mengembangkan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam partisipasi upaya mencapai tujuan bangsa
Indonesia.

4. Dasar Pergaulan Antar Warga Negara


Pancasila tidak hanya menjadi dasar perhubung antara warga negara
dengan negara, melainkan juga dasar perhubungan antar warga negara. Dalam
pergaulan sehari-hari tentunya setiap warga negara akan berhubungan dengan
warga negara lainnya, dalam hal ini Pancasila dapat dijadikan landasan dasar
dalam bergaul dengan warga negara lain.

5. Dasar Dan Sumber Hukum Nasional


Seluruh aktivitas penyelenggara negara dan warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara haruslah didasarkan pada
hukum yang berlaku. Peraturan perundang-undangan atau hukum yang
dibentuk untuk penyelengaraan negara harus berdasarkan pada Pancasila.
Peraturan yang ada di Indonesia harus sesuai dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila”.

6. Cara Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat


Nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan kerangka refleksi jati diri
ketika nilai- nilai Pancasila dapat semakin di percaya.

11
Nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
dalam berbagai hal, seperti:

• Nilai sila pertama yang terkandung dalam Pancasila bersifat luhur,


berfungsi sebagai ungkapan dan jawaban dalam kehidupan keagamaan,
kemanusiaan, keadilan dan kenegaraan. Hubungan magis religius dengan
nilai ketuhanan bahwa pada masyarakat adat segala sesuatu dalam
jagat raya ada yang menguasai dari segala yang ada, yang kuasa dari
segala yang kuasa yaitu Tuhan, oleh karena itu pola pikir dan pola tindak
harus didasarkan pada kehendak Tuhan. Penerapan nilai Pancasila sila
pertama dapat dilakukan dengan cara mengembangkan sikap hormat
menghormati, membina kerukunan hidup antar umat beragama, tidak
memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap Tuhan ke orang lain.
Melalui nilai-nilai sila pertama inilah pendekatan nilai-nilai kehidupan
diaktualisasikan.

12
• Nilai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Notonagoro
menyebutkan bahwa hakikat manusia adalah mono pluralis. Manusia
terdiri dari unsur- unsur: Jiwa-nya, makhluk individu-musyawarah,
pribadi berdiri sendiri- makhluk Tuhan, dalam perwujudannya berupa
nilai-nilai hidup, kenyataan termasuk kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
Dari sini dapat dirumuskan bahwa nilai-nilai sila kedua ini adalah nilai
hormat kepada orang lain, walau beda keyakinannya. Penerapan nilai
Pancasila sila kedua dapat dilakukan dengan cara menerapkan rasa toleransi
antar sesama, saling menghormati dan menghargai, dan selalu bersikap
adil kepada semua orang. Dimensi kemanusiaan yang mencakup
dalam sila kedua ini secara ringkas dapat disebutkan bahwa sikap
saling menghormati terhadap keyakinan sesama, hormat kepada
martabat manusia, adanya komitmen moral terhadap eksistensi bangsa
ini, serta terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Nilai sila Persatuan Indonesia mengandung hubungan hidup bersama


yang secara alamiah manusia sebagai bawaan individu mempunyai
persamaan dan perbedaan dengan manusia lainnya. Sila persatuan dapat
diterapkan dengan cara menghidupkan perbedaan-perbedaan yang
mengandung daya tarik ke arah kerja sama dan saling bantu membantu
sehingga terbangun kerukunan hidup gotong royong. Bangsa Indonesia
yang mempunyai sikap gotong royong, suka bekerja sama
menggambarkan betapa sila persatuan memberi ruang yang leluasa
untuk mempertahankan nilai kebangsaan Indonesia. Perilaku bekerja
sama yang bersifat gotong royong ini telah lama dilakoni oleh orang-orang
pedesaan.

• Nilai-nilai sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan Indonesia adalah
demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan mufakat.
Kerakyatan timbul karena adanya kesadaran bahwa manusia
mempunyai harkat dan martabat yang sama, terutama sebagai
Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila keempat, dapat kita
terapkan di lingkungan masyarakat dengan cara saling memuliakan dan

13
menghargai manusia, tidak saling menghina apalagi membinasakan,
jujur pada saat pemilu.
• Nilai-nilai sila kelima yaitu tentang Keadilan. Secara singkat,
sila ini mengandung makna adanya suatu tata masyarakat yang adil dan
makmur, sejahtera lahiriah batiniah. Setiap manusia wajib bertindak,
bersikap secara adil, karena keadilan sosial dapat tercapai apabila tiap
individu bertindak dan mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Akulturasi nilai keadilan ini mendasari diri pada nilai- nilai keadilan
yaitu: keadilan yang berlaku bagi sesama warga masyarakat yaitu antara
pribadi dengan pribadi yang sama martabatnya, atas dasar prestasi masing-
masing. Penerapan nilai sila kelima ini dapat dilakukan dengan cara
mengedepankan sikap adil terhadap masyarakat keseluruhan, serta taat
kepada masyarakat atau negara sesuai dengan hukum untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi falsafah hidup
bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila juga diperuntukkan kepada Negara,
masyarakat, dan pribadi bangsa Indonesia. Sila-sila pancasila itu tidak terlepas
satu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi dan
kedudukannya sebagai dasar Negara maupun sebagai falsafah hidup bangsa.
Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwa
sila yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.
Sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis, dengan
gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu
berkaitan dengan tata negara. Karena tata begara merupakan pengatur
kehidupan bernegara yang mennyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan
pemerintahannya. Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa bangsa dan negara, sebagai
reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau
beberapa sila saja. Dari kalimat diatas telah diketahui bahwa pancasila sangat
berperan untuk keutuhan negara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan
masyarakat akan lebih terarah.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi
yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak
berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
15
kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca

16
DAFTAR PUSTAKA

Herman, Pancasila Dalam Kedudukuan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan

Jakarta:Manggu Makmur Tanjung Lestari,2019.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI Kelas Rendah, Bandung:


Citapustaka Media,2002.
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta: Bumi Aksara,1996.

Pohan, Fachruddin, Kembali Memahami Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa

Indonesia, Surabaya: Usaha

17

Anda mungkin juga menyukai