LANDASAN PANCASILA
Dosen Pembimbing :
Istiwi, M.Pd.
Disusun oleh :
Ni Putu Eka Nadya S (P17321193047)
Wena Dyah Ayu P (P17321193059)
Pingky Malakianno P N (P17321194061)
Fatati Zakia Maulina (P17321194067)
Riska Suprihatin (P17321194069)
Anisa Ilma Nurisna (P17321194072)
Angelika Vanindya W (P17321194077)
Aulia Dian Nur Rahmi (P17321194086)
Intan Permayshella (P17321194087)
Eka Rizky Ferdiyanti (P17321194070)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Indikator................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Landasan Historis..................................................................................................... 5
B. Landasan Kultural.................................................................................................... 7
C. Landasan Yuridis..................................................................................................... 11
D. Landasan Filosofis................................................................................................... 14
E. Tujuan pendidikan pancasila................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................................ 16
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara intrinsik nilai-nilai pancasila berwujud dan bersifat filosofis dan secara
praktis nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) bangsa Indonesia.
Nilai itu tidak lain adalah kebulatan ajaran tentang berbagai segi atau bidang
kehidupan suatu masyarakat bangsa, dalam hal ini adalah bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Landasan historis
2. Landasan kultural
3. Landasan yuridis
4. Landasan filosofis
5. Tujuan pendidikan pancasila
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan contoh perilaku warga negara yang baik dan tidak bertanggung
jawab.
2. Mengidentifikasi hak dan kewajiban warga negara.
3. Merumuskan pentingnya pendidikan pancasila ditinjau secara
historis,yuridis,kultural,filosofis, dan tujuan pendidikan pancasila.
4. Mampu melakukan kajian dengan suatu proses kajian memanfaatkan berbagai
literatur dan tokoh sehingga menghasilkan kajian tentang kebenaran sejarah Pancasila
yang komprehensif.
5. Menunjukkan hasil kemampuan membandingkan,mempersamakan,dan membedakan
pendapat yang berkembang mengenai sejarah Pancasila.
6. Dalam kondisi perbedaan pendapat mengenai sejarah Pancasila yang dilihat
berdasarkan berbagai perspektif, mahasiswa harus dapat memutuskan sejarah mana
yang sesuai dengan pemahaman dan analisis yang telah dilakukan.
7. Menguasai pengetahuan tentang sejarah Pancasila pada era pra-kemerdekaan,era
kemerdekaan,era orde lama,era orde baru,era reformasi.
4
BAB 1 PEMBAHASAN
A. LANDASAN HISTORIS
Landasan Historis
Menurut Pidharta sejarah atau history adalah keadaaan masa lampau dengan segala
macam keadian yang didasari oleh konsep konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi –
informasi yang mengandung kejadian, modal, konsep, teori, praktik, moral, cita cita, bentuk
dan sebagainya. Menurut kami sejarah menjadi bukti nyata dengan adanya informasi. Dengan
berbagai kejadian akan timbul asal-usul dan akhir dari sejarah itu.
Pancasila yang merupakan ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari
tradisi dan budaya yang tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia
pengertian tradisi menurut Soerjono Soekamto (1990) tradisi ialah kegiatan yang dilakukan
oleh sekelompok masyarakat dengan secara langgeng (berulang-ulang). Kemudian pengertian
budaya menurut Soekmono adalah hasil pekerjaan atau usaha dari manusia yang berwujud
benda atau pemikiran manusia pada masa hidup di kala itu. Bangsa Indonesia sendiri sejak
kelahirannya telah berkembang menjadi bangsa yang besar seperti yang dialami oleh kerajaan
besar tempo dulu yaitu Sriwijaya, Kutai, dan Majapahit.
Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang
merdeka dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat
hidup, di dalamnya terdapat ciri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa
lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2). Karakter juga bisa
bermakna “huruf”. Menurut (Ditjen Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional),
karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Masyarakat Indonesia
dikenal bangsa lain sebagai warga negara yang religius, jujur, toleransi, pekerja keras,
disiplin, kreatif, dan demokratis. Meskipun masyarakat Indonesia heterogen namun oleh para
pendiri bangsa kita (the founding father) dirumuskan dasar negara yang diberi nama pancasila
dan meliputi lima prinsip pancasila.
Pancasila dicetuskan oleh Ir.Soekarno dalam pidatonya tanggal 11 Juni 1945 dalam
sidang BPUPKI. Dengan demikian dijelaskan bahwa secara historis kehidupan bangsa
Indonesia tidak dapat dipisakan dengan nilai-nilai Pancasila serta melahirkan keyakinan yang
tinggi terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia, sejak resmi disahkan menjadi dasar negara pada tanggal 18 Austus 195 oleh PPKI
sampai dengan saat ini dan kedepanya.
5
Rumusan ir.soekarno
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen
penetapannya ialah:
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiiki visi dan pandangan hidup yang
kuat (nasionalisme) agar tidak diombang-ambing di tengah masyarakat internasional. Maka
secara historis Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan sudah dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang disebut sebagai Kausa Material.
6
B. LANDASAN KULTURAL
Landasan Kultural
Kultural menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
diperoleh orang sebagai anggota masyarakat (Imran Manan,1989).
Hal ini tidak disetujui Hassan (1983), Ia mengemukakan bahwa kultural adalah
keseluruhan hasil manusia hidup bermasyarakat yang berisi aksi-aksi terhadap dan oleh
sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan kepandaian, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum,adat istiadat dan lain-lain kepandaian.
Sedangkan Kneller mengatakan kultural adalah cara hidup yang telah dikembangkan
oleh anggota-anggota masyarakat (Imran Manan,1989).
1. Gagasan 5. Benda
2. Ideologi 6. Kesenian
3. Norma 7. Ilmu
4. Teknologi 8. Kepandaian
Menurut kami didalam kultural terdapat kepercayaan seseorang, meliputi adat, moral,
dan kebiasaan sehari-hari. Serta diikuti dengan perkembangan zaman maka beberapa
kebiasaan kehidupan masyarakat mulai berubah menjadi lebih mudah dengan adanya
teknologi.
Pancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus bisa
diwariskan pada generasi penerus. Secara kultural, unsur-unsur Pancasila itu terdapat dalam
adat-istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan, dan kebudayaan dalam
Negara Indonesia secara umum.
Suatu bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup merupakan yang memang tak
memiliki kepribadian serta jati diri, sehingga bangsa Indonesia tersebut menjadi mudah
terombang-ambing dari berbagai macam pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.
Generasi penerus bangsa mampu memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tingkat
perkembangan dan tantangan zaman yang dihadapinya terutama dalam meraih suatu bentuk
keunggulan IPTEK tanpa harus kehilangan jati dirinya.
7
melalui proses refleksi filosofis pada pendiri negara seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, Moh.
Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri yang lain.
Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa. Agar seseorang diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, maka
seseorang harus menghormati dan menghargai orang lain. Contoh dalam hal ini yaitu
tidak membeda-bedakan suku, ras dan agama.
8
• Simbol Pengakuan Atas Kemanusiaan
Kata beradab yang tercantum dalam rumusan sila kedua ini membuktikan agar
manusia selalu beradab pada setiap kesempatan dalam hidupnya. Adanya adab
kemanusiaan ini akan menghasilkan pengaruh positif yaitu rasa saling mencintai di
antara sesama manusia dan mengembangkan sikap tenggang rasa sehingga ketertiban
dan keamanan di tengah masyarakat. Tenggang rasa sangat penting dilaksanakan oleh
semua rakyat karena dengannya terjadi rasa saling hormat menghormati atau sayang
menyayangi.
4. Nilai –Nilai pada Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kata kerakyatan di dalam rumusan sila keempat ini menunjukkan bahwa yang
memiliki kekuasaan di Indonesia tak lain dan tak bukan adalah rakyat Indonesia. Oleh
karena itu, setiap kepentingan rakyat yang bertujuan memajukan kesejahteraan umum
rakyat haruslah dilaksanakan sepenuhnya. Contoh kedaulatan berada di tangan rakyat
adalah adanya pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.
9
• Mengutamakan Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan
5. Nilai-Nilai pada Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial sangat berkaitan erat dengan keseimbangan hak dan kewajiban
di tengah masyarakat. Hak dan kewajiban yang seimbang menunjukkan bahwa
terdapat keadilan sosial yang merata bagi rakyat Indonesia. Contohnya ialah apabila
seseorang ingin dihargai dan dihormati oleh orang lain maka seseorang tersebut juga
harus menghargai dan menghormati orang lain.
Sila kelima lebih menekankan pada praktik individu dalam bergaul dengan
sesama. Sila ini meminta kita untuk selalu mengembangkan perbuatan yang luhur
yang mana perbuatan ini mencerminkan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan.
10
C. LANDASAN YURIDIS
Landasan Yuridis
Landasan yuridis atau hukum pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.
Menurut M Friedman sistem hukum adalah suatu sistem yang meliputi substansi,
hukum, dan budaya hukum. Terdapat juga unsur unsur Sistem Hukum dapat dibagi dalam 3
(tiga) jenis yaitu :
Pengertian Substansi Hukum adalah hakikat dari isi yang dikandung di dalam
peraturan perundang-undangan. Substansi meliputi semua aturan hukum, baik itu yang
tertulis maupun tidak tertulis, seperti halnya hukum materiil (hukum substantif), hukum
formil (hukum acara) dan hukum adat.
Pengertian Struktur Hukum adalah tingkatan atau susunan hukum, pelaksana hukum,
lembaga-lembaga hukum, peradilan dan pembuat hukum. Struktur hukum ini didirikan atas
tiga elemen yang mandiri, yaitu :
a. beteknis-system, yaitu keseluruhan dari aturan-aturan, kaidah dan asas hukum yang
dirumuskan ke dalam sistem pengertian.
b. intellingen, yaitu pranata-pranata (lembaga-lembaga) dan pejabat pelaksana hukum
yang keseluruhannya merupakan elemen operasional (pelaksanaan hukum).
c. beslissingen en handelingen, yaitu putusan-putusan dan tindakan-tindakan konkret,
baik itu dari pejabat hukum maupun para warga masyarakat. Akan tetapi, hanya
terbatas pada putusan-putusan serta tindakan-tindakan yang memiliki hubungan atau
ke dalam hubungan yang dapat dilakukan dengan sistem pengertian tadi.
Pengertian Kultur Hukum adalah bagian-bagian dari kultur dan pelaksana hukum,
cara-cara bertindak dan berpikir (besikap), baik yang berdimensi untuk membelokkan
kekuatan-kekuatan sosial menuju hukum atau yang menjauhi hukum. Kultur hukum
merupakan gambaran dari perilaku dan sikap terhadap hukum itu, serta keseluruhan dari
faktor-faktor yang menetukan bagaimana sistem hukum memperoleh tempat yang sesuai dan
dapat diterima oleh warga masyarakat di dalam kerangka budaya masyarakat.
11
Menurut kami yuridis adalah perundang-undangan yang berguna bagi diri sendiri dan
bisa diterapkan untuk orang lain, tidak melenceng dari undang-undang yang telah ditetapkan.
Pengertian rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang bersikap dan bertindak
sesuai dengan logika dan nalar manusia. Arti rasional adalah suatu konsep yang sifatnya
normatif yang merujuk pada keselarasan antara keyakinan seseorang dengan alasan orang
tersebut untuk yakin, atau tindakan seseorang dengan alasannya untuk melakukan tindakan
tersebut. Secara etimologi, istilah rasional berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “rasio”
yang artinya kemampuan kognitif untuk memilah antara yang benar dan salah dari yang ada
dan dalam kenyataan.
1. Manusia harus bekerja keras jika ingin mendapatkan uang dan menjadi kaya.
Pengertian Dinamis adalah sesuatu hal yang terus berubah dan berkembang secara
aktif,atau seseorang yang hidupnya sangat antusias dengan banyak energi dan tekad. Secara
etimologi,istilah dinamis berasal dari kata bahasa Prancis “dynamique” yang diambil dari
bahasa Yunani yang berarti ‘kekuatan’ atau ‘tenaga’.
12
Contoh orang berperilaku dinamis :
Dalam rambu rambu mata kuliah MPK Pancasila terdapat segi historis, filosofis,
ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengembangan tersebut diharapkan agar
mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai hati nuraninya, mengenali masalah hidup
terutama kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah,
nilai nilai budaya demi persatuan bangsa Indonesia.
13
D. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan Filosofis
Menurut Salahudin,A yang dikutip kembali oleh Halim, A dan Supriyono (2012),
Kata Filosofis terbentuk dari 2 kata dari bahasa Yunani, yaitu philo yang berarti cinta dan
Sophos yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian Filosofis (Filsafat) dapat diartikan
sebagai cinta kebijaksanaan (alhikmah). Orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan
atau kebenaran disebut dengan Filsuf.
Landasan filosofis pendidikan merupakan bagian penting yang harus dipelajari dalam
dunia pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan bersifat normatif dan perspektif. Selain itu
juga, dengan filosofis pendidikan kita akan mengetahui mengapa, apa, dan bagaimana kita
melakukan pelajaran, siapa yang kita ajar dan mengenai hakikat belajar. Hal ini merupakan
seperangkat prinsip yang menuntun kita dalam melakukan tindakan profesional melalui
kegiatan dan masalah-masalah yang kita hadapi sehari-hari.
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa
yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa
manusia adalah mahluk Tuhan YME.
Syarat dari suatu negara yaitu dengan adanya persatuan yang menjadi unsur pokok
suatu negara,sehingga secara filosofis negara persatuan dan kerakyatan konsekuensinya yaitu
rakyat menjadi dasar ontologism demokrasi. Ontologis demokrasi merupakan alat telaah
dalam kajian filsafat ilmu. contoh dari ontologi, misalnya ontologi rumah. Di zaman
sekarang, begitu banyak model dan bentuk dari rumah.
Maka dari itu, realisasi kenegaraan dalam proses reformasi yang terjadi dewasa
menjadi suatu bentuk keharusan jika memang Pancasila menjadi salah satu sumber nilai
dalam pelaksanaan kenegaraan baik itu di dalam pembangunan nasional, ekonomi, sosial
budaya, politik, hukum, hingga pertahanan dan keamanan.
Berdasarkan :
14
b. Menghasilkan mahasiswa yang beriman, bertaqwa, dan bersikap mampu :
1. Bertanggung jawab sesuai hati nurani
2. Memecahkan masalah hidup dan kesejahteraan
3. Mengenali perubahan pengetahuan teknologi dan seni
4. Memaknai sejarah dan nilai-nilai budaya yang mengandung sila ke-3
c. Warga negara Indonesia harus memahami, menganalisa, menjawab masalah-
masalah yang berdasarkan pada cita-cita dan tujuan bangsa indonesia.
15
PENUTUP
Dasar negara Republik Indonesia dalam sejarahnya, eksitensi pancasila sebagai dasar
filsafat negara Republik Indonesia yaitu paraigma bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
ini dimaksud untuk dipergunakan sebagai acuan setiap warga negara utamanya para
penyelenggara negara dan pemerintahan dalam menentukan kebijakan dan mengadakan
evaluasi serta Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan atas hukum. Oleh karena itu
dalam aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan diatur dalam UUD yaitu Pancasila dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.habibullahurl.com/2017/09/landasan-pendidikan-pancasila.html
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/landasan-historis-kultural-yuridis-dan.html
http://rahmat-adiant0.blogspot.com/
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/landasan-historis-kultural-yuridis-dan.html
17