Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

Dosen
Istiwi, M.Pd.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2
1. Finna Aris Siswanti P17321193050
2. Nisa Rohmatin Maghfiroh P17321193053
3. Fatati Zakia Maulina P17321194067
4. Regita Aulia Cahyani P17321194068
5. Anisa Ilma Nurisna P17321194072
6. Millenia Bunga Syah Putri P17321194076

TAHUN AJARAN 2019/2020


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI TINGKAT I
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Kampus Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 64, Kota Kediri
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T. yang memadukan hati kita dalam kecintaan kepada-
Nya, mempertemukan kitadalam ketaatan kepada-Nya, menyatukan kita dalam menjalankan
perintah di jalan-Nya, dan menghimpun kita untuk bersama membela agama-Nya. Semoga
kita menjadi bagian dari kelompok yang menjadi harapan umat ini.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
S.A.W. yang memberikan teladan kepada kita cara membangkitkan umat yang telah mati,
mempersatukan bangsa yang bercerai berai, membimbing umat yang kebingungan di tengah
sahara kehidupan, membangunkan generasi yang tertidur lelap, dan menuntun kemanusiaan
yang merana menuju kejayaan, kemuliaan dan kebahagiaan.Semoga kita termasuk golongan
yang berjuang untuk kejayaan umat.

Alhamdulillah dengan izin dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul ”Identitas Nasional” guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
kewarganegaraan. Makalah ini juga masih sangat sederhana dan banyak kekurangan serta
kesalahan. Karena itu kami mohon masukan dari pembaca demi perbaikan selanjutnya. Besar
harapan kami makalah ini bisa bermanfaat untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan
secara umum, untuk menyongsong kejayaan dan kemuliaan umat.

Kediri, 23 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Pengertian Identitas Nasional.............................................................................................2
2.2 Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional....................................................................2
2.3 Identitas Nasional Indonesia...............................................................................................4
2.4 Identitas Nasional dan Integrasi Nasional.........................................................................7
SOAL....................................................................................................................................................9
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Situasi dan kondisi masyarakat kita dewasa ini menghadapkan kita pada
suatu keprihatinan dan sekaligus juga mengundang kita untuk ikut bertanggung jawab
atas mosaik Indonesia yang retak bukan sebagai ukiran melainkan membelah dan
meretas jahitan busana tanah air, tercabik-cabik dalam kerusakan yang menghilangkan
keindahannya. Untaian kata-kata dalam pengantar sebagaimana tersebut merupakan
tamsilan bahwasannya Bangsa Indonesia yang dahulu dikenal sebagai “het zachste volk
ter aarde” dalam pergaulan antar bangsa, kini sedang mengalami tidak saja krisis
identitas melainkan juga krisis dalam berbagai dimensi kehidupan yang melahirkan
instabilitas yang berkepanjangan semenjak reformasi digulirkan pada tahun 1998.
(Koento W, 2005)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian identitas Nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentuk identitas nasional?
3. Apa saja yang menunjukkan identitas Nasional Indonesia?
4. Apa itu identitas Nasional dan integrasi Nasional?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas Nasional
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk identitas Nasional
3. Identitas Nasional Indonesia
4. Identitas Nasional dan integrasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional


Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri dari suatu bangsa. Artinya,
jati diri tersebut merupakan milik suatu bangsa dan berbeda dengan banga lainnya.
Dalam garis besarnya, identitas nasional merupakan suatu jati diri yang tidak hanya
mengacu pada individu tertentu, namun juga berlaku untuk suatu
kelompok/organisasi/negara.
A. Menurut Koenta Wibisono (2005)
Identitas Nasional merupakan “ manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa (nasion) dengan ciri
khasnya, yang membuat berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.
B. Menurut Dean A. Mix dan Sandra M.
Hawley Nation-state adalah suatu bangsa yang mempunyai bangunan politik
seperti ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah yang sah, pengakuan
bangsa lain, dan sebagainya.
C. Menurut Koerniatmante Soepraptowiro
Secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan merupakan suatu
konsekuensi lnagsung dari perkembangan nasionalisme.
D. Menurut Berger
Dalam bukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” ideologi
kapitalislah yang akan menguasai dunia serta mengubah masyarakat satu persatu
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang
sosial, politik, dan kebudayaan.
E. Menurut Toyanbee
Ciri khas suatu bangsa yang ialah lokal genius dalam menghadapi tantangan
dan respon. Jika tantangan besar sementara respon kecil maka bangsa tersebut
akan punah. Namun apabila tantangan kecil sementara respon besar maka bangsa
tersebut akan berkembang menjadi bangsa yang kreatif.

2.2 Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional


Proses pembentukan bangsa negara membutuhkan identitas-identitas untuk
menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan
menjadi identitas bersama suatu bangsa menurut Ramlan Surbakti (1999) meliputi
primordial, sakral, tokoh, kesediaan bersatu dalam perbedaan, sejarah, perkembangan
ekonomi, dan kelembagaan (Ramlan Surbakti, 1999).
1. Faktor-faktor primordial ini meliputi: kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan
suku bangsa, daerah asal (home land), bahasa dan adat istiadat. Faktor primodial
merupakan identitas yang khas untuk menyatukan masyarakat Indonesia sehingga
mereka dapat membentuk bangsa negara.
2. Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan
ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor

2
sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Negara Indonesia
diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila.
3. Tokoh. Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin
di beberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat
dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya Soekarno di
Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan Tito
di Yugoslavia.
4. Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in deversity).
Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia
pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya tanpa menghilangkan
keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, agamanya. Sesungguhnya warga
bangsa memiliki kesetiaan ganda (multiloyalities). Warga setia pada identitas
primordialnya dan warga juga memiliki kesetiaan pada pemerintah dan negara,
namun mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang
terwujud dalam bangsa negara di bawah satu pemerintah yang sah. Mereka
sepakat untuk hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun berbeda latar
belakang. Oleh karena itu, setiap warga negara perlu memiliki kesadaran akan arti
pentingnya penghargaan terhadap suatu identitas bersama yang tujuannya adalah
menegakkan Bhinneka Tunggal Ika atau kesatuan dalam perbedaan (unity in
deversity) suatu solidaritas yang didasarkan pada kesantunan (civility).
5. Sejarah. Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman
masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya
melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar
anggota masyarakat itu.
6. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan.
Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin
kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,
akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang
terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas
Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara dan
Eropa Barat.
7. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti
birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga
itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan
golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

3
2.3 Identitas Nasional Indonesia
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan
negara Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan
disepakati oleh para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum
dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C.
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia di antaranya adalah sebagai
berikut:
A. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal. Bahasa dipahami
sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsurunsur ucapan
manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Di Indonesia
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Meskipun di Indonesia
terdapat berbagai macam suku bangsa tetapi bangsa Indonesia disatukan oleh bahasa
nasional yaitu bahasa Indonesia.
B. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan
simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera
dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia
adalah Sang Merah Putih”. Warna merah dan putih juga memiliki arti sebagai berikut,
merah yang artinya berani dan putih artinya suci.
C. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada
kongres pemuda (Sumpah pemuda) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh
Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan
Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu
kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po. Setelah indeonesia merdeka, lagu
itu ditetapkan sebagai lagu kebangsaan perlambang persatuan bangsa. Lirik Indonesia
Raya merupakan saloka atau pantun berangkai, merupakan cara empu Walmiki ketika

4
menulis epic Ramayana. Dengan kekuatan liriknya itulah Indonesia Raya segera
menjadi saloka sakti pemersatu bangsa.

D. Lambang Negara yaitu Pancasila


Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A
bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Garuda Pancasila disini
yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa
Indonesia. Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas
yang melambangkan kejayaan Indonesia. sedangkan perisai di tengah melambangkan
pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan
sila-sila dalam pancasila.
E. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam
kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat
sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak
mengakui harkat dan martabat pihak lain. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat
eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi
oleh sikap saling percaya mempercayai, saling hormat menghormati, saling cinta
mencintai dan rukun.
F. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila
sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Pada hakikatnya
pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering
disebut juga sebagai pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup,
petunjuk hidup yang dapat di artikan dari segi global atau sekala besar. Dalam hal ini
Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai
kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan
satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide yang menjadi
tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara. Oleh karena itu, dapat

5
dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang merupakan pandangan
hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan denagn
norma-norma agama, norma-norma sopan santun, dan tidak bertentangan dengan
norma-norma hukum yang sudah ada dan telah ditetapkan atau saat ini berlaku.

G. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945


Undang-Undang Dasar adalah peraturan perundang-undangan yang tetinggi
dalam negara dan merupakan hukum dasar tertulis yang mengikat berisi aturan yang
harus ditaati. Hukum dasar negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan yang
berupa kumpulan peraturan yang membentuk negara dan mengatur pemerintahannya.
UUD merupakan dasar tertulis. Oleh karena itu, UUD menurut sifat dan fungsinya
adalah suatu naskah yang memaparkan karangan dan tugas-tugas pokok cara kerja
badan tersebut. Undang-Undang Dasar nmerupakan suatu hal yang sangat penting dan
vital dalam suatu pemerintahan yang telah merdeka. Dengan adanya konstitusi dalam
suatu negara yang merdeka menandakan bahwa negara ini sebagai negara
konstitusional yang menjamin kebebasan rakyat Indonesia untuk memerintah diri
sendiri. Sebagai bangsa Indonesia Indonesia yang merdeka dan berdaulat untuk
membentuk pemerintah sendiri yang sah serta usahamenjamin hak-haknya disertai
menentang penyalahgunaan kekuasaan.
H. Konsepsi Wawasan Nusantara
Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi.
Kata nasional menunjukkan kata sifat atau ruang lingkup. Bentuk kata yang berasal
dari istilah nation itu berarti bangsa yang telah mengidentifikasikan diri ke dalam
kehidupan berneegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah
menegara. Nusantara perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di antara
Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia, serta di antara Benua Asia dan Benua
Australia. Wawasan nasional merupakan cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya. Wawasan merupakan penjabaran dari filsafat bangsa Indonesia sesuai
dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya.
Esensinya, ialah bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis, sejarahnya,
serta kondisi sosial budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.

6
I. Kebudayaan Daerah Yang Telah Diterima Sebagai Kebudayaan Nasional
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk
bertindak. Kebudayaan dapat dimaknai sebagai suatu budi dan daya manusia yang
tidak ternilai harganya dan mempunyai manfaat bagi kehidupan umat manusia, baik
pada masa lampau, masa kini, maupun pada masa yang akan datang. Kebudayaan
daerah kita pelihara dan kita kembangkan menjadi kebudayaan nasional yang
dinikmati oleh seluruh bangsa. Jadi, kebudayaan nasional yaitu suatu perpaduan dan
pengembangan berbagai macam kebudayaan daerah yang terus menerus dibina dan
dilestarikan keberadaannya, sehingga menjadi milik bersama.

2.4 Identitas Nasional dan Integrasi Nasional


Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Sedangkan identitas nasional secara terminologis adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara fisiolofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain. Antara integrasi nasional dan identitas nasional
Negara Indonesia sangatlah terkait. Karena Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku yang disatukan melalui persatuan dibawah bendera merah putih dan’Bhineka
Tunggal Ika’ melalui proses ini terjadi proses intergasi nasional dimana perbedaan
yang ada di persatukan sehingga terciptanya keselarasan. Persatuan dari kemajemukan
suku inilah yang menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang membedakannya
dengan bangsa lain. Sehingga adanya kompleksitas perbedaan suku yang bersatu di
Indonesia dijadikan sebagai identitas bangsa sebagai bangsa yang majemuk yang kaya

7
akan suku,tradisi dan bahasa dalam wujud semboyan ‘Bhineka Tunggal Ika’,berbeda-
beda tetapi tetap satu jua. Jadi,antara integrasi nasional dan identitas nasional
memiliki keterkaitan, karena dalam hal ini,di Indonesia intergasi nasional dijadikan
sebagai salah satu identitas nasional dimana konsep ‘Bhineka Tunggal Ika’ yang
merupakan hasil dari integrasi nasional dijadikan sebagai identitas nasional,semboyan
ini tidak akan pernah ada dinegara lain,semboyan ini hanya ada di Indonesia dan
menjadi identitas bangsa yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang
lain.
Seperti yang kita ketahui,Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan atau pun wilayahnya. Disatu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat,namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga menimbulkan masalah yang baru. Kita
ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter
atau manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bahasa
Indonesia.
Masalah integrasi nasional sangat komplek dan multidimensional. Untuk
mewujudkannya diperlukan keadilan,kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah
dengan tidak membedakan ras,suku,agama ,bahasa dan sebagainya. Sebenarnya upaya
membangun keadilan, kesatuan dan persatuan bangsa merupakan bagian dari
memabngun dan membina stapbilitas politik di samping upaya lain seperti banyaknya
keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Dengan demikian, upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu
dilakukan agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya
pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu karena pada hakikatnya
integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya persatuan dan kesatuan
bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang
dapat lebih menjamin terwujudnya Negara yang makmur,aman dan tentram jika
melihat konflik yang terjadi di aceh,ambon,Kalimantan barat dan papua merupakan
cermin dan belum terwujudnya integrasi nasional yang diharapkan. Sedangkan
kaitannya dengan identitas nasional adalah adanya integrasi nasional yang dapat
menguatkan akar dari identitas yang sedang dibangun.

8
SOAL

1. Yang mendorong munculnya konsep Identitas Nasional, kecuali............


a. Pluralisme
b. Materealisme
c. Atheisme
d. Globalisme
e. Globalisasi
Jawaban: C
2. Muatan Identitas Nasional meliputi, kecuali.............
a. Kepribadian bangsa
b. Pandangan hidup bangsa
c. Ideologi negara
d. Dasar negara
e. Filsafat negara
Jawaban: D
3. Berikut ini yang bkan merupakan unsur unsur Identitas Nasional adalah................
a. Komitmen
b. Agama
c. Bahasa
d. Suku
e. Kebudayaan
Jawaban: A
4. Faktor yang menetukan tingkat integrasi suatu negara adalah, kecuali..........
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepemimpinan
c. Ideologi nasional
d. Kekuatan lembaga-lembaga politik
e. Ideologi negara
Jawaban: E

9
5. Faktor pendukung integrasi antara lain. Kecuali.................
a. Penggunaan Bahasa Indonesia
b. Semangat persatuan serta kesatuan didalam bangsa
c. Jiwa sosial yang tinngi utuk negrara
d. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsan yang sama yakni pancasila
e. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam gotong royong dan toleransi beragama
Jawaban: C
6. Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut,
kecuali....................
a. Geografi
b. Sosial
c. Demografi
d. Kekayaan alam
e. Ideologi
Jawaban: B
7. Suatu ciri yang dimiliki leh suatu bangsa yang secara filosofi membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa lain merupakan pengertian dari...............
a. Identitas negara
b. Lambang negara
c. Identitas nasional
d. Ideologi negara
e. Identitas bangsa
Jawaban: C
8. Untuk membentuk jati diri maka nilai-nilai yang ada tersebut harus digali duli, nilai-nilai
yang dimaksud telah dijabarkan pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi
antara lain seperti dibawah ini, kecuali................
a. Saling menghargai
b. Atheis
c. Gotong royong
d. Tepo sliro
e. Saling tolong menolong
Jawaban: B

10
9. Faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia adalah............
a. Faktor primer dan reaktif
b. Faktor penarik dan objektif
c. Faktor reaktif dan subjektif
d. Faktor Primordial dan Faktor Sakral
e. Faktor pendorong dan penarik
Jawaban: D
10. Terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional dapat tercipta dari usaha dan proses
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara merupakan pengertian
dari...................
a. Integrasi Nasional
b. Identitas Nasional
c. Identitas Negara
d. Integrasi Negara
e. Filsafat Negara
Jawaban: A

11
BAB III
KESIMPULAN

Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu
memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah system
hukum/perundang-undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Hakekat bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan nasib
dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak yang kuat untuk bersatu dan
hidup bersama serta mendiami suatu wilayah sebagai suatu “kesatuan nasional”.
Hakekat negara adalah merupakan suatu wilayah dimana terdapat sekelompok
manusia melakukan kegiatan pemerintahan.
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang terkandung
unsur-unsur pembenuk seperti suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Dalam era
globalisasi tantangan kita dalam mempertahankan identitas kt sangat berat karena mulai
berkurangnya nilai-nilai yang berada di dalam masyarakat.
Diera globalisasi seperti sekarang ini Identitas Nasional merupakan hal yang harus
diperhatikan, karena Identitas Nasional merupakan hal yang harus diperhatikan, karena
Identitas Nasional merupakan hal yang membuat bertahan atau tidaknya ciri khas dan
karakteristik suatu bangsa yang seharusnya menjadi kebanggaan bangsa itu sendiri karena,
Identitas Nasional merupakan salah satu senjata untuk bersaing kearah yang lebih positif
diera globalisasi

12
DAFTAR PUSTAKA

https://salamadian.com/pengertian-identitas-nasional-indonesia/

https://www.gurupendidikan.co.id/identitas-nasional/

http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2013/03/keterkaitan-integrasi-nasional-dan.html

13

Anda mungkin juga menyukai