Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

DOSEN PENGAMPUH : ABD. AZIZ, S.H., S.Pd.I., M.Pd.

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS INDUVIDU


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI SUSUN OLEH :

FITRIANA S. LAMI (2021)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA

MALANG

2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Identitas Nasional................................................................................ 2
2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional................................................................... 3
2.3 Faktor-faktor Identitas Nasional............................................................................ 5
Sifat Identitas Nasional ......................................................................................... 8
2.5 Identitas Nasional bangsa Indonesia ..................................................................... 8
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 13
3.2 Saran.................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas kuasaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
bertujan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan yang dibina oleh
Bapak ABD. AZIZ, S.H., S.Pd.I., M.Pd. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Identitas Nasional bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak ABD. AZIZ, S.H., S.Pd.I.


M.Pd. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah yang kami tekuni. kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam membuat
makalah ini tentu ada kurang dan salahnya, sehingga kami memiliki harapan besar
kepada pembaca agar memberikan kritikan dan saran yang membangun, supaya
makalah ini bisa lebih baik lagi.

Malang, 16 September 2021

Penulis

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya
berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu
Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya
berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan
identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu
tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya.
Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya sudah mengetahui apa itu
identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya masih banyak generasi muda
indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional dan apa saja wujud dari
identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh
Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya
bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya. Identitas Nasional merupakan
pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas
Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung
tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di
tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari identitas nasional ?
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional ?
3. Bagaimana identitas Negara Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar siswa mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang identitas dari
negara indonesia
2. Agar siswa mengetahui wujud identitas negara
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan
nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas
nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional
dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila,
Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara
yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum
Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti
Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan
lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia
dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara
yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan
bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta
kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat
mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada
padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas
Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang

2
secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi
suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan
internasional.
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh
budaya asing akan menghadapi challence dan response. Jika challence cukup besar
sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana
terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun
demikian jika challance kecil sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan
berkembang menjadi bangsa yang kreatif.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan
kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru
dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.

2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi
dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi anta
rwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis,
ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor
subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor
subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa
Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di
dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Selain itu terdapat factor lain yaitu faktor sakral dapat berupa kesamaan agama
3
yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang
bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk
bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Negara
Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila. Tokoh kepemimpinan dari para tokoh
yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan
bangsa negara. Pemimpin di beberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah
rakyat, pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya
Soekarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan
Tito di Yugoslavia.
Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in deversity) juga
menjadi faktor pembentuk identitas nasional. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah
kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya
tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, agamanya.
Sesungguhnya warga bangsa memiliki kesetiaan ganda (multiloyalities). Warga setia pada
identitas primordialnya dan warga juga memiliki kesetiaan pada pemerintah dan negara,
namun mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaan yang terwujud
dalam bangsa negara di bawah satu pemerintah yang sah. Mereka sepakat untuk hidup
bersama di bawah satu bangsa meskipun berbeda latar belakang. Oleh karena itu, setiap warga
negara perlu memiliki kesadaran akan arti pentingnya penghargaan terhadap suatu
identitas bersama yang tujuannya adalah menegakkan Bhinneka Tunggal Ika atau kesatuan
dalam perbedaan (unity in deversity) suatu solidaritas yang didasarkan pada kesantunan
(civility).
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yang
sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak
hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota
masyarakat itu.
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi
kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang
akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling
4
ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi karena perkembangan
ekonomi oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat
industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat.
Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi,
angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani dan
mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam
masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu
bangsa.
Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi,
atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor – faktor
ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka
harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
Faktor – faktor obyektif itu penting, namun unsur yang terpenting ialah kemauan
bersama yang hidup nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni suatu
paham yang memberi ilham kepada

2.3 Faktor-faktor Identitas Nasional


Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunkan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional terebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional bangsa Indonesia meliputi:
1 Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis ekologis dan demografis Kondisi
geografi – ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia
2 Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia (Suryo, 2002). Faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengarui proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta

5
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan masyarakat,
bangsa dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul tatkala
nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal abad XX.

Sedangkan menurut Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castell


dalam bukunya, The Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan teori tentang
munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi antara empat faktor
penting, yaitu :
1 Faktor primer
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya.
Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama
wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-
beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang
masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam
suatu persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut
tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan
Bhinneka Tunggal Ika.
2 Faktor in terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan
bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara.
Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemauan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu
identitas nasional yang bersifat dinamis. Oleh karena itu bangsa Indonesia
proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh
tingkah kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam mebangun bangsa dan
kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan
Negara Indonesia.
3 Faktor penarik
Faktor ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi, dan pemantaan sistrm pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia
6
unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga
bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia.
Nahasa Melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di Indonesia,
meskipun masing- masing etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa
daeah masing-masing. Demikian pula menyangkut birokrasi serta pendidikan
nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini masih
senantiasa dikembangkan.
4 Faktor reaktif.
Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif
melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah
abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujdkan faktor keempat
melalui memori kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup
serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan
faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat.
Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan
identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara
Indonesia.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan
identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain. Pencarian identitas
nasional bangsa Indonesia pada dasarnya melekat erat dengan perjuangan bangsa
Indonesia untuk membangun bangsa dan Negara dengan konsep nama Indonesia. Bangsa
dan negara Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur masyarakat lama dan dibangun
menjadi suatu kesatuan bangsa dan negara dengan prinsip nasionalisme modern. Oleh
karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur- unsur
lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang saling
berkaitan dan terbentuklah melalui suatu proses yang cukup panjang.

7
Sifat Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang
menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Pada
era globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan
yang sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan
politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan
identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah
dan terombang-ambing oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu
mempertahankan identitas nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan dalam
mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang
sedemikianrupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih
kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut.
Oleh karena itu, identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat
mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang menjadi cita-cita dan tujuan
hidup bersama.

2.5 Identitas Nasional bangsa Indonesia


Identitas nasional merupakan sesuatu yang ditransmisikan dari masa lalu dan
dirasakan sebagai pemilikan bersama, sehingga tampak kelihatan di dalam
keseharian tingkah laku seseorang dalam komunitasnya (Tilaar, 2007:27). Identitas
nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan oleh karena identitas nasional itu
dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka
bernegara. Bersifat sekunder oleh karena identitas nasional lahir belakangan
dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga
bangsa itu secara askriptif, jauh sebelum mereka memiliki identitas nasional itu, warga
bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu
perjuangan panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat terjadi
sekelompok warga bangsa tidak setuju degan identitas nasional yang hendak diajukan oleh
kelompok bangsa lainnya. Setiap kelompok bangsa di dalam negara, umumnya
8
mengingingkan identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai identitas nasional yang tentu
saja belum tentu diterima oleh kelompok bangsa lain. Inilah yang menyebabkan sebuah
negara-bangsa yang baru merdeka mengalami pertikaian intern yang berlarut-larut demi
untuk saling mengangkat identitas kesukubangsaan menjadi identitas nasional.
Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa- apa yang
dapat menjadi identitas nasional Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia relatif
berhasil dalam membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan
ideologi Pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan perjuangan dan
pengorbanan di antara warga bangsa.

1) Unsur-Unsur Identitas Nasional


Identitas Nasional Indonesia merujuk pada sualu bangsa yang majemuk. Ke-
majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu
suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
 Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif
(ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kclompok
etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.
 Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-
agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam,
Kristcn, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu
pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, tctapi sejak
pcmerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan. Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah
agama Islam, Kristcn, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama
Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara,
tctapi sejak pcmerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi
negara dihapuskan

9
 Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolcktit digunakan oleh pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan
dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan
atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
 Bahasa: merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.
Bahasa dipaha mi sebagai sistem pcrlambang yang secara arbitrcr dibentuk
atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana
berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya


menjadi 3 bagian sebagai berikut:
1. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa,
Dasar Negara,dan ldeologi Negara
2. Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Pcrundangannya,
Bahasa Indonesia, Lambang Ncgaia, Bcndcra Negara, Lagu Kebangsaan
"Indonesia Raya"
3. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan
pluralisme dalam suku. bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan.

2) Bentuk-bentuk Identitas Nasional Indonesia

Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah


sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan
sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa
persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai identitas
nasional Indonesia.
2. Sang Merah Putih sebagai bendera negara. Warna merah berarti berani
dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa

10
kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.
Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945,
namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda.
3. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia
Raya pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam
Kongres Pemuda II.
4. Burung Garuda yang merupakan burung khas Indonesia dijadikan
sebagai lambang negara
5. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berarti berbeda-beda
tetapi satu jua. Menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen,
namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa
Indonesia.
6. Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar yang dijadikan
sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan
identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan pandangan
hidup (ideologi) bangsa.
7. UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945
merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam
tata urutan peraturan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman
penyelenggaraan bernegara.
8. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah
republik. Sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi
(kedaulatan rakyat). Saat ini identitas negara kesatuan disepakati untuk tidak
dilakukan perubahan.
9. Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
11
10. Kebudayaan sebagai puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kebudayaan
daerah diterima sebagai kebudayaan nasional. Berbagai kebudayaan dari
kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita rasa tinggi,
dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas sebagai kebudayaan
nasional.
Tumbuh dan disepakatinya beberapa identitas nasional Indonesia itu
sesungguhnya telah diawali dengan adanya kesadaran politik bangsa Indonesia
sebelum bernegara. Hal demikian sesuai dengan ciri dari pembentukan negara-negara
model mutakhir. Kesadaran politik itu adalah tumbuhnya semangat nasionalisme
(semangat kebangsaan) sebagai gerakan menentang penjajahan dan mewujudkan negara
Indonesia. Dengan demikian, nasionalisme yang tumbuh kuat dalam diri bangsa
Indonesia turut mempermudah terbentuknya identitas nasional Indonesia.

12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas
nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta
karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik,
ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. Terdapat dua faktor penting

13
dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor primodial dan faktor kondisional.
Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas yang menjadi
pandangan hidup. Politik Identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang
ditandai dengan kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk
represi yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini saya susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini saya sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang
membangun sangat saya harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dwi, S., Triwahyuningsih, T., & Dikdik Baehaqi Arif, D. B. A. (2012). Identitas Nasional.

Rahayu, A. S. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Bumi


Aksara.

Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018, October). Pendidikan multikultural: penguatan


identitas nasional di era revolusi industri 4.0. In Prosiding Seminar Nasional
Multidisiplin (Vol. 1, pp. 44-50).
2

Anda mungkin juga menyukai