OLEH:
SEMESTER/KELAS: 1/REGULER C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS FLORES
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya. Karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Anna Maria Gadi
Djou, SH.M.Hum yang telah memberikan tugas makalah tentang IDENTITAS
NASIONAL. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
wawasan mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul “
IDENTITAS NASIONAL ”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 7
3.2 Saran............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULAN
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya
berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu
Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan
tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat
mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka
dilahirkan.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara,
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang
telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah
ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu
Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang
Hukum.
1
1.3.3 Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas
budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam
era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, munculah kebangkitan kembali kesadaran Nasional.
2
2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi,
ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia
sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa
Indonesia.
3
sebagai bahasa persatuan pada kongres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan Identitas
nasional Indonesia.
2.3.3 Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila
Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-
undang Dasar 1945. Salah seorang anggota panitia bernama Parada
Harahap mengusulkan tentang lambang negara . tanggal 16 November 1945
baru dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini bertugas menyelidiki arti
lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal
untuk mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia Indonsia
Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan
makna simbolik dari lambang negara ialah Garuda ialah burung yang
dinamakan juga “Sang Raja Wali”.
Adapun makna yang terkandung dalam simbol-simbol Pancasila
2.3.3.1 Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama
pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah
cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2.3.3.2 Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang
adil dan beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi
empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai
segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan
perempuan mata rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap
manusia, laki-laki dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai
2.3.3.3 Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia.
Pohon beringin melambangkan pohon besar yang bisa digunakan oleh
banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili
keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
2.3.3.4 Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial
yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah dimana orang-orang harus
berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
4
2.3.3.5 Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila
kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia,
yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran.
2.3.4 Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No.
24 Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali
dinyanyikan pada Kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya
menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara
kenegaraan.
2.3.5 Semboyan Bangsa Indonesia
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti “ Berbeda – beda Tapi
Tetap Satu Jua”. Semboyan negara ini merupakan kutipan dari kitab
Sutasoma dari Mpu Tantular. Semboyan ini dipilih untuk menggambarkan
persatuan negara Indonesia yang memiliki keberagaman suku, ras, agama,
budaya, dan bahasa.
2.3.6 Konstitusi Negara Indonesia
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945
dijadikan pedoman dalam kehidupan bernegara. Sehari setelah proklamasi,
pada tanggal 18 agustus 1945, PPKI mengesahkan naskah yang kini menjadi
UUD Negara RI.
2.3.7 Kebudayaan Daerah
Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang berjumlah 1340 suku
bangsa, jumlah bahasa yang ada di Indonesia berjumlah 724 bahasa, jumlah
budaya yang ada di Indonesia ada 4 yaitu Papua Melanozoid, Negroid,
Weddoid, dan Melayu Mongoloid. Masyarakat Indonesia mendiami pulau –
pulau serta berbicara dalam ragam Bahasa, mempunyai budaya daerah.
Kemudian budaya daerah ini ditetapkan sebagai budaya nasional dan
identitas nasional.
2.3.8 Bentuk Negara Indonesia
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berkedaulatan
rakyat. Negara Indonesia berbentuk kesatuan dan memiliki bentuk
pemerintahan Republik.
5
2.3.9 Sistem Indonesia
Sistem pemerintahan yang digunakan di Indonesia adalah sistem
demokrasi, dengan sistem yang menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat
ini sudah disepakati bahwa Indonesia tidak akan melakukan perubahan
identitas sebagai negara kesatuan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
seperti: Pancasila.
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas
nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
7
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
kami ini.
8
9
DAFTAR PUSTAKA