Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PENGENALAN KEWARGANEGARAAN DAN


INDENTITAS NASIONAL

Dosen Pengampu:

Welly Marlina M.Ak

Disusun oleh kelompok 1

Indra Fata Wansa(2310402024)

Ilal Fikri(2310402044)

M.Alvin Hanif (2310402042)

Sandi Erlangga(2310402025)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

TAHUN 2024/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho dan
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Kewarganegaraan
dengan judul “Pengenalan Kewarganegaraan dan Identitas Nasional
Indonesia” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kami sampaikan
kepada nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya yang
setia.

Dalam penulisan tugas makalah ini, tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami hingga tugas makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami memohon maaf apabila banyak kesalahan baik dalam penyusunan,


tata bahasa, dan sebagainya. Saran dan kritik tentu kami harapkan dari para
pembaca atas kekurangan makalah kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membaca, dan tentunya sebagai pembelajaran bagi penulis
sendiri.

Sungai Penuh,27 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................4


B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.....................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian kewarganegaraan dan Identitas Nasional...................................5


2. Unsur-Unsur Kewarganegaraan dan Identitas Nasional..............................7
3. Pancasila sebagai Identitas Nasional...........................................................9
4. Penerapan Identitas Nasional.....................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sebagai Warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai


kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya dan mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga
terhindar dari kemungkinan menjadi tidak berkewarganegaraan.

Identitas nasional Indonesia adalah sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang


membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia memiliki
Pancasila sebagai landasan negara yang merupakan ideologi yang dibentuk oleh
bangsa Indonesia sendiri, dan tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Namun,
belum banyak masyarakat Indonesia itu sendiri yang paham betul makna Identitas
Nasional Indonesia dan penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh
sebab itu, penanaman nasionalisme sangat penting bagi setiap warga Indonesia
agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional ?
2. Apa saja unsur-unsur identitas nasioanal ?
3. Apa fungsi pancasila sebagai identitas nasional untuk bangsa indonesia ?
4. Bagaimana penerapan identitas nasional dalam bermasyarakat?

C.Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Mengidentifikasi Kewarganegaraan dan identitas nasional.
2. Mengetahui unsur-unsur kewarganegaraan dan identitas nasional.

4
3. Mengetahui pancasila sebagai identitas nasional.
4. Mengetahui penerapan identitas nasional.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Kewarganegaraan dan Identitas Nasional

1.Kewarganegaraaan

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol


satuanpolitik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak
untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang
demikian disebut warga negara.Seorang warga negara berhak memiliki paspor
dari negara yang dianggotainya.Pengertian Kewarganegaraan juga dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosilogis.

Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan negara atau kewarganegaraan sebagai status legal. Dengan
adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, bahwa orang
tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya
ikatan hukum seperti akte kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan,
dan lain-lain.

Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan adanya ikatan


hukum, tetapi ikatan emosional seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan
nasib, dan lain-lain. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan orang yang
bersangkutan.Sedangkan menurut Graham Murdock Kewarganegaraan ialah hak
untuk berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social, politik dan
kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-bentuk yang
selanjutnya dengan begitu maka memperbesar ide-ide.

5
2.Identitas Nasional

Jika ditinjau, identitas berasal dari Bahasa Inggris “Identity” yang berarti
ciri-ciri. Sedangkan Nasional berarti Identitas nasional ialah suatu ciri yang
dimiliki oleh bangsa sehingga dapat membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lainnya. Setiap Negara di berbagai belahan dunia memiliki identitas atau ciri
masing-masing yang sesuai dengan kebudayaan, sifat dan karakter Negara itu
sendiri. Sehingga, identitas nasional suatu bangsa dapat juga dikatakan sebagai
jati diri atau kepribadian bangsa.

Identitas nasional dapat berasal dari identitas suatu bangsa lalu kemudian
disepakati oleh bangsa lainnya yang ada dalam Negara tersebut atau bisa juga
berasal dari identitas beberapa bangsa yang kemudian disepakati untuk dijadikan
identitas bersama sebagai identitas nasional. Kecintaan terhadap identitas nasional
harus dipupuk sejak dini. Identitas nasional dapat berupa kebudayaan, adat
istiadat, lambang, atau bahkan ideologi nasional. Proses pembentukan ideologi
nasional dapat dibentuk oleh faktor-faktor seperti sejarah, agama, suku bangsa,
adat serta kebudayaan dan bahasa. Identitas Nasional merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang bahkan sebelum masuknya
agama.

Sejarah terbentuknya identitas nasional cukup panjang. Dimulai dari


adanya perasaan senasib sepenanggungan bangsa Indonesia karena telah dijajah
Belanda. Kemudian, hal itu dijadikan tekad oleh bangsa Indonesia untuk berjuang
melawan penjajah demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Adapun, contoh dari
Identitas Nasional Indonesia diantaranya:

1. Konstituti (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD1945


2. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
3. Konsepsi Wawasan Nusantara

6
4. Kebudayaan daerah yang telah diteria Kebudayaan Nasional
5. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
6. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih
7. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
8. Lambang Negara yaitu Pancasila
9. Semboyan Negara yaitu Bhinnika Tunggal Ika
10. Dasar Falsafah Negara yaitu pancasila

B.Unsur-Unsur Kewarganegaraan dan Identitas Nasional

1.Kewarganegaraan

Asas kewarganegaraan seseorang dapat ditentukan oleh ketentuan oleh


masing-masing negara, warga negara adalah orang yang sebagai sebagian dari
penduduk unsur suatu negara, warga negara mempunyai kedudukan khusus
terhadap negaranya dan mempunyai hubungan timbal balik terhadap negaranya
dan suatu negara mempunyai unsur-unsur negara. Adapun unsur-unsur
kewarganegaraan diantaranya :

● Unsur Darah Keturunan ( ius sanguinis )

Unsur ini adalah kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya


kewarganegaraan seseorang, kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah
panjang menerapkan asas ini seperti negara – negara di Eropa dan Asia
Timur. contoh apabila orang tuanya keturunan warga negara Indonesia
maka anaknya warga negara Indonesia .

● Unsur Tempat Kelahiran ( ius soli )

Unsur ini adala daerah seseorang dilahirkan menentukan


kewarganegaraan seseorang contoh orang tua melahirkan anak tempatnya
di negara Indonesia Unsur ini dianut oleh negara inggris, amerika, prancis,
jepang, serta indonesia

● Unsur Pewarganegaraan ( naturalisasi )

7
Unsur ini adalah proses perubahan status dari penduduk asing menjadi
warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi
beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan
negara yang bersangkutan. Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-
beda. Di Indonesia masalah kewarganegaraan diatur dalam UU No. 12
tahun 2006. Biasanya tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan. Dalam
Undang-Undang dinyatakan bahwa kewarganegaraan dapat juga diperoleh
melalui pewarganegaraan. Permohonan pewarganegaraan dapat diperoleh
dengan memenuhi persyaratan tertentu. Syarat-syarat atau prosedur
pewarganegaraan disesuaikan menurut kebutuhan yang dibawakan oleh
kondisi dan situasi negara.

2.Identitas Nasional

Unsur-unsur pembentuk identitas terdiri dari beberapa hal yaitu, suku bangsa,
agama, kebudayaan, dan bahasa dan berikut penjelasanya:

● Suku bangsa

Adalah golongan sosial yang khusus bersifat akriptif (ada sejak lahir),
yang sama coraknya dengan golongan umur, jenis kelamin dan kelompok
etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.

● Agama

Indonesia terkenal dengan agamanya yang agamis , agama yang tumbuh


dan berkembang di indonesia adalah agama islam, kristen,katolik, hindhu,
budha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa order baru tidak
di akui sebagai agama resmi negara.

● Kebudayaan

Pengetahuan sosial sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-


perangkat pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-

8
pendukungya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi.

● Bahasa

Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang secara arbitrer


dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia digunakan untuk saran
berinteraksi atar manusia.

C.Pancasila sebagai Identitas Nasional

Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia. Pancasila merupakan sumber


dari segala sumber. Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai yang luhur, baik,
serta dapat menguntungkan bagi masyarakat. Pancasila memiliki lima sila yang
memiliki satu nilai. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yaitu:

1. Nilai Ketuhanan. Dalam nilai ini kita diajarkan untuk percaya dan takwa
kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan yang dianut
masing-masing. Seperti kita ketahui, masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang agamis. Indonesia memiliki lima agama yang diakui
yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Kita semua hidup
berdampingan, dan diharapkan kita saling menghormati antara pemeluk
satu dengan yang lainnya.
2. Nilai Kemanusian. Manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak dapat hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain. Kita diajarkan untuk peduli terhadap
sesama, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang Maha Esa
3. Nilai Persatuan. Sebagai warga Indonesia yang baik, selayaknya kta
menjaga dan mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama. Selain itu, kita harus
mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.

9
4. Nilai Kerakyatan. Nilai yang diajarkan dalam nilai kerakyatan ini adalah
dalam bermusywarah hendaknya menghargai pendapat orang lain sehingga
mencapai kata mufakat. Terpenting lagi, kita tidak diperbolehkan
memaksakan kehendak orang lain.
5. Nilai Keadilan. Dengan adanya nilai ini, kita diajarkan untuk
mengembangkan sikap adil, menghargai hak orang lain.
Dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, nilai-nilai tersebut
menjabarkan bagaimana sebenarnya Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia untuk bertingkah laku atau
bersikap.

D.Penerapan Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan suatu ciri khas yang membedakan


masyarakat Indonesia dengan masyarakat lainnya. Tentunya seperti yang kita
semua pahami, negara kita memiliki Pancasila sebagai dasar negara, bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara, merah-putih sebagai bendera negara, Garuda
Pancasila sebagai lambang negara, dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
Namun apakah kita sudah berbahasa Indonesia dengan benar? Atau apakah semua
warga negara Indonesia hafal dengan lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya?
Meskipun pertanyaan tersebut terlihat sepele, keraguan pasti terlintas dibenak kita
ketika pertanyaan tersebut diontarkan. Dan mungkinkah bahasa Indonesia yang
sehari-hari kita gunakan akan punah suatu hari nanti? Tentu kita semua tidak
menginginkan hal tersebut terjadi.

Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita mempunyai kewajiban untuk


membangkitkan kembali identitas-identitas yang dimiliki negara kita agar dapat
bertahan ke depannya. Menumbuhkan kebanggaan akan identitas nasional
merupakan tantangan yang cukup berat karena sekarang kita hidup di era
globalisasi. Kedatangan globalisasi mulai menggeser nilai-nilai dalam masyarakat.
Salah satunya dengan masuknya berbagai budaya luar terutama budaya barat
dengan mudah, perlahan-lahan budaya Indonesia sendiri akan tergusur sedikit
demi sedikit. Dikarenakan generasi muda zaman sekarang akan merasa lebih

10
keren jika dapat mengikuti budaya-budaya barat tersebut. Mereka juga berpikir
bahwa budaya-budaya di Indonesia sudah terlalu kolot dan tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.

Tentu untuk membuat suatu perubahan pada suatu lingkungan kita harus
memulainya dari diri kita sendiri. Salah satu caranya dengan merubah pola pikir,
sikap, dan tindakan kita yang memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan individu. Contoh mudahnya dengan bergotong royong dan
bermusyawarah. Kebersamaan dalam bergotong royong mampu menyatukan
masyarakat tanpa pandang status sosial. Sementara dengan bermusyawarah dapat
menyelesaikan suatu permasalahan dengan disepakati oleh semua pihak. Selain itu
kita perlu menanamkan rasa cinta tanah air dengan menaati dan patuh pada
peraturan-peraturan yang ada, serta mengamalkan nilai-nilai yang tertera dalam
Pancasila yang menjadi landasan rakyat Indonesia bermasyarakat. Dengan ini
Indonesia menjadi suatu bangsa yang mempunyai ciri khas tersendiri.

11
BAB III

PENUTUP

A.Simpulan

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan


politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang
demikian disebut warga Negar Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi
kelahiran dikenal dengan dua asas yaitu Asas Ius Soli dan Asas Ius Sangunis
Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada
aspek perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan
derajat

Identitas nasional ialah suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa sehingga dapat
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Identitas nasional dapat
berupa kebudayaan, adat istiadat, lambang, atau bahkan ideologi nasional.
Sehingga, identitas nasional suatu bangsa dapat juga dikatakan sebagai jati diri
atau kepribadian bangsa.

A. Saran

Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita mempunyai kewajiban untuk


membangkitkan kembali identitas-identitas yang dimiliki negara kita agar dapat
bertahan ke depannya. Selain itu kita perlu menanamkan rasa cinta tanah air
dengan menaati dan patuh pada peraturan-peraturan yang ada, serta mengamalkan

12
nilai-nilai yang tertera dalam Pancasila yang menjadi landasan rakyat Indonesia
bermasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Suharyanto. Pendidikan kewarganegaraan.1992. Erlangga.

Suprapto. Pendidikan Kewarganegaraan.2007. Madyan Press. Jakarta.

Undang-Undang Dasar 1945

Rouf tensai (Kamis, 5 Januari 2012). “Identitas Nasional Indonesia Bangsa.”

Rizal Nur Ramadhan (Sabtu, 27 April 2013). “Pengertian Identitas Nasional

Indonesia.”

Shiddiqy, Achmad Ghozali Ash (Rabu, 17 April 2013). “Identitas Nasional”

Setya, Asriati (Selasa, 13 November 2012). “Identitas Nasional”

13

Anda mungkin juga menyukai