Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL

OLEH
KELOMPOK 1
1. Baiq Nazwa Novita
2. Baiq Patmala Qunmaryati
3. Baiq Rina Ardianti

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah Identitas Nasional ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah PPKn yang berjudul Makalah Identitas Nasional ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah Identitas Nasional ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Identitas Nasional ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Mataram,10 September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………...…..1
1.2.Tujuan Penulisan ……………..……….………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional…………………………………………………………..3
2.2 Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional…………………………………...…..4
2.3 Pancasila sebagai kepribadiaan dan identitas nasional………………………...……… 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..6
3.2 Saran………………………………………………………………………...………….7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas
Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan
Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung
tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan
kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara.

Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan
pada kehidupan sehari-hari. Agar masyarakatdi negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan
Bangsa ini yang dapat mengubah menjadi lebih baik. Identitas nasional saat ini perlu
dikembangkan dan dijaga terutama pada era globalisai seperti saat ini karena hampir tidak
terlihat di masyarakat justru mereka menunjukkan identitas secara personal, komunikasi dan
transaksi yang serba mudah membuat identitas nasional tidak terlalu dibutuhkan lagi. hal ini
perlu diwaspadai karena dapat memberikan peluang bagi asing untuk memasuki wilayah negara
kita.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat
dirumuskan:
1. Apa pengertian Identitas Nasional ?
2. Faktor apa sajakah yang mendukung kelahiran Identitas Nasional ?
3. Jelaskan mengapa Pancasila sebagai kepribadian dan Indentitas Nasional ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka dalam penulisan ini akan mendapatkan
Tujuan Pembahasan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional


2. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang mendukung kelahiran Identitas Nasional
3. Untuk dapat memahami pancasila merupakan identitas sekaligus kepribadian bangsa.
4. BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Identitas Nasional

Untuk dapat menjawab dan memahami tentang pengertian identitas nasional secara
etimologis adalah identitas memiliki arti jati diri, tanda atau ciri yang ada pada seseorang, atau
kelompok tertentu. Sedangkan nasional adalah menunjukkan kepada suatu bangsa. Identitas
Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa yang secara filosofi
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.Identitas nasional juga bisa diartikan sebuah
kepribadian suatu bangsa untuk membedakan dengan bangsa lain. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa identitas nasional adalah sebuah pandangan hidup suatu bangsa, ideologi,
falsafah pancasila yang memiliki kedudukan tertinggi dalam sebuah negara atau bangsa yang
berlaku di dalam negara Indonesia. Jika diuraikan secara global identitas nasional adalah,
lambang negara yaitu pancasila, bendera merah putih, lagu kebangsaan indonesia raya, bhineka
tunggal ika dan UUD 1945, juga seluruh kebudayaan bangsa indonesia juga merupakan identitas
nasional. Apa jadinya jika kita sebagai bangsa indonesia tidak menggunakan identitas nasional
misalnya saja yang berada di luar negeri. Tentu saja penting bagi kita menunjukkan identitas diri
bangsa kita, bahkan ketika sebagai Tenaga kerja asing di negara orang lain identitas nasional kita
adalah payung hukum yang akan melindungi diri kita selama bekerja dan tinggal disana. Tidak
hanya yang diluar negeri, kitapun dalam mengikuti ajang tertentu wajib menunjukkan identitas
nasional diri kita dengan bendera merah putih. Pada masa globalisasi terjadi tentunya
menjunjung identitas nasional menjadi berat tetapi meskipun tidak terlihat jelas identitas diri
bangsa kita tetap akan terlihat dengan ciri dan budaya yang kita gunakan.

2.2. Faktor Dan Unsur Yang Membentuk Identitas Nasional

Identitas nasional juga tercipta dan terbentuk dari banyaknya unsur yang terkandung
dalam bangsa dan negara Indonesia ini. Unsur- unsur tersebut terdiri dari suku bangsa, agama,
kebudayaan dan bahasa. Indonesia. Oleh sebab itu wajar jika kita menggaungkan akan sikap
menjunjung semua unsur tersebut sebagai identitas bangsa indonesia. Budaya, agama dan bahasa
adalah salah satu identitas yang sangat mudah dikenali pada bangsa ini. Misalkan ketika kita
berbahasa jawa tengah maka hal tersebut menunjukkan identitas kalau kita adalah rakyat dengan
memiliki suku jawa tengah. Begitu juga dengan kebudayaan. Indonesia memiliki banyak budaya
sebagai identitas wilayah dan daerah tertentu di dalam Indonesia.

Setiap propinsi yang terdapat dalam negara bangsa Indonesia memiliki budaya tertentu
dan khusus yang menunjukkan identitas daerah tertentu misalkan sumatera utara dengan suku
batak dan melayu. Ada 3 bagian yang menjadi bagian unsur identitas nasional yaitu identitas
fundamental, instrumental, dan identitas alamiah. Identitas fundamental adalah yang terdiri dari
unsur ideologi, dasar dan falsafah bangsa indonesia. Sedangkan untuk unsur instrumental adalah
yang terdiri dari lambang negara, bendera merah putih dan semua yang terkandung dalam
undangundang 1945 beserta tata perundangannya. Dan yang terakhir adalah identitas alamiah
yang ditandai dengan agama, kepercayaan bahasa, budaya dan negara kepulauan bangsa
indonesia. Identitas nasional juga terbentuk dari dua faktor yang terdapat dalam bangsa indonesia
kedua faktor tesebut adalah faktor subyektif dan faktor obyektif. Faktor obyektif atau faktor
primodial adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut, yang
terdiri dari demografis, ekologis maupun geografis.

Kondisi geografis, ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak dipersimpangan jalan komunikasi antar wilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan
kultural bangsa Indonesia. Sedangkan untuk faktor subyektif atau faktor kondisialnya adalah
keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor
politik, budaya, sosial dan historis bangsa indonesia.faktor historis ini mempengaruhi proses
pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya. Selain itu terdapat faktor
lain yaitu faktor sakral yang dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideology yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan Ideologi merupakan faktor
sakral yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu
nasionalitas,

Negara Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila. Tokoh pmpinannya yang
disegani dan dihormati oleh masyarakatnya dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa
dan Negara. Bahkan pimpinan Negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyatnya, pemersatu
rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya Soekarno di Indonesia.
Nelson Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia. Prinsip
kesediaan rakyat bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) juga menjadi faktor pembentuk
idensitas nasional, yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk
setia pada lembaga yang disebut Negara dan pemerintahannya tanpa menghilangkan
keterikatannya pada suku, bangsa, adat, ras, juga agamanya. Sesungguhnya warga bangsa
memiliki kesetiaan ganda (multiloyalities). Warga setia pada identitas primordialnya dan warga
juga memiliki kesetiaan pada pemerintah dan negara, namun mereka menunjukkan kesetiaan
yang lebih besar pada kebersamaan yang terwujud dalam bangsa negara di bawah satu
pemerintahan yang sah. Mereka sepakat untuk hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun
berbeda latar belakang.

Oleh karena itu, setiap warga negara perlu memiliki kesadaran akan arti pentingnya
penghargaan terhadap suatu identitas bersama yang tujuannya adalah menegakkan Bhinneka
Tunggal Ika atau kesatuan dalam perbedaan (unity in deversity) suatu solidaritas yang didasarkan
pada kesantunan (civility). Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama
diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa.
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena
penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang
sama antar anggota masyarakat itu sendiri. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan
melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin
tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis
pekerjaan.

Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat
saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi karena perkembangan
ekonomi oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat
industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan
politik. Lembagalembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai
politik. Lembagalembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal
usul dan 7 golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa. Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan
politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada
satupun di antara faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk
merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa. Faktor – faktor
obyektif itu penting, namun unsur yang terpenting ialah Kemauan hidup bersama walaupun
berlatar belakng yang beda. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme.

Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia sebagai berikut :


• Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa asing lebih
kurang selama 350 tahun
• Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu penjajahan
• Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang
sampai Merauke
• Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa .

2.3. Pancasila Sebagai Identitas Nasional

Pancasila adalah salah satu simbol maupun identitas nasional yang sangat dikenal dan
diketahui oleh seluruh bangsa lain. Pancasila adalah salah satu falsafah tertinggi di Indonesia.
Hal-hal yang terkandung dalam pancasila mengatur sistem berkehidupan masyarakat pada
bangsa yang besar ini yaitu bangsa Indonesia.

Siapa yang tidak kenal Pancasila? Pancasila tidak saja dikenal namun dihafal oleh seluruh
rakyat indonesia sebagai hal yang patut disematkan dalam diri seseorang. Pancasila yang di
dalamnya terkandung 5 sila yang dijadikan dasar ideologi bangsa. Oleh sebab itu wajar jika
pancasila adalah identitas yang paling utama dan dikenal oleh semua bangsa. Keberagamaan dan
banyaknya kekayaan suku dan bangsa di dalam indonesia disatukan menjadi satu identitas
nasional. Sila-sila dalam pancasila mengatur dengan jelas dan teratur serta adil bagi seluruh
masyarakat bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu bangsa indonesia akan makmur dan damai jika tetap mengamalkan
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Sebelum mengetahui mengapa Pancasila sebagai
identitas nasional bangsa Indonesia, lebih dahulu kita mengetahui apa yang dimaksud dengan
identitas, dan juga nasional. Kata identitas memiliki arti sebagai ciri-ciri atau jati diri dari
seseorang, kelompok atau sesuatu yang dapat membuatnya berbeda dengan yang lain. Kata
nasional disini lebih tertuju pada konsep kebangsaan, dan juga merujuk pada kelompok yang
terikat oleh kesamaan ras, agama, budaya, bahasa, dan lain-lain. Sedangkan identitas nasional
sendiri yaitu sebagai ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan juga kepribadian bangsa
sehingga mecapai kedudukan tertinggi dalam tatanan berbangsa dan bernegara dan termasuk
tatanan hukum yang berlaku di negara Indonesia.

Secara garis besar identitas nasional adalah sesuatu yang dibentuk dan disepakati dengan
dimusyawarahkan secara mufakat yang nantinya dapat membedakan negara satu dengan negara
lainnya. Pancasila sebagai identitas nasional, yaitu sebagai kepribadian bangsa yang dapat
mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai rel atau jalurnya tetapi tidak melawan
arus globalisasi, melainkan bangsa Indonesia menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani
dan menghadapi tantangan dan juga peluang yang ada. Alasan Pancasila sebagai identitas
nasional karena bangsa Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya sejarah
dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Prinsip dasar filsafat dijadikan sebagai asas filsafat hidup berbangsa dan bernegara yang
berupa Pancasila. Jadi, dapat dikatakan bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar filsafat bangsa
dan negara Indonesia yang bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh penduduk
Indonesia sebagai kepribadian atau identitas bangsa. Selain itu, Pancasila sebagai dasar hukum
dan juga sebagai cara pandang hidup bangsa Indonesia. Sehingga para pemimpin patuh pada
ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila untuk menyatukan Bangsa dan Negara.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Identitas Nasional sangatlah penting bagi suatu negara, Bangsa Indonesia dapat dikenal
dan dibedakan dengan bangsa lain karena memiliki Identitas Nasional. Negara tidak mungkin
hidup sendiri tanpa dikenal bangsa lain, suatu negara pasti membutuhkan kerjasama dengan
negara lain untuk memenuhi kebutuhan karena setiap negara mempunyai keterbatasan
masingmasing.

Identitas Nasional suatu negara sangat menentukan kewibawaan bangsa dan menjadi ciri
khas Indonesia. Identitas nasional akan memunculkan rasa saling hormat dan pengertian,
sehingga tidak ada perbedaan antar negara karena mempunyai kedudukan yang sejajar ini
membuat setiap negara mengakui kedaulatan negara lain.

3.2. Saran

Demikian uraian makalah tentang identitas nasional yang dapat kami sampaikan, kami
sangat menyadari tentunya masih banyak kekurangan dari kami pribadi,sekiranya ada benarnya
itu semata-mata datangnya dari Allah SWT. Untuk itu kami berharap sebaiknya pembaca
memberikan kritik juga saran kepada kami sehingga terciptanya penulisan makalah yang lebih
baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai