Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI

Dosen Pengampu: Pebrio Lutfi,M.Pd

Di susun Oleh :
Milda Chairiyah 2323210121
Yesy oktanti 2323210135

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur kami ke hadirat Allah SWT atas


rahmat dan izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan mudah guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul "Identitas Nasional Dan
Globalisasi" dari Dosen Pengampu Pebrio Lutfi,M.Pd

Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita


Muhammad SAW. terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah
berkontribusi dalam bentuk pikiran atau materi dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan dalam kehidupan sehari
hari khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Bengkulu, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................ii

Daftar Isi.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................2
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian Identitas Nasional..............................................................3


B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional..................................................4
C. Identitas Negara Indonesia..................................................................5

BAB III PENUTUP..........................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa


yang tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain.
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas
nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara
lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka
dengan negara dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan
suatutantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan
identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya
sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada
kenyataannya masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu
tentang apa itu identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional
bangsa Indonesia itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau
ditiru oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga
Negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk
menggembangkannya. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri
suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri
telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi
dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari identitas nasional?


2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Pengertian Globalisasi?
4.apa keterkaitan identitas nasional dengan globalisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia

D. Manfaat Penulisan
Bagi siswa:
1. Agar siswa mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang identitas
dari
negara indonesia
2. Agar siswa mengetahui wujud identitas negara
Bagi guru:
1. Memberikan kemudahan pada guru dalam pembelajaran q
karakteristik negara indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang
dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau
pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau
Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian
nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas
nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbolsimbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa
Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila,
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional
seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai
bangsa dan Negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta
memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan
internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara
lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta1
kepribadiannya Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai
kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan.
Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi

1
Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-
berbangsa-dan
bernegara.html” (diakses pada selasa, 17 september 2017)

3
untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.Oleh
karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas
nasional

4
yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar
pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana
terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi
dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
Nasional.

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan
identitas nasional yaitu faktor primodial dan faktor kondisional.
Faktor primodial atau factor objektif adalah faktor bawaan yang
bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti
geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang
membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim
tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antara
wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan
kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau
faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi
terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor
historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui
interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari
berbagai faktor tersebut.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi
yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yang sama
tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat
itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan

5
spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan
masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan.
Setiap orang akan2

2
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),
(Yogyakarta:
UNY Press. 2013), hal. 98

6
saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin
kuat saling
ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan
ekonomi, akan
semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan
ekonomi oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas Organis.
Faktor ini berlaku di masyarkat
industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-
lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti
birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik.
Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa
membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam masyarakat.
Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang
sebagai satu bangsa.

C. Identitas Negara Indonesia


Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait
karakteristik Negara Indonesia yang di dalamnnya berisikan
Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti
negara Indoenesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi
penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas
Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan
simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional
menjadikan negara Indonesia yang bermartabat diantara negara-
negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama dan
memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu
bendera
negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara
Indonesia
beserta simbol-simbol Pancasila, lagu kebangsaan dan Hukum.

7
a. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24
Tagun 2009 pasal 4 sampai 24, bendera warna merah
putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus
1945. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan
dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta3

3
A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), (Jakarta: IAIN
Jakarta Press.
2000), hal. 61.

8
b. Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun
bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan (lingua franca), setelah itu diangkat dan
diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres
Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa Indonesia
merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan
Identitas nasional Indonesia.
c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol
Pancasila Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia
perancangan Undang undang Dasar 1945. Salah seorang
anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan
tentang lambang negara . tanggal 16 November 1945 baru
dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini bertugas
menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban
bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk
mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara.
Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara
dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine
arti
dan makna simbolik dari lambang negara ialah Garuda ialah
burung yang dinamakan juga “Sang Raja Wali”, seperti yang
disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-
simbol Pancasila
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila
pertama pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya
yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

9
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu
kemanusian yang adil dan beradab. Rantai tersebut terdiri
atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran
yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai
segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang
lingkaran melambaikan perempuan mata rantai yang saling
berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki
dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai

3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan

Indonesia. Pohon beringin melambaikan pohon besar yang


bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh
dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang
menyatu di Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila,
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah dimana orang-
orang harus berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Padi dan
kapas dapat mewakili sila kelima, karena padin dan kapas
merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24
Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan
pertama kali dinyanyikan pada Kongres pemuda II
tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu

10
kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara
kenegaraan.
e. Hukum

D. PENGERTIAN GLOBALISASI
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),
sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah,
atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui
media cetak dan elektronik.
Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan
di bidang komunikasi dunia.
E.Keterkaitan Identitas
Nasional dan Globalisasi Identitas nasional pada
hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu
bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya. Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka
Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya
yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-
agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu
kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan

11
Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri


nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa
yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti:
Pancasila. Identitas Nasional Indonesia:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa


Indonesia.

2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.

3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.

4. Lambang Negara yaitu Pancasila.

5. Hukum

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola


pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi
atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. SARAN :

Sebagai bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita


memang tidak suka dengan globalisasi tetapi kita tidak bisa
menghindarinya.Mampu tidaknya kita menjawab tantangan
globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami dan

13
malaksanakan Pancasila dalam setiap kita berpikir dan bertindak.
Persoalan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini
adalah masih banyaknya kemiskinan, kebodohan dan
kesenjangan sosial yang masih lebar. Dari beberapa persoalan
diatas apabila kita mampu memaknai kembali Pancasila dan
kemudian dimulai dari diri kitamasing-masing untuk bisa
menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka globalisasi akan
dapat kita arungi dan keutuhan NKRI masih bisa terjaga.

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini


bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari
masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education),


Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI,


Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.

Nikmah, Azah.“http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-
berbangsa-dan Bernegara, diakses pada selasa, 17
september 2017.

Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN untuk


Perguruan Tinggi),

Yogyakarta: UNY Press, 2013.

Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta:


Erlangga,1984.4.http://mengerjakantugas.blogspot.com/2
009/05/pengertian-globalisasi.html

15

Anda mungkin juga menyukai