Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

DI SUSUN OLEH :

MULIATI (D1B123147)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul “ IDENTITAS NASIONAL ”.

Dengan materi kuliah ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari
indentitas nasional . Dengan demikian, kami sadar materi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya,
terutama mahasiswa, supaya bisa memahami pengertian Indentitas nasional.

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................


B. Rumusan Masalah ........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

A. Apa pengertian dari identitas nasional .................................................


B. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional.....................
C. Bagaimana identitas Negara indonesia .......................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda
antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki
bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara
lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara
dimana mereka dilahirkan.

Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi
bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda
Indonesia seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada
kenyataannya masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu
identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri.

Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara lain,
tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan
enggan untuk menggembangkannya.

Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari identitas nasional?

2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?

3. Bagaimana identitas Negara indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional

2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional

3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia


BAB II

EMBAHASAN

A. Pengertian Indentitas nasional

Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai
suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau
Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional
atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa
yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti:
Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara
yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar)
negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa
dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi
kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka harus
tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia
sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai
negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung
menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran Nasional.

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor primodial
dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor bawaan yang bersifat
alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis
dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa
Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial,
politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga masyarakat
tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang
pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya
melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antara anggota
masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi
kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan
saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan
anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akansemakin besar solidaritas dan
persatuan dalam masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim disebut
Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara dan
Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti
birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani
dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam
masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu
bangsa.

C. Identitas Negara Indonesia

Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia yang
di dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara Indoenesia
yang memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa
Indonesia. Identitas Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan
simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia
yang bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan,
agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera negara Sang
Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta simbol-simbol
Pancasila, lagu kebangsaan dan hukum.
a. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4 sampai 24,
bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional.
b. Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun
bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu
diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28
oktober 1928. Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan
Identitas nasional Indonesia
c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila Pada tanggal 13 juli
1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar 1945. Salah seorang
anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambang negara .
tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini bertugas
menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah
awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia Indonsia Raya
diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine art dan makna simbolik
dari lambang negara ialah Garuda ialah lburung yang dinamakan“Sang Raja Wali”,
seperti yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda. Adapun makna yang
terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti
cahaya yang di pancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan
beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi
empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan
perempuan mata rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap
manusia, laki-laki dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon
beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang
sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa
yang menyatu di Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena
padin dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan
sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009 mulai
Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres pemuda II
tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengarkan
pada setiap upacara kenegaraan.
e. Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945
setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan
konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan,
kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.

Identitas Nasional Indonesia:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
B. SARAN

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

..
DAFTAR PUSTAKA

A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN

Jakarta Press, 2000.


Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: Samudra
Biru, 2018.
Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan
Bernegara, diakses pada selasa, 17 september 2017.
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),
Yogyakarta: UNY Press, 2013.
Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1984.

Anda mungkin juga menyukai