Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

DISUSUN OLEH : KMS IDHAR M SIPA

DOSEN MATA KULIAH : Anita,M.pd

PROGRAM STUDI EKONOMI SYAHIRAH


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH NAHDATUL
ULAMA (STIEES-NU) BENGKULU TAHUN 2023

1
A. Latar Belakang BAB I

PENDAHULAN

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang
tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia
adalah salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang
mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas
dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara
dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu
tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan
identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya sudah
mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu
identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia
itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru
oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara
Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan
Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Bagaimana identitas Negara indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
D. Manfaat Penulisan
Bagi Mahasiswa/i:
1. Agar mahasiswa/i mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang
identitas darinegara indonesia
2. Agar Mahasiswa/i mengetahui wujud identitas
negara
3. Bagi Dosen:
Memberikan kemudahan pada dosen dalam pembelajaran

karakteristik negara indonesia

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap
pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan
pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu
paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah
kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa
Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka
Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum
Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada
masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari
dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup.
Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan
internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung
upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa
depan.1

Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional

4
yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar
pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di
berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh
tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah
kebangkitan kembali kesadaran Nasional.

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu
faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor
objektif adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada
bangsa tersebut seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antara
wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi
faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari
berbagai faktor tersebut.2
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama
diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri
dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu,
seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan
solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota
masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan
spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling
tergantung diantara jenis pekerjaan. Setiap orang akan

5
saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling
ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan
semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. 3
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile
Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat
industri maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan
bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani
dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan
golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa.
C. Identitas Negara Indonesia
Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara
Indonesia yang di dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap
negara Indonesia memiliki identitas untuk melambangkan keagungan suatu
negara. Seperti negara Indoenesia yang memiliki identitas yang dapat
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas
Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol
kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara
Indonesia yang bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki
beragam kebudayaan, agama dan memiliki jiwa toleransi maupun
solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera
negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia
beserta simbol-simbol Pancasila, lagu kebangsaan dan Hukum.
a. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009
pasal 4 sampai 24, bendera warna merah putih dikibarkan pertama
kali pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

6
b. Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil
kesepakatan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa melayu yang
dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu
diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres
Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa Indonesia merupakan
bahasa nasional sekaligus jati diri dan Identitasnasional Indonesia.
c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila
Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan
Undang-undang Dasar 1945. Salah seorang anggota panitia
bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambang negara .
tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya,
panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam
peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk
mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia
Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris
Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti
dan makna simbolik dari lambang negara ialah Garuda ialah burung
yang dinamakan juga “Sang Raja Wali”, seperti yang disebutkan
sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila
pertama pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya yang
dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu
kemanusian yang adil dan beradab. Rantai tersebut terdiri
atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran
yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai

7
segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang
lingkaran melambaikan perempuan mata rantai yang saling
berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki
dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan
Indonesia. Pohon beringin melambaikan pohon besar yang
bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh
dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang
menyatu di Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Kepala banteng
melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas
dapat mewakili sila kelima, karena padin dan kapas
merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undangNo.
24 Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama
kali dinyanyikan pada Kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada setiap
upacara kenegaraan. 4

e. Hukum

8
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1
Ayat 3 UUD 1945 setelah diamandemen ketiga disahkan 10
November 2001. Penegasan ketentuan konstitusi ini bermakna,
bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, kenegaraan
dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu
dengan yang lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin
dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan
kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak
kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan makalah kami

Anda mungkin juga menyukai