Anda di halaman 1dari 8

Zulfahmi

22311319

Sebagai warga negara yang baik mengerti dan memahami arti dan tujuan dan apa saja yang
terkandung dalam identitas nasional, identitas nasional merupakan pengertian dari jati diri
suatu bangsa dan sebuah negara, selain itu pembentukan identitas nasional telah menjadi
ketentuan yang telah disepakati Bersama dalam setiap negara, menjunjung tinggi dan
mempertahankan dengan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan
kekurangan di dalam diri suatu negara atau bangsa terutama dalam bidang hukum, seperti
bagaimana penegakan hukum yang baik, yang legaliter, yang tidak membeda-bedakan, yang
tidak pandang bulu. Itu semua merupakan bagian dari identitas nasional sebuah bangsa sudah
menerapkan nilai-nilai identitas nasionalnya, kalua kita berarti Pancasila ada penegakan
hukum yang sudah rule of law-nya jelas, equality before the law-nya ada. Berarti supermasi
hukum sudah ditegakkan dan itu implementasi dari Pancasila sebagai identitas nasional.
Seharusnya hal-hal seperti tadi aturan hukum yang dipermainkan yang untuk politik itu
kemudian ditinggalkan karena itu mencederai atau melanggar kesepakatan identitas nasional
kita yaitu Pancasila. Maka dari itu identitas nasional sangatlah penting untuk dipelajari
hingga dtterapkan pada kehidupan sehari-hari agar masyarakat di negara kita dapat mengubah
dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi menjadikan negara ini lebih baik dari
sebelumnya bukanlah orang lain tetapi dari diri sendiri yang bisa merubah bangsa dan negara
kita lebih baik lagi.

Faktor-faktor pembentuk identitas nasional:

1. Faktor objektif
Faktor objektif ini meliputi faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi yang
membentuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim tropis.
Indonesia juga terletak di wilayah Asia Tenggara, hal ini mempengaruhi adanya
perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya bangsa Indonesia.
2. Faktor subjektif
Faktor subjektif ini meliputi faktor sosial, politik, kebudayaan dan juga sejarah yang
dimiliki bangsa Indonesia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi proses
terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga identitas bangsa Indonesia.
3. Faktor premier
Faktor primer ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama. Indonesia sendiri
merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya, bahasa dan agama.
Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing,
namun hal tersebut bisa menyatukan masyarakat menjadi bangsa Indonesia.

Persatuan yang terjadi itu tidak serta merta menghilangkan keanekaragaman yang
memang sudah ada di dalam masyarakat Indonesia, maka dari itu lahirlah istilah
Bhinneka Tunggal Ika, yang memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu jua.
4. Faktor pendorong
Faktor ini meliputi komunikasi dan teknologi, seperti lahirnya angkatan bersenjata
dalam kehidupan negara. Dalam hubungan ini, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
suatu bangsa merupakan identitas nasional yang dinamis.

Maka dari itu, pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat dipengaruhi
oleh kemampuan dan prestasi masyarakat Indonesia. Semuanya tergantung apakah
bangsa Indonesia mau dan mampu membangun bangsa untuk memajukan bangsa dan
negara Indonesia.
5. Faktor penarik
Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem pendidikan.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi bahasa nasional
dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang ada di Indonesia masih tetap
menggunakan bahasa dari daerahnya masing-masing.
6. Faktor reaktif
Faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan. Seperti
yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-ratus tahun oleh
bangsa asing. Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat Indonesia. Memori akan
perjuangan, penderitaan dan semangat yang hadir dalam masyarakat untuk
memperjuangkan kemerdekaan.

Jenis-jenis identitas nasional

Identitas nasional Indonesia terbentuk karena beberapa unsur. Suku bangsa Indonesia yang
beragam dan sudah ada sejak lama, terdapat ratusan suku bangsa yang ada di Indonesia.
Karena suku bangsa yang banyak, tentunya budaya di Indonesia juga majemuk. Budaya yang
majemuk ini menjadi salah satu unsur terbentuknya identitas nasional. Budaya yang beragam
ini merupakan identitas dari nenek moyang terdahulu.

Bahasa juga menjadi salah satu unsur penting dalam pembentukan identitas nasional.
Keberagaman suku dan budaya menjadi salah satu faktor mengapa Indonesia memiliki
keberagaman bahasa.

Selain suku, budaya dan bahasa, agama yang beragam menjadi salah satu unsur terbentuknya
identitas nasional Indonesia. Terdapat lima agama resmi yang ada di Indonesia, Islam,
Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Namun sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman
Wahid, istilah agama resmi ini dihilangkan. Masyarakat Indonesia yang religius ini tercermin
dari Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari unsur-unsur pembentuk identitas nasional, jenis-jenis identitas nasional bisa


dikelompokkan dengan mudah, yaitu:

1. Identitas fundamental
Istilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Hal pokok ini menjadi
penunjang, berdirinya sebuah bangunan. Ibarat membangun rumah, tentu hal
fundamentalnya harus kokoh, yaitu pondasinya.

Identitas fundamental ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan negara. Identitas fundamental meliputi dasar negara, falsafah dan
juga ideologi.

Jika merujuk pada falsafah dan dasar negara tentunya menuju pada Pancasila.
Pancasila yang terdiri dari lima sila sudah memuat hal-hal yang fundamental
untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Identitas instrumental
Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas
instrumental dalam identitas nasional indonesia adalah UUD 1945. Di dalam
UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai instrumen lain sebagai identitas
nasional negara Indonesia.

Hal ini meliputi, bendera merah putih, garuda pancasila sebagai lambang negara,
lagu kebangsaan Indonesia Raya dan juga semboyan negara Bhinneka Tunggal
Ika. Selain karena sebagai dasar dan ideologi negara, pancasila juga menjadi salah
satu dari empat pilar kebangsaan, selain UUD 1945, NKRI, dan
Bhineka Tunggal Ika.
3. Identitas alamiah
Selain identitas fundamental dan instrumental, ada juga identitas alamiah. Berbeda
dengan kedua identitas sebelumnya, identitas yang satu ini merupakan yang
bersifat alami. Hal yang alami ini tercipta dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Identitas alamiah meliputi negara Indonesia yang berbentuk kepulauan
dengan jumlah ribuan.

Fungsi identitas nasional

1. Sebagai alat untuk mempersatukan bangsa


Fungsi pertama dari identitas nasional yang pertama adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa, sehingga kehidupan sosial yang dijalani bisa berjalan
dengan aman dan damai. Dengan kata lain, tanpa adanya identitas nasional,
suatu bangsa akan sulit untuk diperasatukan.
2. Sebagai landasan negara
Setiap negara pastinya memiliki landasan negara supaya bisa membuat suatu
negara terus berkembang. Landasan negara itu menjadi fungsi kedua dari
identitas nasional. Adanya landasan negara bisa membuat cita-cita bangsa dan
negara menjadi terwujud.
3. Sebagai karakteristik bangsa dan pembeda dari bangsa lain
Fungsi ketiga dari identitas nasional yang ketiga adalah sebagai karakteristik
bangsa, sehingga berbeda dengan negara lain. Dengan begitu, suatu negara
tidak pernah kehi;angan jati dirinya dan tetap mempertahankan nilai-nilai
kebudayaannya.
Karateristik identitas nasional

1. Memiliki keinginan untuk merdeka


Semua masyarakat Indonesia pastinya mengetahui bahwa bangsa dan negara
Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing. Bahkan, penjajahan tersebut terjadi
dalam kurun waktu yang cukup lama, hingga menimbulkan beberapa perbudakan
dan kerja paksa di banyak tempat.

Dengan alasan untuk merdeka, maka semua bangsa Indonesia berusaha untuk
melawan semua penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain. Selain itu, dengan
bangsa Indonesia juga ingin bersama-sama lepas dari belenggu para penjajah.
Karena alasan itulah, maka muncullah karakteristik identitas nasional.
2. Persatuan dan kesatuan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan, pulau yang ada Indonesia sangatlah banyak
mulai dari Sabang hingga Merauke. Setiap pulau pasti memiliki adat, kebudayaan,
bahasa, dan tradisinya masing-masing, sehingga setiap masyarakat Indonesia
harus saling menghargai setiap perbedaan tersebut. Oleh sebab itu, karakteristik
identitas nasional yang kedua adalah persatuan dan kesatuan Indonesia.

Unsur identitas nasional Indonesia

Para pendiri negara Indonesia sudah menyepakati unsur-unsur identitas nasional. Identitas
nasional negara Indonesia dituliskan secara resmi dalam UUD 1945 Pasal 35 sampai 36.
Berikut adalah unsur-unsur identitas nasional:

1. Bendera Indonesia
Pasal 35 UUD 1945 berbunyi ‘Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah
Putih’. Merah memiliki arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambang merah
putih ini sudah tidak asing lagi sejak masa kerajaan.

Tidak hanya dipakai oleh kerajaan Majapahit saja, kerajaan kediri juga memakai
panji merah putih sebagai lambang kebesarannya. Bendera merah putih ini
pertama kali digunakan di Jawa pada Oktober 1928, tepatnya hari sumpah
pemuda.

Namun ketika pemerintahan kolonialisme, bendera merah putih dilarang untuk


dikibarkan. Akhirnya, bendera merah putih menjadi bendera resmi pada tanggal
17 Agustus 1945.

Bendera merah putih bukan sembarang bendera, karena memiliki ukuran khusus,
Ukuran bendera merah putih diatur dalam undang-undang nomor 24 tahun 2009
pasal 4 ayat 1 dan 3.
2. Bahasa Indonesia
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi ‘Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia’. Bahasa
Indonesia menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu Riau.

Seiring waktu bahasa ini selalu berkembang dan mengalami perubahan. Bahasa
Indonesia diawali sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa
Indonesia merupakan usulan dari Muhammad Yamin.

Pada saat itu ia mengatakan bahwa hanya ada dua bahasa yang bisa menjadi
bahasa persatuan, antara bahasa Jawa dan bahasa Melayu, namun dalam
kedepannya, bahasa Melayu lah yang akan menjadi bahasa persatuan.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, karena bangsa Indonesia memiliki


berbagai jenis bahasa.
3. Lambang negara Indonesia
Pasal 36A UUD 1945 berbunyi “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Garuda pancasila dan semboyan Bhineka
Tunggal Ika dipilih menjadi lambang negara dan semboyan negara.

Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan kendaraan Wishnu.
Burung Garuda ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang
besar dan kuat. Burung Garuda sebagai simbol ikatan persatuan dan menyatunya
rakyat Indonesia yang heterogen.
Lambang Garuda Pancasila dirancang oleh panitia Lencana Negara yang diketuai
Sultan Hamid II. Lambang ini akhirnya disempurnakan oleh Soekarno dan
diresmikan pertama kali pada tanggal 11 Februari 1950.

Di dalam burung Garuda Pancasila terdapat simbol-simbol untuk setiap sila. Sila
pertama bergambar bintang emas, sila kedua dilambangkan dengan tali rantai
berwarna emas, sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin, sila keempat
dilambangkan dengan kepala banteng, dan untuk sila kelima dilambangkan
dengan padi dan kapas.
4. Semboyan bangsa Indonesia
Sedangkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti ‘berbeda-beda tapi
tetap satu jua’. Semboyan negara ini merupakan kutipan dari Kitab Sutasoma dari
Mpu Tantular. Semboyan ini dipilih untuk menggambarkan persatuan negara
Indonesia yang memiliki keberagaman suku, ras, agama, budaya, dan bahasa.
5. Lagu kebangsaam Indonesia
Pasal 36B UUD 1945 berbunyi ‘Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya’. Lagu
Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Lagu ini diciptakan
oleh Wage Rudolf Soepratman, dan diperkenalkan pertama kali pada sumpah
pemuda, 28 Oktober 1928 di Batavia.

Lirik lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasi di surat kabar Sin Po. Lagu
kebangsaan Indonesia pertama kali dikumandangkan di depan Kongres Pemuda
Kedua, namun setelah itu pemerintah kolonial melarang penyebutan lagu
Indonesia Raya. Meski begitu, pemuda Indonesia tidak gentar dan mereka tetap
menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Pasal 36C UUD 1945 merupakan pasal ketentuan lebih lanjut tentang unsur-unsur
identitas nasional. Pasal 36C berbunyi:

“Ketentuan lebih lanjut mengenai bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu
kebangsaan diatur dengan undang-undang.”
6. Dasar falsafah negara
Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar yang menjadi
ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas nasional Indonesia
yang memiliki kedudukan sebagai ideologi dan dasar negara.
7. Konstitusi negara Indonesia
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945 merupakan
hukum yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan
perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan dan
bernegara. UUD 1945 sudah digunakan sejak Indonesia merdeka. Sehari setelah
proklamasi , atau pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) mengesahkan naskah yang kini menjadi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia.
8. Bentuk negara Indonesia
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat.
Negara indonesia berbentuk kesatuan dan memiliki bentuk pemerintahan republik.
9. Sistem Indonesia
Sistem pemerintahan yang digunakan di Indonesia adalah sistem demokrasi,
dengan sistem yang menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat ini sudah
disepakati bahwa Indonesia tidak akan melakukan perubahan identitas sebagai
negara kesatuan.

Makna atau arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah
kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan
filsafat, moral, etika yang telah melahirkannya. Dengan Pancasila sebagai dasar
Negara itu pula para pendiri Negara dengan genius menyiapkan sistem
ketatanegaraan NKRI sebagai “sistem sendiri”.

Anda mungkin juga menyukai