Identitas nasional merupakan pengertian jati diri suatu bangsa dan negara.
Selain itu, pembentukan identitas nasional menjadi ketentuan yang telah di
sepakati bersama.
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang
tentunya berbeda dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu negara
yang memiliki bermacam identitas nasional yang khas dan tentunya berbeda
dengan negara-negara lainnya. Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di
Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap
mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia sudah
seharusnya kita mengetahui apa itu identitas nasional. Namun pada kenyataannya,
masih banyak generasi muda Indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas
nasional dan apa saja identitas nasional bangsa Indonesia.
Untuk itu, dalam tulisan ini, saya akan memberikan pemaparan tentang
pengertian, indikator, unsur-unsur dan hal-hal lain yang berkaitan dengan identitas
nasional Indonesia. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dalam membuka
wawasan generasi muda agar lebih mencintai Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan dapat mengetahui identitas bangsanya sendiri.
Identitas nasional berasal dari kata “identity” yang berarti karakter, ciri,
tanda, jati diri atau sifat khas. Sedangkan nasional berasal dari kata “nation” yang
berarti bangsa, maka identitas nasional diartikan sebagai sifat khas yang melekat
pada suatu bangsa sebagai cerminan kepribadiaan atau karakteristik suatu bangsa.
Salah satu fungsi dari identitas nasional adalah sebagai pembeda antara
negara satu dengan negara lainnya. Yang mana tidak hanya karakter individu yang
menjadi pembeda, melainkan semua unsur kenegaraan dalam berbagai aspek
kehidupan. Adapun beberapa hal yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa lainnya adalah Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 1.128
suku, 726 ragam bahasa, dan 17.504 pulau.
Fungsi paling penting dari identitas nasional adalah sebagai gambaran jati
diri suatu negara. Di mana dengan adanya identitas nasional, suatu negara akan
terlihat lebih menonjol dan lebih unggul dibandingkan dengan negara lainnya.
Indonesia memiliki ciri dan wadah religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan
mengutamakan kesejahteraan rakyat. Dan identitas nasional Indonesia yang paling
menonjol dan menjadi ciri khas yang tidak dimiliki negara manapun di dunia
adalah Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Indikator Identitas Nasional
Indikator merupakan suatu tanda atau patokan yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu menjadi khas. Indikator identitas nasional memiliki arti suatu
tanda atau patokan yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional
itu menjadi ciri khas suatu bangsa. Indikator identitas nasional, antara lain:
1. Pola Perilaku
2. Lambang-lambang negara
3. Alat perlengkapan
Yaitu alat kelengkapan yang dimiliki suatu negara sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Seperti bangunan ibadah, infrastruktur dan
teknologi. Di Indonesia sendiri, telah banyak dibangun tempat ibadah seperti
masjid, gereja, pura, wihara dan tempat ibadah lainnya. Di Indonesia juga terdapat
banyak tempat dan bangunan ikonik yang telah diakui keindahannya oleh negara
diseluruh dunia. Contohnya seperti Pulau dewata, Candi Borobudur dan Candi
Prambanan.
Yaitu adanya tujuan bersama yang ingin dicapai suatu bangsa sesuai
dengan apa yang dicita-citakannya. Adapun tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yaitu pada alenia ke-4. yang isinya
adalah melindungi segenap bangsa Indondesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kepada kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Unsur- unsur Pembentukan Identitas Nasional
1. Agama
2. Suku Bangsa
3. Kebudayaan
1. Faktor Primer
Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya.
Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama
wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda
dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang
masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu
persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak
menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka
Tunggal Ika.
2. Faktor Pendorong
4. Faktor Reaktif
Faktor reaktif adalah faktor yang muncul sebagai reaksi terhadap kejadian
dimasa lalu. Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas
alternatif melalui memori kolektif rakyat. Memori kolektif rakyat adalah ingatan
kenangan masa lalu (sejarah) yang selalu akan dipakai untuk menghadapi
persoalan maupun untuk sarana pengambilan keputusan di masa yang akan
datang.
Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa
lain, sangat dominan dalam mewujdkan faktor keempat identitas nasional melalui
memori kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta
semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang
sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan,
pengorbanan, menegakkan kebenaran merupakan identitas untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Faktor Penghambat Identitas Nasional
2. Adanya Etnosentrisme
Kesimpulan
Identitas nasional merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Identitas nasional berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa, pembeda dengan
bangsa lain, dijadikan landasan dasar negara dan sebagai jati diri bangsa. Unsur
pembentuk identitas nasional adalah agama, suku bangsa, budaya dan bahasa.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, peran dan fungsi identitas nasional
semakin penting. Arus pusaran global yang disokong oleh perselingkuhan
kapitalisme, demokrasi dan teknologi informasi mendorong kita untuk menjadi
warga global yang kosmopolitan. Konsekuensinya, identitas nasional yang
dibangun akan menyempit menjadi identitas global. Nilai-nilai dan kultur nasional
semakin mendapat resistensi dan tekanan dari luar. Oleh karena itu, identitas
nasional harus semakin dipertahankan, agar bangsa kita tidak kehilangan jati diri.