Anda di halaman 1dari 25

KLAIM KEBUDAYAAN NASIONAL SEBAGAI IDENTITAS

NASIONAL INDONESIA OLEH MALAYSIA


Mata Kuliah Kewarganegaraan

Oleh:

Dyah Ayu Puspa Ningrum NIM 1831410082

Galih Pamungkas Indragiri NIM 1831410100

Liananda Rahma Agniestasya NIM 1831410146

Sheilla Febriana NIM 1831410089

Zefanya Amadea Paramita NIM 1831410119

PRODI D-III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2020

abstrak
Sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam
Identitas Nasional. Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu
bangsa yang tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang
lain. Tujuan dari makalah ini untuk membahas tentang kebudayaan
nasional Indonesia sebagai identitas nasional Indonesia yang diklaim oleh
negara lain (Malaysia). Negara Indonesia merupakan sebuah Negara yang
kaya akan warisan budayanya, tetapi warisan budaya ini kurang dilestarikan
oleh warga Negara Indonesia sehingga banyak sekali warisan budaya yang
diklaim oleh Negara lain. Agar warisan budaya Indonesia tidak diklaim oleh
Negara lain, maka sebagai warga Negara Indonesia kita harus melakukan
sebuah upaya yaitu dengan mengamalkan budaya yang ada di Indonesia
minimal di daerahnya sendiri, tidak hanya tau apa saja Budaya Indonesia
tapi juga mengamalkan budaya itu sendiri.
A. Latar Belakang

Sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan

memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas

Nasional. Identitas Nasional merupakan ciri khas yang membedakan antara negara

satu dengan negara lain. Unsur identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu

bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur

pembentuk identitas yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.

Perkembangan dunia yang kian mengglobal menyebabkan masuknya kebudayaan

asing yang dapat mengancam kebudayaan asli Indonesia. Budaya asing yang masuk

ke Indonesia membuat masyarakat sangat antusias menyambutnya. Musik RnB, Pop,

dan terutama Korean Pop, menarik sebagian besar minat generasi muda bangsa.

Akibatnya, media elektronik seperti televisi dan radio lebih banyak menyajikan

budaya-budaya asing itu. Dan kini, sangat jarang media-media tersebut menyajikan

tarian-tarian dan musik daerah asli Indonesia. Sehingga, banyak sekali generasi

muda bangsa yang tidak tahu-menahu tentang budaya apa saja yang dimiliki

Indonesia sendiri. Mereka juga tidak berantusias untuk mencari tahu tentang

budayanya sendiri karena terlalu asyik menikmati budaya asing yang masuk dan

sedang populer saat ini. Kurangnya kepedulian serta kesadaran dari generasi muda

Indonesia untuk melestarikan dan mempertahankan kebudayaan sendiri

menyebabkan terjadinya klaim budaya Indonesia oleh negara lain. Beberapa

kebudayaan asli Indonesia yang diklaim oleh Malaysia adalah Reog Ponorogo, Tari

Pendet dan Lagu Rasa Sayange.

Reog adalah tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai

hiburan rakyat, dimana penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan

bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping. Reog sendiri
merupakan salah satu kesenian budaya yang berasal dari daerah Jawa Timur bagian

barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang

kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil

pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia

yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan

yang kuat.

Beberapa waktu lalu kesenian reog diklaim oleh Negeri Jiran Malaysia. Klaim

itu berasal dari situs internet Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan

Malaysia. Malaysia menyatakan bahwa tarian Barongan yang mirip dengan kesenian

reog Ponorogo adalah milik Pemerintah Malaysia. Dalam portal tersebut disebutkan

juga Barongan adalah warisan Melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di batu pahat

Johor dan Selangor Malaysia. Sementara itu, sebagian masyarakat tidak tahu-

menahu tentang berita diklaimnya Reog Ponorogo oleh Malaysia. Bahkan ada

beberapa masyarakat yang tidak mengetahui bahwa reog merupakan budaya milik

bangsa Indonesia.

Berdasarkan permasalahan tersebut, kami akan membahas tentang latar

belakang penyebab reog ponorogo dapat diklaim oleh negara Malaysia . Selain itu,

kami juga akan membahas tentang alternatif untuk memecahkan masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian identitas nasional ?

2. Bagaimana identitas nasional Indonesia?

3. Apa saja hal yang menyebabkan terjadinya klaim budaya Indonesia oleh negara

lain?

4. Bagaimana pengaruh pengklaiman kebudayaan terhadap Indonesia?

5. Bagaimana cara melindungi kebudayaan nasional Indonesia?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang identitas nasional

2. Untuk mengetahui identitas nasional Indonesia

3. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya klaim budaya

Indonesia oleh negara lain.

4. Untuk mengetahui pengaruh pengklaiman kebudayaan terhadap Indonesia.

5. Untuk mengetahui cara melindungi kebudayaan nasional.

D. Pembahasan

1. Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional (national identify) berasal dari kata identitas dan

nasional. Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri – ciri, tanda – tanda atau

jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya

dengan orang lain. Sedangkan kata nasional (national) merupakan identitas

yang melekat pada kelompok – kelompok yang lebih besar yang diikat oleh

kesamaan – kesamaan, baik fisik seperti budaya,agama, bahasa maupun non

fisik seperti keinginan, cita – cita dan tujuan. Identitas nasional merupakan ciri

khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda antara satu bangsa,

dengan bangsa yang lain, pembentukan Identitas Nasional sendiri telah

menjadi ketentuan yang telah disepakati bersama. Indonesia adalah salah

satu Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan

tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya.

Sedangkan secara terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang

lain. Identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan
normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus

berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat

pendukungnya. Identitas nasional yang ada saat ini adalah identitas sekunder

yang mengandung nilai nilai budaya dari sebagian besar masyarakat yang

merupakan identitas nasional primer bangsa Indonesia. Hal ini sangat ditentukan

oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk.

2. Identitas Nasional Indonesia

2.1 Unsur-Unsur Identitas Nasional Indonesia

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang

majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur

pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.

a. Suku Bangsa

Suku Bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat

askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan

jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau

kelompok etnis.

b. Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.

Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama

Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu

Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, tetapi

sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi

negara dihapuskan.

c. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial

yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan

yang secara kolektif digunakan oleh pendukungnya untuk menafsirkan dan

memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau

pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda

kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

d. Bahasa

Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.

Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk

atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai

sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut, dapat dirumuskan

bahwa Identitas Nasional dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:

a. Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa,

Dasar Negara,dan ideologi Negara.

b. Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya,

Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan

"Indonesia Raya".

c. Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago) dan

pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan.

2.2 Bentuk-Bentuk Identitas Nasional Indonesia

Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia,

adalah sebagai berikut:


a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa

Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai

bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada

tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa

Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional

Indonesia.

b. Sang Merah Putih sebagai bendera negara. Warna merah berarti berani

dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa

kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.

Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus

1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda.

c. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya

pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres

Pemuda II.

d. Burung Garuda yang merupakan burung khas Indonesia dijadikan sebagai

lambang negara.

e. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berarti berbeda-beda

tetapi satu jua. Menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen,

namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa

Indonesia.

f. Pancasila sebagai dasar falsafah negara yang berisi lima dasar yang

dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi Negara Indonesia. Pancasila

merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara

dan pandangan hidup (ideologi) bangsa.


g. UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945 merupakan

hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata

urutan peraturan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman

penyelenggaraan bernegara.

h. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat. Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan

adalah republik. Sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi

(kedaulatan rakyat).

i. Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai

strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta

kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan nasional. Berbagai

kebudayaan dari kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita

rasa tinggi, dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas sebagai

kebudayaan nasional. Tumbuh dan disepakatinya beberapa identitas nasional

Indonesia itu sesungguhnya telah diawali dengan adanya kesadaran politik

bangsa Indonesia sebelum bernegara. Hal demikian sesuai dengan ciri dari

pembentukan negara-negara model mutakhir. Kesadaran politik itu adalah

tumbuhnya semangat nasionalisme (semangat kebangsaan) sebagai gerakan

menentang penjajahan dan mewujudkan Negara Indonesia. Dengan

demikian, nasionalisme yang tumbuh kuat dalam diri bangsa Indonesia turut

mempermudah terbentuknya identitas nasional Indonesia.


3. Penyebab terjadinya klaim kebudayaan oleh negara lain

Terjadinya klaim oleh pihak, bangsa/negara asing terhadap aset atau

kekayaan budaya daerah yang mengandung pengetahuan tradisional masyarakat

daerah-daerah Indonesia adalah juga suatu fakta dalam beberapa tahun terakhir.

Munculnya reaksi karena ada aksi dalam bentuk klaim pihak asing. Namun, apa

yang terjadi di masyarakat dan, terutama, pada pemerintah Indonesia sebelum

adanya aksi klaim aset kebudayaan? Jawabnya ialah meskipun suatu aset

kekayaan budaya diciptakan atau dihasilkan oleh masyarakat daerah di Indonesia,

namun banyak dari warga masyarakatnya sendiri kurang memberikan apresiasi,

penghargaan atau mencintai aset kebudayaannya. Pihak pemerintah pun

seringkali lalai dalam memberikan perlindungan yang cukup terhadap aset

kebudayaan daerah. Celakanya justru pihak atau bangsa asing seringkali lebih

menunjukkan apresiasi yang lebih tinggi, bahkan jika perlu untuk kepentingan

ekonomi, misalnya, mengklaimnya sebagai budaya asli masyarakat mereka.

Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia sering kali

mengundang perhatian dari negara – negara lain untuk ingin tahu lebih dalam

tentang keunikan – keunikan budaya yang kita miliki. Indonesia terkenal sebagai

bangsa yang luhur. Memiliki keragaman budaya yang tersebar di pelosok-pelosok

nusantara. Dari kesenian, adat-istiadat hingga tarian reog Ponorogo melekat

mewarnai keragaman bangsa ini. Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang

kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada

Indonesia. Bahkan kita sendiri sebagai generasi muda terkadang melupakan

budaya daerah. Sangat ironis rasanya, masyarakat Indonesia, tetapi tidak

mengenal ciri khas bangsanya sendiri. Ketertarikan budaya yang semakin

meluntur juga sangat nampak pada diri generasi muda saat ini. Sehingga tanpa
kita ketahui reog ponorogo warisan budaya Indonesia dapat di klaim oleh Negara

Malaysia.

Adapun faktor – faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :

● Pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia

1. Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat indonesia

dengan malaysia

2. Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat

dunia).

3. Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras melayu

(jawa,minang,bugis,mandailing) yang awalnya berasal dari Indonesia lalu

bermigrasi ke malaysia yang sebelumnya membawa kebudayaan asli

indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan negara

malaysia.

4. Faktor pameran kesenian Indonesia di malaysia yang secara tidak

sengaja juga ikut mengajarkan kebudayaan Indonesia secara terperinci

kepada masyarakat malaysia yang tertarik kepada kebudayaan negara

Indonesia.

5. Keminiman budaya asli negara malaysia.

6. Kesamaan ciri khas kebudayaan indonesia dengan malaysia dari faktor

kesamaan alat musik nada sebuah lagu, serta adat budaya tersebut.

7. Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad – abad ada dan

tidak adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (ex : lagu daerah

memang tanpa pencipta).

8. Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun

budayawan malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan

negara indonesia (khususnya melayu).


9. Penyampaian budaya sendiri (minimal:khusus daerah jawa tengah

mengerti akan budaya jawa tengah) yang kurang tetapi penyampaian

info di kancah internasional lebih luas dan terperinci.

10. Kesamaan ras yang mungkin mengakibatkan adanya ideologi bahwa

indonesia dan malaysia itu satu di mata orang – orang malaysia jadi

kepemilikan budaya pun bisa disamakan (intinya antara indonesia dan

malaysia itu sama semua jadi klaim mengklaim itu tidak salah di mata

malasyia ).

11. Faktor awal lahirnya negara indonesia dengan malaysia , malaysia

beranggapan bahwa antara malaysia dengan Indonesia itu lebih tua

malaysia, jadi malaysia berhak mengklaim kebudayaan Indonesia karena

mereka beranggapan kebudayaan Indonesia ada karena kebudayaan

malaysia jadi asal usul kebudayaan Indonesia berawal dari malaysia.

● Faktor pengklaiman karena globalisasi.

Era globalisasi, tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap

negara. Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol

saat ini. Begitu bebas budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan.

Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung masuknya berbagai

budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan

dengan budaya yang mereka anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari

luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya budaya

berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Kesemua

itu berdampak sangat buruk dan dapat dengan mudah dapat menggeser

budaya asli yang ada di Indonesia.

Kita sebenarnya belum siap menerima era globalisasi. Gaya hidup kita

semakin menjurus ke arah barat yang individual dan liberal. Budaya gotong-
royong pun semakin memudar. Dari segi iptek, sebagian besar juga

berdampak buruk bagi kita. Yakni penyalahgunaan teknologi kerap kali

terjadi. Kemudian, belum ada filterisasi budaya yang masuk. Begitu mudah

budaya masuk tanpa ada penyaringan kesesuaian dengan budaya asli kita.

Akibatnya kita seperti berjalan mengikuti perkembangan zaman yang semakin

modern. Tetapi sayangnya budaya luhur yang dulu melekat dalam diri,

perlahan semakin menghilang. Parahnya, budaya daerah yang ada justru kita

abaikan.

Dampak yang paling buruk terjadi ialah hilangnya budaya-budaya yang

menjadi ciri khas di beberapa daerah. Bahkan terjadi pencurian atau sering

kita dengar pengklaiman budaya nasional oleh negara lain. Sungguh

disayangkan hal itu bisa dialami bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini negara

tetangga kita mengklaim begitu banyak budaya dari Indonesia. Bisa kita ambil

contoh, batik, reog ponorogo, masakan rendang dari Sumatra Barat, kuda

lumping, lagu rasa sayange, alat musik angklung, gamelan dari Jawa serta

tari piring. Sampai yang terkini adalah tari pendet dari Bali, dan masih banyak

lagi. Ini semakin menunjukkan bahwa kita lemah dalam menjaga jati diri dan

mudah kecolongan oleh negara lain.

● Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya budaya.

Untuk mempertahankan budaya memang sangat dibutuhkan kesadaran

yang kuat. Tidak hanya mengakui tetapi harus ikut serta dalam

pelestarian budaya. Dari kesadaran itulah akan muncul upaya-upaya

menjaga, melindungi budaya asli daerah sehingga akan tetap utuh.

Sehingga, tidak mungkin akan diakui negara lain.

● Perpindahan penduduk menyebabkan budaya kita diakui oleh negara lain.


Saat ini banyak penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri. Bahkan

banyak pula yang telah menetap di sana menjadi warga negara tempat ia

tinggal. Perpindahan tersebut tidak menutup kemungkinan akan diikuti

perpindahan budaya. Budaya-budaya dari Indonesia pasti ada yang

diterapkan di negara lain tempat mereka bekerja. Inilah yang

menyebabkan keinginan negara lain untuk mengakui budaya Indonesia.

Karena mereka menganggap budaya itu sudah biasa mereka lihat di

negaranya.

● Pemerintah kurang perhatian terhadap kekayaan budaya nasional.

Buktinya, salah satu kesenian dari Jawa Timur yaitu Reog Ponorogo

sempat menjadi perdebatan kepemilikan dengan pihak Malaysia. Padahal

dari namanya saja sudah jelas bahwa itu milik Indonesia. Sebenarnya hal

itu bisa disiasati dengan mendaftarkan hak cipta budaya. Supaya dunia

internasional mengakui atas kepemilikan budaya Indonesia. Kemudian,

kurangnya sarana untuk menampilkan budaya asli Indonesia kepada

masyarakat luas. Ini bukan masalah yang kecil, melainkan masalah yang

menyangkut ciri khas bangsa kita. Harus segera diatasi, agar tidak ada

lagi budaya kita yang diambil pihak luar.

4. Hak mengklaim budaya negara lain

Permasalahan yang paling mendasar adalah kita (Negara Indonesia) yang

terdiri dari beratus-ratus pulau mulai dari ujung Sabang sampai Merauke, yang

mempunyai berjuta-juta kebudayaan belum mempunyai satu sistem atau paling

tidak catatan yang jelas terkait dengan jenis kebudayaan yang asli Indonesia,

selain itu permasalahannya juga berada pada sistem hukum (undang-undang)

yang dimiliki. Sistem hukum yang ada belum begitu cukup mengakomodasi

permasalahan yang demikian. Terlihat misalnya pada minimnya pengaturan


tentang perlindungan kebudayaan dan kesenian. Satu-satunya undang-undang

yang secara langsung mengatur tentang perlindungan kebudayaan adalah

Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta (UUHC).

Akan tetapi UUHC tidak mengatur begitu rinci. dalam UUHC hanya

disebutkan bahwa negara memegang folklor dan hasil kebudayaan rakyat, dan

untuk lebih lanjut akan diatur dalam PP (lihat pasal 10 UUHC). Selain itu,

permasalahan mentalitas masyarakat Indonesia yang lebih suka mengekor pada

kebudayaan asing daripada kebudayaan bangsa sendiri.

5. Pengaruh pengklaiman kebudayaan

Lunturnya budaya bangsa sebagai identitas negara sangat terasa, hingga

banyak terjadi kemelut persoalan akibat kebudayaan yang sering terjadi akhir-

akhir ini. Kemelut yang terjadi di Indonesia disebabkan hilangnya budaya asli

bangsa yang terkontaminasi budaya Barat, sehingga negara ini kehilangan arah

dalam mengimbangi kemajuan jaman. Masyarakat jaman dahulu memiliki sikap

sosial yang tinggi antar sesama dan memiliki kesadaran untuk menaati peraturan

yang ditetapkan pemerintah. Akan tetapi, sekarang hal itu sangat sulit ditemukan.

Selain sikap sosial yang tinggi, masyarakat jaman dulu juga memiliki kepedulian

yang tinggi dalam menjaga lingkungan di sekitarnya, sehingga kondisi alam pada

era tersebut sangat indah dan menawan. Sebaliknya, pada zaman modern seperti

sekarang, sikap seperti itu tampaknya sudah luntur di hati rakyat Indonesia,

sehingga alam menjadi panas dan tidak bersahabat lagi dengan manusia karena

telah tercemari. Dahulu kondisi itu tidaklah separah seperti jaman sekarang ini,

saat itu nilai- nilai religius masih sangat dijaga dan sangat dipatuhi dengan baik.

Namun sejak masuknya pengaruh budaya-budaya barat ke negeri kita

tercinta ini hal itu mulai luntur perlahan lahan. Jika dibandingkan antara jaman

sekarang dan jaman dahulu, dapat diibaratkan seperti bumi dan langit. Sangat
memprihatin melihat bangsa kita saat ini, moral masyarakat 54 sudah sangat jauh

dari etika ketimuran bangsa kita. Budaya asli kita yang rapuh dan luntur ini

menyebabkan kemelut atau persoalan bangsa kita semakin kompleks. Sikap saling

menghargai mulai sulit kita jumpai, sikap egois semakin merajalela sopan santun

yang muda terhadap yang tua semakin menjadi barang mewah, sungguh budaya

sangat luntur dari masyarakat kita sekarang. Karena lunturnya kebudayaan

bangsa yang ramah, santun, saling tolong menolong dan pekerja keras maka

menambah begitu banyak persoalan bangsa. Kemiskinan dimana-mana, pencurian

merajalela, dan masih lebih banyak lagi yang lainnya. Rapuhnya dan lunturnya

kebudayaan Indonesia sangat terasa sekali, membuat kemunduran negara

Indonesia. Namun setiap usaha dan pembenahan demi kelestarian dan terjaganya

budaya asli Indonesia pasti memiliki :

1. Strength (Kekuatan)

a. Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia Indonesia memiliki

keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai aset yang

tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal

yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah

memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian,

alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan

kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata

Internasional.

b. Kekhasan budaya Indonesia Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap

daerah di Indonesia memiliki kekuatan tersendiri. . Misalnya rumah adat,

pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut.

Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain.

Terbukti banyaknya warga asing yang mempelajari budaya Indonesia


seperti belajar tarian khas suatu daerah atau mencari barang-barang

kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya

bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik.

c. Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa Kesatuan

budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang

mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal 56 harus

tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Kurangnya kesadaran masyarakat Kesadaran masyarakat untuk menjaga

budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih

memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan

perkembangan jaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai

dengan perkembangan zaman, meninggalkan tetapi banyak budaya asing

yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat

disesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak ciri khas

dari budaya tersebut.

b. Kurangnya pembelajaran budaya Pembelajaran tentang budaya, harus

ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak

menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui

pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal

dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi

budaya lokal di tengah perkembangan zaman.

c. Minimnya komunikasi budaya Kemampuan untuk berkomunikasi sangat

penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut.

Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan

antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.


3. Opportunity (Peluang)

a. Indonesia dipandang dunia Internasional Karena kekuatan budayanya

sehingga dapat menarik para turis asing untuk mempelajari kebudayaan

Indonesia sehingga budaya-budaya Indonesia mendapatkan pengakuan

di mata Internasional. Apabila budaya lokal dapat dijaga dengan baik,

Indonesia akan dipandang sebagai negara yang dapat mempertahankan

identitasnya di mata Internasional.

b. Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan Usaha

masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat

memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan.

Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat

bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.

c. Kemajuan pariwisata Budaya lokal Indonesia sering kali menarik

perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang

akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus

diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin

terjadi.

d. Multikulturalisme Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr Junaidi SS MHum, mengatakan

bahwa multikulturalisme memberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan

budaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini

adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.

4. Threatment (Tantangan)

a. Perubahan lingkungan alam dan fisik Perubahan lingkungan alam dan

fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk


mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan

alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah.

b. Kemajuan Teknologi Meskipun dipandang banyak memberikan banyak

manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang

menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem

asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan)

dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara

sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai

tidak di lupakan oleh masyarakatnya.

c. Masuknya Budaya Asing Masuknya budaya asing menjadi tantangan

tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya

lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.

Di tengah Maraknya arus Globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui

cara - cara tertentu membuat dampak positif dan dampak negatif nya

sendiri bagi Bangsa Indonesia,. terutama dalam bidang kebudayaan.

Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang

pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh

setiap suku, kini sudah hampir punah. Dari waktu ke waktu kebudayaan

tradisional mulai ditinggalkan karena masuknya kesenian dari negara

asing yang dianggap lebih menarik, modern dan keren akan menggeser

kebudayaan tradisional. Kebudayaan asing seperti mendominasi di

Indonesia. Dampak negatif kebudayaan asing atau barat terhadap

masyarakat terutama remaja Indonesia adalah melupakan kebudayaan

bangsanya sendiri. Para remaja mungkin merasa bahwa kebudayaan di

negerinya sendiri jauh dari perkembangan zaman. Sehingga para remaja

merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun


tidak sesuai dengan agama dan budayanya. Akhirnya para remaja lebih

menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita

sendiri. Dilihat dari sikap, mereka terlihat ugal-ugalan karena pengaruh

budaya asing yang cenderung bersifat bebas dan terbuka. Mereka

menjadi tak mengenal sopan santun dan cuek terhadap lingkungan atau

masyarakatnya, mereka menjadi orang yang individual. Masyarakat

Indonesia yang cenderung mudah terpengaruh dan menyerap masuknya

budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia menjadi

lupa dengan identitasnya sendiri dan banyak meniru budaya barat.

Masuknya berbagai jenis makanan barat, makanan tersebut dianggap

hemat, praktis dan enak. Lalu tanpa disadari menu makanan barat

tersebut telah menjadi menu keseharian kita. Bukan hal yang tidak

mungkin bila kebiasaan makan makanan barat diteruskan, anak cucu kita

tidak mengenal makanan-makanan tradisional yang berasal dari daerah

mereka. Di sekolah-sekolah, diterapkan menggunakan bahasa Inggris

ketika proses kegiatan belejar mengajar berlangsung. Harapannya agar

para peserta didiknya bisa dan lancar dalam menggunakan bahasa asing.

Tetapi hal ini berdampak pada bahasa-bahasa daerah yang menjadi

dilupakan. Padahal, kebudayaan memang mempunyai fungsi yang besar

untuk masyarakatnya. Kebudayaan yang berkembang dalam suatu

daerah berperan untuk mengontrol masyarakat, sebagai pedoman

masyarakat dalam berperilaku, untuk menjaga tingkah laku agar tidak

menyimpang dan tetap normal serta mengatur hubungan masyarakatnya

agar tetap harmonis dan rukun. Sedangkan dampak positif masuknya

budaya asing yaitu kita bisa mempelajari kebiasaan, pola pikir dan

perilaku orang di negara-negara yang maju sehingga bisa membuat kita


untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.Kemudian adanya

kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan

negeri kita sendiri ke luar negeri. Yang terakhir, terjadinya akulturasi

budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.

Kebudayaan asing menjadi berguna bagi kita apabila kebudayaan asing

tersebut diterima oleh masyarakatnya dalam suatu lingkungan.

Contohnya kebudayaan asing yang memberi masukan kebudayaan yang

sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia adalah agama. Banyak

agama yang masuk ke Indonesia sesuai dengan kepribadian bangsa,

sehingga hampir seluruh agama yang masuk ke Indonesia dapat

berkembang dengan baik.

5. Cara Melindungi Kebudayaan Nasional

penyebab dari kemarahan warga Indonesia terhadap negara tetangga adalah

terdaftarnya tari Tor - Tor Warisan Budaya Nasional Malaysia. Hal tersebut

merupakan tahap awal untuk mendaftarkan suatu situs warisan ke UNESCO yang

notabennya adalah organisasi dunia. sehingga situs tersebut bukan hanya diakui

di negara pengaju, tapi juga negara - negara di dunia.

sebuah situs yang telah terdaftar di warisan budaya nasional suatu negara,

kemudian didaftarkan ke UNESCO melalu tahapan yang panjang dan format yang

diatur oleh organisasi tersebut. Mengingat penghargaan untuk warisan alam

berupa Lanskap Subak Pola Perairan Berundak - undak di Bali membutuhkan

waktu 12 tahun hingga akhirnya dapat disetujui dalam sidang UNESCO pada Juli

2012.

situs yang telah terdaftar memiliku keuntungan berupa pendanaan

pelestarian budaya tersebut dari UNESCO. bukan hanya itu, hal tersebut juga
meningkatkan perhatian terhadap pelestarian budaya maupun situs semakin luas.

sebagai contoh berupa banyaknya tawaran bantuan terhadap pelestarian candi

prambanan yang mengalami kerusakan akibat gempa yang melanda Daerah

Istimewa Yogyakarta pada 2 Mei 2006. keuntungan tersebut harus dibayar

dengan tanggung jawab negara melestarikan situs tersebut dari generasi ke

generasi. apabila tidak dilaksanakan, maka negara tersebut akan mendapat sanksi

berupa pencabutan situs dari UNESCO.

Berangkat dari permasalahan yang ada tersebut, maka setidaknya ada

beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya membuat database yang berisi

tentang segala jenis kebudayaan yang berasal dari Indonesia disertai dengan

daerah asalnya. Kegiatan ini tentunya harus didahului dengan identifikasi atas

kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Setelah berhasil

diidentifikasi tanpa ada yang terlewat maka database ini akan menjadi sangat

bermanfaat, selain untuk mempermudah dalam mencari dan melihat kebudayaan

yang kita miliki, database juga bermanfaat sebagai alat bukti ketika ada klaim

sebagaimana yang terjadi baru-baru ini. Database sudah seharusnya dibuat oleh

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang dalam hal ini adalah pihak yang

paling berwenang.

Selain pembuatan database, hal yang perlu dilakukan dan sifatnya mendesak

(sebelum Malaysia mengklaim kebudayaan yang lain) adalah melakukan revisi

atas UUHC terkait dengan permasalahan folklor dan memperluas cakupan rezim

HKI agar bisa melindungi sepenuhnya kebudayaan yang telah berkembang dan

dimiliki oleh Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya. Selanjutnya, yang tidak

kalah pentingnya adalah mentalitas masyarakat yang lebih suka mengekor pada

kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri. Konsep conserve and exhibition

(lestarikan dan pamerkan) yang selama ini hanya berlaku dan dilaksanakan untuk
orang-orang tua, setidaknya juga harus ditanamkan kepada jiwa-jiwa muda

sehingga penyakit lemah budaya yang ada pada jiwa-jiwa muda bangsa Indonesia

yang merasa lebih keren jika mendengarkan dan mempelajari musik punk

daripada musik gamelan bisa disembuhkan. Selain itu dengan conserve and

exhibition akan semakin menunjukkan dan memberikan isyarat kepada dunia

internasional bahwa kebudayaan ini adalah milik kita, sehingga jangan coba-coba

klaim kebudayaan kami.

Dengan adanya klaim dari negara tetangga tersebut, kita bisa melihat bahwa

ada beberapa permasalahan yang penting yang sedang menerpa bangsa kita

terkait dengan perlindungan warisan nenek moyang kita (baca: kebudayaan)

meskipun masih banyak permasalahan yang lain di luar hal ini, akan tetapi

setidaknya kita perlu berterima kasih kepada negara tetangga kita yang kiranya

memberikan pelajaran kepada kita sekaligus telah mau mengingatkan kita bahwa

banyak yang harus diperbaiki di negara kita ini termasuk perlindungan

kebudayaan kita.

E. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan

Negara Indonesia merupakan sebuah Negara yang kaya akan warisan

budayanya, tetapi warisan budaya ini kurang dilestarikan oleh warga Negara

Indonesia sehingga banyak sekali warisan budaya yang diklaim oleh Negara lain,

misalnya kesenian reog ponorogo yang diklaim oleh Negara Malaysia, adapun

penyebab Negara Malaysia dapat mengklaim reog ponorogo yaitu karena

Budayawan kita (Indonesia) yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri ,

namun budayawan Malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan

negara Indonesia (khususnya reog Ponorogo). Agar warisan budaya Indonesia

tidak diklaim oleh Negara lain, maka sebagai warga Negara Indonesia kita harus
melakukan sebuah upaya yaitu dengan mengamalkan budaya yang ada di

Indonesia minimal di daerahnya sendiri, tidak hanya tau apa saja Budaya

Indonesia tapi juga mengamalkan budaya itu sendiri. Jika budaya kita sendiri

kita jalankan dan diamalkan dalam kehidupan kita, pasti tidak ada yang berani

mengklaim budaya kita. Kebanyakan budaya-budaya indonesia yang diklaim oleh

negara lain, adalah budaya-budaya di Indonesia yang sudah ditinggalkan oleh

masyarakat indonesia itu sendiri.

2. Saran

a. Sebaiknya lebih menumbuhkan sikap nasionalisme pada diri masing-masing

masyarakat Indonesia.

b. Perlunya pendidikan tentang wawasan kebudayaan nasional tidak sebatas

hanya di daerahnya namun juga daerah lainnya di seluruh Indonesia


Daftar Pustaka

https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol22935/klaim-asing-atas-kebudayaan-
negeri-belajar-lagi-dari-kasus-tarian-pendet/ di akses pada 25 Oktober 2020 pukul
19:53

Asri, Dyah Permata Budi, “Perlindungan Hukum Terhadap Kebudayaan Melalui World
Heritage Centre UNESCO”, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Faculty of Law, Universitas
Islam Indonesia, Volume 25 Issue 2, Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai