Anda di halaman 1dari 11

KEBUDAYAAN DAERAH SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

Fajar Larasati (858555789)

MKDU4111 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identitas nasional merupakan kebutuhan yang sangat mendesak di era
globalisasi ini. Dunia telah diwarnai dengan fenomena globalisasi yang
membawa pengaruh besar di berbagai negara di dunia, termasuk juga Indonesia.
Pengaruh globalisasi tersebut ditandai dengan pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan transportasi, yang membuat jarak tidak lagi menjadi
masalah dalam proses interaksi antar negara.
Berkembangnya teknologi yang semakin canggih akibat globalisasi ini
memiliki beberapa dampak positif maupun negatif. Dampak positif dapat
dirasakan atau diperoleh bagi orang – orang yang mempergunakan dengan baik
dan benar sebaliknya dampak negatif dapat dirasakan atau diperoleh bagi orang
– orang yang tidak mempergunakan dengan baik dan benar. Dampak positif dari
globalisasi ini dapat dilihat dengan kemudahan dan kenyamanan yang dirasakan
dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat antar manusia maupun antar
negara. Namun hal yang menjadi berbahaya dalam sebuah proses globalisasi
adalah hal-hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, yakni menyangkut
kepribadian, identitas atau karakter dari manusia tersebut. Bahkan sesuatu yang
dimiliku suatu masyarakat dapat menginfiltrasi masyarakat lainnya seperti nilai-
nilai yang mungkin bertentangan dengan nilai – nilai yang sudah tertanam sejak
lama. Hal ini bisa menjadi berbahaya dan membawa pengaruh bagi mereka yang
tidak memiliki kepribadian atau karakter yang kuat, serta dapat menyebabkan
infiltrasi nilai – nilai budaya dari luar menjadi lebih mudah. Akibatnya nilai –
nilai budaya lokal ditinggalkan dan berganti dengan budaya yang tidak sesuai
dengan nilai – nilai luhur bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya Identitas Nasional?
2. Apa peranan kebudayaan daerah sebagai identitas nasional?
3. Bagaimana cara memperkuat kebudayaan daerah sebagai identitas nasional?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya Identitas Nasional.
2. Untuk mengetahui dan memahami peranan kebudayaan daerah sebagai
identitas nasional
3. Untuk memperlajar dan memahami cara memperkuat kebudayaan daerah
sebagai identitas nasional.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Secara etimologis, istilah identitas nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu
“identitas” dan “nasional”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata identitas
berarti “ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang” atau “jati diri”. Istilah identitas
berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Dalam arti terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri, golongan, kelompok, komunitas,
atau negaranya sendiri.
Sedangkan Kata nasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
bersifat “kebangsaan”; “berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri”; “meliputi
suatu bangsa”. Istilah nasional dalam identitas nasional merupakan identitas
yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan , baik fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun nonfisik
seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Identitas nasional mencakup dua aspek. Pertama, identitas nasional
merupakan suatu ciri-ciri atau jati diri dari suatu bangsa. Maka dari itu sebuah
bangsa harus memiliki ciri khas tersendiri untuk membuktikan keberadaan dan
eksistensinya pada bangsa lain. Kedua, identitas nasional menjadi pembeda
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Ciri khas suatu bangsa juga
bisa menggambarkan karakter dari bangsa itu sendiri.
Setiap bangsa pasti memiliki beberapa hal yang menjadi ciri – ciri dan
mewakili bangsa tersebut, seperti lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia
Raya, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, Pancasila sebagai dasar
falsafah serta kebudayaan bangsa tersebut.
Indonesia merupakan negara kepulauan. Hal ini menyebabkan Indonesia
memiiki berbagai keragaman antar suku, ras, agama dan budaya. Sehingga
memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya “berbeda – beda tetapi
tetap satu jua”. Dengan adanya keberagaman yang ada di Indonesia diperlukan
suatu identitas nasional untuk menyatukan keberagaman tersebut. Dimulai
dengan suatu kebudayaan daerah masing-masing tersebut. Seperti halnya
kebudayaan daerah yang ada di Jawa Timur. Identitas nasional juga merupakan
suatu persamaan pemikiran dan pandangan hidup setiap suku bangsa yang
berbeda – beda di Indonesia.
Adapun unsur-unsur pembentuk identitas nasional, meliputi (Rahayu, 2007: 66-
68):
1. Suku bangsa yaitu kelompok sosial dan kesatuan hidup yang mempunyai
sistem interaksi, sistem norma, kontinuitas, dan rasa identitas yang
mempersatukan semua anggota dan memiliki sistem kepemimpinan sendiri.
2. Agama yang tumbuh dan berkembang di Indonesia antara lain Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
3. Bahasa yaitu anak kebudayaan yang menjadi sarana manusia untuk
meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi.
4. Budaya nasional. Kebudayaan adalah kegiatan dan penciptaan batin manusia
berisi nilai yang dijadikan sebagai rujukan hidup.
5. Wilayah nusantara yaitu wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu
pulau yang terbentang dikhatulistiwa.
6. Ideologi Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Selanjutnya unsur identitas nasional dirumuskan menjadi 3 bagian yaitu:

1. Identitas fundamental, yaitu Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara


dan ideologi negara.
2. Identitas instrumental, yaitu UUD 1945 dan tata perundangannya, bahasa
Indonesia, lambang negara, bendera negara, lagu kebangsaan “Indonesia
Raya”.
3. Identitas alamiah, yaitu ruang hidup bangsa sebagai negara kepulauan yang
pluralis dalam suku, bahasa, agama, dan kepercayaan (Rahayu, 2007: 68-69)

B. Kebudayaan Daerah sebagai Identitas Nasional Indonesia


Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia bukan hanya
sebagai pembeda dengan bangsa – bangsa lainnya, akan tetapi juga merupakan
hal yang mutlak dimiliki oleh setiap bangsa agar dikenal oleh bangsa lain, sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Selain itu identitas
nasional juga penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia.
Kebudayaan daerah merupakan salah satu identitas nasional yang sangat
penting. Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sanskerta, “buddayah” yang
merupakan bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti budi atau pekerti.
Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkut paut dengan budi atau
akal”
Identitas nasional sendiri merupakan perwujudan dari suatu identitas
bangsa. Oleh sebab itu kebudayaan daerah sudah menjadi suatu identitas suatu
daerah tersebut, karena kebudayaan daerah merupakan keberagaman dan hasil
pemikiran suatu daerah yang menjadi ciri khas dan jati diri daerah tersebut.
Salah satu contoh seperti reog ponorogo di Jawa Timur. Kebudayaan reog
ponorogo di Jawa Timur merupakan suatu identitas yang mewakili Ponorogo.
Seperti yang dapat diketahui, di era globalisasi ini menjadikan antar negara
maupun antar daerah saling terhubung. Hal tersebut sangat rentan dengan suatu
infiltrasi budaya, yang mana budaya dari luar membaur dan bahkan dapat
menggantikan budaya dari suatu daerah atau negara setempat. Infiltrasi budaya
dapat mengancam identitas suatu daerah itu sendiri karena tidak sesuai dengan
nilai – nilai luhur suatu daerah dan dapat menghilangkan jati diri daerah
tersebut. Selain itu dampak dari globalisasi yang dapat mengancam identitas
nasional adalah adanya unsur – unsur luar yang menantang kelangsungan
identitas lokal, adanya pencurian budaya yang dilakukan oleh negara lain.
Hilangnya suatu kebudayaan daerah sebagai identitas nasional dapat
menyebabkan hilangnya jati diri dan ciri khas bangsa Indonesia. Juga dapat
terpecah belahnya keberagaman – keberagaman yang ada di Indonesia,
mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam suku
bangsa, agama, adat istiadat, dan budaya. Budaya itu sendiri juga berisi tentang
norma – norma suatu daerah. E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan
sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan lain kemampuan – kemampuan serta kebiasaan –
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Hal ini
berarti kebudayaan daerah mencakup kebiasaan – kebiasaan dan perilaku
masyarakat sebagai anggota masyarakat dalam suatu daerah.
Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan hilangnya identitas nasional
bangsa Indonesia adalah:
a. Permasalahan dengan negara-negara lain
b. Percampuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau bahasa
daerah
c. Kecenderungan untuk lebih bangga menggunakan apapun yang berasal
dari luar
d. Lunturnya semangat generasi muda untuk mewarisi budaya asli
Indonesia
e. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya identitas nasional
f. Terbukanya akses untuk mengetahui berbagai kebudayaan yang ada
diluar Indonesia

C. Penguatan Kebudayaan Daerah Sebagai Identitas Nasional


Penguatan kebudayaan daerah merupakan bentuk penguatan terhadap
identitas nasional. Hal ini sangat diperlukan karena untuk menjaga kesatuan dan
nilai – nilai luhur serta jati diri suatu bangsa Indonesia. Penguatan kebudayaan
daerah sebagai identitas nasional dilakukan karena adanya dampak – dampak
negatif yang disebabkan oleh arus globalisasi. Hal – hal yang menjadi dampak
negatif tersebut seperti banyaknya budaya dari luar yang membaur dengan
budaya lokal. Bahkan saat budaya lokal semakin jarang dilestarikan budaya luar
tersebut dengan mudah menggantikannya, contoh nyata seperti aliran musik
yang awalnya pada daerah seperti keroncong mulai tergantikan dengan aliran
musik seperti pop dan rock. Kemudian dampak lainnya yaitu tentang cara
berpakaian masyarakat yang mulai mengikuti budaya dari luar, memakai gaya
busana yang tidak sesuai dengan norma dan adat istiadat lokal. Bahkan tidak
sedikit anak – anak zaman sekarang yang masih awam tentang kebudayaan
daerahnya sendiri. Hal tersebut terjadi karena kurangnya suatu penguatan
terhadap kebudayaan daerah. Penguatan kebudayaan daerah ini dilakukan agar
budaya – budaya lokal tidak memudar.
Dalam pelaksanaan penguatan kebudayaan daerah, setiap masyarakat
memiliki peranan penting, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh
agama, anggota masyarakat serta para pelajar dan anak – anak. Dengan kata lain
setiap sudut masyarakat dari suatu daerah ikut andil dalam pelestarian
kebudayaan daerah setempat. Adapun hal – hal yang dapat dilakukan dalam
rangka memperkuat kebudayaan daerah sebagai identitas nasional antara lain
sebagai berikut :
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Melalui pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pengertian
terhadap peserta didik tentang negara dan bangsa Indonesia. Pendidkan
kewarganegaraan ini sudah diterapkan mulai dari pendidikan sekolah dasar.
Hal ini bertujuan untuk pembentukan karakter nasionalisme, patriotisme,
cinta tanah air serta agar dapat memahami arti identitas nasional. Dengan
terbentuknya karakter – karakter tersebut dapat memperkuat identitas
nasional Indonesia.
2. Cinta produk dalam negeri
Mencintai produk dalam negeri merupakan suatu bentuk perwujudan dari
cinta tanah air. Cinta produk dalam negeri bertujuan agar kita selalu
mengenal produk dalam negeri yang sesuai dengan adat istiadat lokal. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara tidak memakai produk – produk buatan luar
agar produk dalam negeri semakin maju dan tidak mudah dikalahkan oleh
produk luar yang mungkin tidak sesuai dengan norma – norma yang ada di
Indonesia.
3. Pengenalan Kebudayaan Daerah
Pengenalan kebudayaan daerah harus dilakukan sejak dini kepada anak –
anak. Hal ini bertujuan agar anak - anak dapat memahami dan menanamkan
pengertian kebudayaan daerah tersebut di dalam hatinya dalam artian
kebudayaan daerah dapat mendarah daging dalam dirinya. Pengenalan
budaya tidak berhenti pada anak – anak usia dini, remaja dan orang dewasa
masih diperlukan pengenalan dan penguatan kebudayaan daerah. Hal ini
agar kebudayaan daerah asli tidak mudah pudar dan bercampur aduk serta
tergantikan oleh budaya – budaya asing yang mulai masuk melalui proses
globalisasi.
4. Memfiltrasi budaya asing
Sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia kita diharus memfiltrasi atau
menyaring segala bentuk budaya asing yang mulai masuk di Indonesia.
Filtrasi ini bertujuan untuk menyaring budaya – budaya asing yang tidak
sesuai dengan norma – norma dan nilai – nilai luhur budaya Indonesia.
Sehingga tidak menghilangkan kebudayaan asli yang menjadi identitas suatu
bangsa Indonesia. Seperti pergaulan bebas di kalangan remaja dan
masyarakat. Di Indonesia sendiri pergaulan bebas bukan kebudayaan bangsa
Indonesia yang sangat bertentangan dengan norma – norma yang ada. Tanpa
adanya filtrasi budaya di kalangan remaja maka dapat menjadikan para
remaja menganggap pergaulan bebas merupakan hal wajar yang biasa
dilakukan. Sehingga dapat merusak moral anak negeri. Selain itu ada juga
narkoba. Seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasi
penyelunduan narkoba dari luar sangat mudah masuk di Indonesia. Oleh
karena itu diperlukan filtrasi budaya dan penguatan budaya serta iman agar
mencegah untuk mencoba mengonsumsi narkoba. Hal itu juga menjadi suatu
ancaman tersendiri bagi negara dan bangsa Indonesia.
5. Melestarikan kebudayaan daerah
Pelestarian budaya yang dapat dilakukan di masyarakat salah satunya
dengan diadakannya festival budaya. Pelestarian ini lebih condong ke
kebudayaan daerah dalam bidang kesenian. Selain itu budaya – budaya yang
lain juga dapat diterapkan dengan kebiasaan – kebiasaan atau adat istiadat
ketika Hari Raya Idul Fitri. Pada umumnya masyarakat Jawa Timur
khususnya para umat Islam saling mengunjungi atau silaturahmi ke rumah
tetangga atau saudara serta keluarga pada hari raya idul fitri, pengadaan
upacara adat pernikahan sesuai budaya masing – masing daerah atau pun
upacara – upacara adat yang ada di Jawa Timur.
6. Menggunakan teknologi dengan baik
Teknologi dikembangkan agar membawa banyak manfaat dalam kehidupan
manusia sehari – hari. Namun ha itu dapat terjadi apabila digunakan dengan
sebaik – baiknya. Selain itu juga setiap individu diharuskan untuk membatasi
atau mengontrol diri dalam penggunaan segala teknologi yang ada.
Permasalahan yang banyak muncul di masyarakat misalnya seperti
penggunaan gadget secara berlebihan dapat merusak moral generasi bangsa
dan enggan untuk mengenal lebih dalam tentang norma – norma yang ada di
masyarakat. Kemudian silaturahmi yang biasa dilakukan secara langsung
atau bertatap muka, karena adanya perkembangan teknologi menjadikan
silaturahmi dapat dilakukan melalui handphone. Hal itu memang menjadi
efisien dan efektif. Akan tetapi perlahan budaya – budaya lokal yang sudah
tertanam dari dulu akan hilang dan berkurangnya tali persaudaraan serta
mengurangi rasa bersosialisasi dan toleransi terhadap masyarakat lainnya.
Ada juga hal – hal lainnya seperti tindak kriminal yang dilakukan di dunia
maya yang sering disebut dengan “cyber crime”. Tindak kriminal tersebut
bisa berupa aksi bullying, pelecehan seksual, pencurian data priadi serta
mengambil hak orang lain. Maka dari itu diperlukan kontrol diri yang baik
dalam menggunakan teknologi dengan benar.
BAB 3
SIMPULAN

Identitas nasional merupakan satu ciri – ciri atau jati diri suatu bangsa yang bisa
dijadikan pembeda antara bangsa Indonesia dengan bangsa – bangsa yang lain.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mengakibatkan adanya keberagaman
suku bangsa, agama, ras, adat istiadat dan budaya. Hal itu lah yang menjadi faktor –
faktor pendukung terbentuknya sebuah identitas nasional. Selain itu adanya
keberagaman tersebut yang menjadikan identitas nasional itu sangat penting.

Di era globalisasi ini teknologi komunikasi dan transportasi berkembang sangat


pesat. Perkembangan teknologi ini membawa dampak positif dan dampak negatif.
Dapat positif yang dapat diambil misalnya dengan adanya proses globalisasi ini
memudahkan negara yang satu dengan negara yang lain saling terhubung. Namun hal
tersebut juga bisa membawa dampak negatif bila budaya – budaya dari negara – negara
tersebut membaur dengan budaya lokal dan terjadi infiltrasi budaya lokal yang
digantikan dengan budaya asing. Oleh karena itu diperlukan adanya penguatan
terhadap kebudayaan daerah sebagai identitas nasional.

Dalam proses pelaksanaan penguatan kebudayaan daerah sebagai identitas


nasional, semua masyarakat diharuskan untuk ikut andil di dalamnya. Dengan beberapa
aktivitas – aktivitas yang dilakukan di masyarakat. Hal-hal yang dapat dilakukan antara
lain penerapan pendidikan kewarganegaraan sejak usia dini dan di kalangan
masyarakat, mencintai produk dalam negeri, pengenalan budaya daerah asli,
memfiltrasi atau menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia,
melestarikan kebudayaan daerah serta menggunakan teknologi dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

BMP MKDU4111 Pendidikan Kewarganegaraan Modul 5


BMP PDGK4306 Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, Hal 2.4 – 2.5
http://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/snami/article/view/261/221\
http://repository.upy.ac.id/1242/1/5.%20Ari%20Setiarsih.pdf

Anda mungkin juga menyukai