Anda di halaman 1dari 1

MODUL 8

KB. 2 LATAR BELAKANG KONVEKSI HAK ANAK

Sejarah Perkembangan/Latar Belakang Hak Anak

Konveksi hak anak dilatar belakangi oleh Perang Dunia I yang membawa bencana dan penderitaan bagi
manusia, tidak terkecuali bagi kaum perempuan dan anak-anak. Dalam pawai protes terhadap penderitaan
yang timbul akibat peperangan, aktivis perempuan membawa poster-poster yang meminta perhatian
masyarakat atas nasib anak-anak yang menjadi korban peperangan.

Salah satu aktivis perempuan yang bernama Eglantyne Jebb yang merupakan pendiri organisasi Save the
Children membuat pernyataan tentang hak anak (dalam buku “Sosialisasi Hak Anak Internasional Save the
Children Alliance (Asia)” adalah :

1. Anak harus dilindungi tanpa mempertimbangkan ras, kewarganegaraan atau kebangsaannya. Di sini
terlihat penerapan prinsip non-diskriminasi.
2. Anak harus diasuh demi keutuhan keluarga
3. Anak harus diberi sarana untuk perkembangan normanya, baik secara material, moral, dan spiritual.
Peran pendidikan baik dari orang tua maupun yang lebih bersifat formal sangat diperlukan dalam hal
ini.
4. Anak yang kelaparan harus diberi makan, anak yang sakit harus diberi perawatan, anak cacat fisik
atau mental harus diberi pendidikan yang sesuai, anak yatim piatu dan anak terlantar harus diberi
penampungan.
5. Dalam keadaan bahaya anak harus diutamakan untuk memperoleh penyelamatan.
6. Anak harus memperoleh bantuan kesejahteraan dan jaminan sosial, mereka juga harus diberi
pelatihan yang dapat digunakan untuk menopang hidungnya dan harus dilindungi dari segala bentuk
eksploitasi.
7. Anak harus dididik agar bakat dan kemampuannya dapat dikembangkan untuk mengabdi kepada
sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai