DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh
Anggota Kelompok :
UNIVERSITAS JAMBI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Ketidakpahaman Orang Tua Terhadap Hak Anak” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Anak Dalam Keluarga. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Ketidakpahaman Orang Tua Terhadap Hak Anak bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Anak
2. Untuk Mengetahui Hak-hak Anak
3. Untuk Mengetahui Hak Anak yang di Penuhi Oleh Orang Tua
4. Untuk Mengetahui Hak Anak yang Tidak Terpenuhi Oleh Orang Tua
BAB II
PEMABAHASAN
2.1 Definisi Anak
Menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang
No. 3 Tahun 1997 menyebutkan anak adalah orang yang berperkara anak nakal telah
mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas)
tahun dan belum pernah kawin. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia
dinyatakan, bahwa anak adalah manusia yang masih kecil.Setiap anak berhak untuk
hidup, tumbuh dan berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak No 35 tahun 2014
menyatakan anak adalah manusia berusia dibawah 18 tahun. Setiap manusia termasuk
anak-anak memiliki sesuatu yang melekat pada dirinya yang disebut Hak.
Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia menyepakati hak-hak manusia
yang berlaku sama pada semua orang apapun jenis kelaminnya, rasnya, warna kulitnya,
bahasanya, kewarganegaraannya, usianya, kelas sosial, agama, dan keyakinan politiknya.
Hak ini tidak boleh diambil oleh siapapun.
a) Hak Untuk Bertahan Hidup : Hak untuk memiliki makanan dan tempat tinggal untuk
memiliki tubuh yang sehat
b) Hak Untuk Berkembang : Hak untuk dirawat dalam keadaan sulit, seperti perang
atau bencana, Hak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik
c) Hak Mendapatkan Perlindungan : Hak untuk diberikan kesempatan untuk bermain
dan bersantai, hak untuk diberikan perlindungan terhadap penyiksaan, bahaya, dan
kekerasan, Hak untuk dibela dan dibantu oleh pemerintah
d) Hak Untuk Berpartisipasi : Hak untuk bergabung dengan klub atau pertemuan, Hak
untuk mengekspresikan pandangan dan opini
6. Hak untuk bermain yang juga merupakan salah satu cara belajar
Selain hak untuk belajar, bagi anak bermain juga merupakan salah
satu cara belajar. Melalui bermain, anak dapat mempelajari hal-hal yang
ada disekitarnya.Bermain yang ditemani dengan orangtua juga memiliki
banyak manfaat positif untuk anak.Nah, itulah hak anak di rumah yang
harus dipenuhi orangtua. Tidak hanya memberi ketegasan pada anak untuk
melakukan kewajibannya, namun penting untuk memberikan hak-hak
yang sesuai seperti di atas demi perkembangan anak yang lebih optimal.