Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA

“KETIDAKPAHAMAN ORANG TUA TERHADAP HAK ANAK”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Indriyani S.Pd., M.Pd. I

Disusun Oleh

Anggota Kelompok :

Adinda Fachrunissa (A1F118001)

Putri Okta Alvionita ( A1F118014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Ketidakpahaman Orang Tua Terhadap Hak Anak” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Anak Dalam Keluarga. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Ketidakpahaman Orang Tua Terhadap Hak Anak bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Jambi, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang, maka peran orang
tua dalam membentuk perilaku yang beraklak mulia peran orang tua sangat dibutuhkan.
Karena mengasuh anak tidak hanya sekedar mengasuh tetapi ayah dan ibu perlu
memberikan perhatian sempurna kepada anaknya itu semenjak dari masa mengandung,
melahirkan hingga sampai masa dewasa orang tua berkewajiban mempersiapkan
pertumbuhan jiwa, raga dan sifat anak supaya nantinya sanggup menghadapi pergaulan
masyarakat. Memberikan ajaran yang sempurna merupakan tugas terbesar bagi orang tua.
Kewajiban ini diberikan dipundaknya oleh agama dan hukum masyarakat. Karena
seseorang yang tidak mau memperhatikan pendidikan anak dianggap orang yang
mengkhianati amanah Allah dan etika sosial, (Ibnu Husein, 2004: 98-99). Setiap orang
tua mengharapkan agar anak yang dilahirkan akan tumbuh dan berkembang menjadi anak
yang sehat, cerdas serta berbudi pekerti yang baik. Pertumbuhan dan perkembangan anak
dipengaruhi oleh lingkungan yang paling dekat dengan anak, yaitu ibu beserta anggota
keluarga yang lain. Dalam hal ini pendidikan keluargalah yang paling penting, karena
anggota keluarga sebagai lingkungan awal bagi anak, disadari atau tidak akan
berpengaruh secara langsung kepada perkembangan anak. Oleh karena itu harus
diciptakan suasana tersebut dituntut kesadaran dan usaha dari orang tua terutama ibu
sebagai penangguing jawab pendidikan anak dalam keluarga, (Hasbullah, 2001: 37).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Anak?
2. Apa Saja Hak-hak Anak?
3. Apa Saja Hak Anak yang Harus di Penuhi Oleh Orang Tua?
4. Mengapa Hak Anak Tidak Terpenuhi Oleh Orang Tua?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Anak
2. Untuk Mengetahui Hak-hak Anak
3. Untuk Mengetahui Hak Anak yang di Penuhi Oleh Orang Tua
4. Untuk Mengetahui Hak Anak yang Tidak Terpenuhi Oleh Orang Tua
BAB II

PEMABAHASAN
2.1 Definisi Anak
Menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang
No. 3 Tahun 1997 menyebutkan anak adalah orang yang berperkara anak nakal telah
mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas)
tahun dan belum pernah kawin. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia
dinyatakan, bahwa anak adalah manusia yang masih kecil.Setiap anak berhak untuk
hidup, tumbuh dan berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak No 35 tahun 2014
menyatakan anak adalah manusia berusia dibawah 18 tahun. Setiap manusia termasuk
anak-anak memiliki sesuatu yang melekat pada dirinya yang disebut Hak.
Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia menyepakati hak-hak manusia
yang berlaku sama pada semua orang apapun jenis kelaminnya, rasnya, warna kulitnya,
bahasanya, kewarganegaraannya, usianya, kelas sosial, agama, dan keyakinan politiknya.
Hak ini tidak boleh diambil oleh siapapun.

4 Kluster Hak Anak:

a) Hak Untuk Bertahan Hidup : Hak untuk memiliki makanan dan tempat tinggal untuk
memiliki tubuh yang sehat
b) Hak Untuk Berkembang : Hak untuk dirawat dalam keadaan sulit, seperti perang
atau bencana, Hak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik
c) Hak Mendapatkan Perlindungan : Hak untuk diberikan kesempatan untuk bermain
dan bersantai, hak untuk diberikan perlindungan terhadap penyiksaan, bahaya, dan
kekerasan, Hak untuk dibela dan dibantu oleh pemerintah
d) Hak Untuk Berpartisipasi : Hak untuk bergabung dengan klub atau pertemuan, Hak
untuk mengekspresikan pandangan dan opini

2.2 Hak-Hak Anak


Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Bila ada keluarga yang tidak
mampu dari segi ekonomi untuk menyekolahkan anak, jangan khawatir. Sebab pemerintah
melalui Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bertanggung
jawab memberikan biaya bantuan atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak
dari keluarga tidak mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah
terpencil.

Adapun hak-hak anak adalah sebagai berikut:


1) Hak untuk Mendapatkan Perlindungan
Baik anak laki-laki maupun perempuam berhak dilindungi dari berbagai macam
kekerasan, baik itu dari kekerasan fisik, verbal, psikis, maupun perlakuan yang bisa
merugikan atau pun membahayakan anak.
2) Hak untuk Mendapatkan Rekreasi
Siapa bilang hanya orang tua yang butuh refreshing? Anak pun perlu rekreasi agar
bisa tumbuh bahagia. Sesekali, saat Anda libur bekerja, ajaklah si kecil untuk rekreasi
ke tempat wisata yang cocok untuk anak, misalnya ke kebun binatang, pantai, atau
museum. Selain refreshing, Anda juga mendapat bahan untuk mengedukasi anak
Anda.
3) Hak untuk Mendapatkan Makanan
Untuk dapat tumbuh dan berkembang, anak membutuhkan makanan dengan kualitas
gizi yang baik. Pada enam bulan awal kehidupannya bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif yang dilanjutkan dengan MPASI dan makanan keluarga yang sehat.
4) Hak Atas untuk Mendapatkan Akses Kesehatan
Semua anak berhak mendapatkan jaminan kesehatan yang layak tanpa memandang
status sosialnya. Jaminan kesehatan tersebut mencakup imunisasi, makanan yang
sehat, akses ke Pos Layanan Terpadu (Posyandu), pemeriksaan gigi setiap enam
bulan, termasuk juga pelayanan kesehatan reproduksi yang ramah remaja.
5) Hak untuk Mendapatkan Nama atau Identitas
Setiap anak berhak untuk mempunyai nama dan tercatat dalam dokumen negara. Hak
ini erat kaitannya dengan hak berikutnya, yaitu hak untuk memiliki kewarganegaraan.
6) Hak untuk Mendapatkan Status Kebangsaan
Setiap anak berhak untuk diakui kewarganegaraannya oleh suatu bangsa secara resmi
melalui penerbitan dokumen kewarganegaraan, meliputi akta kelahiran dan kartu
identitas. Dokumen-dokumen tersebut penting untuk menjamin hak-hak anak
mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan yang memadai, dan hak sosial politik
saat pemilihan umum.
7) Hak untuk Berperan dalam Pembangunan
Setiap generasi penerus bangsa berkesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan. Oleh karenanya, para orang tua setidaknya dapat memperjuangkan
pendidikan bagi anaknya. Anak yang mengenyam pendidikan sekolah tentu akan
tumbuh jadi pribadi yang berkualitas dan memiliki peran penting untuk memajukan
Indonesia.
8) Hak untuk Mendapatkan Kesamaan
Setiap anak, apa pun jenis kelaminnya, suku budayanya, agama, berkebutuhan khusus
atau tidak, miskin atau kaya, berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk
tumbuh, berkembang dan seluruh hak-hak di atas. Itu artinya, semua anak berhak
mendapat fasilitas negara tanpa membeda-bedakan anak satu dengan anak lainnya,
karena anak berhak mendapat kesamaan.
9) Hak Untuk Mendapatkan Pendidikan
Semua anak berhak mengakses informasi dan materi lainya dari beragam sumber.
Informasi ini seharusnya berupa informasi yang bermanfaat dan dapat dipahami
anak.Selain itu mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan dasar perlu tersedia gratis, pendidikan menengah dapat diakses, dan anak
didorong menempuh pendidikan hingga ke tingkat tertinggi. Disiplin yang diterapkan
sekolah-sekolah haruslah tetap menghormati hak dan martabat anak.
10) Hak untuk Mendapatkan kesehatan dan perawatan terbaik
Tiap anak berhak mendapatkan standar kesehatan dan perawatan medis yang terbaik,
air bersih, makanan bergizi, serta lingkungan tinggal yang bersih dan aman. Semua
orang dewasa dan anak-anak perlu punya akses pada informasi kesehatan.

2.3 Kewajiban Orang Tua Terhadap Hak Anak

Di Indonesia, Kewajiban orangtua terhadap anak diatur dalam Undang-Undang


Nomor 35 Tahun 2014. UU tersebut merupakan perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pasal 26 Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa kewajiban orangtua terhadap
anak mencakup empat hal, yaitu:
- Mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anak
- Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya
- Mencegah anak menikah pada usia dini
- Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti anak.
Dalam praktiknya, keempat poin kewajiban orangtua terhadap anak tersebut bisa
dijabarkan kembali menjadi hal-hal yang lebih teknis, misalnya:
- Menyediakan tempat tinggal yang baik bagi anak
- Memberi anak makanan/minuman bergizi serta pakaian yang layak
- Melindungi anak
- Memastikan keamanan anak, termasuk barang miliknya
- Mendisiplinkan anak
- Memastikan kebutuhan finansial anak terpenuhi
- Memilihkan bentuk pendidikan terbaik bagi anak
- Memastikan anak selalu sehat dan membawanya ke fasilitas kesehatan yang baik.
Kewajiban orangtua terhadap anak bukan hanya sebatas masalah materi, namun
juga hal-hal yang sifatnya spiritual. Berikut beberapa contoh kewajiban yang
dimaksud:
a) Membentuk kepribadian anak
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak dan di
situlah ia akan belajar banyak soal karakter diri sendiri. Untuk itu, orangtua wajib
menanamkan nilai-nilai moral yang baik lewat contoh yang baik pula agar dapat
diteladani oleh anak.
Orangtua wajib menjamin kehidupan emosional anak dengan menciptakan
lingkungan keluarga yang hangat dan penuh cinta kasih. Sekalipun orangtua
sudah bercerai, jangan sekalipun menunjukkan kebencian di depan anak agar
kesehatan mentalnya tidak terganggu.
b) Mengajarkan nilai-nilai agama
Selain menanamkan nilai moral yang positif, kewajiban orangtua terhadap
anak juga menanamkan nilai-nilai agama dalam diri anak. Hal sederhana yang
dapat dilakukan adalah mengajak anak ke tempat ibadah, mendengarkan ceramah
agama, dan mengenalkan kitab suci pada anak sejak dini.
c) Mengajarkan nilai-nilai sosial
Pendidikan sosial keluarga adalah dasar yang sangat penting bagi anak untuk
hidup bersosial. Dalam hal ini, kewajiban orangtua terhadap anak adalah
menanamkan sikap tolong-menolong, menolong saudara atau tetangga yang sakit,
tidak berbuat onar, dan selalu menjaga kebersihan.
Adapun hak anak yang harus di penuhi oleh orang tua dirumah adalah:
1. Hak untuk mendapatkan makan dan minum yang bernutrisi dan
menyehatkan anak
Dari usia dini, anak membutuhkan makanan dan minuman dengan kualitas
gizi yang baik untuk menunjang pertumbuhannya. Seperti pada enam bulan
awal kehidupannya, anak berhak mendapatkan ASI atau ASI Ekslusif yang
dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Kemudian, pemenuhan nutrisi pada makanan bisa dilakukan dengan
pemberian makanan 4 sehat 5 sempurna. Hal ini pun berlanjut hingga anak
tumbuh remaja dan hingga dewasa, mereka berhak mendapatkan makanan dan
minuman yang sehat.
2. Hak untuk mendapatkan jaminan akses kesehatan yang layak
Selain dari segi makanan dan minuman, semua anak juga berhak
mendapatkan jaminan kesehatan yang layak tanpa memandang status
sosialnya.Jaminan kesehatan ini juga mencakup imunisasi, makanan yang
sehat, akses ke Pos Layanan Terpadu (Posyandu), dan pemeriksaan gigi setiap
enam bulan. Saat anak beranjak remaja, juga perlu mendapatkan pelayanan
kesehatan reproduksi untuk menjamin kesehatannya.
3. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari berbagai macam kekerasan
dan keamanan
Hak lain yang harus dipenuhi orangtua pada anak ketika di rumah adalah
mendapatkan perlindungan dan keamanan. Setiap anak laki-laki maupun
merempuan, memiliki hak untuk dilindungi dari berbagai macam kekerasan.
Terutama dari lingkungan terdekatnya, yaitu di rumah dengan keluarga. Baik
itu kekerasan secara fisik, verbal, psikis, maupun perlakuan yang dapat
merugikan atau membahayakan anak.
4. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan bimbingan belajar selama
dirumah
Kemudian setiap anak juga berhak untuk mendapatkan pendidikan
yang layak. Jika dari segi ekonomi orangtua tidak mampu menyekolahkan
anak, Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak bertanggung jawab memberikan biaya bantuan.

Yang di mana memberikan pelayanan bagi anak dari keluarga yang


tidak mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah
terpencil. Anak juga memiliki hak untuk dibimbing selama di rumah,
seperti membimbing anak dalam bersikap dan membantu anak belajar
misalnya seperti sedang mengerjakan PR.
5. Hak untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang membuat
anak tidak merasa kesulitan

Kesejahteraan hidup yang dimaksud adalah hal-hal yang membuat


anak merasa nyaman dan tidak merasa kesulitan. Bisa berupa pakaian
yang anak kenakan, uang jajan yang diberikan untuk bekal sekolah,
bahkan rekreasi. Tidak hanya orang dewasa saja yang membutuhkan
rekreasi, namun anak-anak juga memerlukannya. Rekreasi merupakan hak
anak yang dapat membuatnya tumbuh dengan bahagia. Selain menjadi
momen berkumpul bersama keluarga, rekreasi juga dapat menjadi cara
untuk belajar yang baik bagi perkembangan anak.

6. Hak untuk bermain yang juga merupakan salah satu cara belajar

Selain hak untuk belajar, bagi anak bermain juga merupakan salah
satu cara belajar. Melalui bermain, anak dapat mempelajari hal-hal yang
ada disekitarnya.Bermain yang ditemani dengan orangtua juga memiliki
banyak manfaat positif untuk anak.Nah, itulah hak anak di rumah yang
harus dipenuhi orangtua. Tidak hanya memberi ketegasan pada anak untuk
melakukan kewajibannya, namun penting untuk memberikan hak-hak
yang sesuai seperti di atas demi perkembangan anak yang lebih optimal.

2.4 Contoh Dari Ketidakapahaman Orang Tua Terhadap Hak Anak


Pendidikan Anak Yang Tidak Layak

Kondisi sosial ekonomi suatu keluarga sangat berpengaruh dalam kehidupan


sehari-hari khususnya dalam menentukan perkembangan dan pendidikan anak.
Kondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, dan kegiatan produksi anak. Kelima hal
tersebut mempunyai hubungan yang erat terhadap pendidikan anak. Tingkat
pendidikan orang tua sangat melatarbelakangi anak untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih tinggi. Ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka
cara berpikir tentang pentingnya pendidikan akan semakin tinggi sehingga keinginan
untuk menyekolahkan anak hingga jenjang yang tinggi juga sangat tinggi. Sebaliknya
juga apabila tingkat pendidikan orang tua rendah maka akan berpengaruh terhadap
paradigma orang tua dalam hal pentingnya pendidikan sehingga mereka berpikir
bahwa pendidikan tidaklah penting sehingga keinginan menyekolahkan anak hingga
jenjang lebih tinggi sangatlah rendah.
Dalam hal ini orang tua masih berpikir pendidikan tidaklah terlalu penting, yang
terpenting sekarang ini adalah bagaimana caranya memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarga sehingga anak-anak mereka lebih dipentingkan untuk bekerja membantu
orang tua. Akhirnya anak-anak tersebut pun merasa bahwa pendidikan itupun tidaklah
terlalu penting. Ini karena kurangnya dukungan ataupun motivasi dari orang tua
tentang pendidikan tersebut. Padahal pendidikan tepatnya melanjutkan sekolah
sangatlah penting untuk era globalisasi seperti sekarang ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pasal 1 ayat 1
Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 menyebutkan anak adalah orang yang
berperkara anak nakal telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum
mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin. Sedangkan
dalam Kamus Bahasa Indonesia dinyatakan, bahwa anak adalah manusia yang
masih kecil.Setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
4 Kluster Hak Anak
a) Hak Untuk Bertahan Hidup : Hak untuk memiliki makanan dan
tempat tinggal untuk memiliki tubuh yang sehat
b) Hak Untuk Berkembang : Hak untuk dirawat dalam keadaan sulit,
seperti perang atau bencana, Hak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik
c) Hak Mendapatkan Perlindungan : Hak untuk diberikan kesempatan
untuk bermain dan bersantai, hak untuk diberikan perlindungan terhadap
penyiksaan, bahaya, dan kekerasan, Hak untuk dibela dan dibantu oleh
pemerintah
d) Hak Untuk Berpartisipasi : Hak untuk bergabung dengan klub atau
pertemuan, Hak untuk mengekspresikan pandangan dan opini
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/kumparanmom/10-hak-anak-sudahkah-kita-penuhi-semua-cek-
yuk-moms-1rWYCYWQMx3/full
https://www.lenteraanak.org/content/berita_terkini/hak_anak_dan_aplikasi_hak_parti
sipasi__perlindungan
https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/jemima/hak-anak-yang-harus-
dipenuhi-orangtua/6
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Documents/SKRIPSI%20MIFTA
%20KHUSSALAMAH%2014117283.pdf
Jurnal Pendidikan Geografi Th 20, No 01, Jan 2015

Anda mungkin juga menyukai